Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Krislamawaty
Abstrak :
Masalah puncak dalam hal kesehatan di seluruh dunia, masih tentang penggunaan tembakau dan kecanduan rokok. Jumlah pengguna rokok elektrik di dunia masih terus meningkat. Hasil riset menunjukkan bahwa mayoritas perokok tetap tidak mengurangi konsumsi rokok di masa pandemi Covid-19. Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP) Indonesia merupakan lembaga swadaya masayarakat di bidang kesehatan yang melakukan kampanye tentang rokok elektrik melalui akun Instagram @ypkpindonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap permainan kebenaran dari kampanye rokok elektrik menggunakan relasi kuasa pengetahuan pada akun Instagram @ypkpindonesia. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan paradigma kritis menggunakan analisis wacana genealogi Foucault. Metode analisis data menggunakan analisis wacana genealogi Foucault yang mencakup empat bahan analitis, yaitu: analisis linguistik struktural, analisis arsip, analisis arkeologi pengetahuan, dan analisis pembentukan diskursif. Penelitian mengungkap bahwa YPKP melakukan permainan kebenaran dalam wacana rokok elektrik sehat dengan memanfaatkan kekuasaan dan pengetahuan di bidang kesehatan. YPKP memperluas kekuasaan dengan melibatkan pihak yang berpengaruh di Indonesia dan jaringan internasionalnya. Istilah dan pernyataan dalam kampanye YPKP sama dengan istilah yang digunakan industri rokok dalam mempromosikan rokok elektrik, seperti: alternatif produk tembakau, rokok elektrik sebagai solusi berhenti merokok, pengurangan bahaya, rendah resiko, beralih ke rokok elektrik untuk berhenti merokok, dan lainnya. Pewacanaan rokok elektrik sehat dibangun oleh YPKP melalui beberapa wacana, sebagai berikut: wacana solusi berhenti merokok melalui rokok elektik; wacana uap vs asap; wacana regulasi vs pelarangan; wacana sentralisasi "tembakau alternatif" dan marginalisasi rokok komvensional. Wacana rokok elektrik sehat dimanfaatkan untuk mendukung industri rokok elektrik, yaitu rokok elektrik menggantikan rokok konvensional. Sementara itu, wacana ‘berhenti merokok’ dipinggirkan. ......The culmination problem in terms of health worldwide, is still about tobacco use and cigarette addiction. Nowadays, the number of electric cigarettes users in the world continues to increase. Research show that the majority of smokers still do not reduce cigarette consumption during the Covid-19 pandemic.Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP) is a health-based NGO that conducted electric cigarettes campaign using Instagram account @ypkpindonesia. This research aims to reveal the ‘games of the truth’ of electric cigarettes campaign based on the relation of power-knowledge on @ypkpindonesia Instagram account. This is a qualitative research with a critical paradigm using Foucault's genealogy discourse analysis. The data analysis’ method using Foucault's genealogy discourse analysis which includes four analytical materials, namely: structural linguistic analysis, archive analysis, archeology of knowledge analysis, and discursive formation analysis. The result revealed that YPKP conducted the games of truth in healthy electric cigarettes discourse by utilizing the power and knowledge in health science. YPKP expands power by involving influential parties in Indonesia and their international network. The terms in the YPKP campaign are the same as the terms and sentences used by the cigarette industry in promoting e-cigarettes, such as: alternative tobacco products, e-cigarettes as a solution to quitting smoking, reducing harm, low risk, switching to e-cigarettes to quit smoking, etc. The discourse on healthy e-cigarettes was developed by YPKP through some discourses, as follow: discourse on solutions to quitting through smoking e-cigarettes, discourse on steam vs. smoke, discourse on prohibition vs. regulation, and discourse on the centralization of "alternative tobacco" and marginalization of conventional cigarettes. The discourse of healthy electric cigarettes is used to support the electric cigarettes industry. Meanwhile, the discourse of ‘smoking cessation’ was marginalized.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Candra Sintong Togarma
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai upaya ekstensifikasi objek pengenaan cukai pada rokok elektrik. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan termasuk dalam penelitian cross sectional dengan teknik pengumpulan data berupa studi literatur dan wawancara. Data tersebut dianalisis menggunakan teknik analisis data kualitatif. Penelitian ini menganalisis kesesuaian rokok sebagai objek cukai berdasarkan teori Cnossen yang melihat kesesuaian barang kena cukai melalui tiga dimensi yaitu: selectivity in coverage, discrimination in intent dan quantitative measurement, juga permasalahan-permasalahan yang mungkin timbul dari penerapannya. Penelitian ini telah mengumpulkan data dari lembaga-lembaga pemerintahan terkait seperti Kementrian Perdagangan dan Direktorat Jendral Pajak dan Cukai juga akademisi dan konsumen dari rokok elektronik. Hasil dari penelitian disimpulkan bahwa rokok elektrik sesuai sebagai obyek cukai dalam rangka perluasan objek cukai (ekstensifikasi). Permasalahan yang dihadapai dalam pengenaan cukai terhadap rokok elektrik adalah beragamnya jumlah nikotin di dalam rokok elektrik sehingga menimbulkan kesulitan dalam menentukan tarif cukai untuk rokok elektrik. ......This research discuss about The Effort of Excise Imposition Object Extension on Electronic Cigarette. The research used quantitative approach and included in cross sectional research with data collection method which consists of literature study and in depth interview. This study analyzed the feasibility of electronic cigarettes as excise object based on Cnossen theory that saw the suitability of the goods subject to excise through three dimensions: selectivity in coverage, discrimination in intent and quantitative measurement, also the problems that may occur from the implementation. This research collects data from related government institutions such as trading ministry and general directorate of taxation and customs also academician and consumer of electronic cigarette. Results of the research led to the conclusion that the electric cigarette is appropriate as an excise object in object excise expansion (extension). The problems faced in the imposition of excise to electronic cigarette is the amount of the nicotine in electronic cigarette can be customized so it is difficult to determine the excise rate to electronic cigarette.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S61870
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosiandra Gabriella Aka
Abstrak :
ABSTRAK
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan, menggunakan instrumen fiskal sebagai langkah pertama mengatur peredaran dan konsumsi rokok elektrik guna mencegah eksternalitas negatif yang dapat ditimbulkan dari konsumsinya dengan menetapkannya sebagai Barang Kena Cukai untuk melindungi pengguna, bystander, dan tentunya dari jangkauan anak di bawah umur. Penelitian ini bertujuan menganalisis dasar pertimbangan penetapan cukai atas rokok elektrik, apakah penerimaannya dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap penerimaan cukai hasil tembakau, serta penanganan dari pihak terkait untuk mencegah beredarnya rokok elektrik ilegal di tengah masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma post positivis. Hasil penelitian menunjukkan rokok elektrik dikenakan cukai karena merupakan produk turunan tembakau, penerimaan cukai hasil tembakau tidak berbeda secara signifikan sebelum dan sesudah ditetapkannya cukai atas rokok elektrik, serta pendekatan aspek administrasi serta aspek policy dilakukan untuk mengatasi peredaran rokok elektrik ilegal.
ABSTRACT
The Indonesian government through the Ministry of Finance, uses fiscal instrument as the first step in regulating the circulation and consumption of electric cigarette to prevent negative externalities that can generated from its consumption by assigning it as Excise Goods to protect users, bystanders and especially underage children. This research aims to analyze the basic considerations of excise taxation on e-cigarettes, whether the excise tax revenue can bring a significant impact on tobacco excise revenue, and what related parties do to prevent the distribution of illegal e-cigarettes. This research uses a qualitative approach with the post positivist paradigm. The results showed that e-cigarette were subject to excise because it was a tobacco derivative product, excise tax revenue did not differ significantly before and after the excise tax on e-cigarettes was set, as well as administrative and policy aspects are used to deal with the distribution of illegal e-cigarettes.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library