Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Alif Caesarrano Saifullah
Abstrak :
Bank memiliki fungsi sebagai intermediasi yaitu mengumpulkan dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dalam bentuk kredit. Manajemen bank telah mengubah proses bisnis kredit segmen kecil dari pemroses kredit terdiri dua officer kredit menjadi satu officer kredit. Perubahan antara dua proses kredit tersebut terjadi berulang kali. Maka dilakukan analisis proses bisnis menggunakan metode flowchart dan service blueprint untuk mengetahui proses bisnis mana yang lebih efektif. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa proses kredit saat ini lebih efektif dibandingkan dengan proses kredit sebelumnya. Variabel yang digunakan untuk membandingkan kedua proses bisnis tersebut adalah waktu proses kredit, persentase realisasi baki debet terhadap target dan Non-Performing Loan. Data yang dikumpulkan adalah data sekunder dan hasil wawancara. hasil analisa mengindikasi diperlukan perbaikan bisnis proses saat ini, maka bisa dilakukan usulan perubahan proses bisnis ke depan dengan menggunakan metode BPR Busieness Process Reengineering . Perubahan proses bisnis yaitu pemangkasan alur proses bisnis, reorganisasi dan penyederhanaan formulir analisis kredit. Dengan waktu proses bisnis yang cepat maka penyaluran kredit semakin cepat sehingga bunga yang didapatkan semakin besar dan pendapatan bank meningkat. ......Bank functions as the intermediary who collects funds from the public and channels back in the form of credit. The Policy of Bank rsquo s management to reduce the number of credit officers assigned to small segment credit business process from two to one credit officer. Changes between two credit processes occur repeatedly hence an analysis of business process is conducted with flowchart method and service blueprint to determine which business process is more effective. This paper reflects that the current credit process is more effective than the previously ones. Variables used to compare both business processes are processing time for credit realization, percentage of the outstanding balance to the target , and Non Performing Loan. Data is collected through secondary data and interviews. The analysist result indicated need to improvement that can be done, changes could be proposed for future business process using Business Process Reengineering Process. These business process changes are simplification of business process flow, reorganization and shortern credit analysis form. A shorter business process time then credits could be delivered faster thus greater interest could be earned and bank interest could be increased.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sidauruk, Ferry
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan sebuah metode peningkatan proses bisnis, yang disebut Model-based and Integrated Process Improvement(MIPI), yang diciptakan oleh Sola Adesola dan Tim Baines. Meskipun telah banyak dikenalkan metode peningkatan proses bisnis, para praktisi menemukan banyak kendala saat menerapkan metode-metode tersebut. MIPI merupakan sebuah panduan yang holistik, terstruktur dan prosedural untuk meningkatkan proses bisnis. Implementasi MIPI diharapkan dapat memenuhi persyaratan pelanggan, dan juga untuk mencapai efisiensi dan efektifitas bisnis untuk dapat bersaing dalam pasar dewasa ini, yang dinamis dan kompetitif. Metode MIPI dikembangkan dengan meninjau dan menganalisa metodologi yang telah ada dan memilih kerangka-kerangka yang terdapat pada indikator kinerja kunci (KPI). Dengan penerapan MIPI, industri tidak hanya dapat mengidentifikasi aktifitas yang tidak memberikan nilai tambah pada proses, tetapi juga dapat mensejajarkan pada visi dan misi organisasi. Dengan demikian, para praktisi menerapkan langkah-langkah terstruktur yang konsisten dan efisien saat digunakan dalam peningkatan proses bisnis. Studi kasus dilaksanakan pada sebuah unit perakitan kartu seluler yang mengidentifikasi kebutuhan bisnis dan masalah-masalah menggunakan diagram Pareto menunjukkan ?barcode tidak terbaca oleh alat pemindai? adalah peringkat teratas (33.41%). Pemetaan proses ?as-is?juga diadakan untuk menggambarkan proses bisnis yang ada. Dengan menggunakan diagram sebab-akibat (Diagram tulang ikan) dan analisa Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), dapat diidentifikasi masalah utama adalah ?kurangnya level tinta pada tabung mesin? (angka Risk Priority Number: 125). Rencana tindakan dituangkan ke dalam sebuah matriks, yang disebut Performance Improvement Matrix (PIM) sebagai sebuah roadmap untuk rencana peningkatan proses. Pada akhir penelitian ini, dilakukan perbandingan sebelum dan sesudah implementasi MIPI pada indikator kinerja operasional, seperti: keluhan pelanggan, volume produksi, produk grade ?A?, produk rework, produk reject, material waste, produktifitas staf, angka kecelakaan kerja, dan ketepatan waktu pengiriman barang. ......This research aims to implement a process business improvement methodology, called the Model-based and Integrated Process Improvement (MIPI), created by Sola Adesola and Tim Baines. Although there are many methods have been developed, practitioner still found difficulties when implementing the methods. MIPI shows a holistic, structured and procedural guidance for improving business processes. MIPI implementation is expected not only to meet the customer requirement, but also to run business effectively and efficiently in order to compete in nowadays dynamic and competitive market. MIPI is developed by reviewing and analysing current methodologies and selecting a few frameworks against key performance indicators. Through implementing MIPI methodology, industry is not only can identify non value added activities in their processes but also can align to its organization vision and mision. Hence, practitioners can have structured steps which are consistent and efficient when improving business process. The case study was taken on a unit of celuller card assembly which identified business needs and problem areas using Pareto chart shows that ?unreadable barcodes by scanning devices? is the highest rank (33.41%). As-is process mapping was also conducted to capture current business process architecture. Using the Cause and Effect Diagram (Fishbone Diagram) the and Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), the organization can identify that ?lack of ink level on the assembly machine? is the main problem (Risk Priority Number : 125). Action plan created in to a matrix, called the Performance Improvement Matrix (PIM) as a roadmap for process improvement plan. At the end of this research was conducted an operational performances benchmark pertaining before and after implementing MIPI method in the organisation, such as: customer complaint, production volume, grade ?A? product, rework products, rejected products, waste of raw materials, employee productivity, occurance of accident on work, and on time delivery rate.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31217
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elisa
Abstrak :
Penelitian ini mengevaluasi penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengelolaan Pemanfaatan Aset Tetap yang baik bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam rangka membangun pengendalian internal memadai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, dengan tujuan mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan pengelolaan pemanfaatan aset tetap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berjalan selama ini, dan bagaimana SOP yang baik untuk diterapkan. Adapun rekomendasi SOP dibuat dalam bentuk diagram alir. Berdasarkan wawancara yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa masih terdapat beberapa hal yang harus dibenahi dalam pengelolaan pemanfaatan aset tetap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pembenahan tersebut antara lain penetapan formulasi perhitungan tarif sewa baku, pengembangan sistem informasi yang sudah ada, dan penetapan SOP sebagai acuan pelaksanaan pengelolaan pemafaatan aset tetap.
This research is to evaluate the proper implementation of Management Assets Utilization Standard Operational Procedure (SOP) for DKI Jakarta Provincial Government in term of developing good internal control. The method used in this research is a descriptive-qualitative in order to describe how to figure out the management Fixed Assets Utilization of DKI Jakarta Provincial Government as of now being working and how the proper SOP implemented. The recommended SOP created in a flow chart system. Based on the interviews conducted, can be summarized that few things found has to be improved inside the management Fixed Assets Utilization of DKI Jakarta Provincial Government. The improvement among others are to determine formula to calculate the standard rental rates, develop the existing information system, determine SOP as the implementation reference of management Fixed Assets Utilization.
Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi Bisnis, 2016
S62358
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Rogawa
Abstrak :
Standarisasi proses operasi dan standarisasi data (informasi) untuk mendukung implementasi sistem ERP (Enterprise Resource Planning) secara optimal menjadi isu utama dalam penelitian ini. Prosedur Master Data diaplikasikan pada semua master data yang berhubungan dengan SAP (Standard Application Program) system. Aktivitas persiapan data untuk proses input data pada implementasi SAP disebut sebagai Master Data Maintenance. Adanya kesalahan-kesalahan dalam pengisian form, dimana data input pada form sering salah, data tidak benar dan juga tidak akurat, membuat aktivitas master data maintenance terganggu. Dengan menggunakan pemetaan proses didapatkan proses aliran form yang sekarang dengan bantuan diagram alir, lalu mencari faktor penyebab terjadinya kesalahan dengan menggunakan diagram sebab-akibat. Selanjutnya, peneliti mencari tahu tingkat prosentase dari setiap faktor penyebab terjadinya kesalahan tersebut dimana pada umumnya 80% permasalahan yang ada disebabkan oleh 20% penyebab (80/20-Rule) dengan menggunakan diagram Pareto. Ketiga alat yang digunakan untuk pengukuran tersebut adalah bagian dari metode - 7 Tools of Quality - . Metode ini berguna untuk mencari dan memecahkan masalah pada kualitas. Alhasil, berdasarkan setiap faktor penyebab kesalahan yang ditemukan dari metode 7 alat kualitas tersebut, penelitian berlanjut pada tahap mengidentifikasi, mendeteksi dan mengetahui resiko-resiko yang dapat muncul akibat faktor penyebab kegagalan itu. Dengan menggunakan metode FMEA (Failure Modes and Effect Analyse), setiap nilai resiko faktor penyebab kegagalan diurutkan dan diberi nilai prioritas resiko, dimana urutan peringkat (rating) pertama menjadi hal utama yang harus diberikan perhatian lebih dibandingkan dengan urutan peringkat yang kedua. Dari Risk Priority &umber (RPN) tersebut dapat dijadikan sebagai rekomendasi tindakan, kebijakan maupun keputusan dalam mengambil langkah pencegahan kegagalan atau untuk mengatasi keadaan kritikal. Keberhasilan dan kegagalan implementasi ERP tidak tergantung pada kualitas hardware dan software dari implementasi sistem ERP, melainkan lebih pada pendidikan dan pelatihan. Keberhasilan akan diperoleh jika organisasi memberikan perhatian terhadap pelatihan dan pendidikan pada awal implementasi ERP. ......Standardize process and data in order to support implementation of ERP (Enterprise Resource Planning) system is the main issue in this research. Master Data Procedure is applicable for all master data, which are related to SAP (Standard Application Program) system. There are some problems of form failure that interrupt activity of master data maintenance. The form failure was caused by some factors that could led user to do a mistake in doing form filling task. Using 7 Tool's of Quality as a tools for tracing what the problem is, where the problem was located and why it could be happens. There are three kind of 7 Tool's of Quality that used in this research which are: 'flowchart diagram' is used in doing process mapping, 'fishbone diagram' is used to identify any factors of failure and 'Pareto diagram (80/20-Rule)' in order to get level percentages of each failure factors which 80% of problems is caused by 20% of cause. After that, this research focuses on the risk of any failure factors. By using FMEA (Failure Modes and Effect Analyse) to get the Risk Priority Numbers (RPN), which help in getting any recommend solution to avoid and control each of failure factors that affecting any possibilities to do a mistake in filling form by user, as the result, the activity of master data maintenance will be disturbance. Where as, the highest rank of RPN indicated the highest risk that could occur in the future. Therefore, it should have become the main focus of attention in highest priority than the second highest rank. Finally, the key success of ERP system implementation is not on the quality of hardware and software but focus and pays more attention on education and training program from the very beginning of implementation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51833
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library