Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vezzoli, Carlo
Italy: Springer, 2008
745.2 VEZ d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yopik Indra Rosyidi
"Konektivitas antar wilayah perbatasan yang terhubung dengan Sungai khususnya di Kawasan Sungai Citarum, Jawa Barat masih dikategorikan rendah disertai operasional penyeberangan menggunakan transportasi sungai yang bernamakan Eretan tidak efektif dan tidak memenuhi standarisasi keselamatan penumpang yang memadai sehingga memerlukan adanya armada Kapal Penyeberangan yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan model rancangan kapal yang meliputi Lines Plan, General Arrangement, gambar 3 dimensi, dan menjadi kapal pelayaran rakyat. Kapal penyeberangan ini dirancang mengikuti perancang kapal penyeberangan penumpang pada umumnya, dengan menggunakan rumus yang ada didapatlah ukuran utama kapal dengan spsifikasi panjang kapal 29,17 meter, lebar 7,65 meter, sarat 1,94 meter dan kedalaman 3 meter dengan kecepatan 10 knot dtambah mempunyai berat DWT 25 ton. Kapal penyeberangan ini beroperasi di wilayah Muara Gembong dan Rengasdengklok dan menjadi acuan kapal penyeberangan sungai terbesar yang ada di Indonesia. Kapal ini nantinya akan menjadi kapal pelayaran rakyat, maka diperlukan kerjasama antara pemerintah dan investor melalui investasi dengan pembebanan modal 30%:70%, 40%:60%, 50%:50%, 60%:40% dan 70%:30%.

Connectivity between border regions that are connected with the river, especially in the area of Citarum River, West Java still categorized as low quality accompanied operational crossing use river transport called ?Eretan? is ineffective and have not safety standard of passenger, thus in citarum river needs to have crossing river ship as a optimal transport standard. In this research aims to get ship design include lines plan, general arrangement, 3-dimensional images, and becoming a ?Ship of Pelayaran Rakyat?. This ship is designed following by Naval Architect in general, then uses formula exist that we have main dimension of ship with specification LOA 29.17 meters, breadth 7.65 meters, draft 1.94 meters and depth 3 meters with velocity 10 knots plus it has deadweight 25 tonnes. This ship will be operating in the area Muara Gembong and Rengasdengklok and it could be a reference of river transport in the largest river in Indonesia. Goal of this ship is it will be a ship of pelayaran rakyat, it would require collaboration between the government and investors through capital investment by the composition of payment are 30%: 70%, 40%: 60%, 50%: 50%, 60%: 40% and 70%: 30%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59803
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fadlika
"Dalam melakukan perancangan suatu kapal, salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah besarnya daya penggerak kapal rancangan tersebut. Untuk melakukan perhitungan daya penggerak tersebut, terlebih dahulu perancang harus menghitung besarnya hambatan total yang akan diperoleh kapal tersebut dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Hambatan adalah gaya yang menahan kapal ketika melaju dengan kecepatan operasionalnya. Salah satu metode untuk mendapatkan nilai hambatan pada kapal adalah dengan melakukan uji tarik kapal model. Hasil uji tarik pada kapal model ini akan dikonversikan dengan perhitungan matematis sehingga hambatan kapal dengan ukuran yang sebenarnya dapat ditentukan.

In doing design of a ship, one aspect to consider is the size of the main power of the ship. To perform the calculation of the main power, the designer should first calculate the value of the resistance of the ships in its operational activities. The resistance is the force that holds the ship when it drives with its operational speed. One method to get the value of the resistance of the shio is to do a pull-test on ship model. Its result on this model will be converted with the mathematical calculations so that the resistance of the ship with the actual size can be determined.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59816
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Adi Setiawan
"Indonesia merupakan negara kepulauan yang 2/3 wilayahnya merupakan wilayah kelautan. Transportasi laut merupakan hal yang sangat penting untuk mobilitas perdagangan. Sapi merupakan salah satu komoditas pangan yang paling diminati oleh penduduk Indonesia. Untuk itu dibutuhkan suatu transportasi yang dapat mengankut sapi-sapi tersebut dalam jumlah banyak. Kapal ternak menjadi jawaban untuk mengatasi masalah jasa angkut sapi. Untuk mendapatkan perancangan kapal ternak yang optimal dari segi stabilitas, maka diperlukan inclining test. Dalam penerapannya, proses inclining test ini wajib dilakukan untuk mendapatkan izin berlayar dengan mengacu pada perataturan internasional IMO.

Indonesia is an archipelago country that 2/3 of its territory is sea. Sea transportation is very important for mobility. Beef is one of the food commodities of interest by the people of Indonesia. Therefore, it takes a transport that can carry the cows in large quantities. Livestock carrier is the answer to overcome the problem of transportation services. To get an optimal livestock ship design in terms of stability, inclining test is required. In its application, the process of inclining test is required to get a permit to sail with reference to international rules, IMO.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59806
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Jihbidz Sinina
"Selama ini distribusi hewan ternak menggunakan transportasi darat maupun laut. Truck sebagai tansportasi darat masih kurang memadai untuk distibusi ternak termasuk kapal sebagai transportasi laut juga kurang memadai karena alat transportasi tersebut tidak mempunyai fasilitas, infrastruktur, serta perlakuan tehadap hewan yang kurang layak. Karena pendistribusian yang kurang layak menimbulkan stress serta penurunan berat badan pada hewan ternak. Pada skripsi ini, dilakukan penganalisisan kelayakan pada pengadaan kapal ternak atau liivestock carrier agar dapat menjadi alternatif transpotasi distribusi hewan ternak. Yang termasuk didalamnya adalah investasi, biaya operasional, dan biaya pemasukan atau penghasilan. Hasil analisis kelayakan dikatakan layak karena Net Present Value > 0 dan Profitabilty Index > 1 dengan break event point terjadi pada 3,83 tahun dan pada trip ke 148 atau pelayaran ke 296.

The distribution of livestock using ground transportation as well as the sea. Truck as transportation by land is still inadequate for the distribution of livestock includes ship as sea transport was also inadequate because they do not have transportation facilities, infrastructure, as well as taking action against treatment of animals that are less worthy. Because the distribution of livestocks was less worthy causing stress and weight loss in livestock. In this final task, carried out an analysis of the feasibility on the procurement of the ship cattle or livestock carrier so that it can be an alternative transportation distribution of farm animals. That is including investment, operating costs, and the cost of revenue or earnings. The results of the feasibility analysis is said to be feasible because Net Present Value > 0 and Profitability Index > 1 with break event point occurred at 3.83 years and on a trip to 148 or 296 cruises.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59815
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sopana
"Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis praktik keberlanjutan pada salah satu universitas yang berada di negara Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan penelaahan dokumen yang dianalisis dengan menggunakan strategi terintegrasi untuk mencapai kampus berkelanjutan yaitu Environmental Management System EMS, public participation and social responsibility, dan promoting sustainability in teaching and research. Penelitian ini juga menganalisis biaya dan manfaat dari program keberlanjutan di Universitas tersebut.
Hasil dari analisis penelitian ini dibandingkan dengan hasil evaluasi yang telah di lakukan oleh GreenMetric World University Rangking on Sustainability tahun 2016. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Universitas X, sebagai salah satu universitas di Indonesia yang telah berkomitmen untuk menjadi kampus hijau, praktik keberlanjutannya masih dominan pada strategi Environmental Management System EMS . Hal ini selaras dengan hasil skoring dari GreenMetric tahun 2016. Selain itu, analisa biaya dan manfaat menunjukkan bahwa program keberlanjutan lingkungan di universitas tersebut layak untuk dilaksanakan.

This thesis analyze practice of sustainability in one of the university in Indonesia. The research is conducted with qualitative method and the data are gained by interview, observation, and analyze document that analyze by an integrated strategy to achieving campus sustainability Environmental Management System EMS, public participation and social responsibility, dan promoting sustainability in teaching and research. The research also use cost benefit analysis to analyze sustainability programs in that university. The result from this analyze compare with the result of evaluation from GreenMetric World University Rangking on Sustainability in 2016.
The result of this research that X University, one of the university in Indonesia have been commitment to be green campus, the pratices of sustainability more concern to Environmental Management System EMS strategy. This result in tune with the scoring result from GreenMetric on 2016. In addition to cost benefit analysis show that the environmental sustainability programs in X University worthy to be implemented.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S65887
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah Faqih Ulumidin
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis keberlanjutan lingkungan
pada angkutan massal transjakarta. Keberlanjutan lingkungan pada angkutan
massal transjakarta meliputi keberlanjutan lingkungan yang berupa penggunan
bahan bakar yang ramah lingkungan, keberlanjutan ekonomi berupa
pembiayaan yang mendukung operasional angkutan massal, dan keberlanjutan
sosial yang berupa kepuasan pengguna jasa dalam menggunakan jasa
angkutan umum. Konsep transjakarta sebagai angkutan massal yang murah
dan ramah lingkungan memang sudah menjadi kebutuhan dasar masyarakat
perkotaan. Transportasi massal adalah salah satu solusi untuk mengurangi
tingkat kemacetan dan berpotensi menurunkan emisi gas rumah kaca dan
polusi udara. Penelitian ini menggunakan teori pembangunan berkelanjutan
yang salah satunya transportasi berkelanjutan sebagai acuan dasar dalam
menyusun konsep angkutan massal. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif dengan metode Multi Dimensional Scalling (MDS) untuk menilai indek
keberlanjutan lingkungan pada transjakarta. Penelitian ini juga menganalisis
penurunan emisi CO2 dengan metode shifting dari kendaraan pribadi ke
angkutan massal transjakarta. Berdasarkan hasil analisis dengan Metode Multi
dimensional Scalling melalui software RapTrans bahwa nilai indek keberlanjutan
lingkungan pada transjakarta sebesar 51,72 sehingga berada pada kondisi
cukup berkelanjutan. Nilai indek tersebut didasarkan pada tiga dimensi yaitu
dimensi lingkungan, dimensi sosial, dimensi ekonomi. Dimensi lingkungan
melalui keberlanjutan bahan bakar gas sebesar 47,12, dimensi sosial melalui
pelayanan jasa penumpang sebesar 49,38 dan dimensi ekonomi melalui
pembiayaan angkutan umum sebesar 57,20. Berdasarkan analisis perhitungan
metode shifting pada penurunan emisi gas rumah kaca angkutan massal
transjakarta diperkirakan dapat menurunkan tingkat emisi CO2 sebesar
0.419171 Juta Ton CO2 pada tahun 2012.

ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze the environmental sustainability of mass
transit TransJakarta. Environmental sustainability in mass transit TransJakarta
includes environmental sustainability in the form of the use of environmentally
friendly fuels, economic sustainability of financing supports mass transit
operational, and social sustainability of service user satisfaction in using public
transport. TransJakarta concept as a cheap and environmentally friendly mass
transit has become the basic needs of urban communities. Mass transit is one
solution to reduce the congestion level and potentially reduces greenhouse gas
emissions and air pollution. This study uses a quantitative approach Of Multi
Dimensional Scaling (MDS) method to assess the environmental sustainability
index of the TransJakarta. This study also analyzes the reduction of CO2
emissions by shifting private vehicles to the TransJakarta method. Based on the
analysis of the Multi Dimensional Scaling method through RapTrans software
proved that the environmental sustainability index values on TransJakarta is
51.72 so it was on the condition of sufficiently sustainable. The index value is
based on three measures of the environmental, social and economic dimension.
Environmental dimension based index of the fuel gas sustainability is 47.12,
the social satisfaction dimension based index of passenger service is 49.38 and
economic dimension based index of financing public transport is 57.20. Based
on the analysis of the calculation of shifting method to the reduction in
greenhouse gas emissions of mass transport TransJakarta was calculated to
reduce the level of CO2 emissions by 0.419171 million tons in 2012."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faiz Abdullah
"Perusahaan smartphone terkadang mengabaikan pentingnya untuk menerapkan prinsip kelestarian lingkungan pada pengembangan produk mereka. Pertanyaan utama pada skripsi ini adalah bagaimana kelestarian lingkungan berkontribusi terhadap pengembangan produk untuk mencapai keunggulan kompetitif? Tujuan dari skripsi ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya prinsip kelestarian lingkungan terhadap pengembangan produk untuk perusahaan smartphone yang dapat menghasilkan keunggulan kompetitif bagi mereka. Teori pemangku kepentingan dan pandangan berbasis sumber daya akan digunakan untuk menganalisa dampak dari kelestarian lingkungan pada pengembangan produk dalam beberapa aspek yang dapat memengaruhi keputusan perusahaan untuk melakukan praktik ramah lingkungan, yakni tekanan dari konsumen, tanggung jawab sosial perusahaan, kepatuhan hukum, dan merawat citra dan reputasi perusahaan. Skripsi ini dapat membantu untuk merumuskan tentang bagaimana mempunyai program pengembangan produk yang melestarikan lingkungan dapat membantu perusahaan smartphone untuk mengembangkan keunggulan kompetitif untuk tetap relevan dan kompetitif dalam pasar yang selalu berkembang dan ganas. Skripsi ini berkesimpulan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan dan kepatuhan hukum meningkatkan kemungkinan untuk perusahaan melakukan kelestarian lingkungan yang menghasilkan inovasi berkelanjutan dan memungkinkan perusahaan untuk meraih keunggulan kompetitif

Smartphone companies sometimes neglect the importance of applying environmental sustainability on their product development. The main question of this research is how does environmental sustainability contribute to product development in order to gain competitive advantage? The purpose of this study is to give a better understanding of the importance of environmental sustainability on product development for the smartphone companies that can result in competitive advantage. The stakeholder theory and the resource-based view will be used to analyze the impact of environmental sustainability on product development on certain aspects that could influence the decision for companies to do environmentally sustainable practices, which are consumer pressure, CSR, legal compliance, and care for image and reputation. This study could help to formulate on why having an environmentally sustainable product development can help smartphone companies develop competitive advantage to stay relevant and competitive in an ever-growing, vicious market. This study concludes that CSR and legal compliance increases environmental sustainability which in return contributes to sustainable innovation and enables companies to gain competitive advantage."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pang Fu, Yueh
"Lijphart’s (1999, 2012) ground-breaking distinction indexes between consensus and majoritarian democracies (based on 10 features of democracy) represents the influential and prominent typology of modern democracies. On the other hand, sustainable development can be defined as development that meets the needs of the present without compromising the ability of future generations to meet their own needs. However, the previous literature is not clear about the performance of different democratic structures on various environmental sustainability standards. With the purpose of exploring the effects of patterns of majoritarian and consensus democracy on environmental sustainability, this study selected the independent variables of “executives-parties” and “federal-unitary”, and the dependent variables of environmental health, ecosystem vitality and environmental performance index. Panel data modeling was used to analyze the secondary data for OECD and/or EU-member countries for the period of 2000 to 2020. Several results emerge from this study. First, the possibility to promote environmental health from the majority system along the “federal-unitary” dimension of governmental organization and the consensus system along the “executives-parties” dimension of democratic representation. Second, the possibility to promote ecosystem vitality from the consensus system along the “federal-unitary” dimension. Third, the possibility to promote environmental sustainability from the consensus system along the “federal-unitary” dimension. In sum, the results from this study indicate that in the most advanced and wealthiest countries, the individual and total performances on environmental sustainability of consensus democracy are superior to majoritarian democracy. Besides, the effects on environmental sustainability of shared and limited power in governmental organizations are superior to comprehensiveness of democratic representation in executive and legislative sectors."
Taipei: Taiwan Foundation for Democracy, 2022
059 TDQ 19:3 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Daffa Dewa Saputra
"Perubahan iklim merupakan tantangan global yang mendesak, terutama ditandai oleh peningkatan emisi gas rumah kaca yang terus menerus, memerlukan tindakan segera untuk menjaga kelestarian lingkungan. Dalam beberapa tahun terakhir, produksi bioetanol global telah memberikan kontribusi signifikan terhadap emisi karbon dioksida global, dengan setiap liternya mengeluarkan sekitar 0,76 kg CO₂. Dengan latar belakang ini, PT X menunjukkan kepemimpinan yang proaktif dengan merencanakan pabrik bioetanol berbasis sagu dengan pendekatan karbon negatif, yang menyoroti pentingnya teknologi penangkapan karbon untuk memitigasi dampak lingkungan. Teknologi ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi emisi tetapi juga memurnikan karbon dioksida hingga tingkat kemurnian tara pangan sebesar 99,9%w. Studi kelayakan tersebut mencakup kapasitas bioetanol mulai dari 500 kLPA hingga 500.000 kLPA. Kajian ini mengevaluasi secara komprehensif Aspek Teknis dan Dampak Lingkungan dari teknologi penangkapan karbon, dengan fokus khusus pada penangkapan karbon dioksida dari Gas Fermentasi dan Gas Buang dari boiler berbahan bakar biomassa. Pertimbangan teknis meliputi Kesesuaian Teknologi, Tingkat Kesiapan Teknologi, Tingkat Risiko Keselamatan, dan Konsumsi Energi, sedangkan parameter Dampak Lingkungan meliputi Potensi Pemanasan Global, Potensi Pengasaman, Potensi Eutrofikasi, Potensi Penipisan Ozon, Jejak Kelangkaan Air, Pembentukan Oksidasi Fotokimia, dan Ekotoksisitas. Dalam kategori Penangkapan Kaya Karbon Dioksida, Teknologi Praxair muncul sebagai pilihan optimal berdasarkan Aspek Dampak Teknis dan Lingkungan, sedangkan Penyerapan Berbasis Amina EFG+ Fluor lebih disukai dalam kategori Penangkapan Miskin Karbon Dioksida. Secara keseluruhan, penangkapan Gas Fermentasi terbukti lebih hemat energi dengan dampak lingkungan yang lebih rendah dibandingkan dengan penangkapan Gas Buang. Selain itu, kepatuhan terhadap etika teknik, profesionalisme, dan prioritas aspek Kesehatan, Keselamatan, dan Lingkungan (HSE) sangat penting untuk keberhasilan upaya teknik.

Climate change presents a pressing global challenge, marked by the relentless increase in greenhouse gas emissions, demanding immediate action to ensure environmental sustainability. In recent years, global bioethanol production has significantly contributed to the global carbon dioxide emissions, with each liter emitting approximately 0.76 kg of CO₂. Against this backdrop, PT X demonstrates proactive leadership by planning a sago-based bioethanol plant with a carbon-negative approach, highlighting the crucial need for carbon capture technology to mitigate environmental impacts. This technology not only aims to reduce emissions but also purify carbon dioxide to a food-grade purity level of 99.9%w. The feasibility study encompasses bioethanol capacities ranging from 500 kLPA to 500,000 kLPA. This study comprehensively evaluates the Technical and Environmental Impact Aspects of carbon capture technology, focusing specifically on capturing carbon dioxide from Fermentation Gas and Flue Gas from biomass-fueled boilers. Technical considerations include Technology Suitability, Technology Readiness Level, Safety Risk Level, and Energy Consumption, while Environmental Impact parameters include Global Warming Potential, Acidification Potential, Eutrophication Potential, Ozone Depletion Potential, Water Scarcity Footprint, Photochemical Oxidant Formation, and Ecotoxicity. In the Carbon Dioxide-Rich Capture category, Praxair Technology emerges as the optimal choice based on both Technical and Environmental Impact Aspects, while Fluor's EFG+ Amine-Based Absorption is preferred in the Carbon Dioxide-Poor Capture category. Overall, Fermentation Gas capture proves more energy-efficient with lower environmental impacts compared to Flue Gas capture. Additionally, adherence to engineering ethics, professionalism, and prioritization of Health, Safety, and Environment (HSE) aspects are crucial for successful engineering endeavors.
"
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>