Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maulida Lestari
Abstrak :
Penggunaan standar dan regulasi sebagai instrumen dari kebijakan perdagangan dalam tingkat unilateral, regional dan global tclah mcningkat. Sernakin ketatnya standar kcarnanan dan kesehatan produk makanan merupakan salah satu sumber yang menjadi pusat perhatian beberapa negara berkembang. Standar yang diberlakukan oleh negara pengimpor bisa menjadi hambatan untuk peningkatan ekspor mereka. Studi ini menganalisa bagaimana dampak standar dan regulasi yang diterapkan oleh negara pengimpor terhadap kineija ckspor Indonesia. Selain itu, studi ini juga menganalisa faktor lain yang secara signiiikan mempengaruhi nilai ekspor ikan dan produk ikan Indonesia. Hasil ekonometri dcngan menggunakan data panel menunjukkan bahwa kenailcan jumlah standar dan regulasi di negara pengimpor akan menurunkan nilai ekspor Indonesia. Hasil ekonometri juga menunjukkan bahwa PDB, populasi dan nilai tukar mempunyai pengaruh positif terhadap nilai ekspor produk ikan Indonesia, sementara tarif berpengamh negatif......There has been a rising use of standards and technical regulations as instruments of trade policy in unilateral, regional, and global trade contexts. The proliferation and increased stringency of food safety and health standards is a source of concern among many developing countries. These standards are perceived as a barrier to the continued success of their exports- This Study analyzes the impact of standard and technical regulation for fishery product which are imposed by the trading partner on Indonesia export performance. Moreover, this study analyzes the other factors which influence the lndonesia?s export ot' fishery product to the trading partner. Econometric result shows that the increasing number of standard and technical regulation in the importing countries was reducing thc Indonesia export performance. ln addition, the Indonesia export performance was positively influenced by the importing countries? GDP, population, exchange rate and negatively influenced by the tarifli.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Tri Basuki
Depok: Rajawali Press, 2023
330.072 AGU a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Joshua Sotarduga
Abstrak :
Pada era globalisasi sekarang ini, industri pariwisata menjadi salah satu sektor yang maju dengan pesat. Indonesia merupakan negara terluas di Asia Tenggara dengan potensi pariwisata yang luar biasa. Dalam rangka menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) pada sektor pariwisata, dalam tesis ini secara lebih spesifik menganalisis pengaruh beberapa variabel yang dipilih yaitu, seberapa besar pengaruh pengeluaran peruntukkan pariwisata yang dialokasikan dalam APBD, kualitas sumber daya manusia yang tercermin pada IPM (Indeks Pembangunan Manusia), akomodasi hotel, harga yang dilihat dari nilai tukar atau kurs, infrastruktur listrik atau konsumsi energi, PDB negara mitra utama pariwisata, dan kedatangan wisatawan asing di ASEAN dibandingkan terhadap jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia. Dalam tesis ini, metodologi yang digunakan adalah uji regresi data panel, yaitu dengan menggunakan Pooled Least Square (PLS), Fixed Effect Model (FEM) dan Random Effect Model (REM) yang ditentukan berdasarkan hasil Chow Test dan Hausman test. Pada kesimpulan ditunjukan HDI dan Hotel merupakan variabel yang signifikan dan direkomendasikan untuk pemerintah agar dapat meningkatkan kualitas SDM pariwisata atau pun SDM pemerintah sebagai pemegang kebijakan pariwisata selain itu direkomendasikan untuk pemerintah pusat dan daerah agar dapat meningkatkan investasi hotel berkualitas di daerah dan juga meningkatkan promosi pariwisata ke luar negeri. ...... In the current era of globalization, the tourism industry became one of the sectors that thrive. Indonesia is the largest country in Southeast Asia with tremendous tourism potential. In order to face AEC (ASEAN Economic Community) in the tourism sector, in this thesis gives the analysis of the influence of several variables selected, namely, the allocated of budget planned by province government for tourism sector, the quality of human resources as reflected in HDI (Human Development Index), hotel accommodation, the exchange rate, electrical infrastructure or energy consumption, GDP of the main country tourist origin, the foreign tourist arrivals in ASEAN compare to the number of visits of foreign tourists to Indonesia. The methodology using in this thesis is panel data regression test, using Pooled Least Square (PLS), Fixed Effect Model (FEM) and Random Effects Model (REM) is determined based on the results of Chow Test and Hausman test. At the conclusion indicated that HDI and Hotel is a significant variable and recommended to the government to improve the quality of tourism human resources or human resources of the government as tourism policy holder other than that recommended for the central and local governments to improve investment in hotels in the area and also increase tourism promotion abroad.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T43572
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Olti Tetya
Abstrak :
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengukur kesenjangan Pendapatan di Provinsi Kalimantan Selatan dan mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab kesenjangan di Provinsi Kalimantan Selatan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel pada periode 2004-2007. Tehnik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Weighted Coefficient Variation (CVw) atau Williamson. Nilai indeks berkisar antara 0 sampai dengan 1. Sedangkan alat analisis lainnya menggunakan regresi data panel dengan kesenjangan di Provinsi Kalimantan Selatan sebagai variabel terikat, dan variabel bebasnya adalah tenaga kerja, indeks pembangunan manusia, rasio panjang jalan, dan pendapatan perkapita. Berdasarkan hasil perhitungan dengan Indeks Williamson, selama kurun waktu 2004-2007 terjadi kesenjangan pendapatan di Provinsi Kalimantan Selatan. Kondisi ini diperkirakan karena adanya pemusatan kegiatan ekonomi terutama di daerah-daerah yang mempunyai sumber daya alam yang melimpah seperti baru bara dan perikanan, sehingga menimbulkan kesenjangan antar kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Selatan. Dari periode penelitian, ternyata tahun 2006 merupakan tahun dimana kesenjangan meningkat. Kemudian tahun 2007 mengalami penurunan kesenjangan. Sedangkan untuk mengetahui variabel apa saja yang mempengaruhi kesenjangan di Provinsi Kalimantan Selatan dengan menggunakan data panel, ternyata hanya variabel tenaga kerja dan rasio panjang jalan yang berpengaruh negatif dan signifikan secara statistik. Sedangkan variabel indeks pembangunan manusia tidak sesuai dengan hipotesa yang diajukan dan variabel pendapatan perkapita ternyata berpengaruh signifikan terhadap kesenjangan di Provinsi Kalimantan Selatan.
The study aims to measure the gap in South Kalimantan Province and find out what factors that cause inequalities in South Kalimantan Province. Data used in this study is panel data in the period 2004-2007. Analysis techniques used in this study is Weighted Analysis Variation Coefficient (CVw) or Williamson. Index value ranging from 0 to 1. While other analysis tools using panel data regressions with disparities in South Kalimantan Province as the dependent variable, and the independent variable is labor, human development index, the ratio of road length, and income per capita. Based on calculations by Williamson Index, during the period 2004-2007, there was income gap in South Kalimantan Province. This condition is expected because of the concentration of economic activities especially in areas which have abundant natural resources such as new coal and fisheries, so it was causing a gap between districts in South Kalimantan Province. From the research period, it was the year 2006 is the year when the gap increases. Then in 2007 the gap decreased. While to know what variables that influence the disparity in South Kalimantan Province by using panel data, it has a variable length of labor and the ratio of road that has a negative and statiscally significant. While the human development index variables are not in accordance with the proposed hypothesis and income per capita variable turns out significant effect on inequality in South Kalimantan Province.
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T27958
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfi
Abstrak :
Pembangunan prasarana infrastruktur di Indonesia teiah berlangsung cukup lama dan investasi yang dikeluarkan sudah sangat besar. Namun masih cukup banyak masalah yang dialami negara kita khususnya mengenai perencanaan yang lemah, kuantitas yang belum mencukupi, kualitas yang rendah dan lain sebagainya. Permasalahan yang dibahas pada penelitian ini adalah apakah faktor - faktor produksi yang diwakili oleh infrastruktur (jalan, listrik, air, telepon dan pendidikan) dan institusi (jumlah PNS, proporsi penduduk perkotaan, belanja anggaran dan belanja rutin) mempunyai pengaruh dan kontribusi yang signifikan terhadap output yang diwakili oleh variabel pendapatan per kapita agar dapat ditentukan arah kebijakan pemerintah dalarn pengembangan infrastruktur dan institusi di Indonesia. Data yang digunakan adalah data panel dengan kurun waktu dari 1993 hingga 2003 untuk 26 propinsi di Indonesia. Untuk mencari hasil yang BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) maka dilakukan beberapa uji untuk Panel seperti Chow Test dan Hausman Test sehingga didapatkan model panel data Fixed Effect untuk menyelesaikan data dengan karakteristik seperti diatas. Kemudian dilakukan uji asumsi klasik seperti multikolinearitas, otokorelasi dan heteroskedastisitas. Hasil akhirnya adalah semua variabel bebas diatas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Semua variabel bebas mempunyai pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi kecuali listrik dan proporsi penduduk perkotaan.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T20015
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adityo Nugroho
Abstrak :
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menginvestagasi pengaruh peraturan daerah terhadap kinerja perekonomian di Indonesia. Studi ini menggunakan set data panel dari 31 Provinsi di Indonesia dalam kurun waktu tahun 2002 sampai 2009 serta mengaplikasikan metode efek tetap dalam pengestimasiannya. Dalam rangka menyediakan penjelasannyang lebih komprehensif, studi ini menggunakan tiga proxi variabel peraturan daerah yaitu jumlah peraturan daerah yang dikeluarkan, jumlah peraturan daerah yang dibatalkan, dan perbandingan (persentase/rasio) dari jumlah peraturan daerah yang dibatalkan terhadap jumlah peraturan daerah yang dikeluarkan. Hasil studi ini menunjukan bahwa peraturan daerah berpengaruh negative terhadap kinerja perekonomian. Namun demikian, koefisien dari variabel peraturan daerah tersebut tidak signifikan. Secara umum dapat disimpulkan bahwatidak terdapat bukti yang cukup bukti bahwa peraturan daerah dapat mempengaruhi kinerja perekonomian. Selain itu, studi ini juga mengklasifikasikan daerah/provinsi menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah daerah yang memiliki GRDP di atas rata-rata diklasifikasikan menjadi daerah yang kaya, dan begitupula sebaliknya daerah yang memiliki GRDP di bawah rata-rata diklasifikasikan menjadi daerah yang miskin. Berdasakan pengklasifikasian ini, diperoleh hasil bahwa pengaruh peraturan daerah di kedua bagian daerah tersebut bervariasi. ...... The aim of this study is to investigate the impact of regional regulation on economic performance in Indonesia. This study uses a panel data set of 31 Provinces in Indonesia during the period of 2002 to 2009 and applies fixed effect method for its estimation. In order to provide better explanation, this study also use three proxies of regional regulation variables which are the number of regional regulation, the number of revoked regional regulation, and ratio of the revoked regional regulation to the existing regional regulation. The result of this study shows that regional regulation negatively affects economic performance. However, the coefficient of regional regulation is insignificant. In general, it can be concluded that there is not enough evidence to claim that regional regulation affect economic performance. In addition to that, by classifying region into two groups, which are rich and poor region, the effect of regional regulation may vary.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42295
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hern Rizal Gobi
Abstrak :
[ABSTRAK
Kenaikan harga-harga properti hunian di Indonesia pada kurun waktu 2010-2012 telah menimbulkan kekhawatiran akan adanya bubble. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi bubble di pasar properti hunian dengan menggunakan 5 (lima) indikator: perbandingan antara harga rumah aktual dengan harga rumah berdasarkan predicted value-nya, perbandingan harga aktual dengan harga fundamentalnya berdasarkan ekspektasi rasional, mengukur price to income ratio dan price to rent ratio, menganalisis pertumbuhan kredit properti serta melibatkan control chart.

Hasil penelitian menunjukan bahwa properti jenis apartemen menunjukan adanya indikasi bubble, namun untuk tipe perumahan, walaupun mengalami kenaikan di tahun 2012, bukan merupakan indikasi bubble. Hal ini dibuktikan dari hasil regresi yang dibuat menunjukan bahwa kenaikan harga rumah lebih disebabkan oleh perubahan faktor fundamental seperti peningkatan pendapatan penduduk, pertumbuhan populasi, tingkat inflasi yang stabil dan tingkat pengangguran yang cenderung turun, secara signifikan mempengaruhi kenaikan harga rumah.
ABSTRACT
The high increase of Indonesias property prices, particularly in the residential sector, during 2010-2012 has created a concern that it would lead to a bubble. This study aims to investigate the potential housing bubble in Indonesia using a combination of five (5) quantitative indicators, namely: a comparison between actual and predicted housing value, a comparison between actual price and fundamental price based on rational expectation, the price-to-income ratio and the price-to-rent ratio, development of mortgage loans and control chart as a statistical tool to quantify housing / apartment bubbles.

The results suggest that the apartment sector was on its way of forming bubble in 2012, whereas the landed-house sector showed no indications of an impending bubble. Furthermore, based on the regression analysis, the rise of landed-house price was in line with fundamental factors such as increase in income, population growth, inflation and lower unemployment rate.;The high increase of Indonesia?s property prices, particularly in the residential sector, during 2010 ? 2012 has created a concern that it would lead to a bubble. This study aims to investigate the potential housing bubble in Indonesia using a combination of five (5) quantitative indicators, namely: a comparison between actual and predicted housing value, a comparison between actual price and fundamental price based on rational expectation, the price-to-income ratio and the price-to-rent ratio, development of mortgage loans and control chart as a statistical tool to quantify housing / apartment bubbles. The results suggest that the apartment sector was on its way of forming bubble in 2012, whereas the landed-house sector showed no indications of an impending bubble. Furthermore, based on the regression analysis, the rise of landed-house price was in line with fundamental factors such as increase in income, population growth, inflation and lower unemployment rate., The high increase of Indonesia’s property prices, particularly in the residential sector, during 2010 – 2012 has created a concern that it would lead to a bubble. This study aims to investigate the potential housing bubble in Indonesia using a combination of five (5) quantitative indicators, namely: a comparison between actual and predicted housing value, a comparison between actual price and fundamental price based on rational expectation, the price-to-income ratio and the price-to-rent ratio, development of mortgage loans and control chart as a statistical tool to quantify housing / apartment bubbles. The results suggest that the apartment sector was on its way of forming bubble in 2012, whereas the landed-house sector showed no indications of an impending bubble. Furthermore, based on the regression analysis, the rise of landed-house price was in line with fundamental factors such as increase in income, population growth, inflation and lower unemployment rate.]
2015
T43249
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hern Rizal Gobi
Abstrak :
[ABSTRAK
Kenaikan harga-harga properti hunian di Indonesia pada kurun waktu 2010 ? 2012 telah menimbulkan kekhawatiran akan adanya bubble. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi bubble di pasar properti hunian dengan menggunakan 5 (lima) indikator: perbandingan antara harga rumah aktual dengan harga rumah berdasarkan predicted value-nya, perbandingan harga aktual dengan harga fundamentalnya berdasarkan ekspektasi rasional, mengukur price to income ratio dan price to rent ratio, menganalisis pertumbuhan kredit properti serta melibatkan control chart. Hasil penelitian menunjukan bahwa properti jenis apartemen menunjukan adanya indikasi bubble, namun untuk tipe perumahan, walaupun mengalami kenaikan di tahun 2012, bukan merupakan indikasi bubble. Hal ini dibuktikan dari hasil regresi yang dibuat menunjukan bahwa kenaikan harga rumah lebih disebabkan oleh perubahan faktor fundamental seperti peningkatan pendapatan penduduk, pertumbuhan populasi, tingkat inflasi yang stabil dan tingkat pengangguran yang cenderung turun, secara signifikan mempengaruhi kenaikan harga rumah.
ABSTRACT
The high increase of Indonesia?s property prices, particularly in the residential sector, during 2010 ? 2012 has created a concern that it would lead to a bubble. This study aims to investigate the potential housing bubble in Indonesia using a combination of five (5) quantitative indicators, namely: a comparison between actual and predicted housing value, a comparison between actual price and fundamental price based on rational expectation, the price-to-income ratio and the price-to-rent ratio, development of mortgage loans and control chart as a statistical tool to quantify housing / apartment bubbles. The results suggest that the apartment sector was on its way of forming bubble in 2012, whereas the landed-house sector showed no indications of an impending bubble. Furthermore, based on the regression analysis, the rise of landed-house price was in line with fundamental factors such as increase in income, population growth, inflation and lower unemployment rate, The high increase of Indonesia’s property prices, particularly in the residential sector, during 2010 – 2012 has created a concern that it would lead to a bubble. This study aims to investigate the potential housing bubble in Indonesia using a combination of five (5) quantitative indicators, namely: a comparison between actual and predicted housing value, a comparison between actual price and fundamental price based on rational expectation, the price-to-income ratio and the price-to-rent ratio, development of mortgage loans and control chart as a statistical tool to quantify housing / apartment bubbles. The results suggest that the apartment sector was on its way of forming bubble in 2012, whereas the landed-house sector showed no indications of an impending bubble. Furthermore, based on the regression analysis, the rise of landed-house price was in line with fundamental factors such as increase in income, population growth, inflation and lower unemployment rate]
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satyani Oktaviningsih
Abstrak :
Kondisi perbankan Indonesia yang terdiri dari berbagai karakteristik memiliki perilaku yang berbeda. Salah satu perilaku yang dihipotesakan berbeda adalah pengaruh kepemilikan terhadap profitabilitas bank. Kajian ini mencoba melihat lebih dalam determinan profitabilitas bank baik faktor internal maupun faktor eksternal.Penelitian ini mengelompokkan bank menjadi 2 kelompok besar, yaitu bank asing dan bank lokal. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 8 bank asing dan 95 bank lokal, dalam kurun waktu 2004 ndash; 2013. Untuk menganalisis adanya pengaruh status kepemilikan terhadap profitabilitas, penulis menggunakan pendekatan ekonometri analisis data panel.Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kepemilikan bank berpengaruh positif secara signifikan terhadap profitabilitas bank. Pengaruh antara keduanya tidak secara langsung, melainkan melalui kegiatan operasional bank, dimana bank asing dan bank lokal memiliki perbedaan perilaku dalam hal hubungan rasio NPL, rasio interest income share, rasio funding cost dan real GDP terhadap profitabilitas bank. ......Having different characteristics of banks, Indonesian banks have different behaviour between the groups. Different ownership is hypothesised to have impact on profitability. Previous studies on Indonesian banking system have proved this phenomenon, while here we try to do deeper analysis based on internal factor and external factor.In this study, we grouped banks into two big groups foreign banks and local banks. Total sample used in this study consist of 8 foreign banks and 95 local banks, within 2004 ndash 2013. We employ panel data analysis to examine the impact of bank ownership towards profitability.This study conclude that ownership have positive and significant impact on bank rsquo s profitability. Profitability is not directly impacted by ownership, but through bank rsquo s operational activity which we proved that both groups of bank have different behaviour toward bank rsquo s profitability in term of NPL ratio, interest income ratio, funding cost ratio, and real GDP.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T47537
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Irawati
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permintaan pariwisata Indonesia dari 8 negara utama asal wisatawan di luar kawasan Asean yakni Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Inggris, Jerman, Perancis, Australia dan Amerika Serikat dalam upaya mendukung perencanaan pariwisata dan peningkatan kunjungan wisatawan ke Indonesia. Metode analisis ekonometrika ndash; Seemingly Unrelated Regression SUR digunakan untuk melihat dampak yang berbeda faktor ekonomi dan non ekonomi terhadap permintaan pariwisata di masing ndash; masing negara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa GDP, Harga relatif, harga relatif destinasi lain, harga tiket, kondisi krisis ekonomi dan kondisi keamanan memiliki dampak yang beragam terhadap permintaan pariwisata di masing masing negara. Kata kunci: permintaan pariwisata, data panel,Seemingly Unrelated Regression. ...... This research aim to analyze tourism demand for Indonesia from 8 main generating countries outside South East Asia region namely China, Japan, South Korea, United Kingdom UK , Germany, France, Australia dan United States of America USA based on panel data econometric analysis with Seemingly Unrelated Regression SUR to support tourism planning and increasing international visitor arrivals. This study investigates the effect of economic and non economics factors on tourism demand from each generating country. The result indicates various significant effect of GDP, relative price, relative price in other destination, transportation cost, economic crisis and political condition regarding terrorism on tourism demand from each generating countries. Keyword tourism demand, panel data, Seemingly Unrelated Regression.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T51543
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>