Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Carnes, W. Stansbury
New York: HarperBusiness, 1992
R 330.973001 CAR a
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hanri
"Krisis nilai tukar yang melanda suatu negara dapat dilihat dari pergerakan indikator ekonomi negara tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah sistem peringatan dini untuk mencegah terjadinya krisis nilai tukar tersebut. Analisis pergerakan indikator ekonomi tersebut berguna agar pengambilan kebijakan dapat efektif dan efisien mengurangi peluang terjadinya krisis nilai tukar. Analisis terhadap beberapa kombinasi indikator ekonomi di Indonesia pada periode tahun 1990 hingga 2008 dimana pada periode tersebut terjadi krisis nilai tukar 1997 dan krisis keuangan global, menghasilkan sebuah sistem peringatan dini yang baik sehingga dapat dijadikan prediktor untuk terjadinya krisis nilai tukar di Indonesia.

Currency crisis can be seen from the movement of economic indicators of the country. Therefore, it is necessary to have an early warning system to prevent the occurrence of the currency crisis. Movement analysis of economic indicators is useful so that the policy can be effective and efficient to reduce the occurrence of the exchange rate crisis. Analysis of some combination of economic indicators in Indonesia within the period 1990 to 2008 in which occurred 1997 currency crisis and the global financial crisis, resulting a good early warning system which also can be used as a good predictor for the occurrence of the currency crisis in Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S6706
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"[This book offers a comprehensive overview of the financial systems of major industrialized countries using the statistical framework of the financial accounts. After a discussion of how economists agreed to create a framework to monitor the financial linkages between surplus and deficit sectors, the book analyzes in detail the composition and the recent evolution of financial assets and liabilities for households (including public pension rights), firms and intermediaries. Next, the volume studies the convergence patterns of financial structures and their influence on the effectiveness of monetary policy within European countries. The final chapter unifies the previous pictures, showing how the effects of financial integration and global imbalances could have been foreseen based on the financial accounts. , This book offers a comprehensive overview of the financial systems of major industrialized countries using the statistical framework of the financial accounts. After a discussion of how economists agreed to create a framework to monitor the financial linkages between surplus and deficit sectors, the book analyzes in detail the composition and the recent evolution of financial assets and liabilities for households (including public pension rights), firms and intermediaries. Next, the volume studies the convergence patterns of financial structures and their influence on the effectiveness of monetary policy within European countries. The final chapter unifies the previous pictures, showing how the effects of financial integration and global imbalances could have been foreseen based on the financial accounts. ]"
Berlin : [Springer, Springer], 2012
e20397469
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Suhanda
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kemampuan ekonomi Kota Payakumbuh yang merupakan salah satu dari 14 (empat belas) daerah di Propinsi Sumatera Barat. Dalam rangka menghadapi penerapan otonomi daerah, penilaian kemampuan ekonomi (kelulusan dari sisi ekonomi) dalam pelaksanaan otonomi daerah didasarkan atas indikator dan metode penilaian PP 129 tahun 2000 yang mengatur tentang persyaratan pembentukkan dan kriteria pemekaran, penghapusan dan penggabungan daerah.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data skunder, yang dikumpulkan dari data yang dipublikasikan oleh Biro Pusat Statistik, dan instansi lain yang terkait. Data-data yang diperlukan antara lain, PDRB Kota Payakumbuh, Payakumbuh Dalam Angka, Statistik Keuangan Daerah Tingkat II dan PDRB Kabupaten/Kota Propinsi Sumatera Barat. Untuk lebih mendalami hasil dari data sekunder juga dilakukan wawancara dengan responden Kepala Dispenda, Bagian Keuangan dan Bapeda Kota Payakumbuh serta instansi terkait.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sisi ekonomi Kota Payakumbuh dibandingkan rata-rata keseluruhan di Sumatera Barat berdasarkan metode penilaian PP 129 tahun 2000 mampu melaksanakan otonomi daerah. Hal ini ditunjukkan dengan total skor dan terbobot sebesar 18 (delapan belas) dan terbobot 450 berada pada posisi skor minimal keharusan dari sisi ekonomi, yang mencerminkan bahwa kemampuan ekonomi Kota Payakumbuh mendekati kategori penilaian agak baik dibandingkan rata-rata keseluruhan daerah di Sumatera Barat.
Skor yang diperoleh tidak menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun 1991, total skor dan terbobot baik tahun pada tahun 1991 maupun tahun 1998 sebesar 18 (delapan belas) dan terbobot 450 berada pada posisi skor minimal kelulusan dari sisi ekonomi. Hal ini juga berarti dari sisi kemampuan ekonomi Kota Payakumbuh dibandingkan pada tahun 1991 tidak adanya peningkatan kemampuan ekonomi secara relatif dibandingkan rata-rata keseluruhan daerah di Sumatera Barat, di mana total skor dan terbobot baik tahun pada tahun 1991 maupun tahun 1998 sebesar 18 (delapan belas) dan terbobot 450 berada pada posisi skor minimal kelulusan dari sisi ekonomi.
Sedangkan total skor dan total skor terbobot rata-rata kota lainnya di luar Kota Padang di atas, Kota Payakumbuh, di mana total dan skor terbobot kemampuan ekonomi rata-rata kota lainnya di luar Kota Padang berada sedikit di atas skor minimal kelulusan yaitu total skor 18,8 (delapan belas koma delapan) dan total skor terbobot 470 (empat ratus tujuh puluh) pada tahun 1991 dan total skor 18,4 (delapan belas koma empat ) dan total skor terbobot 460 (empat ratus enam puluh) pada tahun 1998.
Dibandingkan dengan rata-rata kota lainnya di luar Kota Padang, kelemahan Kota Payakumbuh pada PDRB per kapita, kemampuan PDS menutupi pengeluaran rutin dan upaya pengumpulan PDS Kota Payakumbuh baik pada tahun 1991 maupun 1998, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata kota lainnya di luar Kota Padang. Sedangkan kontribusi PDRB terhadap PDRB Total (Propinsi). Rata-rata kota lainnya di luar Padang memberikan kontribusi berkisar antara 1 sampai 3,2 persen terhadap PDRB Propinsi dan dengan skor berkisar antara 1 (satu) sampai 2 (dua), secara kualifikasi termasuk sangat buruk dibandingkan keseluruhan daerah di Propinsi Sumatera Barat yang memberikan kontribusi sebesar 7,1 persen.
Untuk sub indikator laju pertumbuhan pada tahun 1998 Kota Payakumbuh diatas rata-rata kota lainnya di luar Kota Padang, dimana mengalami pertumbuhan minus sebesar 4,5 persen sedangkan rata-rata daerah kota lainnya di luar Kota Padang tumbuh minus 6,2 persen dan rata-rata keseluruhan daerah di Sumatera Barat mengalami pertumbuhan minus 5,1 persen, hal ini mengakibatkan skor Kota Payakumbuh diatas rata-rata kota lainnya di luar Kota Padang, skor masing-masing yaitu 5 (lima) dan 3,8 (tiga koma delapan). Dibandingkan tahun 1991 rata-rata kota lainnya di luar Kota Padang mengalami penurunan satu tingkat dibandingkan tahun 1991 yaitu dari 5 (lima) menjadi 3,8 (tiga koma delapan) dengan kualifikasi baik menjadi agak baik dibandingkan rata-rata ke seluruhan daerah di Sumtera Barat, sedangkan Kota Payakumbuh sama dibandingkan tahun 1991.
Berdasarkan letak geografis dan potensi Kota Payakumbuh berpotensi untuk lebih mengembangkan kegiatan pada sektor perdagangan. Hal ini akan membuka peluang ekonomi yang bertumpu pada sektor perdagangan. Meningkatnya kegiatan sektor perdagangan selanjutnya akan menggerakan sektor-sektor ekonomi lainnya dengan sendiri juga akan meningkatkan penerimaan daerah. Serta lebih meningkatkan upaya pengumpulan peneriman daerah sendiri yang masih lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata kota lainnya di luar Kota Padang. Sekurang-kurangnya dapat lebih meningkatkan kemampuannya dalam membiayai pengeluaran rutin, yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata kota lainnya di luar Kota Padang."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T7693
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helma Malini
"Shari’ah stock market is also affected by many highly interrelated economic, social, political and
other factor, same as the conventional stock market, the interaction between macroeconomic variables
and Shari’ah stock market creating volatility in the stock price as a response towards several
shocks. The sensitivity of Shari’ah stock market towards shocks happened related with the future
expectation of micro and macro factor in one country which can be predict or unpredictable.
There are six macroeconomic variables that used in this research; inflation, exchange rate, interest
rate, dow jones index, crude oil palm price, and FED rate. Using vector error correction model
(VECM), the result shows that domestic macroeconomic variables that significantly affect Indonesia
Shari’ah compliance for long term, while for international macroeconomic variables the selected
variable such as FED rate and Dow Jones Index are not significantly affected Indonesia Shari’ah
compliance both in short term and long term."
Tanjungpura University, Faculty of Economy, 2014
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Diva Shafia Irawan
"Penelitian ini mengeksplorasi kelayakan investasi proyek hidrogen hijau dari listrik panas bumi menggunakan sistem elektrolisis. Analisis ini mempertimbangkan dampak berbagai faktor terhadap metrik ekonomi utama, termasuk Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period (PP). Temuan kami menunjukkan bahwa kapasitas produksi dan biaya listrik merupakan faktor penting, dengan produksi yang lebih tinggi menghasilkan nilai NPV, IRR, dan PP yang lebih positif. Oleh karena itu, disarankan untuk menemukan elektroliser alternatif yang mampu melebihi 100 kg produksi hidrogen harian. Biaya transportasi juga merupakan pertimbangan penting lainnya, karena skenario tanpa biaya transportasi menunjukkan NPV yang lebih tinggi dibandingkan dengan skenario yang menyertakan biaya transportasi. Makalah ini memberikan wawasan berharga bagi investor dan pemangku kepentingan yang mempertimbangkan proyek produksi hidrogen ramah lingkungan. Hal ini menekankan pentingnya mengoptimalkan kapasitas produksi, meminimalkan konsumsi listrik, dan mengelola biaya transportasi untuk meningkatkan kelayakan finansial. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk mengeksplorasi dampak lingkungan dan sosial dari produksi hidrogen hijau serta pertimbangan finansial.

This research explores the investment feasibility of green hydrogen projects from geothermal electricity using an electrolysis system. The analysis considers the impact of various factors on key economic metrics, including Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), and Payback Period (PP). Our findings reveal that production capacity and electricity cost is a crucial factor, with higher production leading to more positive NPV, IRR, and PP values. Consequently, the finding of alternative electrolyzers capable of exceeding 100 kg of daily hydrogen production is recommended. Transportation cost is another key consideration, as scenarios without transportation costs exhibit a higher NPV compared to those with transportation costs included. This paper provides valuable insights for investors and stakeholders considering green hydrogen production projects. It emphasizes the importance of optimizing production capacity, minimizing electricity consumption, and managing transportation costs for improved financial viability. Further research is recommended to explore the environmental and social impact of green hydrogen production alongside the financial considerations."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library