Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Imam Khoirul Rohmat
Abstrak :
Aluminum magnesium seri 5083 banyak diaplikasikan untuk industri perkapalan. Hal tersebut dikarenakan aluminum memiliki kekuatan spesifik yang tinggi serta ketahanan korosi yang baik. Namun pada proses penyambungan berupa pengelasan banyak terjadi permasalahan berupa porositas serta menurunnya sifat mekanis terutama daerah HAZ (Heat Affected Zone). Pada pengecoran aluminum salah satu cara untuk mengurangi porositas yaitu dengan memberikan getaran saat pengecoran dilakukan, hal tersebut dicoba diaplikasikan pada pengelasan aluminum 5083 mengingat bahwa pengelasan merupakan miniatur dari proses pengecoran. Untuk melihat pengaruh tersebut dilakukan pengujian radiografi, pengujian tarik, keras, metalografi serta uji image analysis. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa penggetaran tidak banyak berpengaruh terhadap jumlah porositas yang terjadi, namun pada sifat mekanik getaran berpengaruh terhadap nilai kekerasan terutama pada filler ER 4043 dimana spesimen yang digetarkan memiliki nilai kekerasan yang lebih tinggi. Nilai uji tarik rata-rata tertinggi pada ER 5356 terdapat pada spesimen yang tidak digetarkan dengan nilai sebesar 231MPa dan untuk ER 4043 nilai uji tarik rata-rata tertinggi terdapat pada spesimen yang digetarkan dengan nilai sebesar 226 MPa. ......5083 series aluminum magnesium is widely used for marine industrial. It is caused aluminum has high specific strength and good corrosion resistance. However, at process of welding many of porosity occured in the aluminum and it decrease the mechanical properties especially in HAZ (Heat Affected Zone). At casting process of aluminum, porosity could reduced by giving vibration. So this method is tried to be aplicated for welding of aluminum due to welding is a miniature of casting. Radiography test, tensile test, hardness test, metallography test, and image analysis are technique to characterize the effect. As a results, vibration is not really affects the amount of porosity that occurred. But for hardness it is influenced especially for ER 4043 filler where the vibrated specimens have a higher hardness. The higher average result of tensile test for ER 5356 filler obtained at unvibrated specimens with the value is 231 MPa and for ER 4043 filler the higher average result obtained at vibrated specimen, the value is 226 MPa.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41510
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anatasya Novritas Putri
Abstrak :
Aplikasi pengelasan dengan material yang berbeda mendapatkan keuntungan dari segi ekonomis. Pada penelitian ini digunakan material antara baja tahan karat austenitik dan baja karbon rendah SS 400 dengan jenis kawat las yang berbeda yaitu ER 309 dan ER 316 dengan metode GMAW. Hal ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari sifat mekanis material. Untuk mengidentifikasi fase penyusun pada sambungan las tak sejenis dilakukan melalui mikroskop optik (OM), dan untuk menguji kekerasan dilakukan menggunakan micro Vickers untuk mendapatkan sifat mekanik lasan yang terdiri dari logam dasar (BM), daerah terpengaruh panas (HAZ), dan logam las (WM). Dari hasil percobaan didapatkan bahwa nilai kekerasan tertinggi ada pada daerah WM dan HAZ sebab memiliki butir yang lebih halus dibandingkan dengan logam induk. Butir yang halus ini akan membuat semakin banyak batas butir sehingga memiliki kekerasan yang lebih tinggi. Struktur mikro yang didapat pada BM dan HAZ SS 316 memiliki fasa austenit sedangkan BM dan HAZ SS 400 memiliki fasa ferit dan perlit. Pada daerah logam las (WM) dengan kawat las ER 309 memiliki kekerasan tertinggi sebesar 258 Hv dibandingkan dengan nilai kekerasan logam las menggunakan kawat las ER 316, 253 Hv, hal ini disebabkan karena adanya kandungan Cr yang lebih tinggi pada ER 309 (23,5%), dibandingkan dengan menggunakan kawat las ER 316 (19,25%). ......Welding applications with different materials have an economic advantage. In this study, materials between austenitic stainless steel and SS 400 low carbon steel were used with different types of welding wire, namely ER 309 and ER 316 with the GTAW method. It aims to see the effect on the mechanical properties of the welded joints. To identify the constituent phases of dissimilar welded joints, an optical microscope (OM) was carried out, and the hardness testing, micro Vickers was used to obtaining the mechanical properties of the weldment, which consists of base metal (BM), heat affected zone (HAZ), and weld metal (WM). The experimental results show that the highest hardness values are in the WM and HAZ regions because they have finer grains than the parent metal. These fine grains will create more grain boundaries so that they have higher hardness. The microstructure obtained in BM and HAZ SS 316 has an austenite phase, while BM and HAZ SS 400 have ferrite and pearlite phases. In the weld metal (WM) area with ER 309, the highest hardness is 258 Hv compared to the hardness value of welding metal using ER 316, 253 Hv. This is due to the higher Cr content in ER 309 (23.5 %) than ER 316 (19.25%).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paath, Emilia Helena
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian mengenai penggunaan kata er pada mahasiswa program studi Belanda FSUI, telah dilakukan pada bulan Maret 1995. Tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menggunakan kata er dalam wacana berdasarkan persentase kesalahan yang dilakukan, melihat apakah lama masa studi berpengaruh pada peningkatan kemampuan serta mencari penyebab terjadinya kesalahan dalam penggunaan kata er tersebut.

Data yang diteliti diambil dari hasil tes yang diberikan pada mahasiswa dari tingkat I sampai dengan tingkat IV. Proses pengolahan data dijelaskan.

Hasilnya menunjukkan bahwa secara umum kemampuan mahasiswa adalah buruk (rata-rata kesalahan 53%). Selain itu kemampuan mahasiswa tidak dapat selalu dilihat dari lama masa studinya. Dengan kata lain, mahasiswa dari tingkat yang lebih tinggi belum tentu kemampuannya selalu lebih tinggi daripada mahasiswa dari tingkat yang lebih rendah. Adapun penyebab terjadinya kesalahan pads penggunaan kata er adalah: ketidaktahuan akan letak penggunaan er dalam kalimat secara tepat, ketidaktahuan mahasiswa bahwa er harus digunakan dalam kasus tertentu, pengaruh bahasa ibu dan kurangnya ketelitian mahasiswa.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S15832
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reve, K. van het
Amsterdam: C.J. Aarts, 1991
BLD 839.36 REV v
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pol, Barber van de
Amsterdam: Em. Querido's Uitgeverij B.V., 1998
BLD 839.313 6 POL e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Rani Suciharjo
Abstrak :
Penelitian dilakukan di Desa Blanakan, Kabupaten Subang, Jawa Barat dan terbagi menjadi lima lokasi yaitu; Wana Wisata, Tambak Perhutani 1, 2 dan 3 serta Tambak terbuka. Survei burung dilakukan pada akhir bulan Agustus hingga awal bulan September 2008. Metode sensus burung yang digunakan adalah metode transek titik (point transect). Pengolahan data burung menggunakan Encounter Rates (ER) dan pengolahan data citra satelit ASTER dan Landsat tahun 2007 menggunakan perangkat lunak komputer ER MAPPER versi 7.0 dan ARC VIEW versi 3.3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 63 spesies burung yang termasuk ke dalam 12 ordo dan 31 famili. Hasil analisis korelasi antara luas lahan dengan nilai encounter rates (ER) menunjukkan adanya korelasi positif antara luas lahan dengan jumlah individu pada 12 spesies burung, dan korelasi negatif antara luas lahan dan jumlah individu yang ditemukan pada 9 spesies burung sedangkan 42 spesies burung tidak memiliki korelasi. Hasil penelitian memaparkan pula adanya korelasi positif antara NDVI kelas 4 (vegetasi yang tinggi) dengan ER (r = 0,926) dengan tingkat kepercayaan 92%. Indeks keanekaragaman spesies tertinggi dimiliki oleh wilayah Perhutani 2. Indeks kesamaan spesies burung di lima lokasi penelitian menunjukkkan bahwa lima lokasi penelitian membentuk tiga kelompok yang berbeda. Selain itu, diperoleh data mengenai luas dan penggunaan lahan dengan pengolahan citra satelit Landsat tahun 2007 di Kecamatan Blanakan dan data rekomendasi untuk kandidat Daerah penting bagi burung (DPB). Data mengenai status burung di lima lokasi penelitian berdasarkan kategori migrasi, IUCN, CITES, endemisitas, dan status perlindungannya dalam hukum negara Republik Indonesia dipaparkan pula dalam hasil penelitian
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S-pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Shenyang: Shenyang chu ban she, 2002
R SIN 495.1 ERS
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Hamami
Abstrak :
Pemakaian unsur-unsur lantanida dalam berbagai sektor kehidupan terus meningkat sejalan dengan perkembangan sains dan teknologi. Unsur lantanida umumnya ditemukan dalam bentuk campuran dengan unsur lantanida lainya dalam batuan. Untuk memperoleh unsur lantanida murni dibutuhkan teknik pemisahan yang selektif dan efisien. Ekstraksi pelarut adalah salah satu teknik pemisahan yang banyak dikembangkan sejalan dengan sintesis ligan-ligan baru. Senyawa 37, 38, 39, 40, 41, 42-heksakis (karboksimetoksi)-5, 11, 23, 29, 35-heksakis (tert-butil) kaliks (6) arena memiliki enam kondensasi, enam gugus karboksilat dan enam tersier butil. Senyawa ini diharapkan dapat membentuk kompleks M-kaliks (6) arena dengan ion logam Samarium (III), Erbium (III) dan Ytterbium (III) yang stabil, sehingga diperoleh efisiensi ekstraksi yang tinggi.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
T40323
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Resi Nurseptiani
Abstrak :
Waktu tunggu menjadi indikator penilaian mutu pelayanan di IGD. Waktu tunggu pasien diIGD mempengaruhi tingkat keparahan pasien dan kenyamanan pasien dalam mendapatkan pelayanan. Triase menjadi bagian proses penting dalam melakukan pemilahan pasien dan pemberian intervensi medis sesuai dengan kondisi kegawatannya sehingga dapat menurunkanangka mortalitas dan morbiditas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi waktu tunggu pasien di IGD RSUD Kramat Jati serta melihat hubungan triase terhadap waktu tunggu. Penelitian dilakukan di IGD RSUD Kramat Jati pada tanggal 15-30Mei 2017 secara kuantitatif n=230 , dan secara kualitatif dengan wawancara mendalam 4 Informan sebagai pendalaman informasi mengenai SPO Triase, Formulir Triase, dan Kebijakan Penetapan Waktu Tunggu. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yangbermakna antara warna triase dengan waktu tunggu dengan p-value sebesar 0,014.Diharapkan dalam penelitian ini dilakukan perbaikan terhadap SPO Triase, sosialisasi triasekepada petugas IGD, penyesuaian ruangan IGD sesuai standar Departemen Kesehatan. ......Waiting time is part of the indicator of quality of service in Emergency Room. Waiting time patients in ER affect the severity of patients and comfort patients in treatment. Triage is part of important process for sorting patients and medical intervention based on their severity and illness so that it can reduce mortality and morbidity rate in ER. This study attempts to analyze factors which can affect waiting time in ER at Kramat Jati Hospital and relation between triage and waiting time. Research was conducted on 15 30 May 2017 using quantitativ method n 230 and qualitative method through in depth interview 4 informants about SPO Triage, Form Triage, and policy about waiting time. The result showed that are correlation between colors triage and waiting time with p value 0,014. Expectation from this research are improvement for SPO Triage, share information about triage for nurse and doctor at ER, and adjusment room of ER according to standard the ministry of health.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47825
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivalandari
Abstrak :
Sebelum mengambil keputusan investasi diperlukan serangkaian analisis yang tepat agar dapat memberikan keuntungan yang optimal dan mengurangi risiko yang ada. Salah satu analisis yang dapat digunakan adalah analisis fundamental untuk mencari nilai wajar dari suatu saham yang dapat digunakan sebagai dasar dalam membuat keputusan investasi baik membeli, menjual ataupun menahan saham. Berdasarkan hasil perhitungan valuasi saham menggunakan metode FCFE, didapatkan harga BUMI overvalued. Dengan nilai wajar BUMI Rp. 2.146,48 dan harga BUMI Rp.2.425 per tanggal 30 Desember 2009. Sedangkan menggunakan metode P/ER, P/ER BUMI undervalued terhadap rata-rata industri dengan nilai PER BUMI 25,55 dan rata-rata P/ER industri 83,07.
Before taking an investment decision required a series of precise analysis in order to provide optimal benefits and reduce risks. One analysis that can be used is fundamental analysis to find the fair value of stocks that can be used as the basis in making investment decisions whether to buy, sell or hold share. Based on calculations of valuation of shares using FCFE method, the BUMI's market price is overvalued. With fair value of BUMI is Rp. 2,146.48 and the market price is Rp. 2,425 as of 30 December 2009. While the P/ER approach, P/ER undervalued relative to industry averages, with 25.55 for BUMI's P/ER and 183.07 for average industry P/ER.
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28122
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>