Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Paramita
Abstrak :
Analisa terhadap kompleks kepentingan aktor-aktor industri kecantikan yang saling tarik menarik dan silang menyilang dalam waktu yang berlangsung secara kontinu dan konstan, yang memerlukan beberapa kompleks teori sebagai pisau analisa yang juga saling tarik menarik, saling mempengaruhi, dan saling silang menyilang, untuk membedah fenomena industri kecantikan ini. Tujuannya adalah untuk memahami fenomena Beauty Industrial Complex yang bekerja baik secara materi maupun secara psikis dalam kehidupan sehari-hari tiap-tiap individu. Karena pada saat kompleks industri kecantikan bermaksud menjual produknya kepada masyarakat, pada saat yang sama industri kecantikan telah mengubah persepsi masyarakat mengenai tubuh kita, maupun citra atau image manusia yang sesungguhnya, dan pentingnya memahami f'enomena kompleks industri ini karena pertumbuhannya telah menjadikan Beauty Industrial Complex sebagai produsen ideologi baru yang sebelumnya diperankan oleh negara, atau institusi agama. Tesis skripsi ini adalah menunjukkan bahwa kecantikan adalah suatu bentuk konstruksi sosial yang melibatkan di dalamnya bermain sejumlah politik tertentu, (politik konservasi nilai-nilai patriarkis, politik ekonomi, politik nilai yang terkandung dalam suatu masyarakat, politik ras, politik kolas sosial dan politik kebudayaan) yang bermain dalam sistem perindustrian, media massa dan masyarakat patriarkis. Dimana dalam permainan bermacam politik tersebut ada juga berbagai perspektif dalam melihat konsep kecantikan. Perempuan kontemporer memiliki perspektif yang baru dan berbeda dalam melihat hal ini. Skripsi ini akan menjadi sebuah komentar akademis terhadap kompleks kecantikan tersebut denganmenggunakan kritik sosiologi dan fitsafat. Karena itu dalam skripsi ini saya bermaksud untuk (1) dapat membongkar dan mempertanyakan kembali struktur yang tersembunyi di batik Beauty Industrial Complex, (2) meneliti fungsi-fungsi kebudayaan yang menyelubungi struktur-strukstur tersebut, dan (3) melihat kembali secara dialektis akan adanya kemungkinan timbulnya perubahan orientasi-orientasi perempuan di era posmodem. Metode yang digunakan adalah melalui penelitian pustaka, pendekatan empiris dan dengan menggunakan pendekatan kritis refleksif menggunakan teori-teori filsafat seperti sosiologi industri, teori consumer culture, teori periklanan, teori posmoderenisme, teori Kantian, teori estetika poskantian dan teori posfeminisme. Hasilnya menunjukkan bahwa konsep kecantikan yang bermain dalam Beauty Industrial Complex adalah konsep kecantikan yang dikonstruksi oleh ideologi-_ideologi kontemporer yang bekerja dalam tatanan masyarakat kontemporer pula, maka saya kemudian menggali konsep kecantikan yang baru yang dilahirkan oleh teori-teori postmoderen, dari sinilah saya menggunakan teori Post Kantian Aesthetics, dimana di dalamnya terdapat dua gejala utama yang salah satunya dinamakan parodi, dan tendensi parodi ini dapat dipahami lebih jauh dengan kacamata kajian perempuan, bagaimana khususnya perspektif f'eminis memiliki cara pandang yang signifikan terhadap hal ini, karena konsep kecantikan dikonstruksi sejajar dengan konsep perempuan. Adanya muatan politik patriarkis dan politik ekonomi yang bekerja dalam Beauty Industrial Complex meletakkan kaum perempuan sebagai sasaran utama untuk dijadikan konsumen absolut. Namun dengan parodi kaum perempuan dapat mensubversikan konsep kecantikan ini, dan menggunakannya menjadi fasilitasnya, pada saat ini, perempuan mensubversikan posisinva sebagai obyek industri kecantikan, menjadi subyeknya.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S15988
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Paramita
Abstrak :
Tesis ini membahas bagaimana pengaruh tingkat korupsi dan tingkat volatilitas nilai tukar mata uang di suatu negara mempengaruhi return dari Private equity (PE) pada negara tersebut. Penelitian dimulai dengan melihat apakah volatilitas nilai tukar mata uang memiliki pengaruh yang negatif terhadap return private. Kemudian penelitian ini dilanjutkan dengan melihat apakah corruption perception index memiliki dampak yang positif terhadap return Private equity.. Untuk menghidari bias, penelitian ini juga menggunakan beberapa variabel kontrol yang juga memiliki pengaruh terhadap return private equity, yaitu: pertumbuhan ekonomi (GDP growth), dan tingkat suku bunga (Rf), dan size investasi (ln size PE). Penelitian ini menemukan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel volatilitas mata uang, dan ternyata variabel index persepsi korupsi memiliki dampak yang negatif terhadap return PE. Variabel GDP growth ditemukan tidak memiliki dampak yang signifikan, serta variabel tingkat suku bunga ditemukan memiliki dampak negatif terhadap return PE. Variabel size juga ditemukan memiliki dampak negatif terhadap return PE. Penelitian ini kemudian memeriksa pengaruh dari variabel-variabel yang sama terhadap investasi PE pada tiga jenis perusahaan investee yang berbeda. Ditemukan bahwa tidak semua variabel berdampak pada performa PE dalam setiap fase. Fase seed/early stage terpengaruhi oleh risk-free rate, tahap growing/expansion dari private equity terpengaruh oleh corruption perception index dan risk-free rate. Dan tahap mature/buyout dari private equity terpengaruh oleh currency volatility index, corruption perception index, dan variabel size. ...... This thesis explores the impact of Corruption Perception Index and Currency Voltility on Private equity returns in several Asian countries. First, this study detects if the Currency Volatility Index of a country has a negative impact towards the return of Private Equities. Secondly, it also detects wether Corruption Perception Index of a country has a positive effect against private equity return. To avoid research bias, this research include several control variables, that are: economic growth (GDP growth), and risk-free rate (Rf), and investment size (size per deal). This research found that there are no significant effect of currency volatility index towards private equity returns. This research also found that the corruption perception index (CPI) has negative impacts to the private equity return, and GDP growth is found to have no significant effects on private equity returns, and risk-free rate is found to have negative impact on private equity returns. Size variable is also found to have negative impact on private equity return. This research also checks the impact of each variables for three different types of private equity investments. We found that not every variables impacts private equity performance in every investment types. The early/seed investment is highly impacted by the risk-free rate, whilst the growing/expansion investment of private equity is highly impacted by the corruption perception index and the risk-free rate. And at last the mature investment of a private equity is highly impacted by the currency volatility index, the corruption index and the size variable.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library