Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurni Wahyu Wuryandari
"Taiyang Zhao zai Sanggan He shang atau Matahari, bersinar di atas Sungai Sanggan (disingkat: Matahari) adalah novel terbesar yang dihasilkan Ding Ling, penulis wanita terkemuka di Republik Rakyat Cina (RRC). Novel itu mulai ditulis pada bulan September tahun 1946 di Fuping (propinsi Hebei), setelah Ding Ling ikut serta dalam tim kerja land reform pada bulan Juli 1946 di Huailai (propinsi Chahaer).1 Berdasarkan pengalamannya itulah tema cerita yang ditampilkan dalam novel Matahari a_dalah land reform.2 Gagasan tentang latar cerita, yaitu desa Nuanshui yang terletak.di daerah tepian Sungai Sanggan (propinsi Hebei), baru muncul ketika Ding Ling menerima berita yang sangat mengesankan dari daerah tersebut. Hal itu dinyatakannya pada bagian pendahuluan novel: Pada waktu menulis, saya menerima beberapa bahan materi dari tim pernbela tanah di tepian Sungai Sanggan. Sungguh merupakan materi, yang sangat menyentuh (Ding,1949 :1). Pada tahun 1948, novel Ding Ling yang cukup pan-jang itu selesai ditulis. Berkat kemampuan Ding Ling me_nyajikan cerita, pada tahun 1951 karyanya tersebut ber hasil memenangkan Penghargaan Stalin di bidang kesusastraan. Tidak lama setelah Ding Ling menerima Penghargaan Stalin, pada tahun 1957 novel Matahari dinyatakan sebagai satu karya yang terlarang. Sebagai suatu karya yang pernah mendapat Penghar_gaan Stalin (1951), kemudian dilarang (1957) dan akhirnya diperbolehkan beredar kembali (1979), novel Matahari adalah suatu karya yang cukup menarik untuk diketengahkan sebagai topik skripsi. Hal-hal yang melatar belakangi pengambilan novel tersebut sebagai topik skripsi adalah sebagai berikut: Matahari merupakan novel besar yang telah berhasil memenangkan Penghargaan Stalin. Belum pernah ada mahasiswa seksi Cina yang membahas novel Matahari.. Menariknya jumlah tokoh yang ditampilkan oleh Ding Ling dalam novel tersebut. Matahari, memperkenalkan lima puluh satu tokoh dalam 58 bab. Hal itu benar-benar merupakan pengalaman baru bagi penulis dalam membaca sebuah novel, sebab belum pernah penulis baca sebelumnya sebuah karya dengan jumlah tokoh begitu banyak. Untuk membedakan satu nama tokoh dengan tokoh lainnya dituntut suatu ketelitian tersendiri. Berdasarkan alasan-alasan di atas, hendak dicoba mamberikan suatu analisis terhadap novel tersebut sebatas ke_mampuan yang ada."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S12982
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindita Inayah
"Catatan Harian Nona Sofia (Shāfēi nǚshì de rìjì 莎菲女士的日记) adalah novela karya Ding Ling yang dipublikasikan pada tahun 1928. Novela ini mengisahkan tentang seorang perempuan muda bernama Sofia yangtinggal seorang diri di Beijing dan mengidap penyakit tuberkulosis. Catatan hariannya dipenuhi dengan kehidupan sehari-harinya yang membosankan sampai dengan pertemuannya dengan Ling Jishi, seorang laki-laki dari Singapura yang membuat Sofiabergejolak. Kehadiran Ling Jishi membuat Sofia dilema akan posisi dirinya sebagai perempuan yang mengejar hasrat seksualnya. Percakapan-percakapannya dengan Ling Jishi, Wei, dan kedua temannya, Yufang dan Yunling, mengisi catatan harian yang mengantarkan Sofia pada kompleksitas dirinya. Bentuk novela yang berupa catatan harian, penggunaan sudut pandang orang pertama, dan mengangkat tema yang masih tabu untuk dibicarakan pada masa itu, membuat novela ini mengundang kontroversi ketika diterbitkan pertama kali dan membuat nama Ding Ling dikenal di dunia kesusastraan Cina. Untuk mengetahui lebih dalam bagaimana catatan harian digunakan sebagai media Sofia untuk menulis isi hatinya dan penggambaran karakternya yang kompleks, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa catatan harian digunakan Sofia sebagai media untuk dirinya menulis dan mengekspresikan kompleksitas Sofia dan pandangannya tentang cinta dan nafsu.

The Diary of Miss Sophia (Shāfēi nǚshì de rìjì莎菲女士的日记) is a novella by Ding Ling that was published in 1928. It tells astory of a young woman named Sophia who lives alone in Beijing and suffers from tuberculosis. Her diary is filled with her boring daily life until her encounter with Ling Jishi, a man from Singapore which leaves Sophia in turbulence. Ling Jishi’s presence puts Sophia in a dilemma about her position as a woman pursuing her sexual desires. Her conversations with Ling Jishi, Wei, and her friends, Yufang and Yunling, fill the diary that leads Sophia to see her complexities. The form of the novel in the form of a diary, the use of first point of view, and the theme that was still taboo to talk about at that time made this novella controversial when it was first published and made Ding Ling’s name recognized in the Chinese literary world. To find out more deeply how the diary is used as a medium for Sophia to write her heart out and describe her complex character, this research was conducted using a qualitative descriptive research method. The results of this research that the diary was used as a medium for Sophia to write and express her complexity and her views on love and desire."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library