Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Research on medical images becomes one of the studies that attracted many researchers, because it can help medical field to analyse the disease. One of the existing research in medical image is using dental panoramic radiographs image to detect osteoporosis. The analysed area is the width of cortical bone. Determination of the cortical bone width requires proper segmentation on the dental panoramic radiographs image. This study proposed the integration of watershed and region merging method based on statistical features for cortical bone segmentation on dental panoramic radiographs. Watershed segmentation process perform using gradient magnitude value from the input image. The watershed image that has excess segmentation can be solved by region merging based on statistical features. Statistical features used in this study is mean, standard deviation, and variance. The similarity of adjacent regions measure with weighted Euclidean distance from the statistical feature of the regions. Merging process will run by incorporating the background regions as many as possible, while keeping the object regions from being merged. Results of segmentation has succeeded in forming contour of the cortical bone. The average value of accuracy is 93.211%, the average value of sensitivity is 93.858%, and the average value of specificity is 93.071%.
Penelitian terhadap citra medis menjadi salah satu penelitian yang banyak diminati karena dapat membantu dokter untuk menganalisa penyakit. Salah satu penelitian yang ada dalam citra medis adalah menggunakan citra dental panoramic radiographs untuk mendeteksi osteoporosis. Daerah yang dianalisis adalah lebar dari cortical bone. Segmentasi yang tepat sangat dibutuhkan untuk me-nentukan lebar cortical bone pada dental panoramic radiographs. Pada penelitian ini diusulkan inte-grasi metode watershed dan metode region merging berbasis fitur statistik untuk segmentasi cortical bone pada dental panoramic radiographs. Citra masukan berupa cortical bone dilakukan proses gradient magnitude kemudian dilanjutkan dengan proses segmentasi menggunakan watershed. Citra hasil proses watershed yang masih memiliki segmentasi berlebih dilakukan proses region merging berbasis fitur statistik. Selanjutnya kemiripan antar region dihitung dengan menggunakan weighted Euclidean distance dari fitur statistik setiap region. Fitur statistik yang digunakan adalah mean, vari-ance, dan standar deviasi. Proses merging akan berjalan dengan melakukan penggabungan pada dae-rah background telebih dahulu selanjutnya sisa region yang dihasilkan akan digabungkan sebagai dae-rah objek. Hasil segmentasi yang dilakukan telah berhasil membentuk contour dari cortical bone. Da-ri hasil uji coba didapatkan rata-rata akurasi 93,211%, rata-rata sensitifitas 93,858%, dan rata-rata spesifisitas 92,071%.
Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Faculty of Information Technology, Department of Informatics Engineering, 2015
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dinayawati
Abstrak :
ABSTRAK
Radiografi dental panoramik merupakan teknik pencitraan untuk mendapatkan gambaran daerah mandibula dan seluruh dental dalam satu film. Telah dilakukan pengukuran dose-area product (DAP) dan dosis kulit phantom pada pemeriksaan dental panoramik dengan menggunakan TLD. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan variasi kondisi pengukuran sebanyak 4 variasi tegangan tabung yaitu 66 kV, 68 kV, 70 kV dan 72 kV dengan penggunaan mA tetap yaitu 3 mA dengan waktu paparan rata-rata 19 detik. Pengukuran DAP diperoleh dengan melakukan pengukuran output pesawat tanpa phantom mengguanakn TLD yang diletakkan pada slit sekunder yang sejajar dengan sumber berkas sinar-x. Hasil pengukuran diperoleh nilai yang bervariasi yaitu pada tegangan tabung 66 kV (80.554 mGy cm2), 68 kV (83.376 mGy cm2), 70 kV (93.154 mGy cm2), 72 kV (93.096 mGy cm2). Pengukuran dosis kulit dilakukan dengan meletakkan TLD di 4 lokasi penyinaran, yaitu : daerah kiri dagu (titik A), tengah dagu (titik B), kanan dagu (titik C) dan slit (titik D). Berdasarkan data pengukuran, dosis kulit pada titik B menerima dosis exit pada saat berkas sinar-x melewati TLD di titik B sedangkan dosis pada titik D menerima dosis exit selama pemeriksaan dental panoramik. Dosis kulit pada titik A dan C memperoleh dosis entrance dan exit. Metode untuk mengetahui estimasi dosis pasien pada pemeriksaan dental panoramic yang perlu dilakukan yaitu mengatahui output pesawat tanpa phantom dan distribusi dosis exit dengan phantom yang diukur selama penyinaran.
ABSTRACT
Panoramic dental radiography is the imaging technique to get an overview of the mandible and entire dental area in the one film. Measurements have been carried our dose-area product (DAP) and the phantom skin dose in panoramic dental examination using the TLD. Measurements were made using a variation of the measurement conditions as much as 4 variation of tube voltage is 66 kV, 68 kV, 70 kV and 72 kV with the use of fixed 3 mA with an average exposure time of 19 seconds. DAP measurements obtained by measuring the radiation output without phantom using TLD placed on the secondary slit parallel to the x-ray beam source. Measurement result obtained by varying the value of the tube voltage of 66 kV (80,554 mGy cm2), 68 kV (83,376 mGy cm2), 70 kV (93,154 mGy cm2), 72 kV (93,096 mGy cm2). Skin dose measurements made with TLD placed at 4 locations irradiation, namely : the left chin area (point A), middle chin (point B), right chin (point C) and slit (point D). Based on the measurement data, the skin dose at point B receives the exit dose at the time of x-ray beam through the TLD at point B while the dose at point D received the exit dose during panoramic dental examination. Skin dose at point A and C gain entrance and exit doses. Estimation method to determine patient dose in panoramic dental examination needs to be done is to move on the radiation output without the phantom and the phantom exit dose distributions measured during irradiation.
Universitas Indonesia, 2011
S677
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library