Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maryam Rosmilawati
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak Enhalus acoroides (L.f.) Royle secara oral terhadap kualitas spermatozoa mencit (Mus musculus L.) jantan galur DDY pada bulan Agustus--November 2008 di Laboratorium Biologi Reproduksi dan Perkembangan Departemen Biologi FMIPA UI. Mencit jantan sebanyak 25 ekor dibagi dalam 5 kelompok perlakuan dengan masing-masing terdiri dari 5 ulangan. Satu kelompok kontrol (KK) dicekok dengan olive oil. Empat kelompok perlakuan lainnya (KP1, KP2, KP3, dan KP4) dicekok dengan suspensi ekstrak E. acoroides dengan dosis berturut-turut sebesar 5 mg/ kg bb, 10 mg/ kg bb, 20 mg/ kg bb, dan 40 mg/ kg bb perhari. Semua perlakuan diberikan selama 8 hari berturut-turut. Mencit dikorbankan pada hari ke-9 dengan cara dislokasi vertebrae servikalis, kemudian bagian bawah distal kauda epididimis sampai akhir vas deferen diisolasi dan dilakukan penghitungan persentase motilitas, viabilitas, abnormalitas, dan konsentrasi spermatozoa. Hasil uji Anava 1-faktor (=0,05) terhadap abnormalitas dan konsentrasi menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata antara ke-5 kelompok perlakuan. Hasil uji Anava 1-faktor (=0,05) terhadap motilitas menunjukkan ada perbedaan nyata antara KK (37,9 %) dengan KP3 (57,88 %) dan KP4 (55,62 %), dan pada viabilitas terdapat perbedaan nyata antara KK (89,8 %) dengan KP1 (94 %), KP3 (95,2 %), dan KP4 (96 %); serta KP2 (92 %) dengan KP4 (96 %).Dengan demikian, pencekokan ekstrak E. acoroides selama 8 hari berturut-turut dapat meningkatkan motilitas dengan rerata persentase tertinggi terdapat pada KP3 (dosis 20 mg/kg bb) yaitu sebesar 57,88 %, dan dapat meningkatkan viabilitas dengan rerata persentase tertinggi pada KP4 (dosis 40 mg/kg bb) yaitu sebesar 96 %, sedangkan terhadap konsentrasi dan abnormalitas spermatozoa tidak berpengaruh.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S31572
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Rina Antarsih
Abstrak :
ABSTRAK
LATAR BELAKANG: Laki-laki dengan penuaan pada umumnya mengalami penurunan kualitas hidup dan infertilitas, penyebabnya berkaitan dengan degenerasi sel Leydig akibat akumulasi stres oksidatif sehingga terjadi penurunan kadar testosteron. Daun Enhalus acoroides dilaporkan mengandung antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas dan fitosterol yang dapat diubah menjadi testosteron. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek ekstrak etil asetat daun lamun [Enhalus acoroides (L.f.) Royle] terhadap analisis semen, morfologi sel Leydig, dan stres oksidatif mencit jantan tua

BAHAN DAN CARA KERJA: Sampel berjumlah 32 ekor mencit jantan galur DDY yang diberikan ekstrak daun Enhalus acoroides selama 14 hari. Mencit dibagi dalam 8 kelompok perlakuan masing masing terdiri dari 4 kali ulangan yang terdiri dari DK1 = dewasa kontrol 1 (mencit dewasa tanpa perlakuan); DK2=dewasa kontrol 2 (mencit dewasa minyak zaitun); DP1=dewasa perlakuan 1 (mencit dewasa ekstrak 25 mg/KgBB); DP2=dewasa perlakuan 2 (mencit dewasa ekstrak 50 mg/KgBB); TK1=tua kontrol 1 (mencit tua tanpa perlakuan); TK2=tua kontrol 2 (mencit tua minyak zaitun); TP1=tua perlakuan 1 (mencit tua ekstrak 25 mg/KgBB); TP2=tua perlakuan 2 (mencit tua ekstrak 50 mg/KgBB).

HASIL: Peningkatan motilitas dan viabilitas spermatozoa mencit tua pada dosis 50 mg/KgBB, peningkatan morfologi spermatozoa normal pada mencit tua dengan dosis 25mg/KgBB dan penurunan konsentrasi spermatozoa mencit tua pada dosis 25 mg/KgBB. Adanya peningkatan sel Leydig tua pada dosis 25 mg/KgBB

KESIMPULAN: Pemberian ekstrak daun Enhalus acoroides meningkatkan kualitas spermatozoa. Namun tidak ada perbedaan dalam penundaan degenerasi sel Leydig dewasa serta tidak ada perbedaan pada tingkat stres oksidatif
ABSTRACT
Background: The men aging process occurs generally due to decreased quality of life and infertility, the cause associated with Leydig cell degeneration due to accumulation of oxidative stress resulting in a decrease in testosterone levels. At this time the administration of synthetic antioxidants is limited because of the risk of cancer, on the other hand administration of synthetic testosterone cause the cessation of endogenous testosterone production and long-term risk. Lamun leaves Enhalus acoroides reported to contain antioxidants which can counteract free radicals and phytosterols that can be converted into testosterone. Therefore, this study was conducted to determine effect of ethyl acetate extract of lamun leaves Enhalus acoroides on semen analysis, Leydig cell morphology, and oxidative stress in old male mice

Methods: The sample amounted to 32 mice (mus Musculus) strain DDY male given extract of the leaves of seagrass for 14 days. Mice were divided into eight treatment groups each consisting of four replications. Four groups are composed of adult mice which consist of DK1=adult control 1, DK2= adult control 2 (adult mice with olive oil), DP1= adult treatment 1 (extract 25 mg/KgBW), DP2=adult treatment 2 (extract 50 mg/KgBW). 4 groups male older mice consist of TK1 = old control 1, TK2= old control 2 (old mice with olive oil), TP1= old treatment 1 (extract 25 mg/KgBW), TP2= old treatment 2 (extract 50 mg/KgBW).

Results: An increased motility and viability of sperm at doses of 50 mg/KgBW, increased morphology of sperm normally at doses of 25 mg/KgBW, and decreased the concentration of sperm at doses of 25 mg/KgBW. An increased in aged Leydig cells at doses 25 mg/KgBW

Conclusion: The extract of lamun leaves can qualitatively improve sperm, however not significant in delays degeneration of adult Leydig cells and not significant decreased levels of oxidative stress in old male mice
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shilvana
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh pemberian ekstrak etil asetat Enhalus acoroides (L.f.) Royle secara oral terhadap spermatogenesis mencit (Mus musculus L.) jantan galur DDY. Dua puluh lima ekor mencit dikelompokkan menjadi 5 kelompok, masing-masing terdiri atas 5 ekor. Kelompok 1 sebagai kontrol dicekok olive oil, dan 4 kelompok lainnya dicekok ekstrak etil asetat Enhalus acoroides (L.f.) Royle dengan dosis 5 mg/kg bb, 10 mg/kg bb, 20 mg/kg bb, dan 40 mg/kg bb. Pencekokan dilakukan selama 36 hari berturut-turut dan pada hari ke-37 seluruh mencit dikorbankan dengan cara dislokasi vertebrae servikalis, kemudian dilakukan pembuatan sediaan histologi testis dengan metode parafin. Data rerata skor Johnsen KK (9,57 ± 0,20), KP1 (9,59 ± 0,18), KP2 (9,65 ± 0,13), KP3 (9,48 ± 0,34) dan KP4 (9,47 ± 0,29). Data rerata diameter tubulus seminiferus KK (207,62 μm ± 9,18), KP1 (198,28 μm ± 3,12), KP2 (206,33 μm ± 9,80), KP3 (200,05 μm ± 8,44) dan KP4 (201,08 μm ± 3,00). Data rerata berat testis KK (0,28 g ± 0,05), KP1 (0,30 g ± 0,04), KP2 (0,30 g ± 0,02), KP3 (0,31 g ± 0,07) dan KP4 (0,28 g ± 0,05). Hasil uji statistik Anava 1-faktor (α = 0,05) tidak menunjukkan perbedaan bermakna pada skor Johnsen, diameter tubulus seminiferus dan berat testis, sehingga tidak berpengaruh terhadap spermatogenesis.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S31576
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masengi, Gersom
Abstrak :
Mikroplastik merupakan salah satu polutan di lingkungan berukuran mikro yang menjadi permasalahan global oleh tingginya penggunaan plastik masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelimpahan dan kandungan jenis mikroplastik pada air laut, sedimen, serta daun lamun Enhalus acoroides di Taman Nasional Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Sampel air disaring dengan plankton net sementara sedimen dikeringkan dalam oven hingga berat konstan, kemudian masing- masing dicampur dalam NaCl dan diidentifikasi mikroskop cahaya. Hasil yang didapat lamun titik timur memiliki rata-rata kelimpahan mikroplastik 33,35 partikel/cm2, titik utara 38,6 partikel/cm2, titik selatan 40,55 partikel/cm2, kemudian titik barat 42,65 partikel/cm2, dan titik baratlaut 44,7 partikel/cm2. Air titik timur 56 partikel/L, titik utara 58 partikel/mL, titik selatan 69,33 partikel/mL, titik barat 72 partikel/mL, dan titik barat laut 74,66 partikel/L. Sedimen titik timur 38,66 partikel/g, titik utara 58,66 partikel/g, titik selatan 75 partikel/g, titik barat 77 partikel/g, dan titik barat laut 89 partikel/g. Hasil uji kandungan jenis ATR-FTIR ditemukan kandungan HDPE, LDPE, dan PP. Uji Kruskal Wallis menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan mikroplastik pada lamun Enhalus acoroides di kelima titik. ......Microplastic is one of the micro-sized pollutants in the environment and has become a global problem due to the high use of plastic amongst society. This study is aimed to analyze the abundance and content of microplastics in sea water, sediment, and seagrass Enhalus acoroides in Pramuka Island. The leaf surface of Enhalus acoroides were softly scraped using razor blade and microplastic was identified through microscope and ATR-FTIR. The water sample was filtered with a plankton net whereas the sediment was dried in an oven until constant weight, each was mixed in NaCl and identified through light microscope. Results obtained, east site has a microplastic average abundance of 33.35 particles/cm2, north site 38.6 particles/cm2, south site 40.55 particles/cm2, west site 42.65 particles/cm2, and northwest site 44.7 particles/cm2. The east site for water sample has average abundance 56 particles/mL, north site 58 particles/mL, south site 69.33 particles/mL, west site 72 particles/mL, and northwest site 74.66 particles/L. The east site for sediment has 38.66 particles/g,north site 58.66 particles/g, south site 75 particles/g, west site 77 particles/g, and northwest site 89 particles/g. The result of ATR-FTIR showed HDPE, LDPE, and PPcontent. Kruskal Wallis Test showed no significant difference in microplastic abundance in seagrass Enhalus acoroides at the five sampling sites and Pearson Test showed positive and signficant relation between microplastics in water and sediment.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Della Sherina Rizky
Abstrak :
Curah hujan di musim hujan berperan dalam mentransportasikan sampah, termasuk mikroplastik dari sungai ke laut. Peningkatan sampah, arus, dan peningkatan penduduk juga dapat memengaruhi kelimpahan mikroplastik. Mikroplastik di pesisir dapat menempel pada daun lamun. Daun lamun akan mengalami pertumbuhan, sehingga memungkinkan adanya perbedaan kelimpahan mikroplastik di sepanjang daun lamun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan kelimpahan mikroplastik pada daun Enhalus acoroides, air, dan sedimen di Pulau Lima, Teluk Banten pada musim hujan tahun 2020 dan 2021, serta menganalisis apakah ada perbedaan kelimpahan mikroplastik di sepanjang daun E. acoroides. Sampel daun diambil seluas 1 cm2 dari helaian daun, kemudian dikerik menggunakan cutter. Sampel air sebanyak 20 L diambil menggunakan plankton net. Sampel sedimen sebanyak 200 g dikeringkan menggunakan oven. Rata-rata kelimpahan mikroplastik pada sampel daun lamun tahun 2020 sebesar 46,96±3,13 partikel/cm2, dan tahun 2021 sebesar 61,5±6,63 partikel/cm2. Sampel air tahun 2020 sebesar 130,66±14,19 partikel/L, sedangkan 2021 sebesar 162,22±7,82 partikel/L. Sampel sedimen tahun 2020 sebesar 12.066±4.017,6 partikel/Kg, sedangkan 2021 sebesar 17.354,67±2.341,95 partikel/Kg. Terdapat peningkatan kelimpahan mikroplastik pada semua sampel di Pulau Lima, Teluk Banten saat musim hujan tahun 2020 hingga 2021. Rata-rata kelimpahan mikroplastik pada jarak 20 cm dari pangkal daun sebanyak 36,7±7,8 partikel/cm2 lebih rendah daripada jarak 50 cm sebanyak 144,4±23,74 partikel/cm2. Terdapat perbedaan kelimpahan mikroplastik di sepanjang daun lamun. ......Rainfall in the rainy season plays a role in transporting waste, including microplastics from rivers to the sea. Increased waste, currents, and population growth can also affect the abundance of microplastics. Microplastics on the coast are attached to seagrass leaves. Seagrass leaves experienced growth, thus allowing for differences in the abundance of microplastics along with the leaves. This study aims to analyze the comparison of the abundance of microplastics in Enhalus acoroides leaves, water, and sediment on Lima Island, Banten Bay in the rainy seasons of 2020 and 2021, and analyze whether there are differences in the abundance of microplastics along with E. acoroides leaves. The leaves were taken 1 cm2 from the leaf blade, then scraped using a cutter. The water (20 L) was taken using a plankton net. The sediment (200 g) was dried using an oven. The average abundance of microplastics in seagrass leaf samples in 2020 was 46.96±3.13 particles/cm2, while in 2021 was 61.5±6.63 particles/cm2. The water sample in 2020 was 130.66±14.19 particles/L, while in 2021 was 162.22±7.82 particles/L. The sediment sample in 2020 was 12,066±4,017.6 particles/Kg, while in 2021 was 17,354.67±2,341.95 particles/Kg. There was an increase in the abundance of microplastics in all samples on Lima Island, Banten Bay during the rainy season from 2020 to 2021. The average abundance of microplastics at a distance of 20 cm from the base of the leaf was 36.7±7.8 particles/cm2, lower than a distance of 50 cm at 144.4±23.74 particles/cm2. There were differences in the abundance of microplastics along with the seagrass leaves.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
In 2006, the amounts of seagrass products floating away and depositing were measured by in situ cage experiments in a monospecific seagrass meadow of Enhalus acoroides in Gilimanuk Bay,Bali Island.....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Widiyanto
Abstrak :
ABSTRAK
Upaya menekan kadar glukosa darah post prandial dapat dilakukan melalui penghambatan aktivitas enzim alfa-glukosidase. Lamun merupakan tanaman laut yang memiliki aktivitas sebagai penghambat enzim alfa-glukosidase. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas penghambatan alfa-glukosidase dari ekstrak etanol Enhalus acoroides, mengevaluasi mikrosfer ekstrak etanol Enhalus acoroides, dan menguji penurunan kadar glukosa darah pada tikus Sprague Dawley dari mikrosfer yang diperoleh. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 80 . Mikroenkapsulasi ekstrak etanol Enhalus acoroides dibuat dengan metode semprot kering menggunakan polimer Eudragit L100-55. Mikrosfer yang terbentuk kemudian dievaluasi. Uji in vivo menggunakan metode toleransi glukosa oral dilakukan terhadap tikus galur Sprague Dawley normal. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol Enhalus acoroides mampu menghambat aktivitas enzim alfa-glukosidase IC50 168,25 ug/mL paling baik diantara lamun Thalassia hemprichii IC50 423,33 ug/mL , Cymodocea rotundata 430,56 ug/mL , dan pembanding akarbose 197,27 ug/mL . Mikrosfer ekstrak etanol Enhalus acoroides memiliki diameter partikel rata-rata 2,103 um, kadar air 4,84 0,096 , kadar kuersetin 0,011 0,001 b/b, uji perolehan kembali 81,41 3,39 , dan jumlah kuersetin terdisolusi sebesar pada medium HCl pH 1,23,899 0,545 dan 94,14 3,89 pada medium fosfat pH 6,8. Nilai IC50 mikrosfer pada penghambatan enzim alfa-glukosidase sebesar 169,46 ug/mL. Mikrosfer ekstrak etanol Enhalus acoroides mampu menurunkan glukosa darah tikus. Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa ekstrak etanol Enhalus acoroides memiliki aktivitas penghambatan terhadap enzim alfa-glukosidase dan mikrosfer yang diperoleh mampu melindungi ekstrak pada pH asam, memiliki aktivitas penghambatan terhadap enzim alfa-glukosidase, dan juga menurunkan kadar glukosa darah tikus pada menit ke 30.
ABSTRACT
Post prandial blood glucose levels can be suppressed by inhibiting the activity ofalpha glucosidase enzyme. Seagrasses are marine plants that act as an alpha glucosidase inhibitor. This study was aimed to evaluate the inhibitory activity of alpha glucosidase in Enhalus acoroides ethanol extract, evaluate the microspheres of Enhalus acoroides ethanol extract, and efficacy in vivo test in Sprague Dawley rats. The extraction was conducted by maceration method using 80 ethanol solvent. The microencapsulation of Enhalus acoroides ethanol extract was prepared by spray drying method using Eudragit L100 55. Efficacy in vivo test using oral glucose tolerance method was applied to the normal rats. The results showed that the best alpha glucosidase inhibitor was Enhalus acoroides ethanol extract IC50 168.25 ug mL compared to Thalassia hemprichii 423.33 ug mL , Cymodocea rotundata 430.56 ug mL , and acarbose 197.27 ug mL . Microspheres from Enhalus acoroides ethanol extract have average particle size 2.103 um, water content 4.84 0.096 , quercetin content 0.011 0.001 b b , recovery factor 81.41 3.39 , total dissolved quercetin 3.899 0.545 in HCl medium pH 1.2 and 94.14 3.89 in phosphate medium pH 6.8 and alpha glucosidase inhibitory activity IC50 169.46 ug mL. Efficacy in vivo test showed that microspheres were able to decrease blood glucose levels in rat. From this study, it can be conclude that the ethanol extract of Enhalus acoroides has inhibitory activity against the alpha glucosidase enzyme and the microspheres obtained are able to protect the extract at acidic pH, have inhibitory activity against alpha glucosidase enzyme and able to decrease rat rsquo s blood glucose in the 30th minute.
2018
T51476
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian mengenai struktur komunitas epifiton daun lamun di padang lamun perairan Bojonegara, Teluk Banten pada bulan Mei dan Juni 2005. Pengambilan sampel lamun (Enhalus acoroides) dilakukan dengan metode purposive random sampling di 12 sub stasiun. Sampel plankton epifit diambil pada permukaan daun lamun dengan cara dikerok (scrapping method). Sampel plankton epifit diawetkan dalam formalin 10% dan dicacah dengan metode sub sampel. Fitoplankton epifit terdiri atas 5 kelas dengan kisaran kepadatan total 347--3901 plankter/cm2 dan didominasi oleh kelas Bacillariophyceae (Nitzschia sebesar 44,65%). Zooplankton epifit terdiri atas 8 kelas dengan kisaran kepadatan total 2--2789 individu/10 cm2 dan didominasi oleh Cilliophora. Kepadatan dan kesamaan marga fitoplankton dan zooplankton epifit lebih tinggi di bulan Juni daripada bulan Mei. Rerata nilai Indeks Diversitas fitoplankton epifit adalah 1,78 (Mei) dan 1,53 (Juni) sedangkan zooplankton epifit adalah 1,12 (Mei) dan 0,49 (Juni). Pola sebaran fitoplankton dan zooplankton epifit di kedua bulan mengelompok.
Universitas Indonesia, 2006
S31395
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian mengenai struktur komunitas epifiton daun Enhalus acoroides (L.f.) Royle di padang lamun perairan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu pada tanggal 7--8 Maret 2008. Pengambilan sampel daun Enhalus acoroides dilakukan dengan metode purposive random sampling di 12 substasiun penelitian. Sampel epifiton pada permukaan daun Enhalus acoroides diambil dengan metode kerok (scraping method), lalu dicacah dengan metode subsampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi fito-epifiton yang diperoleh sebanyak 3 kelas 44 marga, sedangkan komposisi zoo-epifiton sebanyak 8 filum 10 kelas. Coscinodiscus dan Nematoda merupakan epifiton yang paling dominan di lokasi penelitian. Rerata indeks keanekaragaman fito-epifiton sebesar 1,82, sedangkan zoo-epifiton sebesar 1,72. Nilai indeks kemerataan fito-epifiton tergolong cukup merata (0,53), sedangkan zoo-epifiton tergolong hampir merata (0,81). Nilai indeks kesamaan fito-epifiton dan zoo-epifiton di lokasi penelitian tergolong tinggi, yaitu 0,73 dan 0,67. Sebaran epifiton menunjukkan pola yang mengelompok.
Universitas Indonesia, 2008
S31504
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library