Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 519 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Atika Nur Rahmania
Abstrak :
Tawuran pelajar di DKI Jakarta memiliki dimensi kompleksitas permasalahan yang menonjol. Fluktuasi frekuensi tawuran yang berubah dari tahun ke tahun, variasi faktor penyebab dan pemicu tawuran pelaiar serla semakin meningkatnya korban tawuran pelajar menyebabkan perlunya suatu pemahaman yang lebih luas mengenai permasalalahan. Atas dasar hal tersebut maka diperlukan suatu perencanaan sosial yang komprehensif dalam menanggulangi sekaligus mengantisipasi perluasan gejalanya. Perencanaan sosial diharapkan dapat menghasilkan suatu rekomendasi yang aplikatif melalui pendedahan berbagai faktor yang ditengarai sebagai penyebab dan pemicu masalah tawuran pelajar. Penelitian ini pada dasamya dapat diklasifikasikan sebagai action research. yang berupaya untuk menjelaskan suatu fenomena sekaligus menawarkan alternatif solusi. Har ini disebabkan karena tawuran pelajar merupakan permasalahan yang bersifat kontemporer (berlangsung hingga kini). Untuk mendapatkan pemahaman yang Iebih mendalam mengenai fenomena tawuran pelajar maka teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah secondary analysis. Dengan mempertimbangkan karakteristik masalah yang dibahas dimana sumber masalah bukan hanya satu dan masing-masing memiliki kontribusi meskipun dalam derajat yang berbeda. sehingga jalan terbaik untuk memperoleh solusi adalah pemahaman yang mendalam mengenai problem tersabut. Oleh karena itu pendekatan yang digunakan adaiah Theoritica/ Review. ` Berdasarkan hasil analisis terungkap bahwa diperlukan cara pandang yang bersifat sistemik dalam memahami masalah tawuran pelajar. Berbagai faktor saling berhubungan dalam membentuk permasalahan tawuran pelajar. Pengkategorian sosial sekolah yang terjadi dalam sistem pendidikan berimbas pada interaksi yang terjadi di Iuar tembok sekoiah antara satu sekolah dengan sekolah lain. Tata ruang kota sebagai setting terjadinya interaksi memberi warna pada bentuk dinamika yang terjadi dalam interaksi tersebut. Sebagai kelompok usia yang memiliki tugas perkembangan yang berkaitan dengan modus ekslstensi pribadi, kondisi-kondisi diatas tidak mendukung daya adaptasi sistem biologisnya terhadap sistem perilaku. Akibatnya dalam pemilihan cara untuk mencapai tujuannya, terdapat sekelompok pelajar yang cenderung menggunakan cara-cara kekerasan sebagai bentuk resistensi eksistensinya Masalah utama yang dapat diidentifikasi adalah adanya ketegangan struktural dan setting lingkungan fisik yang kurang kondusif yang mengakibatkan rasa tidak aman bagi sebagian pelajar sehingga mendorong timbulnya kondisi yang mengarah pada tindakan koleklif yang bersifat agresif. Dengan demikian maka tujuan dari perencanaan sosial penanganan tawuran pelajar adalan mengendalikan faktor-faktor yang ditengarai menjadi penyebab tercetusnya tindakan tawuran pelajar Berdasarkan analisis juga ditemukan bahwa kebijakan yang selama ini diterapkan memiliki beberapa kelemahan antara Iain; kebijakan yang dirumuskan dalam wilayah tindak geograris rnengaburkan batas tanggung jawab masing- masing instansi, tidak adanya koordinsi dalam desain dan penganggaran program, cara pandang yang cenderung melihat inti permasalahan pada diri siswa dan kurangnya ? sense of crisis' dalam memandang permasalahan tersebut. Tujuan penanganan masalah tersebut drfokuskan untuk menciptakan kondisi yang mendukung rasa aman bagi pelajar untuk menjalankan status dan perannya sehingga dapat menoapai goal (tujuan) yang diharapkan sesuai dengan status dan perannya tersebut _ Fokus dari alternatif penanganan masalah adalah mengendalikan faktor-faktor yang menyebabkan tarjadinya ketegangan struktural dengan memprioritaskan faktor-faktor yang dapat dikontrol untuk program jangka pendek. Antara lain mengendalikan kondisi yang menyediakan situasi yang dapat memicu kontak iisik antar pelajar dan memutuskan tradisi permusuhan melalui "counter" terhadap konstruksi realitas yang dibentuk dalam dinamika kerompok dan sosialisasi permusuhan oleh alumni. Dalam jangka panjang structural constraint yang mendukung kondisi kesenjangan serta penataan lingkungan fisik dan penyediaan sarana aktualisasi siswa menjadi perhatian.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T6320
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pranatawati Nur Tsani
Abstrak :
ABSTRAK
Chikungunya merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus chikungunya (Chikv) yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian Chikungunya adalah variabilitas iklim. Provinsi DKI Jakarta merupakan salah satu daerah yang setiap tahun memiliki angka kejadian Chikungunya yang cukup tinggi. Penelitian ini merupakan studi ekologi yang dilakukan untuk mendapatkan hubungan dan model prediksi kejadian Chikungunya berdasarkan variabilitas iklim (suhu, curah hujan, kelembaban udara dan kecepatan angin) di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2005 ? 2014. Hasil analisis bivariat menyatakan bahwa suhu, kelembaban dan kecepatan angin mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian Chikungunya pada skenario selang waktu n-1. Hasil uji regresi linier ganda membentuk model prediksi dengan persamaan Kejadian Chikungunya : Kejadian chikungunya= -19,732 + 0,165 (Suhu) + 0,125 (Curah Hujan) + 0,136 (Kelembaban) + 2,060 (Kecepatan Angin) + e dengan nilai R2 = 0,052. Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dapat menggunakan model prediksi tersebut dalam perencanaan upaya pengendalian Chikungunya
ABSTRACT
Chikungunya is an infectious disease caused by chikungunya virus (Chikv) which is transmitted through the bite of Aedes aegypti and Aedes albopictus. One of the factors that influence Chikungunya is climate variability. DKI Jakarta is one of the areas that each year has a number high enough to Chikungunya. This study is an ecological study conducted to gain exposure and Chikungunya predictive models based on climate variability (temperature, rainfall, humidity and wind speed) in Jakarta in 2005 - 2014. The results of the bivariate analysis states that the temperature, humidity and wind velocity had a significant relationship with Chikungunya in lag time n-1. The results of multiple linear regression equation established the model predictions with Chikungunya Genesis: Genesis chikungunya = -19.732 + 0.165 (Temperature) + 0.125 (Rainfall) + 0.136 (Humidity) + 2.060 (Wind Speed) + e with R2 = 0.052. The model can be used by the health authority of Provinsi DKI Jakarta in the Chikungunya control program planning
2016
T46538
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutajulu, Willy Dapot Tua
Abstrak :
Sektor perikanan Provinsi DKI Jakarta kondisinya tidak sesuai dan seiring dengan pertumbuhan dan potensi sektor perikanan nasional. Proporsi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor perikanan Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2010 adalah 0,05% dibandingkan PDRB DKI Jakarta, menurun pada tahun 2014 menjadi 0,04%. Laju pertumbuhan sektor perikanan sendiri juga mengalami penurunan sejak tahun 2012, hal ini juga sangat mempengaruhi kelompok sektor pertanian sebagai induk dari sub sektor perikanan. Beberapa faktor yang menyebabkan penurunan tersebut terkait dengan degradasi kualitas lingkungan pesisir, termasuk oleh aktivitas manusia yang menimbulkan pencemaran perairan baik laut maupun tawar, kegiatan perikanan yang merusak (destructive fishing), penangkapan ikan yang dilakukan secara berlebih (overfishing). Hal ini menyulitkan bagi produksi sektor perikanan dimana Kota Jakarta sendiri sejak tahun 2010 sudah mulai mendefinisikan dirinya sebagai ?kota jasa?. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisa peranan sektor perikanan dalam perekonomian Provinsi DKI Jakarta yang dilakukan dengan metode Location Quotient (LQ) dan Shift Share (SS), (2) menganalisa perkiraan dampak alokasi angaran pemerintah daerah pada sektor perikanan dalam perekonomian Provinsi DKI Jakarta dengan metode Input-output dan (3) menganalisa prioritas kebijakan pengembangan sektor perikanan ke depan dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Didapatkan bahwa sektor perikanan masih berpotensi untuk dikembangkan, sayangnya masih terkendala dengan rendahnya sumber daya para nelayan dan perlunya produk perikanan berkualitas. Oleh sebab itu pengembangan sektor perikanan ke depan di DKI Jakarta perlu suatu skenario peningkatan nilai tambah produk perikanan dan kebijakan sertifikasi keahlian nelayan. Hal ini diharapkan akan meningkatkan daya saing sektor perikanan dan para nelayannya. ......The conditions of fisheries sector in DKI Jakarta are not in line with the growth and potential of national fisheries sector. The fisheries Regional Gross Domestic Product (GDP) of DKI Jakarta in 2010 was 0,05% portionally to GDP of DKI Jakarta, while in 2014 the proportion declined to 0,04%. The growth of the fisheries sector was also decrease since 2012 and it was also affecting the growth of the agriculture sector totally. Some of the factors that caused the decrease are associated with the degradation of the quality of the coastal environment, including by human activities that cause pollution of the waters of both sea and freshwater, overfishing and destructive fishing activities. This condition makes the production of fisheries became more difficult, while the city of Jakarta since 2010 began to claim itself as a ?service city?. This study aims to (1) analyze the role of the fisheries sector in the economy of Jakarta and were conducted using Location Quotient (LQ) and Shift Share (SS) method, (2) analyzing the impact prediction of budget allocations of local governments in the fisheries sector in the economy of Jakarta with the input-output method and (3) analyzing the priorities in development of the fisheries sector policy ahead with Analytical Hierarchy Process (AHP). It was found that the fisheries sector is still potential to be developed. Unfortunately it is still hampered by lack of human resources of the fishermen, beside that also the necessity of quality fisheries products. Therefore to develop the fisheries sector in Jakarta ahead the scenarios is to incerase the value added of fisheries product and fishing skills certification policies. This is expected to increase the competitiveness of the fisheries sector and its fishermen.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T46107
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Razif Rifai
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1985
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Setiawan Agung Pujianto
Abstrak :
Jakarta merupakan kota terbesar di Indonesia, mempunyai kondisi udara yang buruk akibat polusi. Untuk memperbalkinya diadakan Program Langit Biru. Salah satu sub-programnya adalah melakukan uji petik (chek spot) terhadap emisi gas buang pada kendaraan bermotor (mobil). Dalam program ini ditentukan 5 (lima) titik pengujian, dimana per titiknya diambil di tiap daerah tingkat ll (walikota). Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui kadar polusi yang keluar dari kendaraan bermotor (mobil pribadi dan penumpang). Sebagai standar dlgunakan baku mutu dari Pemda DKl Jakarta lewat keputusan Gubernur Nomor 1041/2000 dan dari Ketetapan Menteri Lingkungan Hidup. Emisi yang diuji adalah opasitas (ketebalan asap) untuk kendaraan berbahan bakar solar. Setelah melakukan pengujian secara random ternadap 988 kendaraan dimana 478 kendaraan berbahan bakar solar didapatkan 64,23 % kendaraan diesel lulus uji menurut standar Pemda DKI. Jika menggunakan baku mutu dari kementrian Lingkungan Hidup didapatkan 40,38 % yang lulus uji. Hal ini menandakan kondisi emisi gas buang tersebut mengkawatirkan. Untuk mengatasi kondisi tersebut diperlukan tindakan yang menyelurun Mulai dari aturan pemerintah, perlakuan dan perawatan kendaraan, dan penggunaan teknologi untuk mengurangi emisi seperti katalisator, EGR, dan lain sebagainya.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37581
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Fajar Trianto
Abstrak :
Saat ini di Jakarta banyak ditemui perumahan yang berkesan eksklusif karena terlihat seperti sengaja membedakan dan memisahkan diri dari Iingkungan sekitatnya. Kesan eksklusrf yang kita rasakan biasanya muncul akibat hal-hal seperti desain arsitektur yang menonjolkan kesan kemewahan dan kernegahan, penggunaan tembok tinggi sebagai batas kawasan Iengkap dengan portal besi, pos jaga dan satpam di pintu masuk kawasan sehingga menimbulkan kesan tertutup. Hal ini biasanya terjadi pada perumahan-perumahan yang dihuni oleh kelornpok-kelornpok yang tergolong elite dalam masyarakat.

Dengan pengkajian teori mengenai adanya sikap dan perilaku eksklusif pada manusia sebagai sebuah kelompok elite lewat sudut pandang sosiologi, adanya kebutuhan rasa aman manusia lewat sudut pandang psikologi, dan bagaimana kedua hal ini dapat diterjemahkan dengan unsur-unsur desain perumahan Iewat sudut pandang arsitektur, serta dari pengamatan Iapangan, dapatlah diketahui bahwa ketiga hal tersebut saling berhubungan dan memiliki peran dalam tedadinya fenomena eksklusivisme pada perumahan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48295
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S8506
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cardiyan
Jakarta: Dinas Pemetaan dan Pengukuran Tanah DKI, 2000
912.598 22 CAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>