Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 41 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Brown, Lou
New York : St. Martin's Griffin , 1997
362.82 BRO s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Davis, Richard L.
Boca Raton: CRC Press, Taylor & Francis Group, 2008
362.829 2 DAV d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Ross, Lee E., 1958-
New York : Routledge, Taylor & Francis Group, 2018
362.829 2 ROS d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Harkristuti Harkrisnowo
Abstrak :
Domestic violence is one shape of violence that happened to certain women in the world. The major cause of this type of V " violence is discrimination against women as one of gender issues. Actually, problem of women's discrimination has been addressed in several law instruments, both national and international. Domestic violence is obstinate to restrain in society and is difficult to bring up to the surface for the reason that there is power relationship between victim and offender besides emotional relationship and psychological burden. This recent day, Indonesia attempts to develop a draft of national rule for protecting women from domestic violence, which called Draft on Domestic Violence Law. Unfortunately, this draft still has some lack that can raise new problems in its implementation. This article explains about a whole picture of domestic violence, the critics towards Draft on Domestic Violence Law, and alternative solution to manage problems in domestic violence.
2004
JHII-1-4-Juli2004-709
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Amyra Andia Nissa
Abstrak :
ABSTRAK Kekerasan dalam rumah tangga merupakan salah satu masalah yang dalam prevalensi masih terus meningkat. Dilaporkan bahwa Indonesia pada jenjang tahun 2000 hingga 2014 angka terjadinya KDRT naik secara stabil dan pada 2016 kasus KDRT kepada istri mencapai 6.725 kasus di Indonesia. KDRT dapat mempengaruhi kesehatan jiwa bukan hanya pada korban namun juga pada anaknya. Penelitian ini mengambil data dari laporan jaga Departemen Psikiatri RSCM dan juga rekam medis pasien yang sudah menikah dan telah mengalami kasus KDRT dari tahun 2013 hingga 2017. Metode yang digunakan adalah cross sectional study dan menggunakan data dari pasien yang sudah menikah dan mengalami kekerasan dalam rumah tangga dari suaminya. Data yang diolah dalam riset ini merupakan tingkat pendidikan dan mental status (Speech, Mood, Thought Process, dan Perception). Data dengan jumlah 41 data yang dapat digunakan. Semua subjek merupakan perempuan dan umur yang dominan merupakan kisaran 31-40 tahun. Subjek lebih dominan mempunyai pendidikan di tingkat primer dan sekunder (72.7%). Mayoritas subjek mengalami gangguan pada mental statusnya (70.7%). Hasil analisis data menggunakan Contigiency Coefficient ditemukan bahwa hubungan antara tingkat pendidikan dan mental status pada korban KDRT tidak membuahkan signifikansi (p = 0,73). Tingkat pendidikan tidak mempunyai korelasi yang signifikan dengan mental status yang ditimbulkan oleh pasien KDRT.
ABSTRACT Domestic violence cases are still increasing. In Indonesia, it is stated that in the range of 2000-2014 the prevalence of domestic violence is increasing and in 2016 domestic violence cases that happen to wives reach a number of 6.725 cases in Indonesia. Domestic violence may affect the mental health of not only the victim but also her surrounding. This research collects data from the Domestic Violence Report Book from Psychiatric Department of RSCM (Rumah Sakit Ciptomangunkusumo) and medical records of married patients that came due to domestic violence from the year 2013 until 2017. This research uses cross sectional method and only uses data from patients who are married and have experienced domestic violence from her husband. The data that will be analyzed are educational level and mental status. A number of 41 datas that can be used in this research. All of the subjects are woman and the dominant age is in the range of 31-40. Dominantly, subjects have pursued education at primary-secondary level (72.7%) and have their mental status disturbed (70.7%). Data analysis using Contigency Coefficient showed that there is no statistical significance between educational level and mental status among DV victims (p = 0,73).
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Nurra Kusumawardhany Hakim
Abstrak :

Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) merupakan sebuah tindakan penyalahgunaan kekuasaan dengan cara mengancam atau mengambil alih hak seseorang secara paksa. Riset ini menggunakan metode cross-sectional dan retrospective dengan data sekunder yang menghubungkan antara usia perkawinan dengan alasan mencari bantuan diantara pasien yang mengalami KDRT. Data diambil dari laporan jaga actoret psikiatri mengenai laporan KDRT dari tahun 2013-2017 dan juga dari rekam medik. Uji korelasi Gamma dilakukan untuk mencari korelasi koefisiensi dan juga hubungan diantara usia perkawinan dan juga alasan mencari bantuan. Dari total 58 subjek penelitian, rata-rata usia pernikahan adalah 8 tahun dengan alasan mencari bantuan dibagi menjadi tiga yaitu untuk bercerai (44,8%), menginginkan suami untuk dihukum (17,2%) dan menginginkan sikap suami untuk berubah (37,9). Data menunjukkan bahwa usia perkawinan kurang dari 5 tahun lebih banyak memilih untuk mencari bantuan agar sikap suami dapat berubah, kontras dengan usia perkawinan  diatas 15 tahun yaitu untuk bercerai. Nilai p = 0.179 menunjukkan tidak ada signifikansi diantara dua variabel dan uji korelasi Gamma menunjukkan hasil -0.221 yang mengindikasikan bahwa terdapat hubungan korelasi yang negatif dan lemah diantara dua variable. Masih terdapat kekurangan dalam studi, maka dari itu studi lebih lanjut diperlukan dengan menggunakan faktor-faktor lainnya seperti latar belakang budaya, latar belakang pekerjaan, dan sebagainya.


Domestic violence (DV) is an act of power abuse by threatening or taking control over a person, yet there is still lack of awareness from the society on the impact of DV to the victims. This is a cross-sectional and retrospective research by using secondary data taken from Domestic Violence Report Book from Psychiatric Department RSCM from 2013-2017 and also from the medical record. From total of 58 subjects of DV patients, the mean age of marriage is 8 years with different help-seeking reasons that were divided into: to get a divorce (44,8%), to get the husband sentenced (17,2%) and to change the husband’s behavior (37,9%). Marriage less than 5 years have the highest reason to seek for help as to want the husband’s behavior to change, while those who are married for more than 15 years have the tendency to seek for help as to get a divorce. The correlation test showed there is no significant between two variables as p value = 0.179 and there is a weak negative correlation between two variables as Gamma test shows the result of -0.221. There is still lack of studies on the relationship between help-seeking reasons and the age of marriage, thus further studies regarding other factors affecting the help-seeking reasons may be done to further investigate the reasons by increasing the research power or adding more factors such as cultural background, career background, etc.

2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dadang Hawari
Jakarta: Balai Penerbit , 2009
362.829 2 DAD p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
R.R. Kinanti Putri Utami
Abstrak :
Latar Belakang: Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) merupakan penyebab tersering terjadinya kekerasan terhadap pasangan (KTP) karena ketidakseimbangan antar gender yang telah telah berlangsung sejak lama. Komisi Nasional Anti-Kekerasan terhadap Perempuan mencatat 280.710 kasus KDRT pada ibu rumah tanggatahun 2014. Faktor-faktor penyebab terjadinya KDRT antara lain faktor risiko individu, keluarga, komunitas, dan lingkungan sosial. Data yang diperoleh oleh dokter forensik dapat digunakan mencari faktor risiko KDRT guna melakukan tindakan preventif. Tujuan: Menentukan hubungan antara faktor risiko individu dan keluarga dengan kejadian KDRT yang diperiksan di PKT RSCM. Metode: Penelitian ini menggunakan desain case controldi Departemen Forensik RSCM. Sampel penelitian adalah istri yang mengalami KDRT yang diperiksa di PKT RSCM selama tahun 2013-2014. Data pada kelompok kasus diambil dari rekam medik periode Januari 2013-Desember 2014 menggunakan formulir kekerasan dalam rumah tangga Guidelines WHO 2003. Kelompok kontrol adalah istri yang bukan korban KDRT yang merupakan pasien di Gedung A RSCM selama bulan September-Desember 2015. Sampel dipilih menggunakan metode purposive sampling. Data diuji menggunakan uji Chi-square dan hasil dinyatakan bermakna apabila nilai p<0,05 dan selain itu dilakukan pula analisis regresi logistik. Hasil: Didapatkan 125 subyek untuk masing-masing kelompok kasus dan kontrol. Hasil analisis multivariat menunjukkan variabel yang mempengaruhi kekerasan terhadap perempuan adalah istri tidak berpendidikan (OR 0,23 IK95% 0,08-0,62), istri tidak bekerja (OR 0,18 IK95% 0,12-0,45), suami tidak bekerja (OR 26,49 IK95% 3,51-199,85), dan penggunaan alkohol (OR 13,50 IK95% 6,08-29,97). Kesimpulan:Faktor-faktor yang berpengaruh bersama-sama terhadap kejadian kekerasan pada perempuan adalah istri yang tidak berpendidikan, istri tidak bekerja, suami tidak bekerja, dan penggunaan alkohol. ......Background: Domestic violence is the most common cause of intimate partner violence because of gender inequality that has last for a long time. Indonesian National Commission on Violence against Women has recorded 280.710 domestic violence cases in housewives in 2014. Factors contributing for domestic violence are individual, family, community and social risk factors. Data obtained by forensic doctors can be used to identify domestic violence risk factors therefore useful for preventive measures. Aim: To know the relationship between individual and family risk factors toward domestic violence cases which examined at Integrated Crisis Center in Cipto Mangunkusumo Hospital. Method: This study use case control design in Department of Forensic at Cipto Mangunkusumo Hospital. Samples are housewives who have experienced domestic violenceand examined at Integrated Crisis Center in Cipto Mangunkusumo Hospital between period of 2013-2014. Data from case group were taken from medical record between period of January 2013-December 2014 using WHO Questionnaire Guideline 2003. Control group consisted of housewives who never experience domestic violence before and also a patient at Gedung A Cipto Mangunkusumo Hospital between period of September-December 2015. Samples were taken using purposive sampling technique. Analysis were done using Chi-square test and logistic regression for multivariate analysis and considered significant when p<0.05. Result: There were 125 subjects for each case and control group. Multivariate analysis result showed that domestic violence toward female is influenced by wives with low education status (OR 0.23 95%CI 0.08-0.62), unemployed wives (OR 0.18 95%CI 0.120.45), unemployed husbands (OR 26.49 95%CI 3.51-199.85), and alcohol consumption (OR 13.50 95%CI 6.08-29.97). Conclusion: The factors which contribute in domestic violence toward female were wives with low education status, unemployed wives, unemployed husbands, and alcohol consumption.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>