Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sajoga
Jogjakarta: Madjlis Luhur Taman Siswa, 1952
959.8 SAJ r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jogjakarta: Madjelis Luhur Persatuan Taman Siswa, 1967
370 KAR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Museum Kebangkitan Nasional Kemdikbud RI, 2017
959.8 KIH
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Suriansyah
"ABSTRAK
Pembangunan nasional bermuara pada manusia sebagai insani yang harus dibangun kehidupannya dan sekaligus merupakan sumberdaya pembangunan yang harus terus ditingkatkan kualitas dan kemampuannya untuk mengangkat harkat dan martabatnya. Upaya ini digariskan dalam GBHN 1993 sebagai sasaran Pembangunan Jangka Panjang Kedua (PJPII), yaitu terciptanya kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang maju dan mandiri. Oleh karena itu, dalam setiap kegiatan pembangunan perlu diketahui pengaruhnya terhadap kesejahteraan penduduk dan kualitas kehidupannya, terutama pada penduduk di sekitar kegiatan pembangunan yang merasakan langsung pengaruh kegiatan pembangunan tersebut.
Pembangunan industri (industrialisasi) bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, selanjutnya melalui pendapatan akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Di sisi lain, pertumbuhan industri yang tinggi akan mengakibatkan tekanan terhadap sumber daya alam dan lingkungan. Di samping itu perubahan struktur ekonomi dari berat sebelah pengolahan bahan pertanian ke arah ekonomi yang seimbang (adanya keseimbangan antara sektor pertanian dan industri) dan disertai dengan perluasan usaha ekonomi, mengakibatkan semakin berubahnya lingkungan alam menjadi lingkungan buatan manusia.
Sejauh ini industrialisasi di Aceh Mara dapat dikatakan berhasil dalam meningkatkan pendapatan daerah, meningkatkan pendapatan masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Sebelum adanya kegiatan industri, penduduk setempat sebagian besar bergerak di bidang pertanian saja. Setelah adanya kegiatan industri tersebut maka penduduk beralih kepada sektor industri untuk meningkatkan sejahteraan dan kualitas hidupnya. Dari uraian .tersebut, timbul suatu permasalahan, yakni bagaimanakah pengaruh industrialisasi terhadap kualitas hidup masyarakat di sekitar industri tersebut.
Tujuan penelitian adalah 1) untuk mengetahui pengaruh industrialisasi terhadap kualitas hidup secara makro dan mikro; 2) untuk mengetahui persepsi penduduk terhadap keberadaan industri di daerahnya.
Hipotesis kerja dalam penelitian ini adalah 1) Diduga bahwa industrialisasi (melalui tingkat pendapatan) mempunyai korelasi yang nyata terhadap kualitas hidup baik diukur secara makro maupun secara mikro; 2). Diduga bahwa masyarakat mempunyai persepsi yang positif terhadap kehadiran industri di daerahnya, bahwa industrialisasi akan dapat memperbaiki kualitas hidupnya.
Pengambilan data dilakukan dalam 2 tahap, pertama penentuan lokasi penelitian dan kedua penentuan responden. Penentuan lokasi penelitian memakai pendekatan purposive sampling dan terpilih 3 desa sebagai sampel, yakni : desa Keude Krueng Geukuh, Tambon Baroh dan Tambon Tunong. Pengumpulan data primer (pada responden) dilakukan terhadap sampel, dan dilakukan dengan teknik random sampling.
Dalam analisis data, untuk melihat adanya korelasi antara industrialisasi dengan kualitas hidup alas analisis yang dipakai adalah metode x2 (chi-square) dan Psysical Quality of Life Index (PQLI). Untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap keberadaan industri dipergunakan metode descriptif analysis.
Kesimpulan penelitian : 1) Industrialisasi di Kecayaatan Dewantara Kabupaten Aceh Mara telah berwawasan lingkungan dan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terbukti bahwa hasil perhitungan X2 terdapat pengaruh yang nyata antara industri terhadap pendapatan; pendapatan terhadap, kondisi tempat tinggal, pengeluaran untuk makan, crowding index, kesehatan balita, air bersih, kemiskinan dan pendidikan. Pengukuran secara makro juga menunjukkan bahwa kualitas hidup masyarakat Dewantara baik, dengan nilai PQLI sebesar 80,561.; 2) Persepsi masyarakat terhadap kehadiran industri (industrialisasi) cukup baik. Persepsi masyarakat terhadap kehadiran industri sebagai berikut : a) Sebagian besar masyarakat menyatakan sangat senang dan senang atas adanya industrialisasi, masing-masing mempunyai nilai 43,2% dan 53,7k; b) Sebagian besar masyarakat (67,45) menyatakan bahwa sejak adanya industri, mendapatkan pekerjaan mudah; c) Sebagian besar masyarakat (80,05) menyatakan bahwa sejak adanya industri desa mereka menjadi semakin baik; d) Sebagian besar masyarakat (64,2°x) menyatakan bahwa di antara mereka (khususnya dengan tetangga) mempunyai hubungan yang akrab; e) Sebagian besar masyarakat (65,3%) menyatakan bahwa industri yang ada di kecamatan Dewantara telah berkembang dengan baik.

ABSTRACT
The national development emphasizes man as a human being which life has to be built and at the sometime poses as the development resources that quality and ability have to be developed to raise their dignity all the time. This effort is line in the quidelines of State." Policy (GBHN) 1993 as a second long term development goals, is to obtain the quality of a man and The Indonesian Forward society as well as self supporting community. Then in each development activity, it's important to know the impact on the citizen welfare and its quality of life, especially toward the population in the development area which directly under going the impact of the development activity.
The industrial development aims to raise the society welfare; due through the income will raise the society quality of life. On the other side, high industrial growth will cause pressure on the natural resource and the environment.
Besides that, the change in the economic structure from the sides of collecting agriculture material toward the economic balance (the balance between the agriculture and. the industrial sector) and inherent with the development of the economic activity, will cause the change of the natural resources into the man made environment.
So far the industrial in north Aceh practically has successfully raised the domestic income of the district, the society income, and the local economic growth. Before the industrial evolution the greater part of domestic population lived only from the agricultural sector. Then, the society change their life into the industrial sector to raise their welfare and quality of life.
Based from mentioned above, the problems are: with the industrialization, how is the quality of life of the society in the industrial area.
The purposes of the research are: 1) to get to know the impact of the industrialization of the population quality of life in a macro as well as a micro. 2) To find out the perception of the population towards the existence of industry in their area.
Work hypothesis in this research are: 1) It is predicted that the industry (through the income rate) has a significant influence on the quality of life, measured macroly as well as microly; 2) It is predicted that the society has a positive perception toward the existence of industry in the district, the industry will promote the quality of life.
The data collecting was done in two stages, first to fix the research location. To fix research location we use purposive sampling method and there are 3 villages as samples, is: Keude Krueng Geukuh, Tambon Sarah and Tambon Tunong village.
The data needed in this research included the primary and the secondary data's. The data collecting was done through the random sampling method.
In the data's analysis, to know a correlation exist between industrialization with the quality of life, the analysis's instrument is used the X2 (chi square) method and the Physical Quality of Life Index (PQLI) method. To know the community perception towards the existence of the industry is used the description analysis method.
The conclusion of the research are: 1) The industrialization in the Kecamatan Dewantara, the district of north Aceh has already been environmental scope and able to raise the quality of life of the society, proved there is a significant influence between industry toward income, income toward housing condition, expense for food, crowding index, the health of infant, clean water, poverty and education. Macro measuring showed that quality of life of the Dewantara society is good with the value PQLI 80.561; 2) The society perception towards the industrial existence is quite well. The Society perception toward the industry e.g.: a) the greater part of the society stated very pleased with the industry, each has the value of 43.2% and 53.71; b) The greater part (67,41) stated that the industry gives facility to the work vacancies; c) The greater part of the society (80.0%) stated that since the industry flourishes, the welfare of the village growth; d) the greater part of the society (64,2%) stated that between then (especially the neighbor) has at close relation; e) The greater part of the society (65.3% stated that the industry in the Dewantara village is well growth.
"
Lengkap +
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simon Rande
"ABSTRAK
Manusia yang mempunyai harapan tidak takut menghadapi kenyataan. Mengakhiri suatu uraian dengan harapan-harapan merupakan suatu kebiasaan. Tidak semua harapan menjadi kenyataan. Mungkin sama sekali jauh dari kenyataan. Karena itu harapan-harapan dan saran-saran adalah lagu lama yang tetap aktual dengan keterbukaan dan kesadaran bahwa setiap karya tulis adalah karya bersama...

"
Lengkap +
1985
S16105
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alamsyah
"Ki Hadjar Dewantara adalah salah satu tokoh nasional yang dikenal melalui pemikiran-pemikiran, seperti pemikiran tentang kebudayaan dan pendidikan. Selain itu, ternyata Ki Hadjar Dewantara juga mengembangkan pemikiran tentang pertanian. Pemikiran tersebut mempunyai keterkaitan dengan kebijakan pertanian pada masa pendudukan Jepang. Kebijakan tersebut telah menimbulkan konsekuensi terhadap Ki Hadjar Dewantara yang berimbas pada perguruan nasionalnya, yaitu Taman Siswa. Atas konsekuensi tersebut, Ki Hadjar Dewantara beradaptasi dengan cara mengatur siasat melalui implementasi pemikirannya tentang pertanian melalui Taman Siswa, serta memberikan aspirasi dalam lembaga pemerintahan Jepang di Chuo Sangi-In (Dewan Pertimbangan Pusat). Dalam tahapan metode sejarah yang terdiri dari tahap heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi, penelitian ini akan mengulas pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pertanian, bagaimana implementasinya pada masa pendudukan Jepang, serta dampak seperti apa yang ditimbulkan. Penelitian ini tidak pernah dibahas sebelumnya oleh peneliti-peneliti terdahulu yang membahas mengenai tokoh dan pemikirannya, dengan zaman terkait. Oleh karena itu, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pertanian pada masa pendudukan Jepang merupakan adaptasi atas kondisi beliau untuk mempertahankan segala kepentingannya mengenai pendidikan dan kesejahteraan rakyat dalam gerakan berkamuflase di Taman Siswa, serta memanfaatkan partisipasinya di lembaga Chuo Sangi-In yang mempengaruhi atas gejala menuju sebuah kemerdekaan Indonesia.

Ki Hadjar Dewantara is a national figure known through thoughts, such as thoughts about culture and education. Other than that, Ki Hadjar Dewantara also developed thoughts about agriculture. This thought was related to the agricultural policy during the Japanese occupation. The policy has consequences for Ki Hajar Dewantara who impacted his national institution, namely Taman Siswa. For this consequences, Ki Hadjar Dewantara adapts by organizing tactics through the implementation of his thoughts on agriculture through Taman Siswa, as well as providing aspirations in the Japanese governmental institution at Chuo Sangi-In (Central Advisory Council). In the stages of the historical method which consists of heuristic, critics, interpretation, and historiography, this study will review the extent of Ki Hadjar Dewantara's thoughts about agriculture, how he implemented it during the Japanese occupation, and and what impact it has. This research has never been discussed before by previous researchers who discussed the figure and his thoughts, with related times. Therefore, the results of this study indicate that the implementation of Ki Hadjar Dewantara's thoughts about agriculture during the Japanese occupation was an adaptation of his condition to maintain all his interests regarding education and public welfare in the camouflage movement in Taman Siswa, also utilizing his participation in the Chuo Sangi-in institution which influenced for the symptoms towards an Indonesian independence."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Al Musanna
"Kajian ini bertujuan untuk mengungkap gagasan dan praktik (praksis) pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Kajian dilakukan melalui penelusuran karya Ki Hadjar Dewantara dan literatur kontemporer yang relevan. Berdasarkan kajian yang dilakukan terungkap bahwa Ki Hadjar Dewantara menempatkan pendidikan sebagai prasyarat untuk mewujudkan transformasi sosial yang adil dan beradab. Menurut Ki Hadjar Dewantara, praksis pendidikan harus berakar pada jati diri dan khazanah luhur budaya bangsa yang dalam beberapa dekade terakhir populer disebut indigenisasi atau pribumisasi. Indigenisasi pendidikan menuntut adanya upaya kritis dan kreatif untuk merangkum warisan luhur budaya bangsa sebagai pondasi pendidikan dengan tidak menutup mata terhadap dinamika ilmu pengetahuan, teknologi, dan perubahan sosial. Indigenisasi pendidikan yang telah diletakkan fondasinya oleh Ki Hadjar Dewantara menempatkan pendidikan sebagai proses sadar dan sistematis untuk mengembangkan karakter luhur yang berakar pada nilai-nilai budaya setempat dan pada saat bersamaan memberi perhatian pada pengembangan kompetensi peserta didik sehingga memiliki kapasitas menjalani kehidupan secara bermartabat sesuai tuntutan zaman. Dengan demikian, postulat utama praksis pendidikan Ki Hajar Dewantara adalah interdependensi kebudayaan dan pendidikan."
Lengkap +
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
370 JPK 2:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Irna Hanny Nastoeti
"Semakin tebal perasaan rakyat tentang harga diri_nya, semakin mendalamlah dendam hati mereka menghadapi suasana yang semacam itu. Hampir dapat dipastikan bah_wa gerakan-gerakan rakyat yang timbul di tanah Jawa pa_da waktu-waktu yang akhir ini, adalah juga menuju ke arah itu..._ Demikianlah D.M.G. Koch dalam bukunya Menuju Kemerdekaan, yang aslinya berjudul: Om de Vri1-heid.Gerakan rakyat yang dimaksud, termasuk gerakan yang dipimpin oleh Soewardi Soerjaningrat bersama kawan kawannya. Pada waktu itu, termasuk suatu keistimewaan jika seorang pribumi dari negeri jajahan berani menen_tang pemerintah yang menjajahnya. Hal demikian tidak mungkin terjadi, andaikata kehidupan mereka tidak terlalu tertekan dan menderita. Gerakan tersebut pada pokok_nya bermaksud untuk membebaskan diri dari _cengkeraman asing, dalam hal ini pemerintah Hindia Belanda. Pada masyarakat yang masih melihat kebangsawanan sebagai suatu nilai yang berharga, maka terjunnya R.M. Soewardi Soerjaningrat ke da1am bidang politik,, cepat dapat mempengaruhi para pengikutnya dan sekaligus merupa_kan suatu perisai yang menyebabkan pemerintah Hindia Belanda_"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S12266
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ode Rizki Prabtama
"Penelitian ini merupakan kajian kritis terhadap teks Landasan Filosofis yang tertuang dalam Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (RUU Sisdiknas) yang disosialisasikan pada Agustus tahun 2022. Kajian filosofis ini dilakukan mengingat teks Landasan Filosofis yang semestinya mencerminkan pemikiran-pemikiran filosofis justru ditemukan adanya kelemahan mendasar di dalamnya jika ditinjau dari kacamata logika, pandangan pendidikan Ki Hajar Dewantara, juga perkembangan nilai-nilai serta konsepsi pendidikan global. Pertanyaan yang hendak dijawab dalam penelitian ini yakni masalah mendasar apa saja yang ada dalam 'Landasan Filosofis' pada naskah akademik RUU Sisdiknas tahun 2022. Dengan menggunakan pendekatan analisa filosofis dan melalui metode studi kepustakaan, masalah-masalah fundamental yang ditemukan dalam teks 'Landasan Filosofis' dalam naskah akademik RUU Sisdiknas 2022 diperlihatkan. Atas dasar temuan masalah yang demikian penelitian ini hendak memberikan evaluasi kritis demi menghadirkan sistem pendidikan nasional yang lebih baik. Analisa mendalam terhadap naskah tersebut memperlihatkan dua hal: pertama, secara epistemologis naskah tersebut mengandung pernyataan-pernyataan yang tidak koresponden dan koheren karena tidak ditemukan adanya kesesuaian antara pernyataan-pernyataan yang dibuat untuk memperlihatkan keutuhan landasan filosofis yang dapat dipertanggungjawabkan secara filosofis, dan kedua, secara kebahasaan, sila-sila dalam Pancasila pun tidak dijabarkan dengan mengikuti kaidah-kaidah berpikir sistematis dan logis sehingga secara meyakinkan teks tersebut memperlihatkan adanya cacat pikir logis. Melalui analisa kritis-filosofis teks tersebut tidak juga memperlihatkan adanya pandangan filosofis yang sesuai dengan filsafat pendidikan bangsa dan sejalan dengan kemajuan zaman.

This research is a critical study of the Philosophical Foundations text contained in the Academic Text of the National Education System Draft Law (RUU Sisdiknas) which was socialized in August 2022. This philosophical study was carried out considering that the Philosophical Foundations text, which should reflect philosophical thoughts, was actually found to exist. fundamental weaknesses in it if viewed from the perspective of logic, Ki Hajar Dewantara's educational views, as well as the development of global values and conceptions of education. The question to be answered in this research is what fundamental problems exist in the 'Philosophical Foundations' in the academic text of the 2022 RUU Sisdiknas. By using a philosophical analysis approach and through literature study methods, the fundamental problems found in the text of the 'Philosophical Foundations' in the academic text of the 2022 RUU Sisdiknas is shown. Based on the findings of these problems, this research wants to provide a critical evaluation in order to present a better national education system. An in-depth analysis of the text shows two things: first, epistemologically the text contains statements that are not correspondent and coherent because there is no correspondence between the statements made to show the integrity of the philosophical foundation that can be accounted for philosophically, and second, in depth linguistically, the principles in Pancasila are not explained by following the rules of systematic and logical thinking so that the text convincingly shows the existence of logical thinking defects. Through critical-philosophical analysis, the text does not show that there is a philosophical view that is in accordance with the nation's educational philosophy and is in line with the progress of the times."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library