Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Murray, Alan P.
Cambridge, UK: Harvard Law School, 1971
343.052 MUR d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Anggiani Putri
Abstrak :
ABSTRAK
Laporan magang ini, akan membahas tentang prosedur audit, pengujian nilai wajar atas depresiasi pada aset tetap yang dilakukan oleh KAP ELVI terhadap PT. SSP. Pengujian nilai wajar atas depresiasi aktiva tetap yang dilakukan oleh KAP ELVI bertujuan untuk membuktikan bahwa depresiasi yang dicatat oleh PT. SSP tidak memiliki perbedaan yang material. Hal ini dilakukan dengan cara membandingkan depresiasi yang dihitung oleh auditor dengan pencatatan PT. SSP. Rasio depresiasi yang dipakai oleh auditor hanya merupakan perkiraan untuk mempermudah auditor dalam menghitung depresiasi. Dalam kasus ini, KAP ELVI menemukan adanya selisih antara nilai yang dicatat PT. SSP dan perhitungan auditor memiliki perbedaan di atas jumlah yang dapat diterima atau dianggap material. Oleh karena itu, auditor perlu melakukan prosedur lebih lanjut, dengan terlebih dahulu meminta penjelasan dari klien. Dari penjelasan tersebut, auditor mengetahui bahwa ada dua aset tetap yang telah terdepresiasi sepenuhnya pada awal tahun 2016. Setelah menggunakan semua informasi baru, auditor melakukan ulang prosedur tersebut dan tidak menemukan perbedaan yang material antara biaya depresiasi yang yang dihitung oleh auditor dan depresiasi yang dicatat oleh PT. SSP. Oleh karena itu, tidak ada penyesuaian yang diperlukan.
ABSTRACT
This internship report, would discuss about the audit procedure of reasonable test of depreciation on fixed asset conducted by KAP ELVI on PT. SSP. KAP ELVI performed reasonable test of depreciation to prove if the depreciation recorded by PT. SSP has no material difference by comparing the expected depreciation expense calculated by the auditor with PT. SSP recorded amount. Expected depreciation rate build by the auditor to ease their work in calculating PT. SSP expected depreciation expense. In this case, KAP ELVI found that the final audit result of reasonable test shows that the difference between PT. SSP and auditor rsquo s calculation has a difference above the acceptable amount, which is considered as material. Therefore, the auditor needs to conduct a further procedure, by firstly perform an inquiry with the client to check the fixed asset listing. From the inquiry, the auditor acknowledged that there are two fixed asset which already fully depreciated in the beginning of 2016. After taking into account new information, the auditor re perform the procedure and did not find a material difference between the expected depreciation expense calculated by the auditor and PT. SSP recorded amount. Therefore, there is no adjustment needed.
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Azahra
Abstrak :
Laporan magang ini membahas mengenai kebijakan dan perhitungan penyusutan aset tetap yang dilakukan pada PT PJ. PT PJ merupakan salah satu perusahaan pendistribusian milik Kelompok KG (KKG). PT PJ menggunakan berbagai jenis aset tetap seperti bangunan, kendaraan, peralatan kantor, dan lain sebagainya dalam operasional perusahaannya yang memfasilitasi perusahaan untuk mendapatkan penghasilan. Aset Tetap yang dimiliki tentunya akan mengalami penyusutan. Bagi perusahaan sangat penting untuk menentukan metode penyusutan terhadap aset tetap, karena beban penyusutan merupakan alokasi beban yang mempengaruhi besarnya tingkat laba perusahaan dalam laporan keuangan. Metode penyusutan yang akan dipakai tergantung dari kebijakan yang akan ditetapkan oleh perusahaan. Melalui laporan magang ini akan diketahui mengenai kebijakan dan perhitungan penyusutan aset tetap yang diterapkan oleh perusahaan dan penyajian terkait aset tetap dalam laporan keuangan. Kesimpulan laporan magang ini adalah perusahaan telah menerapkan kebijakan sesuai standar akuntansi keuangan yaitu PSAK 16 (Penyesuaian 2014) tentang Aset Tetap dan menyesuaikan dengan peraturan perpajakan yaitu Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 96/PMK.03/2009 dan UU Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan. Namun demikian, masih terdapat kekurangan seperti ketidaksesuaian antara nilai penyusutan yang dihitung dengan nilai yang disajikan dalam laporan keuangan. ......This internship report discusses the policy and calculation of depreciation of fixed assets which is conducted at PT PJ. PT PJ is one of the distribution companies owned by the KG Group (KKG). PT PJ uses various types of fixed assets such as buildings, vehicles, office equipment, etc. in the operations of the company which facilitates companies to earn income. Fixed Assets owned will certainly experience depreciation. For companies it is very important to determine the method of depreciation of fixed assets, because depreciation expense is an allocation of costs that affect the level of the company's profits in financial statements. Depreciation method that will be used depends on the policy that will be determined by the company. Through this internship report it will be known about the policies and calculation of depreciation of fixed assets applied by the company and the presentation of related fixed assets in the financial statements. The conclusion of this internship report is that the company has implemented policies in accordance with the financial accounting standards, namely PSAK 16 Fixed Assets and adapts to tax regulations, namely Regulation of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia Number 96/PMK.03/2009 and Law Number 36 of 2008. However, there are still shortcomings such as a mismatch between the depreciation value calculated by the value presented in the financial statements.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Saska Vania Diandra
Abstrak :

Dengan menggunakan model determinan nilai tukar riil dari Kia (2013), penelitian ini menggunakan regresi OLS pada data triwulanan Indonesia dari tahun 2005 triwulan kedua hingga 2019 triwulan ketiga. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan yang positif antara rasio utang luar negeri terhadap PDB dan nilai tukar rupiah. Penelitian tersebut mendukung penemuan Kia (2013). Hal tersebut berimplikasi bahwa utang luar negeri dapat melemahkan nilai tukar rupiah sehingga besar utang luar negeri harus diperhitungkan untuk memitigasi risiko terjadi krisis nilai tukar.

 

Kata kunci: Krisis nilai tukar, Utang luar negeri, Depresiasi


Using the determinant model of the real exchange rate from Kia (2013), this study applies OLS regression on Indonesian quarterly data from 2005 the second quarter to 2019 the third quarter. This study shows that there is a positive significant relationship between the ratio of foreign debt to GDP and the rupiah exchange rate. The study supports the findings of Kia (2013). This implies that foreign debt can weaken the rupiah exchange rate so that foreign debt must be taken into account to mitigate the risk of an exchange rate crisis.

 

 

Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Dwi Putra
Abstrak :
Skripsi ini bertujuan untuk membahas dampak depresiasi terhadap investasi perusahaan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa peru sahaan dengan komposisi utang dalam mata uang asing yang lebih besar berinvestasi lebih sedikit ketika terjadi depresiasi. Depresiasi menimbulkan efek neraca yang memperburuk performa perusahaan. Penemuan lainnya adalah terdapat hubungan positif antara tingkat suku bunga domestik dengan tingkat investasi. Skripsi ini mengambil sampel enam puluh perusahaan berorientasi ekspor yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode selama lima tahun dari 2004-2008 dengan metode penelitian berupa panel data.
The purpose of this researched is to investigate the role of currency depreciation to firm level investment. This reserch shows that firm with more dollar debt have less investment due to exchange rate depreciation. Accrodingly, exchange rate depreciation creates balance sheet effect that undermne firm performance. Another finding is that a positive relationship between domestic interest rate against investment level. This research uses sixty export-oriented companies listed in Indonesia Stock Exchange with at least five consecutive yaers during 2004-2008 as sample of study. This research uses panel data method.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S6574
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agung W. Daryo
Abstrak :
Perilaku Subtitusi uang, yaitu perubahan preferensi masyarakat dalam memegang uang dalam denominasi rupiah ke dolar, banyak dipengaruhi oleh besarnya depresiasi dan volatilitas dari nilai tukar. Fenomena subtitusi uang tersebut sering dirujuk sebagai satu salah faktor panting yang menentukan perkembangan nilai tukar. Dari sisi kebijakan moneter, untuk mengatasi fluktuasi nilai tukar yang semakin tinggi sebagai reaksi dari ditetapkannya rezim nilai tukar mengambang, salah satu upaya yang bisa dilakukan dari sisi kebijakan moneter, adalah dengan menargetkan jumlah uang beredar dalam rezim penargetan uang. Tinjauan teori dan empirik mengatakan bahwa dengan penargetan uang sangat membantu dalam menjaga fluktuasi nilai tukar yang kemudian akan mengakibatkan stabilnya subtitusi uang. Penelitian ini bertujuan menganalisa pengaruh depresiasi dan volatilitas nilai tukar terhadap perilaku subtitusi uang dimasyarakat. Secara khusus, penelitian ini mengkaji pengaruh perilaku subtitusi uang dimasyarakat tersebut terhadap perilaku dan pergerakan nilai tukar, khususnya dalam rezim penargetan uang dan rezirn nilai tukar mengambang yang terjadi di Indonesia, penelitian dilakukan dari Agustus 1997 sampai Desember 2004. Pembuktian empiris dari teori yang dikemukakan, dilakukan dengan menggunakan model ECM sebagai pendekatan dalam analisa permasalahan dan pembuktian hipotesa. Dengan merujuk pada teori subtitusi uang dalam literatur, hipotesa yang akan diuji berkaitan dengan penelitian ini meliputi 6 hipotesa kaitannya dengan proses pembentukan subtitusi uang, yaitu; a) semakin besar depresiasi dan volatilitas nilai tukar akan mendorong masyarakat mensubtitusi permintaan uang dan rupiah ke valas, b) Perbedaan Pendapatan Nasional Indonesia-Amerika yang semakin besar akan mendorong terjadinya subtitusi uang di masyarakat lebih tinggi, c) Perbedaan Inflasi Indonesia-Anierika yang semakin besar akan mendorong subtitusi uang di masyarakat lebih tinggi dalam memilih memegang mata uang dolar dibandingkan mata uang lokalnya, d) Perbedaan Suku Bunga Indonesia-Amerika yang semakin besar akan mendorong masyarakat memiiih memegang mata uangnya dalam denominasi rupiah sehingga memperkecil subtitusi uang di masyarakat, e) pergerakan subtitusi uang akan cenderung kembali menuju keseimbangan jangka panjang ketika terjadi shock dalam salah satu variabel penjelasnya. Sementara itu, hipotesa yang, diajukan berkenaan dengan pengaruh perilaku substitusi uang terhadap pergerakan perilaku nilai tukar adalah: a) Depresiasi dan Variance Subtitusi Uang yang lebih besar akan membawa nilai tukar terdepresiasi, b) Perbedaan Pendapatan Nasional Indonesia-Amerika semakin besar akan mendorong nilai tukar terapresiasi, c) Besarnya Target Jumlah Uang Beredar yang digunakan oleh kebijakan moneter berjalan searah untuk mengurangi depresiasi nilai tukar dan sangat efektif, d) pergerakan nilai tukar akan cenderung kembali menuju keseimbangan jangka panjang ketika terjadi shock dalam salah satu variabel penjelasnya. Hasil penelitian menemukan pengaruh terbesar dari pembentukan subtitusi uang adalah variabel subtitusi uang periode satu bulan sebelumnya Pengaruh ini lebih diperkuat ketika depresiasi dan volatilitas nilai tukar lebih besar lagi, karena dari hasil ini juga mengatakan bahwa pengaruh dari depresiasi dan volatilitas disini selain signifikan juga memiliki nilai parameter yang negatif dan juga merupakan konstributor terbesar kedua dan ketiga dalam menentukan besamya subtitusi uang dimasyarakat. Temuan ini berimplikasi kepada perlunya untuk menjaga besarnya subtitusi uang, selalu pada kondisi yang stabil dan dalam jumlah yang kecil. Hal ini bisa dengan menjaga jumlah uang beredar denominasi dolar yang ada di Indonesia dengan melalui OPT, atau dalam kaitan penelitian ini arah kebijakan yang diambil diharuskan untuk menjaga depresiasi dari nilai tukarnya, dan dalam jangka panjang perlu untuk menjaga variance dari nilai tukar. Untuk menjaga nilai tukar agar stabil dalam rezim nilai tukar mengambang besamya target jumlah uang beredar sangat efektif dan signifikan, sehingga disini diharuskan kebijakan moneter untuk berhati-hati dalam menjaga besaran dan target jumlah uang beredarnya Selain dengan menetapkan kebijakan penargetan uang beredar berdasarkan dari hasil penelitian ini sekiranya alternatif lain yang bisa dilihat untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan memperkuat nilai tukar sekiranya diperlukan untuk memperhatikan dari perilaku masyarakat dalam mensubtitusikan uangnya dari rupiah ke dolar dengan menjaga depresiasi dan variance dari subtitusi uang. Hal ini sesuai hasil penelitian yang memperlihatkan bahwa depresiasi dan variance substitusi uang signifikan mempengaruhi nilai tukar.
Currency Substitution behaviour, which is a transformation in holding the money denominated in Rupiah to USD by society, is much influenced by the depreciation and volatility exchange rates of USD against 1DR. This fenomena substitution is often referred to as main factor in determining the value of exchange rate. From monetary policy aspect, to manage the fluctuation of exchange rate due to the floating exchange rate policy, one of the tools is to limit/target the money supply. Theoretically, it is stipulated that targeting the money supply helps to maintain the fluctuation of exchange rate which accordingly stabilize currency substitution. The objective of this research is to analyze the correlation or the impact of depreciation and volatility of exchange rate to the currency substitution behaviour in the society. Specifically, this research is aimed to evaluate such behaviour toward the movement of exchange rate, particularly in money targeting and free floating-exchange rate regimes as implemented in Indonesia. This research is performed within period August 1997 w December 2004. The empirical verification derived from theory mentioned, is done by ECM model approach in analyzing problems and proving hyphotesis. Based on the substitution theory in literature, this thesis comprise of 6 hyphoteses to be verified in developing currency substitution, which are: a) High depreciation and volatility of exchange rate will force society to increase substitution demand of money from IDR to foreign currency, b) Widened gap in National Gross Income between Indonesia and US will lead currency substitution in society to increase, c) High difference in inflation rate between Indonesia-US will force currency substitution in society will increase, whereas society will prefer to hold foreign currency instead of IDR, d) tide diferrence in interest rate between Indonesia-US will lead society to hold foreign currency instead of IDR, e) Movement currency substitution tend to shift to long-term equilibrium level when shock occurred among its variables. Proposition of the hypotheses concerning impact from behavior of currency substitution toward the behavior of exchange rate are: a) Higher depreciation and currency substitution variance will cause the value of money to depreciate further, b) Wide gap in national income between Indonesia and US will cause the exchange rate to appreciate, c) Monetary policy must align with the money supply in the market to reduce depreciation, d) Exchange rate tend to return to long-term equilibrium upon the occurrence shock one of its variables. This research conclude that the major factor in currency substitution is curency substitution variable 1 month before. This impact will be worse when depreciation and volatility of exchange rate is higher, because from this result, it can be determined that the impact of depreciation and volatility has negative parameter and are second and third factors which determine the currency substitution in society. This finding implied for the needs to maintain currency substitution in stable level and small amount. One of means to maintain such condition is through Open Market Operation, or policy made by the authority must able to maintain such condition. and in long run, it needs to watch for variance in exchange rate. To maintain the stability of exchange rate in regime of free floating exchange rate, controlling money supply is very effective and significant, thus it needs prudent monetary policy to stabilize amount of money supply. Other than prudent monetary policy, other alternative which can be used to maintain stability of money suppl) is to monitor the behaviour of society related to currency substitution This is accordance with the result of research that showed depreciation and substitution variance significantly affect the exchange rate.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17087
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanif Al Aiman
Abstrak :
ABSTRAK
Laporan magang ini membahas mengenai proses audit yang dilakukan oleh KAP HAA terhadap akun aset tetap, akumulasi depresiasi, beban depresiasi untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. Fokus pembahasan terletak pada kebijakan akuntansi atas akun-akun tersebut di BP JTK, prosedur audit, dan proses audit yang dilakukan oleh KAP HAA, serta analisisnya. Berdasarkan hasil proses audit, kebijakan akuntansi atas akun-akun tersebut di BP JTK telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku. Prosedur audit yang dijalankan oleh KAP HAA telah sesuai dengan teori dan standar yang berlaku.
ABSTRACT
The report is aimed to explain the KAP HAAs audit process towards fixed assets, accumulated depreciation, depreciation expense of BP JTK for the period ended December 31st, 2015. The focus of the report lies on accounting policies for that accounts of BP JTK, audit procedures performed by KAP HAA, as well as the analysis. Based on the result of the audit process, accounting policy for that accounts have complied with the Indonesian Financial Accounting Standards (IFAS). In addition, the audit procedures, which are applied by KAP HAA, have complied with the theory and the standards which prevail.
2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hidayatul Ummah
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa apakah terdapat pengaruh dari rasio penyusutan yang merupakan proksi dari kebijakan aset tetap terhadap Earnings Response Coefficient (ERC). Penelitian ini menggunakan dua model regresi, yaitu selama periode 12 bulan (regresi 1) dan 24 bulan (regresi 2). Tahun observasi yang digunakan adalah selama tahun 2006-2010. Penelitian ini menggunakan pooled regression dengan dummy tahun. Hasil penelitian dari kedua regresi ditemukan bahwa rasio penyusutan memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap ERC. Rasio penyusutan yang tinggi menunjukkan bahwa manajemen cenderung melakukan kebijakan aset tetap yang dapat menyebabkan income increasing sehingga menghasilkan ERC yang rendah. Untuk variabel kontrol yang ditemukan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap ERC adalah price to book value ratio. Debt to equity ratio dan ukuran perusahaan ditemukan tidak berpengaruh signifikan terhadap ERC. Intensitas modal ditemukan hasil yang berbeda, intensitas modal ditemukan berpengaruh tidak signifikan terhadap ERC pada regresi 1, sedangkan pada regresi 2 intensitas modal ditemukan berpengaruh positif signifikan terhadap ERC.
The study aims to analyze the effect of depreciation ratio, which is a proxy of fixed asset policy, to Earnings Response Coefficient (ERC). The study uses two regression models, 12 months period (regression 1) and 24 months period (regression 2), and it is applied for 2006-2010 year of observation. The study uses pooled regression with dummy year. As the result, the study of both regression shows that depreciation ratio has significant negative effect to ERC. The high depreciation ratio indicates that the management tends to apply fixed asset policy. The policy is possible to cause income increasing, thus resulting low ERC. For the control variables that significantly positive affect ERC is price to book value ratio. Debt to equity ratio and firm size are proven has not significant effect to ERC. Capital intensity is found different results, capital intensity is proven has not significant effect to ERC in regression 1, while in regression 2 the capital intensity is proven has significant positive effect to ERC.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adiza Dwiandrini
Abstrak :
ABSTRAK
Laporan magang ini menggambarkan dan membahas tentang proses pelaksanaan audit atas akun aset tetap yang merupakan bagian dari audit laporan keuangan pada PT W, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur tekstil. Auditor telah melakukan proses audit sesuai dengan metodologi audit yang dirancang QRS Global, yang mencakup perencanaan dan identifikasi risiko, strategi dan penilaian risiko, eksekusi prosedur audit, hingga perumusan kesimpulan dan penyusunan laporan keuangan hasil audit. Temuan dari audit atas aset tetap ini adalah adanya kelemahan dalam pengendalian internal perusahaan, utamanya dalam hal kapitalisasi dan penyusutan aset tetap. Temuan ini dicantumkan di dalam management letter sebagai bentuk komunikasi auditor agar klien dapat mengetahui kelemahannya dan memperbaikinya di periode mendatang. Secara keseluruhan, auditor menyatakan bahwa laporan keuangan telah menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT W tanggal 30 Juni 2011, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
ABSTRACT
This report illustrates and discusses the audit process of property, plant, and equipment, as a part of financial statement audit in PT W, a textile manufacturing company. Auditor has conducted the audit process based on QRS Global Audit Methodology, which encompasses four phases; Planning and Risk Identification, Strategy and Risk Assessment, Execution, and Conclusion and Reporting. There were several findings concerning on company?s internal control, which mainly related to its capitalization and depreciation policy. These findings were stated in the management letter as a form of communication in order to give client understanding about their control deficiencies, so they could make improvements needed in the next period. In general, auditor concluded that the financial statement presents fairly, in all material respects, the financial position of PT W as of June 30, 2011, and the result of its operation and its cash flow for the year ended, in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Nadhil Praseco
Abstrak :
Laporan magang ini memberikan gambaran sekaligus membahas mengenai prosedur audit atas akun aset tetap pada PT DEF yang dilaksanakan KAP ABC. PT DEF merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembungkusan susu. Auditor melaksanakan prosedur audit berdasarkan panduan yang tercantum pada CBA Audit Manual. Laporan ini juga menjelaskan kebijakan akuntansi atas aset tetap PT DEF, prosedur audit atas aset tetap oleh KAP ABC, temuan audit, serta analisis atas prosedur audit. Berdasarkan pengujian substantif, ditemukan adanya kesalahan pencatatan beban penyusutan yang cukup signifikan. Namun, laporan keuangan PT DEF masih tergolong pada kategori disajikan secara wajar.
This internship report discusses and illustrates the audit procedures of fixed assets for PT DEF that was executed by KAP ABC. PT DEF is a milk packaging company. Auditor executed the audit prosedur based on the guideline that are provided in CBA Audit Manual. This report also describes the accounting policies of fixed assets in PT DEF, audit procedures conducted by KAP ABC, audit finding, and the analysis of the audit procedures. Based on the substantive tests, it is found that there is a significant misstatement of depreciation expense. Nevertheless, the financial statements of PT DEF is still presented fairly.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>