Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dicky Amril
"Tujuan akhir penelitian ini untuk mendapatkan gambaran produksi yang optimal yang akan terjadi. Sebelum melakukan pendekatan dengan analisa ekonomi teknik, penelitian diawali dengan melakukan analisa terhadap produksi unit perhari. Produksi batubara pada umumnya dilakakukan berdasarkan besarnya permintaan dari pembeli yang Ielah melakukan kontrak dengan perusahaan. Metode penelitian bersifat kuantitatif yang mengacu pada rencana investasi pengadaan unit tambahan. Data yang didapat merupakan data sekunder yang didapat dari perusahaan sebagai tempat meneliti. Selanjutnya data diolah dengan menggunakan spreedsheet untuk mendapatkan produksi unit perhari, pengeluaran unit serta nilai sisa unit. Penambahan unit sangat bergantung dari ketiga hal tersebut. Hasil pengurangan dari total pendapatan dengan total pengeluaran merupakan hasil yang menunjukkan kelayakan atas penambahan peralatan tersebut. Analisa basil dapat dipakai sebagai alternatif investasi untuk mendapatkan hasil yang produktif.

Final purpose of this research is to get an overview of optimum production that happen. Before using approach of economy technique analysis, this research was begin with analytical production unit each day. Coal production is in general done as according to level of request of coal by the buyer according to the contract with company. The research method is quantitative, which refer to strategic plans of investment a back up unit as supplement. The collected data is the history data getting from a company place of researchment. Then Calculated data used the spreedsheet to get the production unit each day, excretion unit and book value of unit. An embankment of unit depend on that situation. Results of deduction between total income and total excretion show the worthiness of embankment unit. Result analysis is used as alternative investment to get the optimum production."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50438
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprian Een Saputra
"PT.X District MTBU merupakan salah satu kontraktor pertambangan batubara untuk customer PT.B. Untuk mendukung proses produksi agar tercapai target produksi yang dipercayakan oleh PT.B kepada PT.X dalam hal penggarapan lokasi penambangan batubara seluas 145 hektar, maka dibutuhkan pekerja (pengemudi dump truck) yang bertugas untuk mengangkut tanah/batu dan batubara dari daerah penggarapan (loading) ke lokasi penumpukkan (disposal) dengan menggunakan unit dump truck (DT). Agar proses produksi berjalan dengan aman, maka pengemudi dump truck harus berperilaku aman dalam melaksanakan pekerjaan agar tidak terjadi kecelakaan. Sering terulang dan tingginya angka kecelakaan DT karena perilaku tidak aman pengemudi DT di PT.X District MTBU Tahun 2007-Pebruari 2008 (LPI PT.X MTBU 2007-Pebruari 2008) merupakan alasan penulis untuk menjadikan masalah tersebut menjadi sebuah penelitian. Menurut Heinrich (1928) menyatakan bahwa dari 75.000 kasus kecelakaan kerja sekitar 88 % akibat perilaku tidak aman (unsafe act) pekerja. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku aman.
Penelitian ini dilakukan di PT.X District MTBU dari tanggal 10 Maret-12 Juni 2008. Populasi penelitian adalah seluruh pengemudi DT (± 110 orang) dan sampel yang diambil sebanyak 80 orang. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan metode pendekatan cross sectional. Instrumen yang digunakan untuk pengambilandata yaitu kuesioner. Selain itu peneliti juga melakukan observasi lapangan untuk pengambilan data. Peneliti mencoba melakukan analisa univariat untuk menggambarkan variabel independen (umur, pendidikan, lama kerja, pelatihan K3, motivasi keselamatan, iklim K3, beban kerja, peranan kerja, pengembangan karir dan peran atasan) dan variabel dependen (perilaku aman). Selain itu peneliti juga melakukan analisa bivariat untuk melihat hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dengan menggunakan uji statistik Chi-Square.
Dari hasil analisa univariat peneliti mendapatkan bahwa hampir semua responden berperilaku aman saat bekerja yaitu sebesar 92,5%, rata-rata responden berada pada kelompok umur lebih dari 40 tahun yaitu sebesar 43,75%, kebanyakan responden berpendidikan terakhir SMA yaitu sebesar 87,5%, sebagian besar memiliki masa kerja lebih dari 5 tahun yaitu sebesar 70%, lebih dari 70% responden telah mendapatkan pelatihan K3 dalam kelompok baik yaitu sebesar 73,75%, umumnya responden memiliki motivasi keselamatan cukup baik terhadap pekerjaannya yaitu sebesar 53,75%, hampir semua responden menganggap iklim K3 di PT.X MTBU tinggi yaitu sebesar 88,75 %, rata-rata responden menganggap beban kerja mereka sudah sesuai yaitu sebesar 42,5 %, kebanyakan responden sudah memiliki peranan jelas sebagai pengemudi DT yaitu sebesar 76,25%, sebagian besar responden menganggap pengembangan karir di PT.X MTBU baik yaitu sebesar 71,25% dan rata-rata menganggap peran atasan mereka sudah baik sebesar 68,75%. Dari hasil analisa bivariat peneliti mendapatkan bahwa tidak ada hubungan antara umur, pendidikan, lama kerja, beban kerja dan pengembangan karir dengan perilaku aman. Ada hubungan antara pelatihan K3, motivasi keselamatan, iklim K3, peranan kerja dan peran atasan dengan perilaku aman. Oleh sebab itu, disarankan bagi perusahaan agar lebih memfokuskan lagi pada faktor pelatihan K3, motivasi keselamatan pekerja, iklim K3 perusahaan, peranan kerja dan peran atasan dalam mengembangkan perilaku aman para pekerja khusunya pengemudi DT."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indrawan Adri
"PT. XY perusahaan jasa pelayanan Dump Truck anak perusahaan semen di sektor tambang batu kapur, di PT. XY pernah terjadi kecelakaan kerja maka analisis kecelakaan dengan metode HFACS-MI perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berkontribusi latentdan active failures menyebabkan kecelakaan kerja pengoperasian dump truck. Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus dengan metode semi kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah data laporan kecelakaan berupa hasil investigasi dari pengoperasian DT sebanyak 27 kasus kecelakaan kerja tahun 2019-2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kategori dari HFACS-MI yang paling besar berkontribusi adalah organizational influences sebanyak 429 terkait dengan kurangnya analisis keselamatan kerja. Kemudian disusul unsafe leadership sebanyak 370 terkait dengan pengawasan pekerjaan yang tidak memadai. Precondition for unsafe act sebanyak 289 terkait dengan kondisi permukaan jalan licin. Unsafe act sebanyak 247 terkait dengan kegagalan mengenali bahaya. Dan yang paling kecil kategori berkontribusi ialah outside factor sebanyak 1 terkait dengan workshop diluar perusahaan. Disimpulkan bahwa framework HFACS-MI pada latent failures yang banyak berkontribusi ialah organizational influences dan pada active failures yang banyak berkontribusi ialah unsafe act, maka saran tindakan perbaikan di tiap kategori HFACS-MI pada perbaikan latent dan active failures dengan penekanan pada kategori organizational influences.

PT. XY Dump Truck service company, a cement subsidiary in the limestone mining sector, at PT. XY has had a accident, so an accident analysis using the HFACS-MI method needs to be done. This research to analyze the factors that contribute laten and active failures to accidents in dump truck operations based on the HFACS-MI framework. This research uses a case study research design with a semi-quantitative method with a descriptive approach. The population in this study is accident report data in the form of investigation results from the operation of DT as many as 27 cases of work accidents in 2019-2021. The results showed that the category of HFACS-MI that contributed the most was organizational influences as many as 429 related to the lack of work safety analysis. Then followed by 370 Unsafe leadership related to inadequate work supervision. There are 289 preconditions for unsafe acts related to slippery road surface conditions. As many as 247 unsafe acts are related to failure to recognize hazards. And the smallest contributing category is the outside factor as much as 1 related to workshops outside the company. It is concluded that the HFACS-MI framework on latent failures that contributes a lot is organizational influences and on active failures that contributes a lot is unsafe act, then the suggestions for corrective actions in each HFACS-MI category are on repairing latent and active failures with an emphasis on the category of organizational influences."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susan Heyka Maharani B.
"Skripsi ini membahas analisis faktor internal perilaku tidak aman operator dump truck. Penelitian ini dilakukan di PT Pamapersada Nusantara Distrik ARIA pada bulan April 2013. Populasi penelitian adalah seluruh operator dump truck (±100 orang) dan sampel yang diambil sebanyak 81 orang. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan metode pendekatan cross sectional. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data adalah kuesioner. Selain itu peneliti juga melakukan observasi lapangan untuk pengambilan data.
Dari hasil analisis, didapatkan bahwa hampir semua responden berperilaku tidak aman saat bekerja yaitu sebesar 66.7%, rata-rata responden berada pada kelompok umur antara 20- 25 tahun yaitu sebesar 50.6% dengan masa kerja antara 1-3 tahun sebesar 65.4%, lebih dari 79.0% telah mendapat pelatihan dengan baik, dengan tingkat pengetahuan yang baik sebesar 74.1%, memiliki motivasi keselamatan yang baik sebesar 61.7%.
Hasil penelitian ini menyarankan agar Departemen Produksi dan SHE memastikan semua operator dump truck telah mengikuti semua pelatihan, melakukan refresh pelatihan.;This thesis discusses the internal factors analysis of the unsafe behavior of dump truck operators.

This research was conducted at PT Pamapersada Nusantara ARIA District in April 2013. The research population was all dump truck operators (± 100) and samples taken were 81 people. This research is a descriptive analytic using cross sectional method. The instrument used for data collection is a questionnaire. Besides the questionnaire, the researcher also makes a field observation for data collection.
The analysis indicates that most of the respondents have the unsafe behavior while working, namely amount to 66.7%. As much as 50.6% respondents are in the age group between 20-25 years, with length of employment between 1-3 years at 65.4%. More than 79.0% of the respondents have been trained well with high level of knowledge at 74.1%, having good safety motivation at 61.7%
The results of this research suggested that Department of Production and SHE will ensure all operators of dump trucks have been following all the training, conducting the refresh training.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46363
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Belladonna Paramayswari
"Penambangan sirtu memiliki karakteristik produksi yang berbeda dengan penambangan mineral logam dan batubara, dimana rencana produksi sangat berkaitan dengan estimasi atau perkiraan pasar yang tidak menentu. Selain itu, jarak buang, jenis truck, jenis material, hingga ukuran vessel memiliki pengaruh terhadap produktivitas tambang. Kajian teknis terkait peralatan penambangan demi mengoptimalisasi kegiatan produksi dan target produksi dilakukan dengan tujuan utama mengevaluasi aspek teknis dan pengaruhnya terhadap kegiatan produksi. Aspek teknis yang dievaluasi adalah ketersediaan dan produktivitas alat berat dibandingkan dengan produktivitas truck (pengangkut material) dan pengaruh karakteristik material sirtu terhadap kebutuhan project. Terdapat kesimpulan bahwa kemampuan produksi rata-rata per jam dari setiap unit excavator yang digunakan dalam kegiatan penambangan lebih besar daripada kapasitas angkut dari armada truck, sehingga target produksi tidak tercapai. Selain itu, terjadi penumpukan antrian pada satu loading point dikarenakan material yang dibutuhkan pembeli dan jadwal antrian kedatangan truck yang kurang tertata dengan baik. Sehingga, dibutuhkan koordinasi lebih lanjut terkait jadwal pengambilan material dengan pembeli, edukasi pembeli terkait material yang dibutuhkan agar sesuai, dan apabila memungkinkan dilakukan perluasan loading point yang padat antrian sesuai dengan kebutuhan proyek.

Sandstone mining has different production characteristics than metal mineral and coal mining, where production plans are closely related to uncertain market estimation. In addition, the dumping distance, the truck type, the material type, and the size of the vessel influence mining productivity. Technical studies related to mining equipment to optimize the production activities and targets are carried out with the primary objective of evaluating technical aspects and their impact on production activities. The technical aspects that are evaluated are the availability and productivity of heavy equipment compared to truck productivity (material transporters) and the effect of the characteristics of sandstone materials on the project requirements. There is a conclusion that the average production capacity per hour of each excavator unit used in mining activities is greater than the carrying capacity of the truck fleet, so the production target is not achieved. In addition, there is a build-up of queues at one certain loading point due to the material needed by buyers and an unorganized truck arrival schedule. Thus, further coordination with the buyer is needed regarding the material collection schedule, educating the buyer in choosing the suitable materials, and, if possible, expanding the crowded loading point following project necessity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Prima Oktarina
"Latar belakang: Nyeri Punggung Bawah (NPB) merupakan masalah kesehatan kerja yang dilaporkan sebagai alasan umum ketidakhadiran operator dump truck di Industri Pertambangan PT.X. Operator alat berat memiliki risiko untuk terjadi NPB karena aktivitas pekerjaan. Sementara latihan peregangan membantu mencegah NPB dengan meningkatkan fleksibilitas neuromuskuler dan mengurangi rasa nyeri. Manfaat latihan peregangan untuk operator alat berat khususnya dump truck belum banyak diteliti dan perlu dilakukan intervensi berupa latihan peregangan terhadap operator dump truck yang mengalami NPB.
Tujuan: Mengetahui efek latihan peregangan saat bertugas terhadap NPB pada operator dump truck di industri pertambangan PT.X
Metode: Penelitian quasi experiment dengan pendekatan control group pretest-posttest melibatkan 76 operator yang mengalami NPB, masing-masing 38 operator dipilih secara purposive sampling untuk kelompok kontrol dan intervensi. Kelompok kontrol hanya menerima video edukasi pencegahan NPB dan kelompok intervensi menerima intervensi standar dan Latihan Peregangan Punggung Bawah. Penelitian dilakukan selama 4 minggu. Tingkat nyeri dan fleksibilitas diukur setiap minggunya. Tingkat nyeri dan fleksibilitas punggung bawah dinilai dengan Numeric Rating Scale (NRS) dan V-Sit and Reach Test. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis univariat, bivariat, dan general linear model (GLM).
Hasil Penelitian: Selama latihan peregangan, terdapat penurunan signifikan tingkat nyeri dan peningkatan fleksibilitas setiap minggunya. Pada akhir intervensi, terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat nyeri punggung bawah dan fleksibilitas pada kelompok kontrol dan intervensi (p<0,001). Tidak ada hubungan signifikan antara penurunan nyeri dan peningkatan fleksibilitas selama latihan peregangan.
Kesimpulan: Latihan peregangan punggung bawah secara signifikan dapat mengurangi tingkat nyeri dan meningkatkan fleksibilitas pada NPB. Latihan peregangan ini dapat digunakan sebagai salah satu program latihan peregangan di tempat kerja untuk pencegahan NPB. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh latihan peregangan pada operator alat berat lainnya.

Background : Lower Back Pain (LBP) is an occupational health problem that is reported as a common reason for the absence of dump truck operators in the mining industry of PT.X. Heavy Eequipment Vehicle (HEV) operators are at risk for LPB due to work activities. Stretching exercises help prevent LBP by increasing neuromuscular flexibility and reducing pain. The benefits of stretching exercises for HEV operators, especially dump trucks, haven’t been studied yet and interventions need to be carried out regarding the effects of stretching exercises on dump truck operators who experience LBP
Purpose: Determine the effect of stretching exercises especially pain level and flexibility in lower back while on duty towards low back pain in dump truck operators at the coal mining industry PT.X.
Methods: A nonrandomized controlled trial with a pretest-posttest control group approach involved 76 dump truck operators who experienced LBP, each of which 38 operators were selected by purposive sampling for the control and intervention groups. The control group only received LBP prevention education videos and the intervention group received standard intervention and Lower Back Stretching Exercises. This study were performed for 4 weeks. Pain and flexibility levels were measured at the start of the program, weekly, until the end of the program. Low back pain and flexibility were assessed using the Numeric Rating Scale (NRS) and the V-Sit and Reach (VSR) test. The data obtained were analyzed using univariate, bivariate, and general linear models (GLM).
Results: During stretching exercises, there was a significant reduction in pain levels and a significant increase in flexibility each week. At the end of the intervention, there was a significant difference between the level of pain and flexibility on LBP in the control and intervention groups (p<0.001). There is no significant relationship between reduced pain and increased flexibility during stretching exercises.
Conclusion: Lower back stretching exercises can significantly reduce pain levels and increase flexibility in LBP. This stretching exercise can be used as one of the stretching programs at work for the prevention of LBP. Further research is needed on the effect of stretching exercises on other heavy equipment operators.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aziz Rofi'i
"Pengemudi dump truck merupakan salah satu jenis pekerjaan yang berisiko mengalami kelelahan karena adanya faktor terkait pekerjaan dan tidak terkait pekerjaan yang dapat mempengaruhi pengemudi. Pada HSE Monthly Report pada bulan Desember 2021 didapatkan bahwa angka lagging indicator untuk night work lebih tinggi dari day work. Dari sudut pandang ini, penelitian dilakukan untuk melihat gambaran kelelahan dan melakukan analisis faktor risiko yang berhubungan dengan kelelahan pada pengemudi dump truck shift malam dengan sistem double shift. Penelitian dengan desain studi cross sectional dilakukan pada 130 pengemudi dump truck PT X. Faktor terkait pekerjaan yang dilakukan penelitian adalah waktu kerja, kondisi pencahayaan, getaran kabin, dan beban kerja, sedangkan faktor tidak terkait pekerjaan yang dilakukan penelitian adalah durasi tidur, kualitas tidur, umur, pekerjaan sampingan, indeks massa tubuh, aktifitas fisik, konsumsi minuman berenergi tinggi gula dan dukungan keluarga. Uji chi-square dilakukan untuk menganalisis keeratan hubungan antara variabel dependen dan independent sedangkan uji regresi logistik berganda digunakan untuk mengetahui variabel yang paling dominan berhubungan dengan variabel terikat. Prevalensi kelelahan pada pengemudi dump truck adalah sebesar 37,7% dan 62,3% tidak mengalami kelelahan. Dari empat faktor risiko terkait pekerjaan yang diteliti, pencahayaan, getaran dan beban kerja memiliki hubungan secara statistik dengan kelelahan. Sedangkan dari delapan faktor risiko tidak terkait pekerjaan yang diteliti, waktu tidur, kualitas tidur, usia, pekerjaan sampingan, aktifitas fisik, dan dukungan keluarga memiliki hubungan secara statistik dengan kelelahan. Pada hasil akhir multivariat didapatkan jika beban kerja dan pencahayaan memiliki hubungan yang bermakna secara statistik dengan p-value < 0,05. Untuk mengurangi kelelahan pada pengemudi dump truck PT X Jobsite TB maka disarankan melakukan pengukuran kelelahan secara rutin sesuai dengan faktor risiko kelelahan yang dominan yaitu beban kerja, dan pencahayaan.

Dump truck driver is one type of work that is at risk of experiencing fatigue due to work-related and non-work related factors that can affect the driver. In the HSE Monthly Report in December 2021, it was found that the number of lagging indicators for night work is higher than day work. From this point of view, the study was conducted to see the description of fatigue and to analyze the risk factors related to fatigue in night shift dump truck drivers with a double shift system. Research with a cross-sectional study design was conducted on 130 PT X dump truck drivers. Factors related to the work carried out by the study were working time, lighting conditions, cabin vibration, and workload, while factors not related to the work carried out by the study were sleep duration, sleep quality, age, side work, body mass index, physical activity, consumption of energy drinks. high in sugar and family support. The chi-square test was conducted to analyze the close relationship between the dependent and independent variables, while the multiple logistic regression test was used to determine the most dominant variable associated with the dependent variable. The prevalence of fatigue in dump truck drivers is 37.7% and 62.3% do not experience fatigue. Of the four work-related risk factors studied, lighting, vibration and workload were statistically associated with fatigue. Meanwhile, of the eight non-work-related risk factors studied, sleep time, sleep quality, age, side work, physical activity, and family support were statistically associated with fatigue. In the final multivariate result, it was found that the workload and lighting had a statistically significant relationship with p-value <0.05. To reduce fatigue on PT X Jobsite TB dump truck drivers, it is recommended to carry out regular fatigue measurements according to the dominant fatigue risk factors, namely workload, and lighting."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulkipli
"
ABSTRAK
Kehadiran alat-alat berat dalam menangani suatu proyek, khususnya. proyek-proyek yang berskala besar dalam bidang teknik sipil berperan sangat penting
dalam membantu manusia mencapai tujuannya seperti mempercepat proses
pelaksanaan, hasil kerjanya yang Iebih rapi serta karena efisiesi dan efektiiitas dalam
pelaksanaan pekerjaan, dimana para kontraktor sering dibatasi oleh dana, waktu,
peraturan atau spesifikasi serta mendapatkan keuntungan yang cukup tanpa
mengurangi kualitas dan fimgsi hasil pekerjaannya.
Sehubungan dengan hal diatas, maka judul dari penelitian ini adalah "Efisiensi
Kerja Kombinasi Excavator dan Dump Truck Pada Studi Waktu Gerakan".
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan angka efisiensi kerja maksimum (E) dari
excavator dan dump truck dengan waktu tunggu excavator atau dump truck yang
terkecil akibat pengaruh medan kerja dilapangan.
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan metode analisis operasi, dengan
mengadakan observasi langsung kelapangan, dimana data yang dikampulkan
meliputi data primer yaitu mengamati gerakan dari alat yang sedang bekerja serta
mencatat waktu siklusnya, sedangkan data sekunder yang dikumpulkan meliputi
data spesifikasi alat, pengalaman operator, didapat dengan cara mengadakan wawancara langsung dengan perusahaan pemilik peralatan. Pengolahan data menggunakan metode statistik menyangkut mean (rata-rata).
"
1997
S35566
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wildan Setyaji
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kelelahan (fatigue) dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada pengemudi pengangkutan batubara di jalur hauling pertambangan batubara. Pertambangan batubara yang menerapkan sistem kerja shift dan sistem kerja lebih dari 8 jam perhari memiliki tingkat risiko yang tinggi untuk terjadinya keluhan kelelahan. Penelitian ini dilaksnakan
menggunakan metode kuantitatif observasional dengan mengambil populasi pada pengemudi dump truck PT. Karya Mandiri Mining Project site PT. Tanito Harum dan PT. Karya Putra Borneo Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur
tahun 2013. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa faktor shift kerja dan kondisi jalur hauling berhubungan dengan kejadian kelelahan pada pengemudi dump truck PT. Karya Mandiri Mining yaitu sebesar 90,9% pada pekerja yang
memiliki shift malam dan 76,5% pada pengemudi yang bekerja di jalur hauling dengan geometri jalan yang buruk. Dari hasil penelitian juga diketahui bahwa terdapat lima gejala kelelahan yang paling sering dialami pengemudi dump truck
yaitu merasa haus (33,2%), sering menguap (13,3%), merasa lelah di seluruh badan (6,6%), merasa nyeri di bagian pinggang (6,6%), dan kaki terasa berat (6,6%).

This study aim to determine the distribution of fatigue’s level and factors which contributes to fatigue’s level among drivers in coal mining. Many of Coal mining
industry have implementing shift work and duration of work duration longer than 8 hours per day. That condition will lead risk of fatigue is rising. This study has conducted quantitative method with observational approach. The population on this study is all of dump truck drivers in PT. Karya Mandiri Mining Project site PT. Tanito Harum and PT. Karya Putra Borneo, Kutai Kartanegara, East Kalimantan at 2013. The result of this study said that work shift factor and hauling road condition have a relation with fatigue risk for the dump truck driver in PT. Karya Mandiri Mining aproximetely 90.9% for the late night shift driver and 76,5% for the driver who work on the hauling road with a bad contour. In addition, refers to the same research there are five symptoms that often happen to the dump truck drivers : feel thirsty (33,2%), yawning (13,3%), whole body feel tired (6,6%), feel pain in the waist (6,6%) and leg feel tired (6,6%).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Melinda Pratiwi
"Penurunan harga batu bara menyebabkan perusahaan pertambangan mengalami kesulitan untuk meningkatkan keuntungan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat mengambil keuntungan adalah dengan menurunkan biaya operasional. Pada proyek pertambangan, alat produksi pengantar material berkontribusi besar dalam tingginya biaya operasional, terutama dump truck sebagai alat yang berperan penting dalam transportasi material. Namun, upaya menurunkan biaya penggunaan dump truck mengalami kendala akibat dari penjadwalan operasi dump truck yang belum optimal dan masih menggunakan cara konvensional. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan kerja dump truck dengan menentukan jumlah dan jenis dump truck yang digunakan serta alokasi waktu operasi pada masing-masing dump truck setiap bulannya. Optimalisasi pekerjaan dump truck dilakukan dengan membentuk model matematis untuk meminimumkan biaya penggunaan dump truck. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mixed Integer Linear Programming (MILP) dengan bantuan perangkat lunak LINGO 18. Hasil penelitian berupa penjadwalan dump truck selama satu tahun dalam bentuk alokasi waktu operasi setiap bulannya. Optimasi model penjadwalan dump truck dapat meminimumkan biaya sebesar Rp2.530.490.039,51 atau melakukan penghematan sebesar 3,19%.

The degradation of coal prices caused the mining industry to face difficulty in increasing its profit. Reducing operational costs is a way a company could do to gain profit while the revenue is stagnant. In a mining project, material haulage equipment has a big contribution on operational cost, especially dump truck that plays a significant role in transporting material. However, the conventional method of scheduling the dump truck operation interferes the effort to reduce dump truck operational costs. Thus, the study aims to optimize dump truck operation by deciding the number and types of dump trucks, also the monthly allocation of dump truck operation time. A mathematical model was developed to optimize dump truck operation that leads to minimizing dump truck operation cost. This research method is Mixed Integer Linear Programming (MILP) with the support of LINGO 18 software. The result of this study is a one-year schedule of dump truck operation in the form of monthly allocation time operation. The optimization of the dump truck operational schedule reduced cost by Rp2.530.490.039,51 or save money by 3,19%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>