Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Abstrak :
RBDPO olein yang dikenal sebagai minyak sawit adalah minyak nabati yang memiliki potensi untuk dijadikan minyak pelumas. Untuk mencapai sifat pelumas perlu dilakukan beberapa tahap reaksi, yaitu: trans-esterifikasi, epoksidasi, dan reaksi pembukaan cincin. Pada penelitian ini akan dibuat pelumas bio dengan skala pilot sebanyak 10 liter, dengan sistem rektor batch menggunakan tangki berpengaduk dengan kapasitas 18 liter, ukuran diameter 25 cm dan tinggi 37 cm. Pelumas yang akan dibuat dalam skala pilot ini dinamakan EFAME (Epoxide Fatty Acid Methyl Ester) Gliserol. Penelitian skala pilot ini merupakan keberlanjutan dari hasil penelitian skala laboratorium yang dinilai berhasil membuat EFAME Gliserol. Hasil penelitian skala pilot ini diuji dengan FTIR, GCMS, uji bilangan iodin, viskositas, dan densitas, hasil uji scan FTIR menunjukkan terbentuknya ikatan C-OH pada produk akhir yang berasal dari EFAME Gliserol. Sehingga, dapat diketahui bahwa penelitian ini EFAME gliserol berhasil terbentuk pada reaksi pembukaan cincin selama 5 jam dengan viskositas 12,6897cSt dan densitas 0,9039g/ml. Pada penelitian skala pilot ini selain dilakukan penambahan waktu reaksi pembukaan cincin dilakukan pula variasi penggunaan katalis pada reaksi pembukaan cincin untuk mengetahui pengaruhnya terhadap densitas dan viskositas produk yang terbentuk. Katalis yang digunakan pada reaksi pembukaan cincin yaitu: H-zeolit granular, H-zeolit bubuk, H3PO4 1%, dan H2SO4 1%. Hasil penelitian menunjukkan densitas EFAME Gliserol yang terbentuk dengan penggunaan katalis H-zeolit granular, H-zeolit bubuk, H3PO4 1%, dan H2SO4 1% secara berurutan adalah 0,9046 g/ml, 0,8999 g/ml, 0,9188 g/ml, dan 0,9210 g/ml. Sedangkan viskositasnya (40_C) secara berurutan: 14,1615 cSt, 8,8577 cSt, 16,3300 cSt, dan 23,7111 cSt. ......RBDPO Oleine which is known as palm oil is vegetation oil owning potency to be made a lubricating oil. To reach the property of lubricant require some reacting phase, that is: trans-esterification, epoxidation, and ring opening reaction. At this research will be made bio lubricant with pilot scale as much 10 liter, with batch rector system use tank with 18 liter capacities, diameter 25 cm and height 37 cm. Bio lubricant to be made in this pilot scale named EFAME (Epoxide Fatty Acid Methyl Ester) Glycerol. Research in this pilot scale is continuation from result of laboratory assessed to succeed to make EFAME Glycerol. Result of pilot scale tested by FTIR, GCMS, iodine number test, viscosity, and density, result of scan FTIR test show formed tying of C-OH of final product which is from EFAME Glycerol. So that, knowable that at this research EFAME Glycerol succeed formed at reaction of ring opening during 5 hours with viscosity 12,6897cSt and density 0,9039g/ml. At this pilot scale research besides done time addition for ring opening reaction also variation of catalyst using for ring opening reaction to know its influence at viscosity and density of the product. catalysts that used at ring opening reaction that is: H-zeolite Granular, H-zeolite Powder, H3PO4 1%, and H2SO4 1%. Result or the experiment show alternately density of EFAME Glycerol formed with use of catalyst H-zeolite granular, H-Zeolite powder, H3PO4 1%, and H2SO4 1% are 0,9046 g/ml, 0,8999 g/ml, 0,9188 g/ml, and 0,9210 g/ml. While viscosity (40_C) alternately: 14,1615 cSt, 8,8577 cSt, 16,3300 cSt, and 23,7111 cSt.

Abstrak :
Pelumas bio 2T dibuat menggunakan Epoxied Fatty Acid Methyl Esters (EFAME) sebagai minyak dasar. EFAME kemudian diformulasikan dengan aditif anti aus dan tekanan ekstrim. Pengujian intensif mengenai output energi, emisi, dan ketahanan aus bagi EFAME tanpa aditif, EFAME terformulasi aditif, serta pelumas mineral komersial dilakukan. Pengujian energi dan emisi menggunakan genset 2T portabel Yamaha, ET 950 dan gas analyzer, sedangkan pengujian ketahanan aus menggunakan mesin pengujian four ball. Hasil menunjukkan EFAME terformulasi aditif menyebabkan output energi setara dengan pelumas mineral komersial sekaligus memiliki ketahanan aus yang jauh lebih, meskipun vikositas EFAME (pada 40°C, 6.7184 cSt dan pada 100°C, 3.0151) lebih rendah daripada pelumas mineral komersial (pada 40°C, 96.2928 cSt dan pada 100°C, 11.0032 ). EFAME tanpa aditif menunjukkan hasil emisi pembakaran yang lebih sempurna dari pelumas mineral komersial, namun penambahan aditif tidak memperbaiki emisi yang dihasilkan EFAME. ......2T Biolubricant was made using Epoxied Fatty Acid Methyl Esters (EFAME) as the base oil. Then EFAME was formulated with anti wear and extreme pressure additives. A comparative study of energy output, emissions and wear resistance was carried out on EFAME with and without additives, and a mineral oil-based commercial lubricant. The energy and emissions test was conducted using a two-stroke gasoline Yamaha portable generator set, ET 950 and gas analyzer, while the wear test using a four ball wear machine. The results showed that EFAME formulated with additives caused an equal energy output and much better wear resistance than mineral oil-based commercial lubricant, even though EFAME's viscosities (at 40°C, 6.7184 cSt and at 100°C, 3.0151 cSt) is lower than mineral oil-based commercial lubricant (at 40°C, 96.2928 cSt and at 100°C, 11.0032 cSt). EFAME without additives proved to have better combustion emissions than mineral oil-based commercial lubricant, but additives proved not to repair EFAME'S emission level.