Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irma Binarso
"Penyediaan obat untuk pelayanan kesehatan pasien di Rumah Sakit merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Kemajuan tingkat sosio ekonomi masyarakat menyebabkan tuntutan mutu layanan kesehatan yang lebih baik dengan akibat biaya yang diperlukan Rumah Sakit meningkat, dimana biaya obat merupakan komponen biaya yang paling besar.
Kemajuan ilmu pengetahuan dibidang Kedokteran menyebabkan munculnya sub-sub spesialis, sehingga jenis obat yang harus disediakan oleh Rumah Sakit semakin banyak. Besarnya biaya serta banyaknya jenis obat yang harus disediakan memerlukan pengendalian persediaan obat yang baik agar terjamin tersedianya obat dengan jumlah, jenis dan mutu yang tepat.
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran besarnya nilai investasi, jumlah pemakaian dan indeks kritis persediaan obat di Irna A dalam upaya pengendalian persediaan.
Analisis ABC dan analisis indeks kritis ABC dilakukan dengan mengurutkan dan mengelompokkan obat yang dipakai di Irna A periode April 1995 - Maret 1996, berdasarkan nilai investasi, nilai pemakaian dan nilai kritis yang didapatkan dari hasil kuesioner dokter spesialis bedah, bedah syaraf, penyakit jantung dan mata; kemudian dihitung indeks kritis masing-masing obat sehingga didapatkan kelompok A dengan indeks kritis tinggi, kelompok B dengan indeks kritis sedang dan kelompok C dengan indeks kritis rendah.
Dari analisis ABC didapatkan hasil bahwa kelompok A yang memerlukan investasi paling tinggi yaitu (70,75 % dari seluruh biaya) terdiri dari 6,33 % jenis obat, kelompok B menelan biaya 20,21 % terdiri dari 7,67 % jenis obat dan kelompok C hanya membutuhkan 9,04 % biaya investasi ternyata merupakan 86 % dari semua jenis obat.
Dari analisis indeks kritis ABC bila dilihat dari kritis tidaknya obat terhadap pelayanan pasien ternyata obat dengan nilai investasi rendah dapat mempunyai indeks kritis tinggi dan sebaliknya.
Hasil analisis indeks kritis ABC digunakan untuk pengendalian persediaan, yang berbeda untuk kelompok A, B dan C.
Disarankan dalam menyusun formularium obat rumah sakit, penentuan jenis obat dipertimbangkan kritis tidaknya obat untuk pelayanan pasien dengan melibatkan dokter spesialis pengguna, dan program komputer yang ada dilengkapi dengan analisis ABC untuk pengendalian kuantitatif ; disamping itu diperlukan pula perbaikan pada rangkaian kegiatan manajemen persediaan.

Drug Inventory Control with Abc Critical Index Analysis in Irna A RSUP Dr. Kariadi Semarang From April 1995 To March 1996Drug providing for health service in hospital is something unbreakable union. Social - economic statues development demands better quality health service that increase hospital costs where drug cost is the biggest component.
Science improvement in medicine make the new sub-specialist and the more drug items must be providing in hospital as consequently. This condition needs a good drug controlling to guarantee the right amount, items, and quality as well.
The purpose of this research is to know the value of investation, the amount of usage and the critical index drug stocks in Irna A in order to control the stocks. ABC analysis and ABC critical index analysis are done by sorting and grouping drug used in Irna A from April 1995 to March 1996, bases on the investation value, usage value, and critical value that got from the result of questionnaire of surgeon, neuro surgeon, cardiologist and ophthalmologist.
Then by counting each critical index item, we get group A with high critical index, group B with moderate critical index and group C with low critical index.
As a result of ABC analysis, we get that the group A needs a highest investation cost (70,75 % of all costs) consist of 6,33 % drug items, group B spends 20,21 % consist of 7,67 % drug items and group C needs only 9,04 % but consist 86 % of all drugs. The ABC critical index analysis show us that drug with low investation can cause high critical index and high investation has low index.
As suggestion, to make a formularium, drug item decision is considered to its criticism to health service involving specialist as their users, and ABC analysis computerized program. to control the quality, beside their improvement of inventory management.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T1081
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumeisey, Cleve
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya tuntutan perkembangan perumahsakitan di Indonesia yang semakin kompleks namun harus tetap mengutamakan mutu pelayanan, efektifitas dan efisiensi. Obat-obatan sebagai alat utama penyembuhan pasien merupakan biaya rutin terbesar rumah sakit (40%-50%), disamping itu jenis, sediaan, dan harganya yang semakin banyak dan bervariasi (lebih kurang 7000 jenis) mengharuskan manajemen untuk mengendalikan persediaan obat dengan bijaksana. UGD RSU FK-UKI sebagai tempat penelitian belum menerapkan sistem pengendalian persediaan obat berbasis evidence.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis persediaan obat di UGD RSU FK-UKI berdasarkan indeks kritis ABC agar dapat diambil langkah-langkah kebijaksanaan yang relevan dalam upaya pengendaliannya. Jenis penelitian ini merupakan studi kasus dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Data persediaan obat dianalisis dan dikelompokkan berdasarkan indeks kritis ABC, informasi mengenai kebijakan pengendalian persediaan obat diperoleh melalui interview mendalam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian formal menimbulkan permasalahan dalam persediaan obat. Hal ini diakibatkan oleh makin bervariasinya sediaan obat, tingkat penggunaan, dan perilaku para dokter pengguna sediaan. Setiap sediaan mempunyai karakteristik yang berbeda berdasarkan nilai inventory costasi, nilai pemakaian dan nilai kritisnya dalam pengobatan pasien. Ketiga faktor ini menjadi dasar pertimbangan manajemen dalam mengeluarkan kebijakan pengendalian obat secara ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan.
Perbedaan karakteristik setiap obat diatas menjadi dasar perlakuan manajemen terhadap masing-masing obat sesuai dengan pengelompokannya. Kebijakan pengendalian obat dalam perencanaan, pengadaan, distribusi dan penggunaan sesuai dengan pengelompokan diatas dapat menghindarkan dan meminimisasi pemborosan biaya persediaan obat dan meningkatkan mutu pelayanan.

Policy of Drug Inventory Control Based on Analysis of Critical Indexes of ABC at Emergency Care Unit in General Hospital of Medical Faculty of Universitas Kristen Indonesia in the year 2001The background of the research was the fact that the development of hospital services in Indonesia was increasingly complex, however emphasized on quality, efficiency and effectiveness of the services. Drug as the main material of therapy was the biggest operational cost (40%-50%), beside that it was vary extremely in specificity (7000 spec.), packing and cost made the management has to control drug inventory wisely. Emergency Care Unit in General Hospital of Medical Faculty of Universitas Kristen Indonesia as the place of research was still not performing the drug inventory control system based on evidence.
The purpose of this research was to analyze drug inventory in Emergency Care Unit in General Hospital of Medical Faculty of Universitas Kristen Indonesia based on Critical Indexes of ABC in case of making the relevant policies to control them. This type of research was a case study with a quantitative and qualitative approach. Drug inventory data in the year of 2001, consisting of 138 drug items was analyzed and classified by ABC Critical Indexing. The information of inventory control policies was obtained from in-depth interviews.
The result from the research showed that the formal controlling makes many problems for drug inventory. It's happened because inventory variety, grade of utility, and behavior of the physicians use the medicine. Each item of inventory must be treated individuals in inventory planning. This treatment was varies by inventory cost value, utility value, and critical index of each drug. Three factors must be the basis of management to issue the policy of drug inventory in law of scientific and accountable.
The differences of drug characteristic could be basic of management to treat each drug depend on its classification. Policy of drug inventory in planning, purchasing, distribution and use refer to the classification in order to prevent and minimize unnecessary cost of drug inventory either to increase the quality of service.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T8319
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setiyo Junianto
"Tesis ini membahas pengendalian persediaan obat untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi investasi di SBU Garuda Sentra Medika (GSM). Disain penelitian adalah potong lintang dengan pendekatan kualitatif yang dibantu penghitungan. Hasil penelitian menunjukkan belum ada metode ilmiah untuk mengendalikan persediaan obat di Unit Farmasi GSM, ada kekosongan struktur organisasi, kebijakan dan prosedur kerja yang kurang, Tim Farmasi Terapi (TFT) yang belum sesuai dengan aturan yang berlaku, dan sistem informasi yang belum optimal. Saran yaitu mengevaluasi kebijakan dan prosedur kerja, memperbaiki struktur organisasi, membuat pedoman pengendalian persediaan obat yang tepat, pembentukan TFT sesuai aturan yang berlaku, dan mengembangkan sistem informasi.

This thesis discusses drug inventory control to improve effectiveness and efficiency of investment in SBU Garuda Sentra Medika (GSM). Study design is cross sectional with qualitative approach assisted by calculation. The results show there is no scientific method to control drug inventory in GSM Pharmacy Unit, lack of organizational structure, lack of policy and working procedures, Pharmacy Therapy Team (PTT) is not in accordance with the applicable rules, and lack of information system. Suggestions are evaluating policies and work procedures, fixing the organizational structure, establishing appropriate drug inventory control guidelines, establishing PTT according to applicable rules, and developing information system.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48687
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library