Benedictus Krisnandaru Aji
Abstrak :
Soil sickness atau degradasi lahan sebagai dampak perubahan iklim mampu mengancam sektor pertanian karena dapat menurunkan kuantitas dan kualitas hasil panen, yang 84% nya disebabkan oleh erosi lahan. Penurunan hasil panen dan erosi lahan menjadi kerentanan masyarakat tani hortikultura di Daerah Tangkapan Air Kerinci. Salah satu cara mengatasi kerentanan tersebut adalah dengan menerapkan strategi konservasi lahan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi modal penghidupan masyarakat tani dan menganalisis keterkaitannya terhadap strategi konservasi lahan hortikultura. Penelitian ini menggunakan pendekatan penghidupan berkelanjutan untuk menganalisis modal penghidupan dan metode skoring untuk menilai tingkat konservasi lahan hortikultura. Hasil penelitian menunjukkan ketersediaan modal penghidupan masyarakat tani DTA Kerinci dan tingkat konservasi lahan pada tingkat sedang dengan skor 1,99 dan 0,56. Modal penghidupan yang memiliki keterkaitan signifikan terhadap konservasi lahan adalah modal sosial, finansial, dan alam. Ketiga modal tersebut diwujudkan melalui gotong royong, kepercayaan antar petani, akses informasi pertanian, kepemilikan lahan, dan kemampuan finansial untuk menciptakan strategi konservasi lahan yang berkelanjutan.
......Soil sickness as a result of climate change can threaten the agricultural sector because it can reduce the quantity and quality of harvests, 84% of which is caused by land erosion. Decreasing crop yields and land erosion are vulnerabilities of horticultural farming communities in the Kerinci Catchment Area. One way to overcome this vulnerability is to implement land conservation strategies. This research aims to identify the livelihood capital of farming communities and analyze its relationship to horticultural land conservation strategies. This research uses sustainable livelihood approach to analyze livelihood capital and scoring method to assess the level of horticultural land conservation. The research results show that the availability of livelihood capital for the Kerinci DTA farming community and the level of land conservation are at a moderate level with scores of 1.99 and 0.56. Livelihood capital that has a significant relationship to land conservation is social, financial and natural capital. These three capitals are realized through mutual cooperation, trust between farmers, access to agricultural information, land ownership, and financial capacity to create sustainable land conservation strategies.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library