Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Faiq Aziz
Abstrak :
ABSTRACT
Bahan bakar fosil menjadi salah satu kebutuhan utama manusia modern, terutama untuk kendaraan bermotor. Namun, kekurangan bahan bakar fosil memunculkan berbagai alternatif, salah satunya adalah bioetanol. Bioetanol memiliki Angka RON nilai Oktan lebih tinggi dibanding BBM sehingga dapat meningkatkan performa mesin. Namun, penggunaan bioetanol masih terbatas pada pencampuran dengan bahan bakar fosil pada persentase tertentu. Bioetanol yang digunakan merupakan bioetanol fuel grade dengan kadar air dibawah 0,1. Selain meningkatkan performa, penggunaan bioetanol dapat menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna sehingga menghasilkan emisi yang lebih baik. Selain bioetanol, solusi lain dalam mengurangi emisi sekaligus memperkecil nilai COV Coefficient of Variation pada mesin adalah penambahan zat aditif Oxygenate dengan kandungan oksigen lebih tinggi sehingga dapat menghasilkan emisi lebih baik dibanding bahan bakar murni saat pembakaran. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan bioetanol fuel grade dengan perbandingan E5, E10 dan E15 dengan zat aditif Oxygenate Cyclohexanol yang nantinya hasil torsi akan dibandingkan dengan bahan bakar murni E0. Pengujian dilakukan menggunakan Engine Dynamometer Test. Dari penelitian ini disimpulkan: Pambahan Bioetanol dapat meningkatkan torsi; semakin banyak persentase bioetanol yang dicampurkan maka akan semakin tinggi nilai torsinya. Namun, penambahan aditif membuat rasio udara dan bahan bakar menjadi lean dikarenakan oksigen yang sangat banyak dan menyebabkan nilai torsi menurun.
ABSTRACT
Fossil fuel has become one of modern human primary needs, mainly for motorized vehicles. Nonetheless, due to its drawback, people have created its alternatives, including bioethanol. Bioethanol has higher octane number which produces better emission compared to fossil fuel. However, bioethanol usage is still limited to just mixing it with fossil fuel in a certain ratio. Bioethanol used for this method is fuel grade bioethanol with water percentage less than 0.1 which can improve engine performance as well as produce better emission. Another solution that can reduce emission and lessen Coefficient of Variation COV is by adding Oxygenate additive which has higher oxygen level that helps reducing emission during ignition. In this experiment, writer used fuel grade bioethanol with E5, E10, and E15 ratio with Oxygenate Cyclohexanol additive. Afterwards, torques generated from the experiments will be compared to ones from pure fossil fuel E0 usage. The experiment is conducted by using Engine Dynamometer Test. From the results obtained, it can be concluded that adding bioethanol will increase torque The more bioethanol being added, the higher torque will be generated. However, additive addition makes the ratio between air and fuel become lean and reduce torque due to high level of oxygen.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafyandra Farras Maulidina
Abstrak :
Seperti yang kita ketahui saat ini, keadaan dari Bumi kita tidaklah dalam keadaan yang seperti sebelumnya. Hari demi hari, Bumi kita semakin menua dan semakin rusak pula. Salah satu faktor utama yang menyebabkan tragedi ini adalah banyaknya konsumsi dari bahan bakar fosil. Di sisi lain, ketersediaan dari bahan bakar fosil pun akan terus berkurang dan tidak bisa diperbaharui lagi. Dengan pengisian bahan bakar fosil yang relatif mudah dan tidak merepotkan, tidak heran bahwa bahan bakar fosil menjadi favorit di antara sumber energi lainnya. Penulis melihat fenomena ini sebagai suatu hal yang mendesak. Oleh karena itu, penulis bertujuan untuk mencari sumber energi alternatif sebagai pengganti dari bahan bakar fosil. Dan akhirnya dilakukanlah penelitian mengenai bahan bakar fosil bercampur Bioetanol. Bahan bakar campuran ini terdiri dari berbagai macam persentase campuran yang mengandung Bioetanol. Persentase ini di antara lain campuran 0%, campuran 5%, campuran 10%, dan campuran 15%......As we all know, the earth that we live in is not as healthy as it was before. Our earth grows older and simultaneously weaker every day. One of the main factors that cause this is the use of fossil fuel. While the supply of fossil fuel will not be available for generations to come, another problem rises as the usage of fossil fuel is not declining at a significant rate, since it is trouble-free and can be consumed effortlessly. We see this as an emergency and as a background motivation for us to find an alternative power source for our motor vehicles. Then, fuel-grade Bioetanol was chosen as our base variable to help people from further using fossil fuel. To maximize the result, the Bioetanol is divided into several mixtures that contains different amount of Premium (PT Pertamina’s product of a lower-grade fossil fuel) and Bioethanol
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasya Farisa Purwoko
Abstrak :

Minyak bumi merupakan sumber energi terbesar di Indonesia. Sedangkan selama sepuluh tahun terakhir, produksi minyak bumi mengalami penurunan. Perlu dilakukan perubahan dengan beralih kepada energi terbarukan. Energi terbarukan adalah yang berasal dari alam dan non-fosil, sehingga tidak akan pernah habis. Salah satu energi alternatif pada mesin motor pembakaran dalam yang telah dikembangkan di Indonesia adalah Bioethanol (C2H5OH) yang umumnya terbuat dari bahan baku tanaman pati yaitu jagung, nira, singkong, umbi, dan tebu. Berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia No 1 Tahun 2006, disebutkan bahwa Presiden RI menginstruksikan untuk mengambil langkah percepatan penyediaan dan pemanfaatan bahan bakar nabati sebagai bahan bakar alternatif. Penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan bioetanol pada specific fuel consumption dan coefficient of variation (COV) motor makara dengan modifikasi penggunaan zat aditif Oxygynated Cyclooctanol. Digunakan engine dynamometer, tachometer dan fuel flow meter yang berfungsi untuk mengukur performa mesin. Campuran E10 dengan penambahan zat aditif Cyclooctanol 1.3% menghasilkan nilai specific fuel consumption paling irit dan nilai COV paling rendah jika dibandingkan dengan campuran E10 murni, E10 + 0,3% Cyclooctanol, dan E10 + 0,5% Cyclooctanol. Hal ini menunjukan bahwa penambahan zat aditif dapat memperbaiki performa motor yang menggunakan bahan bakar bioetanol.


The most significant energy source in Indonesia comes from petroleum. Whereas in the last ten years, oil production has decreased. Changes need to be made by switching to renewable energy. Renewable energy is non-fossil energy that comes from nature and will not run out. One alternative energy that can be used in internal combustion engine and have been developed in Indonesia is Bioethanol, which is generally made from raw materials of starch plants, namely corn, sap, cassava, tubers, and sugar cane. Based on the Presidential Instruction of the Republic of Indonesia No. 1 of 2006, it was stated that the President of Indonesia instructed to take steps to accelerate the supply and utilization of biofuels as alternative fuels. This study aims to determine the effect of Oxygenated Cyclooctanol additive on Bioethanol-Gasoline blends to the Motor Makara’s Specific Fuel Consumption (SFC) and Coefficient of Variation (COV). Tests are occurred using an engine dynamometer to measure engine performance. Based on results, E10 mixture with the addition of 1.3% Cyclooctanol additive produces the most economical specific fuel consumption value and the lowest COV value when compared with the pure E10 mixture, E10 + 0.3% Cyclooctanol, and E10 + 0.5% Cyclooctanol. The experimental test showed that the addition of additives to bioethanol fuel could improve Motor Makara’s performance.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhimas Andianto
Abstrak :

Dewasa ini seluruh dunia sedang berlomba untuk mencari sumber energi terbarukan untuk menggantikan bahan bakar fosil yang tidak ramah lingkungan. Namun, bahan bakar fosil sendiri masih sangat dibutuhkan karena sudah banyak sektor memilki ketergantungan terhadap sumber energi tersebut. Salah satu manfaatnya adalah sebagai bahan bakar kendaraan bermotor yang umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Salah satu solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah ini ialah bahan bakar jenis baru yaitu bioetanol. Bioetanol memiliki nilai oktan lebih tinggi daripada bahan bakar konvensional sehingga dapat membantu performa mesin menjadi lebih baik. Selain itu gas buang hasil pembakarannya relatif ramah lingkungan jika dibandingkan dengan bahan bakar fosil. Bioetanol digunakan sebagai zat campuran terhadap bahan bakar konvensional agar dapat digunakan pada berbagai jenis mesin yang telah diproduksi sebelumnya dan dipergunakan secara luas. Penelitian ini menggunakan bioetanol fuel grade yang memiliki kadar air dibawah 0,1%. Pada penelitian ini dibahas mengenai pengaruh coefficient of variation (COV) terhadap nilai specific fuel consumption (SFC) pada mesin uji berupa motor bakar 125 cc berbasis bahan bakar gasoline. Pengujian dilakukan menggunakan engine dynamometer untuk mengukur performa mesin serta exhaust gas analyzer untuk mengukur kadar emisi pada gas buang yang dihasilkan mesin uji. Penambahan etanol sebanyak 5% dari volume bahan bakar menghasilkan nilai COV paling rendah sehingga performa pembakaran di dalam mesin adalah yang paling baik serta memiliki nilai SFC paling rendah daripada campuran bahan bakar bioetanol lainnya.


Today the whole world is looking for renewable energy sources to obtain fossil fuels that are not environmentally friendly. However, fossil fuels are still very much needed because many sectors have the need for these energy sources. One of the benefits is as a vehicle fuel used by people throughout the world. One solution offered to overcome this problem is a new type of fuel, bioethanol. Bioethanol has a higher octane value compared gasoline so that it can help improve engine performance. In addition, the exhaust gas produced are relatively environmentally friendly compared to the one that fossil fuels produced. Bioethanol is used asa mixture for conventional fuels to be used in various types of machines that have been previously approved and are widely used. This study uses bioethanol fuel which has air content below 0.1%. In this study we discussed the effect of variant coefficient (COV) on the value of specific fuel consumption (SFC) on a test engine consisting of a 125 cc fuel-based gasoline engine. Tests were carried out using an engine dynamometer to measure engine performance, as well as a gas analyzer to measure emission levels in the exhaust gas produced by the test engine. Addition of bioethanol as much as 5% of the volume of fuel produces the lowest COV value which improves the combustion performance and the lowest SFC value compared to the other bioethanol fuel mixtures.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library