Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dita Endah Khumalasari
Abstrak :
ABSTRAK
Menandai era baru penyelenggaraaan perkeretaapian di Indonesia dari sistem yang semula bersifat monopolistik menuju multioperator dengan memberikan peningkatan peran pemerintah daerah dan swasta dalam penyelenggaraan perkeretaapian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran pemerintah dalam penyelenggaraan perkeretaapian harus dipisahkan antara fungsi regulator dan operasional. Sehingga diperlukan pendelegasian fungsi operasional pada suatu lembaga yang bertindak sebagai manajer infrastruktur untuk memastikan perlakuan yang adil dan tidak diskriminatif terhadap semua bentuk usaha perkeretaapian serta dapat menjalankan, mengatur penyelenggaraan prasarana dan sarana dengan prinsip-prinsip komersial. Pengembangan perkeretaapian di Indonesia dapat dilakukan melalui pendekatan berbasis regional karena setiap wilayah memiliki layanan perkeretaapian dengan pangsa pasar yang berbeda-beda.
ABSTRACT
Marking a new era operation railways in Indonesia from the former monopolistic system towards multioperator by increasing the role of local government and private sector in railway operation. The results of the study showed that the role of government should be separated between regulatory and operational functions. It necessary to delegate operational functions to other agency acting as an infrastructure manager in order to ensure fair competition between railway undertakings, to guarantee full transparency, non discriminatory access and supply of services. Also running a rail bussiness and facilities for commercial purposes. Railway development in Indonesia can be done through a regional because each region has a rail service with a different market share.
2017
T48098
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Affan Himawan
Abstrak :
Peningkatan akan kebutuhan LPG untuk keperluan domestik untuk setiap tahunnya berdampak kepada perubahan pola operasi distribusi dan juga peningkatan kapasitas penimbunan pada beberapa terminal LPG yang sudah ada (existing) atau pembangunan baru yang bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan coverage days operasional terminal LPG. Keterlambatan penyelesaian pekerjaan EPC (engineering, procurement and construction) pada pembangunan dan pengembangan terminal LPG pressurized akan berdampak terhadap rencana roadmap infrastruktur terminal LPG yang telah direncanakan dan keterlambatan untuk memperoleh manfaat dari hasil investasi dalam pembangunan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan analisis terhadap faktor-faktor dominan penyebab keterlambatan penyelesaian pekerjaan. Sembilan puluh lima faktor-faktor penyebab keterlambatan konstruksi diidentifikasi dengan systematic literature review dari dua belas jurnal dalam tiga tahun terakhir (2018-2020). Faktor-faktor tersebut dibagi menjadi delapan kategori yaitu pemilik proyek, kontraktor, konsultan, material, pekerja dan peralatan, kontrak, hubungan kontraktual, dan eksternal. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode Delphi yang melibatkan sepuluh ahli untuk menganalisis faktor-faktor yang dihasilkan dari systematic literature review. Terdapat dua puluh tujuh faktor dominan yang menyebabkan keterlambatan dengan tingkat konsensus lebih dari tujuh puluh persen terungkap dalam konteks ini. Tingkat konsensus untuk hasil akhir mencapai delapan puluh persen. Wawancara dilakukan untuk mengetahui beberapa alternatif solusi terhadap faktor dominan penyebab keterlambatan. ......The increasing demand for LPG for domestic use every year impacts changes in distribution operation patterns. It requires increasing the storage capacity of several existing LPG terminals or new developments to maintain and increase the coverage days of LPG terminal operations. The delay in completing EPC (engineering, procurement, and construction) work on constructing the pressurized LPG terminal will impact the planned LPG terminal infrastructure roadmap and delays in obtaining benefits from the investment. This study aims to analyze the dominant factors causing delays in completing work. Ninety-five factors causing construction delays are identified in a systematic literature review from twelve publications in the last three years (2018-2020). These factors are divided into eight categories: clients, contractors, consultants, materials, workers and equipment, contracts, contractual relationships, and externals. We utilize a Delphi method involving ten experts to analyze the factors resulting from the systematic literature review. Our context reveals that there are twenty-seven dominant factors causing delays with a consensus level of more than seventy percent. The consensus rate for the final result is also sufficient at eighty percent. Interviews were conducted to investigate alternative solutions to the dominant factors causing delays.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Ramadhan Putra
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk merancang kerangka kerja inovasi disrupsi di industri otomotif dan memilih teknologi disruptif untuk menunjang inovasi disrupsi, sehingga perusahaan petahana maupun perusahaan otomotif lainnya dapat mengembangkan sebuah inovasi disrupsi untuk dapat tetap bersaing di pasar. Dalam merancang kerangka kerja inovasi disrupsi di industri otomotif, digunakan metode Delphi yang dikombinasikan dengan skala likert serta diskusi dengan para ahli. Pemilihan teknologi disruptif menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan kriteria dan metode Technique for Others Reference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) untuk memilih alternatif. Hasil dari penelitian ini ialah kerangka kerja inovasi disrupsi di industri otomotif yang terdiri dari sembilan langkah, serta mobil listrik berkecepatan rendah sebagai alternatif yang dipilih untuk menunjang inovasi disrupsi. ......This study aims to design a framework for disruptive innovation in the automotive industry and choose disruptive technologies to support disruptive innovation so that incumbent companies and other automotive companies can develop disruptive innovation to be able to remain competitive in the market. In designing the framework for disruptive innovation in the automotive industry, the Delphi method combined with a Likert scale was used as well as discussions with experts. The selection of disruptive technology uses the Analytical Hierarchy Process (AHP) method to determine the criteria and method of the Technique for Others Reference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) to select alternatives. The result of this study is a nine-step disruptive innovation framework in the automotive industry, as well as low-speed electric cars as alternatives chosen to support disruption innovation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paramadina Hasby
Abstrak :
Pada skripsi ini dirancang sebuah sistem otomasi peminjaman dan pengembalian buku pada perpustakaan menggunakan RFID reader Starter Kit ID-12 dan tag berformat EM4001 dengan fitur notifikasi masa pinjam via email. Sistem peminjaman dan pengembalian buku ini menggunakan RFID reader Starter Kit ID-12 untuk mendeteksi ID member peminjam dan tag buku pinjaman. Data transaksi peminjaman dan pengembalian yang terdeteksi oleh RFID tersebut akan diolah secara langsung oleh software aplikasi yang dibangun menggunakan Delphi 7 yang terinstalasi pada komputer untuk kemudian disimpan ke dalam database. Sistem otomasi peminjaman dan pengembalian buku ini juga menggunakan teknologi email (electronic mail) untuk pemberitahuan masa pinjam yang akan segera habis kepada seluruh member yang melakukan peminjaman. Hasil pengujian terhadap sistem otomasi peminjaman dan pengembalian buku ini, baik dari aspek fungsionalitas maupun aspek durabilitas sistem, menunjukkan bahwa sistem ini dapat bekerja dengan baik.
This thesis design an automatic check-out and check 'in books system in library based on RFID reader Starter Kit ID-12 and tag EM4001 technologies which have feature parking fee debit via SMS. This automatic check-out and check-in books system use RFID reader Starter Kit ID-12 to identify. The record of check-out and check-in books from RFID reader will be proceed by application software builded with Delphi 7 which is installed in computer and then are saved to database. This automation system is also using email application for notifying borrowing period that is going to be expired to all of library members that borrowed library books. The result of testing this check-out and check-in system, either functionality aspect or durability aspect, show that this system do well.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51444
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
La Ode Muhammad Restu Pradana
Abstrak :
Tesis ini membahas bagaimana kalangan Advertiser di Indonesia memahami peran penting commercial sponsorship terhadap pasar Indonesia, yang dilakukan melalui pendekatan metode Delphi. Peran penting commercial sponsorship dibahas dalam kaitannya terhadap konteks marketing secara umumnya, terhadap strategi dan pendekatan periklanan dan aktivitas promosi, alokasi anggaran, dan tingkat kepercayaan advertiser terhadap prospek pertumbuhan commercial sponsorship di Indonesia. Pembahasan diarahkan untuk lebih spesifik menjawab objektif pemasaran apa yang idealnya dilakukan melalui strategi pendekatan commercial sponsorship. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dalam konteks suatu objektif pemasaran, commercial sponsorship masih menempati posisi yang penting. Akan tetapi dikarenakan sifatnya yang kurang efisien secara biaya, kalangan advertiser di Indonesia sampai pada konsensus bahwa pemanfaatan strategi pendekatan commercial sponsorship dirasa paling tepat untuk dilakukan dengan objektif pemasaran yang arahnya untuk memberikan pengalaman produk terhadap konsumers. ......The thesis attempts to discern how Indonesia Advertiser look at the strategic decision of commercial sponsorship within today Indonesia market, which was done by using Delphi method. The relative importance of commercial sponsorship is examined within the context of overall today marketing and overall advertising approach, budget allocation, and the experts confident regarding the future growth of Indonesia commercial sponsorship. The discussion goes more specific to understand what marketing objective that will be better achieved through commercial sponsorship approach. The result shows that within the context of marketing objective, commercial sponsorship still regarded as a high important approach. However, due to its cost inefficiency nature, Indonesia advertisers reach to the consensus that commercial sponsorship approach should be focus on to deliver marketing objective with focus on delivering product experience to the consumers.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sita Nurlailly
Abstrak :
Untuk mencapai operasional pembangkit yang maksimal diperlukan ketersediaan jumlah spare part yang sesuai kebetuhan. penelitian ini mengusulkan penggabungan metode AHP dan Semi Delphi, untuk menentukan jumlah kebutuhan spare part tersebut, dengan melihat sudut pandang pemeliharaan dan logistik dari spare part. Pemeliharaan mempunyai 7 kriteria dan logistic mempunyai 7 kriteria. Pada penelitian ini berfokus pada blok 4 PLTGU Priok, dimana mana pembangkit ini bergerak dengan mesin steam turbin dan gas turbin. Penelitian ini penggabungan AHP dan semi delphi uuntuk menentukan jumlah spare part. Daftar spare part tersebut, dinilai untuk ditemukan kekritisannya. Setelah itu jumlah spare part yang sudah ditemukan kekritisannya dengan Semi Delphi. Para expert kemudian menentukan jumlah spare part sesuai dengan pengalamannya. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan kekritisan “H” sebanyak 2 spare part, “M” sebesar 108 spare part dan “L” sebesar 0 buah. Dari sisi biaya, perhitungan untuk jumlah dengan kategori mean atau rata-rata terdapat penghematan sebesar 2% jika dibandingkan dengan jumlah eksisting spare part. ......Untuk mencapai operasional pembangkit yang maksimal diperlukan ketersediaan jumlah spare part yang sesuai kebetuhan. penelitian ini mengusulkan penggabungan metode AHP dan Semi Delphi, untuk menentukan jumlah kebutuhan spare part tersebut, dengan melihat sudut pandang pemeliharaan dan logistik dari spare part. Pemeliharaan mempunyai 7 kriteria dan logistic mempunyai 7 kriteria. Pada penelitian ini berfokus pada blok 4 PLTGU Priok, dimana mana pembangkit ini bergerak dengan mesin steam turbin dan gas turbin. Penelitian ini penggabungan AHP dan semi delphi uuntuk menentukan jumlah spare part. Daftar spare part tersebut, dinilai untuk ditemukan kekritisannya. Setelah itu jumlah spare part yang sudah ditemukan kekritisannya dengan Semi Delphi. Para expert kemudian menentukan jumlah spare part sesuai dengan pengalamannya. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan kekritisan “H” sebanyak 2 spare part, “M” sebesar 108 spare part dan “L” sebesar 0 buah. Dari sisi biaya, perhitungan untuk jumlah dengan kategori mean atau rata-rata terdapat penghematan sebesar 2% jika dibandingkan dengan jumlah eksisting spare part.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aga Ferdiansyah
Abstrak :
Penelitian ini menyajikan perencanaan pemilihan pemasok untuk perusahaan yang mengadopsi strategi multi source, di mana beberapa kategori komponen dipasok oleh beberapa pemasok. Memiliki beberapa pemasok dapat menjadi pilihan yang tepat ketika pemasok memiliki masalah kapasitas, sumber cadangan diperlukan untuk melindungi dari kekurangan bahan, dan kebutuhan untuk menjaga persaingan di antara pemasok. Kriteria yang digunakan untuk menentukan peringkat supplier adalah kualitas, biaya, dan pengiriman. Metode Delphi digunakan untuk mendapatkan perbandingan tingkat kepentingan antara semua kriteria. Setelah itu data menjadi input untuk kriteria analisis bobot menggunakan metode AHP. Terakhir, data bobot kriteria digunakan sebagai input dalam penentuan peringkat untuk memilih pemasok menggunakan metode TOPSIS. Hasil dari tiga langkah utama dalam penelitian ini adalah peringkat pemasok yang mewakili kinerja kualitas, pengiriman, dan aktivitas biaya mereka. Pengambil keputusan harus mengalokasikan pesanan sesuai dengan strategi alokasi pesanan yang telah ditentukan oleh perusahaan. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah pemasok melakukan yang terbaik untuk mengungguli pesaing mereka dan daya saing antar pemasok dapat dipertahankan. ......This study presents a supplier selection planning for companies that adopt multi source strategy, where some category of components supplied by several suppliers. Having several suppliers can be the right choice when a supplier has capacity problems, backup sources are needed to protect against material shortages, and the need to maintain competition among suppliers. Criteria that used for determining supplier rank are quality, cost, and delivery. The Delphi method is used to obtain comparison of importance degree between all criteria. After that the data become input for criteria weight analysis using AHP method. Finally, the criteria weight data used as input in rank determination for selecting supplier using TOPSIS method. The result of these three main steps in this study is supplier ranking that represents their performance of quality, delivery, and cost activity. Decision maker must allocate orders following the order allocation strategy that has been determined by the company. The expected outcome of this study is suppliers doing their best to outperform their competitor and competitiveness between suppliers can be maintained.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oki Priyadi
Abstrak :
Melalui peraturan pemerintah no 95 tahun 2018 mengenai SPBE, pemerintahan pusat maupun pemerintah daerah dituntut untuk mengembangkan sistem manajemen pengetahuan. Sayangnya pemerintah pusat maupun daerah masih kebingungan dalam pengembangan sistem ini. Hal ini juga terlihat dari hasil evaluasi tingkat kematangan manajemen pengetahuan rata-rata instansi berada pada tingkat 1 yang berarti bahwa manajemen pengetahuan belum atau telah diterapkan dengan kondisi tanpa perencanaan. Oleh karena itu pemerintah mengamanatkan setiap instansi untuk membuat pedoman dalam pengembangan sistem manajemen pengetahuan. Pedoman tersebut bisa diwujudkan dalam bentuk metodologi. Namun dari literatur yang berkembang belum ada metodologi pengembangan proyek sistem manajemen pengetahuan yang ditujukan khusus untuk mengelola pengetahuan pada sistem pemerintahan berbasis elektronik di Indonesia. Gap penelitian tersebut diharapkan dapat diisi dan dijelaskan dengan baik pada penelitian ini. Dengan menggunakan pendekatan method enginerring pada design science research, pertama-tama studi literatur dan wawancara dilakukan untuk menghasilkan fragmen proses serta prinsip-prinsip desain dalam pengembangan sistem manajemen pengetahuan dalam sistem pemerintahan berbasis elektronik di Indonesia. Selanjutnya dilakukan perakitan metodologi pengembangan sistem manajemen pengetahuan sesuai kaidah method engineering. Metodologi kemudian dievaluasi menggunakan penilaian ahli dengan pendekatan delphi method . Hasilnya terdapat 17 proses tahapan yang terbagi kedalam fase perencanaan, analisis, desain, implementasi, pemantauan dan evaluasi. Penilaian ahli juga mengindikasikan bahwa metodologi yang dibangun cukup valid, komprehensif dan mudah dimengerti. ......Government regulation No. 95 of 2018 regarding SPBE requires central and local governments to develop a knowledge management system. Nonetheless, central and many local governments are in a maze for developing such a system. This phenomenon is also reflected in the evaluation results of knowledge management maturity level, which is, on average, still at level 1. It indicates that knowledge management is not yet implemented using proper planning. Therefore, the government mandates that each agency creates a guideline for developing a knowledge management system. This guideline can be manifested in the form of methodology. No literature has discussed the methodology for developing a knowledge management system specific to managing knowledge in an electronic-based system in Indonesia. This gap in the literature is expected to be addressed and filled by this current study. Employing engineering method on design science research, this study first reviews the literature and conducts interviews to create process fragments and design principles for developing a knowledge management system in an electronic-based government system in Indonesia. Second, this study develops a methodology for developing a knowledge management system in line with the engineering method principles. Subsequently, the method is evaluated by experts employing the Delphi method approach. The results indicate 17 stage processes divided into several phases: planning, analysis, design, implementation, monitoring, and evaluation. The expert assessment also indicates that the developed methodology is valid, comprehensive, and easy to understand.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghama Adi Tama
Abstrak :
ABSTRAK
Sektor manufaktur merupakan sektor yang memberikan pengaruh besar terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Namun, tingginya kredit bermasalah pada sektor ini menjadi permasalahan yang serius sehingga pihak perbankan harus sangat berhati-hati dalam menyalurkan dananya. Salah satu metode yang digunakan untuk memprediksi tingkat profitabilias perusahaan adalah dengan menggunakan metode statistik yang berbasis rasio keuangan. Kekurangan yang dimiliki dari metode ini adalah tidak dipertimbangkannya faktor-faktor non-keuangan sehingga hasil prediksi sepenuhnya menggunakan asumsi bahwa pola keuangan perusahaan di masa lalu dapat digunakan untuk memprediksi tingkat profitabilitas perusahaan di masa yang akan datang. Maka dari itu pada penelitian ini, peneliti merancang model pengambilan keputusan yaitu metode Delphi dan Analytical Hierarchy Process untuk menilai performa perusahaan manufaktur. Kelebihan dari metode ini adalah mampu mempertimbangkan kriteria-kriteria kualitatif dan kuantitatif dalam pengambilan keputusan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa faktor yang berkonstribusi besar terhadap performa jangka pendek dan jangka panjang perusahaan adalah Debt to Equity Ratio, Brand Image, dan Competition Intensity
ABSTRACT
Manufacturing sector is a sector that give a major contribution on the growth of Gross Domestic Product (GDP) in Indonesia. However, the increasing of Non Performing Loan (NPL) Ratio of this sector become a serious problem that make financial institution have to be careful when investing in this sector. Method that commonly used for predict the profitability of company is statistical method based on financial ratio. The weakness of this methodology is there is no consideration of non-financial factor that effect company?s profitablity. So, the result from this method really depend on the assumption that the financial statement pattern can be used to predict company?s profitability in the future. Therefore in this study, researcher use Delphi and Analytical Hierarchy Process to designed a decision making model for predicting company?s long term profitability. The advantage of this method is this method can consider qualitative and quantitative criteria for making a decision. Research result show that Debt to Equity Ratio, Brand Image, and Competition Intensity have a major contribution on the short-term and long-term profitability of a company.
2016
S63318
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Anggia Bunga
Abstrak :
Latar Belakang: Sindrom mata kering atau dry eye sebagai suatu penyakit multifaktor yang ditandai dengan hilangnya homeostasis lapisan air mata diikuti dengan keluhan akibat instabilitas lapisan air mata, keadaan hiperosmolaritas, inflamasi dan kerusakan permukaan okular dimana abnormalitas neurosensori berperan penting. Keluhan subjektif dry eye disertai faktor resiko dapat menjadi suatu skala terukur melalui suatu kuesioner yang tervalidasi untuk menunjang penegakan diagnosis serta terapi pasien. Hingga saat ini belum terdapat suatu kuesioner dry eye spesifik yang terintegrasi mulai dari skrining, diagnosis hingga follow up untuk populasi Indonesia yang berbahasa Indonesia. Tujuan: Menghasilkan kuesioner untuk menyaring, mendiagnosis dan menilai hasil terapi dry eyes menggunakan metode modifikasi Delphi pada populasi di Indonesia. Metode: Menggunakan metode modifikasi Delphi yaitu metode dengan mengembangkan suatu studi literatur sistematis membentuk draft awal kuesioner dry eye yang kemudian ditanyakan kepada partisipan dokter spesialis mata ahli Infeksi dan Imunologi yang tergabung dalam Indonesian Ocular Infection and Immunology Society (INOIIS). Metode ini terdiri dari tiga ronde dan focus group discussion (tentatif). Hasil: Dua puluh tujuh partisipan dokter spesialis mata Infeksi dan Imunologi mengikuti 3 ronde metode modifikasi Delphi hingga akhir. Telaah sistematik dilakukan dan mendapatkan kuesioner dengan validitas dan reliabilitas baik yang dijadikan bahan pertimbangan item pertanyaan awal pada ronde 1. Didapatkan 22 item pertanyaan pada kategori pertanyaan skrining, 6 item pertanyaan pada kategori diagnosis dan 9 item pertanyaan pada kategori follow up. Kesimpulan: Seluruh pertanyaan pada item pertanyaan skrining, diagnosis dan follow up pada kuesioner sindrom mata kering merupakan hasil kesepakan yang didapatkan melalui tiga ronde metode modifikasi Delphi. ......Background: Dry eye syndrome is a multifactorial disease characterized by loss of tear film homeostasis followed by complaints of tear film instability, hyperosmolarity, inflammation and damage to the ocular surface in which neurosensory abnormalities play an important role. Subjective complaints of dry eye with risk factors can be a measurable scale through a validated questionnaire to support diagnosis and patient therapy. There is no specific and comprehensive dry eye questionnaire for screening, diagnose and follow up dry eye patient for the Indonesian population. Objective: Produced a questionnaire to screen, diagnose and assess the results of dry eyes therapy using the modified Delphi method in Indonesia. Method: Using the modified Delphi method, which is a method by developing a systematic literature study to form an initial draft of a dry eye questionnaire which then asked to participants the subspecialist ophthalmologists in Infection and Immunology who are member of the Indonesian Ocular Infection and Immunology Society (INOIIS). This method consists of three rounds and a focus group discussion (tentative). Result: Twenty-seven participants, ophthalmologists of the infection and immunology subspecialists, followed 3 rounds of the modified Delphi method until the end. A systematic review was carried out and obtained a questionnaire with good validity and reliability which was used as the draft of the initial question items in round 1. There were 22 question items in the screening question category, 6 question items in the diagnosis category and 9 question items in the follow-up category. Conclusion: All questions on the screening, diagnosis and follow-up questions on the dry eye syndrome questionnaire were the result of agreement obtained through three rounds of the modified Delphi method.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>