Pengecoran merupakan salah satu metode yang umum digunakan untuk menghasilkan produk aluminium. Sifat mekanis dari produk cor aluminium merupakan parameter penting yang mengindikasikan kualitas dari produk pengecoran yang dihasilkan. Pada prakteknya, sifat dari produk cor aluminium dapat berkurang karena cacat porositas yang diakibatkan oleh adanya reaktivitas yang tinggi dari aluminium dengan gas hidrogen. Oleh karena itu, gas hidrogen yang ada pada lelehan aluminium perlu dihilangkan dengan cara melakukan metode degassing. Pada penelitian ini, dilakukan perbandingan hasil dari metode degassing dengan menggunakan bahan yang berbeda, yaitu antara tablet degasser berbasis NaF-NaNO3 dengan gas argon teknis dan murni. Temperatur peleburan yang digunakan pada penelitian ini adalah 750oC, dan temperatur penuangan dari aluminium dilakukan pada suhu 670oC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tablet degasser berbasis NaF-NaNO3 dan gas argon murni memiliki kemampuan yang paling baik dalam mengurangi jumlah gas hidrogen didalam produk cor aluminium. Terdapat peningkatan sifat mekanis dari produk cor yang dihasilkan, yaitu peningkatan dari kekuatan tarik maksimum terbesar dari 62,17 MPa menjadi 214,26 MPa, peningkatan dari kekerasan terbesar dari 15 BHN menjadi 79,67 BHN, dan peningkatan dari harga impak terbesar dari 0,202 J/mm2 menjadi 0,408 J/mm2.
Casting is one of the methods commonly used to produce aluminum product. Aluminum casting products mechanical properties are a very important parameter that indicates the quality of the casting product. In reality, the properties of aluminum casting product can be reduced by porosity defects that appear because of aluminums high reactivity with hydrogen gas. Therefore, hydrogen gas that formed on melt aluminum should be removed by doing degassing method. In this research, the result of degassing method by using different materials were compared, it is by using NaF-NaNO3-based tablet degasser and argon gas, pure and technical. The melting temperature used in this research was 750oC, and the aluminum was poured at 670oC. The result shows that NaF-NaNO3-based tablet degasser and pure argon gas has the best ability to reduce the number of hydrogen gas formed in aluminum casting product. The aluminum casting products mechanical properties were enhanced, for the ultimate tensile strength the highest elevation occurs from 62,17 MPa to 214,26 MPa, for the hardness strength the highest elevation occurs from 15 BHN to 79,67 MPa, and for the impact strength the highest elevation occurs from 0,202 J/mm2 to 0,408 J/mm2.
Pengaruh dari rasio natrrum nitrat—natrium fluorida sebagai degasser pada pengecoran aluminium tipe AC4B telah diteliti. Degasser merupakan salah satu metode yang digunakan dalam proses pengecoran untuk membantu menghilangkan gas-gas yang terdapat dilelehan logam, seperti gas hidrogen. Metode degassing yang umum untuk digunakan adalah degassing dengan memasukkan gas inert ke dalam lelehan logam, yaitu gas argon. Pada penelitian ini, digunakan metode degassing konvensional dalam bentuk tablet degasser berbasis natrium nitrat—natrium fluorida, dengan memvariasikan rasio perbandingan natrium nitrat—natrium fluorida. Variabel rasio yang digunakan adalah 0:0, 3:5, 1:3, 1:1, dan 3:1 untuk natrium nitrat berbanding dengan natrium fluorida. Material yang digunakan adalah aluminium tipe AC4B dengan tambahan scrap. Material tersebut dilebur pada suhu 720°C, kemudian tablet degasser dimasukkan ke dalam dapur peleburan dan ditahan selama 3 menit untuk memastikan seluruh tablet tersebut telah larut. Temperatur tinggi digunakan dalam peleburan material dikarenakan kelarutan gas hydrogen pada aluminium diatas 660°C sangatlah tinggi. Lelehan logam kemudian dituang ke dalam cetakan, denagn temperatur penuangan 690°C. Produk hasil pengecoran kemudian dilakukan pengujian mekanik seperti, pengujian Tarik, pengujian impak, pengujian keras, pengamatan mikrostruktur, dan perhitungan %porositas. Hasil pengujian menyatakan bahwa pada rasio 3:5 (degasser standar), diperoleh nilai porositas yang kecil (0,07%) dengan kekuatan mekanik yang lebih tinggi, yaitu kekuatan tarik 156,58 MPa, kekerasan 97 BHN, dan harga impak 0,20 J/mm2.
Effect of Sodium Nitrate—Sodium Fluoride ratio as degasser in Aluminum AC4B casting product has been investigated. Degassing is one of the methods used in the casting process to remove gases, such as hydrogen gases, in the molten metal. The most commonly used degassing method is by injecting an inert gas such as argon. In this experiment, a conventional degassing method with degasser-based sodium nitrate-sodium fluoride was used with changes in sodium nitrate to sodium fluoride ratio variables are 0:0, 3:5, 1:3, 1:1, and 3:1. The type of material used is AC4B material with additional scrap. The material melted first at 720°C, then the degasser was added into the furnace and held for 3 minutes. The high temperature was used to melt the material due to the solubility of hydrogen gases in liquid metal at above 660°C is high. The molten metal then poured into the mould at approximately 690°C. The casting process results are then prepared for mechanical testing, such as tensile test, impact test, and hardness test, microstructure, and %porosity testing. The results show that at the ratio of 3:5 (standard degasser), the porosity was lower (0,07%) and the mechanical strength was higher, such as tensile strength 156,58 MPa, hardness 97 BHN, and impact value 0,20 J/mm2.