Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 239 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fitri Fausiah
2000
S2982
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farica
Abstrak :
Tujuan utama dari penelitian ini adalah membuktikan keberfungsian keluarga sebagai prediktor dari kepercayaan pada dewasa muda yang menjalin hubungan pacaran dan memiliki orang tua bercerai. Keberfungsian keluarga diukur dengan Family Assessment Device FAD yang berasal dari Teori McMaster. FAD yang digunakan terdiri dari 6 dimensi, yaitu problem solving, communication, roles, affective responssive, affective involvement, dan behavior control, serta satu skala general functioning. Sedangkan untuk kepercayaan diukur dengan Trust In Close Relationships Scale yang terdiri dari 15 item. Partisipan penelitian ini berjumlah 225 orang dengan rentang usia 20-40 tahun, yang terdiri dari 67 laki-laki dan 188 perempuan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode simple and multiple regression. Hasil dari simple regression menunjukkan bahwa keberfungsian keluarga tidak memprediksi kepercayaan R=.032, p>.05. Lalu berdasarkan hasil multiple regression, dimensi-dimensi keberfungsian keluarga tidak memiliki kontribusi dalam memprediksi kepercayaan R=.175, p>.05. ......This study aim to examine the role of family functioning as predictor of trust among young adults in dating relationship with divorced parents. Family functioning was measured with Family Assessment Device FAD from McMaster Theory. FAD consists of 6 dimension, namely problem solving, communication, roles, affective responssive, affective involvement, and behavior control, along with general functioning as a scale. The measurement of trust was using Trust In Close Relationships Scale, that consists 15 items. The participants in this study were 255 with an age range of 20 40 years old, which is 67 man and 188 woman. Hypothesis testing using simple and multiple regression. Simple regression showed that family functioning can not be the predictor of trust R .032, p .05 . The results of multiple regression showed that the dimensions of family functioning can not be the predictor of trust too R .175, p.05.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panji Wulung Indraswara
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T38196
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Welan Mauli Angguna
Abstrak :
Dewasa muda adalah kelompok masyarakat yang menikmati kemudahan teknologi, sehingga rentan untuk memiliki aktivitas fisik yang cenderung rendah. Aktivitas fisik yang rendah di usia muda merupakan faktor risiko penyebab kematian akibat penyakit degeneratif di masa depan. Masyarakat Indonesia termasuk negara dengan aktivitas fisik yang rendah, sehingga diperlukan promosi kesehatan yang tepat sasaran dengan memperhatikan faktor psikologis. Trait kepribadian dianggap sebagai faktor psikologis kuat dalam identifikasi aktivitas fisik, khususnya trait extraversion, conscientiousness, dan openness. Namun demikian, hubungan ketiga trait ini terhadap aktivitas fisik masih belum konsisten, hal ini memungkinkan adanya variabel lain yang memediasi hubungan tersebut. Untuk mempertahankan konsistensi tingkah laku dibutuhkan otonomi yang tinggi, begitu juga konsistensi untuk aktif melakukan aktivitas fisik. Otonomi merupakan derajat yang menunjukkan seberapa individu memiliki determinasi diri untuk termotivasi melakukan tingkah laku tertentu, dan motivasi yang berasal dari dalam diri merujuk pada otonomi yang lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji mekanisme hubungan ketiga trait dengan aktivitas fisik melalui mediasi otonomi. Penelitian dilakukan melalui lapor diri pada 59 laki-laki dan 144 perempuan dewasa muda berusia 20-40 tahun. Melalui analisa process mediasi (Hayes) ditemukan adanya mediasi sempurna antara trait extraversi dengan aktivitas fisik melalui otonomi, dan mediasi sebagian antara trait openness dan aktivitas fisik melalui otonomi. Conscientiousness tidak signifikan memengaruhi aktivitas fisik baik secara langsung maupun tidak langsung. Trait conscientiousness disarankan untuk diuji mediasi melalui presentasi diri terhadap aktivitas fisik.
Young adults are a group of community who enjoy technology, so it made them tend to have low physical activity. Low physical activity is a risk factor of degenerative diseases that cause death. Indonesia was a country that have lowest physical activity, so it's necessary to promote active physical activity to young adults by considering psychological factors. Personality was considered as a strong psychological factor that could predicted physical activity, especially extraversion, conscientiousness, and openness. However, their effects were still inconsistent, it allowed other variable to mediate their relationships. In order to maintain the consistency of behavior like physical activity, it required high autonomy. Autonomy is a degree to indicate how individual have self-determination to be motivated to perform certain behaviors, and the motivation was derived from inner-self that show high autonomy. This study aimed to examine the mechanisms of the trait effects to physical activity through the mediation of autonomy. The study was conducted by requiring data from self-report on 59 men and 144 young adult women aged 20-40 years. We analyzed the data by using mediation PROCESS (Hayes), and it was found a perfect mediation between extraversion and physical activity mediated by autonomy, and partially mediated of autonomy to the effects of openness and physical activity. However, conscientiousness did not significantly influence physical activity directly nor indirectly. Considering the communal culture of participants, we recommended to examine the effect of conscientiousness to physical activity through the mediation of self-presentation in future research.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T50360
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indri Kristianti
Abstrak :
ABSTRAK
Memasuki dunia pekerjaan merupakan tugas terpenting dalam tahap perkembangan di tahapan dewasa muda. Bekeija menjadi guru adalah salah satu jenis pekeijaan yang mungkin ditekuni oleh seseorang. Guru pemula merupakan guru yang masih berada di tahun-tahun awal profesi mengajar. Tahun-tahun awal mengajar merupakan tahun yang penuh perjuangan bagi guru pemula. Di Indonesia, guru pemula hampir bisa dipastikan masih berstatus honorer dan belum menjadi pegawai negeri sipil. Status honorer pada guru pemula menyebabkan guru pemula tidak mendapatkan gaji seperti rekan lain yang telah menjadi pegawai negeri sipil. Sebagai guru honorer, guru pemula tidak bisa memastikan kapan dapat diangkat menjadi pegawai negeri sipil. Guru honorer juga memiliki kemungkinan untuk diberhentikan secara sepihak oleh sekolah apabila mereka sudah tidak diperlukan lagi. Oleh sebab itu maka seorang guru pemula perlu untuk resilien. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran resiliensi pada guru pemula. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Partisipan dalam penelitian ini adalah dua orang guru yang masih berada di tahun-tahun awal mengajar. Data diambil melalui wawancara, observasi dan percakapan melalui fasilitas chatting di internet. Dari penelitian ditemukan bahwa karakteristik resiliensi pada kedua partisipan telah berkembang dengan baik. Adanya dukungan dari keluarga dan komunitas dapat menurunkan pengaruh negatif dari faktor-faktor risiko yang salah satunya berupa status honorer pada guru pemula.
ABSTRACT
Entering the world of work is the most important task in young adulthood developmental stage. Teaching profession is one of the occupation engaged by young adulthood. Beginning teachers were teachers who still in their early teaching profession (under five years teaching experience). The early years in teaching profession were full of struggles for beginning teachers. In Indonesia, most beginning teachers are in honorarium status and not civil servants yet. Honorarium status result in teachers not gained their rights fully as their civil servant counterparts were. As honorarium, they could not predict when they will be promoted to become civil servant teachers. When necessary, there might still chances that they will be fired by the school. Considering those problems, teachers need to be resilient. This study aim was to gain insight on resiliency in beginning teacher. Qualitative method was used in this study. The participants in this study were two beginning teachers. The data were obtained through interviews, observations, and chatting via internet messenger. The study suggest that the participants has develop good resiliency characteristic. Having support fforn family and communities as protective factors was proven to reduce negative impacts of risk factors, namely honorarium status.
2010
S3595
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nurul Istiani
Abstrak :
Penelitian ini tentang hubungan penggunaan Instagram dengan citra tubuh pada dewasa muda. Penelitian ini melibatkan 329 partisipan dengan rentang usia 20-29 tahun di Indonesia. Penggunaan Instagram diukur dengan menggunakan alat ukur penggunaan Instagram yang dibuat oleh peneliti berdasarkan definisi Instagram Hochman dan Schwartz (2012). Citra tubuh diukur dengan menggunakan alat ukur Multidimensional Body-Self Relation Questionaire (MBRSQ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Instagram memiliki hubungan dengan citra tubuh. Keterbatasan serta saran untuk penelitian selanjutnya didiskusikan lebih lanjut. ...... This study examined the relationship between Instagram usage and body image among young adult. Participants were 329 Instagram users (age 20-29 years). Instagram usage measured by own reasercher Instagram Usage measurement from definition of Instagram Hochman and Schwartz (2012). Body image collected by Multidimensional Body-Self Relation Questionaire (MBRSQ). Result shown that Instagram usage correlate with body image among young adult. Limitation and suggestions for future research are discussed.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S65754
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Ralato Dviani Wiraputri
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Antara Celebrity Worship, Love Addiction, dan Fear of Intimacy Pada Dewasa Muda Penggemar Idola Jepang. Sebanyak 117 partisipan yang merupakan dewasa muda penggemar idola Jepang mengisi alat ukur Celebrity Attitude Scale untuk mengukur tingkat celebrity worship, Passionate Love Scale untuk mengukur tingkat love addiction, dan Fear of Intimacy Scale untuk mengukur fear of intimacy. Pengolahan data dilakukan menggunakan teknik statistik Pearson Correlation menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan pada skor celebrity worship dan love addiction dengan nilai korelasi yaitu r = 0,706, dan p = 0,000, two tailed. Nilai korelasi positif tersebut menunjukkan semakin tinggi celebrity worship pada partisipan yang menyukai idola Jepang maka akan semakin tinggi pula love addiction mereka terhadap idola Jepang yang mereka sukai. Tidak didapatkan korelasi positif antara celebrity worship dengan fear of intimacy dan love addiction dengan fear of intimacy, sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan antara worship dengan fear of intimacy dan love addiction dengan fear of intimacy.
ABSTRACT
This research aims to examine the relationship between celebrity worship, love addiction, and fear of intimacy among young adults who worship Japanese Idols. 117 young adult participants who worship Japanese Idols filled the Celebrity Attitude Scale to measure the level of celebrity worship, Passionate Love Scale to measure the level of love addiction, and Fear of Intimacy Scale to measure the fear of intimacies level. Data analysis using Pearson Correlation showed a positive correlation between celebrity worship and love addictions scores r 0,706, and p 0,000, two tailed. The positive correlation indicates that the higher participants celebrity worship level, the higher participants love addict level on their favorite Japanese idols. There is no positive correlation between celebrity worship and fear of intimacy, and love addict and fear of intimacy. Thus, there is no relation between celebrity worship and fear of intimacy, and love addict and fear of intimacy.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kamila Rahmadania
Abstrak :
Penelitian ini menyelidiki perbandingan antara tingkat kedekatan alam pada subjek usia dewasa muda dan remaja. Penelitian ini dilakukan secara daring, dengan jumlah partisipan 609 orang (525 dewasa muda dan 84 remaja). Kedekatan alam diukur dengan menggunakan Nature Relatedness Scale dari Nisbet dan Zelenski (2009) yang telah diadaptasi oleh Adiwena (2019) untuk sampel Indonesia. Data diambil secara daring menggunakan kuesioner dari Google Form dan partisipan direkrut lewat media sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat kedekatan alam antara kedua kelompok usia. Penemuan ini sesuai dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa terdapat perbedaan tingkat kedekatan alam antara individu dewasa muda dan remaja, dengan tingkat kedekatan alam yang lebih tinggi ada pada dewasa muda. ......This study investigates the comparison between the level of nature relatedness in young adult and adolescent subjects. This study was conducted online, with a total of 609 participants (525 young adults and 84 adolescents). Nature relatedness is measured using the Nature Relatedness (NR) Scale from Nisbet & Zelenski (2009) which has been adapted by Adiwena (2019) for the Indonesian sample. Data was collected online using Google Form and participants were recruited via social media. The results showed that there was a significant difference in the level of nature relatedness between the two age groups. This finding is in accordance with the results of previous studies which state that there are differences in the level of nature relatedness between young adults and adolescents, with a higher level of nature relatedness in young adults.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Clarissa Ghani
Abstrak :
Skripsi ini membahas persepsi dan motivasi masyarakat dewasa muda serta perilaku physical distancing mereka saat beraktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi kerentanan dan keparahan mereka terhadap COVID-19, bagaimana motivasi personal dan motivasi sosial mereka dalam melakukan physical distancing, serta bagaimana praktik perilaku physical distancing yang dilakukan mereka. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, menggunakan metode Rapid Assessment Procedure (RAP) dengan melakukan wawancara mendalam dan penelusuran melalui media sosial terhadap 9 informan yang merupakan masyarakat dewasa muda, serta wawancara mendalam terhadap orang terdekat seperti keluarga, sahabat, atau kekasih dari informan. Hasil penelitian mendapatkan masyarakat dewasa muda belum mempraktikkan perilaku physical distancing dengan baik terhadap orang terdekat karena mereka memiliki persepsi kerentanan terhadap COVID-19 yang lemah serta motivasi personal dan sosial yang rendah dalam melakukan physical distancing dengan orang terdekat. Namun, mereka melakukan physical distancing terhadap orang asing karena mereka memiliki persepsi keparahan terhadap COVID-19 yang kuat serta motivasi personal dan sosial yang tinggi dalam melakukan physical distancing dengan orang yang tidak dikenal. Oleh sebab itu, perlu dilakukan edukasi dan intervensi untuk meningkatkan perilaku physical distancing. ......This thesis discusses young adults’ perception, motivation and their physical distancing behavior in their activities. This study aims to find out how are their perception of vulnerability and severity to COVID-19, what are their personal motivation and social motivation in doing physical distancing, and how they practice physical distancing behavior. This research is a qualitative research with Rapid Assessment Procedure (RAP) method, using in-depth interviews and tracing through social media of 9 informants who are young adults, as well as in-depth interviews with the closest people to informants such as family, friends, or lover. The results of the study found that young adults have not practiced physical distancing behavior well with those closest to them because they have a weak perception of vulnerability to COVID-19 and low personal and social motivation in doing physical distancing with those closest to them. Even though, they do physical distancing to foreigners because they have a strong perception of the severity of COVID-19 and high personal and social motivation in doing physical distancing with strangers. Therefore, education and intervention are needed to increasing physical distancing behavior.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>