Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizki Qadarini
Abstrak :
Sejak pertama kati didirikan, sosok menara hampir sela\u ditemukan di setiap bangunan mesjid dan gereja. Keduanya sama-sama berfungsi sebagai tempat untuk memanggil umatnya beribadah; bagi muazin untuk menyerukan adzan dan bagi gereja untnjk membunyikan Ionceng. Selain itu menara juga dapat diartikan sebagai lambang kekuatan dan kemenangan serta pemberi identitas_ Kevertikalannya menggambarkan adanya pengakuan akan Tuhan yang dipuja oleh manusia. Namun terkadang keberadaan menara pada bangunan ibadah ini kurang mendapat perhaiian karena ia bukan tempat dilakukannya kegiatan beribadah.

Seiring dengan perjalanan waktu, maka éangat banyak gaya menara yang telah dihasilkan. Jika dahuiu kebanyakan menara memiliki bentuk dasar berupa balok dan silinder, mqka saat ini banyak ditemukan menara déngan pengolahan bentuk yang lebih bebas. Apakah menara tersebut tidak lagi difungsikan sebagaimana mestinya, hal itu sepertinya tidak terlaln menjadi masalah selama ia dapat dijadikan sebagai salah satu bembentuk image dan identitas sebuah bangunan ibadah.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48294
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Eva Grace Rouli
Abstrak :
ABSTRAK
Hubungan pacaran merupakan salah salah jenis hubungan interpersonal. Menurut Bird dan Melville (1994), hubungan pacaran adalah suatu hubungan atau proses formal yang dilewati oleh perempuan lajang dan laki-laki lajang, dimana dalam proses/hubungan itu masing-masing memilih pasangan hidupnya. Dalam hubungan pacaran, pasangan kekasih biasanya saling mencurahkan atau mengekspresikan cinta dan kasih sayangnya terhadap satu sama lain. Menurut Plutchik, cinta adalah salah satu jenis emosi kompleks yang dibentuk dari kombinasi dua emosi dasar, yaitu joy dan acceptance. Sementara itu, dengan merujuk pada definisi ekspresi emosi menurut Gross dan John (1997), maka ekspresi emosi cinta dapat diartikan sebagai manifestasi dari emosi cinta yang muncul dalam bentuk perilaku. Menurut Buscaglia (1988), ekspresi emosi cinta ini sangat penting bagi perkembangan hubungan pacaran. Ekspresi emosi cinta juga penting karena dapat memperkuat emosi cinta itu sendiri (Tysoe, dalam Sukaria, 1995). Adapun setiap budaya memiliki display rules yang berperan dalam mengatur tampilan atau ekspresi emosi seseorang. Sesuai dengan stereotip gender dan beberapa literatur, disebutkan bahwa perempuan lebih ekspresif dibandingkan dengan laki-laki. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti gambaran ekspresi emosi cinta dalam hubungan pacaran menurut laki-laki dan perempuan. Subyek penelitian adalah individu dewasa muda yang berusia antara 20-30 tahun. Penelitian ini merupakan studi kuantitatif dengan menggunakan kuesioner sebagai alat ukur. Subyek diminta untuk memberi tanda centang (v) pada skala yang sesuai dengan diri subyek, untuk setiap ekspresi emosi cinta yang dilakukan subyek kepada pasangannya dan untuk setiap situasi dimana subyek mengekspresikan emosi cinta kepada pasangannya. Untuk mengukur ekspresi emosi cinta, dilihat nilai mean dari total ekspresi verbal dan nilai mean dari total ekspresi non verbal pada kelompok subyek laki-laki dan perempuan. Kemudian dilakukan perhitungan t-test untuk melihat apakah ada perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok subyek dalam jenis-jenis ekspresi emosi cinta (verbal dan non verbal), serta antara jenis-jenis ekspresi cinta itu sendiri pada masing-masing kelompok subyek. Selain itu, dilihat pula nilai mean dari setiap ekspresi untuk mengetahui ekspresi-ekspresi mana yang paling sering dan yang paling jarang dilakukan subyek. Kemudian untuk mengukur situasi ekspresi emosi cinta, dilihat dari nilai mean setiap situasi untuk mengetahui pada situasi-situasi apa subyek cenderung mengekspresikan dan pada situasi-situasi apa subyek cenderung tidak mengekspresikan emosi cinta kepada pasangan. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok subyek laki-laki dan perempuan dalam mengekspresikan emosi cinta kepada pasangannya, baik secara verbal maupun secara non verbal. Hasil penelitian juga menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antar jenis ekspresi emosi cinta (verbal dan non verbal), baik pada kelompok subyek laki-laki maupun pada kelompok subyek perempuan. Dalam hal ini, kelompok subyek laki-laki dan kelompok subyek perempuan sama-sama lebih ekspresif secara non verbal daripada secara verbal. Hasil penelitian yang diperoleh ternyata tidak sesuai dengan stereotip gender dan literatur yang menyebutkan bahwa perempuan lebih ekspresif daripada laki-laki. Hasil tersebut bisa disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, karena kesetaraan gender yang saat ini sudah mulai berkembang. Kedua, karena pengaruh kemajuan jaman sehingga masyarakat sekarang menjadi lebih terbuka. Selain itu, dikatakan pula bahwa individu yang mengalami emosi cinta akan cenderung mengekspresikannya baik secara verbal maupun secara non verbal (Fitness & Fletcher, 1993). Bagi penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan pembenahan terhadap alat ukur ekspresi emosi cinta dan situasinya serta lebih memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi ekspresi emosi cinta. Pada penelitian lanjutan sebaiknya juga dilakukan metode observasi dan wawancara disamping metode kuantitatif untuk dapat memperoleh gambaran yang lebih menyeluruh mengenai ekspresi emosi cinta yang diteliti pada konteks yang lebih spesifik. Selain itu, dapat juga dilakukan penelitian lintas budaya mengenai ekspresi emosi cinta atau penelitian perbandingan antar kelompok usia yang berbeda maupun status hubungan yang berbeda.
2002
S3117
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S7632
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afra Amalia
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S7673
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Mujib
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2002
297.6 ABD a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Mujib
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2002
297.6 ABD a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Zilhadia
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T39528
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eli Saripah
Abstrak :
Ekspresi emosi individu yang terdiagnosa Covid-19 ada yang positif dan negatif. Dibutuhkannya tatanan pelayanan kesehatan yang mampu menyingkapi ekspresi emosi individu guna pemberian pelayanan kesehatan secara komprehensif . Ekspresi emosi yang tidak tertangani dengan baik, akan berdampak pada penurunan imun. Tujuan penelitian untuk mengetahui ekspresi emosi individu pertama kali terdiagnosa Covid-19 di Provinsi Sulawesi Tengah. Desain penelitian menggunakan kualitatif fenomenologi deskriptif. Jumlah partisipan penelitian sebanyak tiga belas orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data dengan wawancara mendalam dan pertanyaan semi terstruktur. Hasil wawancara berbentuk transkrip dan dianalisis dengan menggunakan teknik Colaizzi. Hasil penelitian terdiri dari tiga tema yaitu pertama bentuk ekspresi emosi yang muncul pada individu pertamakali terdiagnosa Covid-19, kedua yakni perasaan selama terkonfirmasi yang mempengaruhi ekspresi emosi individu pertama kali terdiagnosa Covid-19, ketiga yakni pengalaman yang dialami mempengaruhi ekspresi emosi individu. Perawat perlu meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam memberikan asuhan keperawatan baik aspek fisik maupun psikologis, sehingga perawatan optimal dan efektif dapat tercapai. ......The emotional expressions of individuals diagnosed with Covid-19 are positive and negative. The need for a health service arrangement that is able to address individual emotional expressions in order to provide comprehensive health services. Expression of emotions that are not handled properly, will have an impact on the decline in immunity. The purpose of the study was to determine the emotional expression of individuals who were first diagnosed with Covid-19 in Central Sulawesi Province. The research design used descriptive qualitative phenomenology. The number of research participants as many as thirteen people using purposive sampling technique. Methods of data collection with in-depth interviews and semi-structured questions. The results of the interviews were in the form of transcripts and were analyzed using the Colaizzi technique. The results of the study consist of three themes, namely the first form of emotional expression that appears in individuals who are first diagnosed with Covid-19, second, namely feelings during confirmation that affect individual emotional expressions when first diagnosed with Covid-19, third, namely experiences experienced affect individual emotional expressions. Nurses need to improve their knowledge and skills in providing nursing care, both physical and psychological aspects, so that optimal and effective care can be achieved.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Riviana Dwi Agustina
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Ruang-ruang interaksi di internet memungkinkan terbentuknya relasi-relasi baru termasuk salah satunya adalah praktik hubungan romantis yang disebut sebagai cyberlove. Praktik cyberlove juga terjadi dalam permainan Role-Play, yaitu permainan peran yang dilakukan oleh penggemar selebriti pop Korea di ruang-ruang interaksi maya. Merujuk pada Ben Ze ev 2004, praktik cyberlove merupakan hubungan romantis yang dijalani melalui komunikasi online. Tulisan ini mengeksplorasi wilayah perbatasan antara dunia yang dianggap nyata dengan dunia yang dianggap maya dalam konteks cyberlove dalam permainan Role-Play melalui medium avatar selebriti Korea. Berdasarkan hasil penelitian ini cyberlove dalam permainan Role-Play merupakan bentuk praktik bermedia dimana terdapat hubungan dialektis dan dialogis antara pasangan pemain Role-Play sebagai audiences dan producer. Berbeda dengan praktik bermedia kelompok penggemar lainnya, dalam praktik ini terdapat ekspresi dan pengalaman romantis baik pengalaman online dan offline. Penelitian ini juga menemukan empat aspek yang memungkinkan pemain Role-Play memutuskan untuk menjalani hubungan romantis di permainan Role-Play, yaitu 1 Permainan Role-Play sebagai ruang eksplorasi imajinasi pengalaman romantis; 2 Medium yang memungkinkan terjadinya interaksi; 3 Ketersediaan medium dalam permainan Role-Play untuk mencari pasangan; 4 Anonimitas yang memungkinkan pemain melindungi privasi diri, tetapi juga memungkinkan pemain mengeksplorasi pengalaman-pengalaman baru yang tidak mungkin dilakukan di dunia nyata. ...... The interaction spaces on the internet allow for the establishment of new relationships including the practice of romantic relationships called cyberlove. Cyberlove practice also occurs in Role Playing Games, which are the activity of Role Playing performed by Korean pop celebrity fans in virtual interaction spaces. Referring to Ben Ze 39 ev 2004, the practice of cyberlove is a romantic relationship consisting mainly of computer mediated communication. This paper explores the boundary between the real world and the virtual world in the context of cyberlove in the Role Playing Games through the use of Korean celebrity avatar. Based on the results of this study cyberlove in the Role Playing Games is a form of media practices where there is a dialectical and dialogical relationship between Role Players partners as audiences and producers. In contrast to other mediated fan practices, in this practice, there are romantic expressions and experiences both online and offline experiences. The study also found four aspects that allow Role Players to choose to have romantic relationships in Role Playing Games, namely 1 Role Playing Games as an exploration space of imagination regarding romantic experience 2 Role Playing Games as a medium that enables interactions 3 Availability of medium in Role Playing Games to search for spouse 4 Anonymity that allows players to protect personal privacy, but also allows players to explore new experiences that are not possible in the real world.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>