Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Aida
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian mengenai dosis ekuivalen pada staf intervensional yang dilakukan di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta dengan menggunakan TLD-100 Rod dan TLD-100 Chip sebagai dosimeter personal. Hasil dari pengukuran dosis ekuivalen untuk prosedur PCI dengan menggunakan TLD-100 Rod lebih besar dosis yang diterima dibandingkan dengan menggunakan TLD-100 Chip. Perbedaan rata-rata antara hasil dari TLD-100 Rod dan TLD-100 Chip adalah 34.2%. Dari hasil pembacaan TLD-100 Rod dosis yang paling besar pada perawat adalah di titik pengukuran bagian gonad di luar apron. Untuk dokter dosis yang paling besar juga didapat di titik pengukuran bagian gonad apabila tidak memakai apron. Di lain pihak, dari hasil pembacaan TLD-100 Chip dosis yang paling besar pada perawat adalah di titik pengukuran bagian tiroid dan pada dokter dosis yang paling besar di titik pengukuran bagian tangan. Dari penelitian ini juga melakukan pengukuran dosis output yang bertujuan untuk mengetahui laju dosis pada titik IRP. Hasil dari pengukuran laju kerma udara per mA adalah 0,061 mGy/mAs sampai 0.257 mGy/mAs. Hasil laju dosis pada titik IRP dibandingkan dengan laju dosis staf dan didapat hasil persentase yang sangat kecil. Nilai DAP tidak signifikan berkorelasi dengan tingkat radiasi hamburan. Dosis ekuivalen yang didapat staf kecil sedangkan nilai DAP yang didapat besar. Rata-rata hasil pengukuran intensitas apron dengan menggunakan TLD-100 Rod dan TLD-100 Chip adalah 43.83% sampai 95.91% pada pengukuran staf perawat dan 37.38% sampai 95.91% pada pengukuran staf dokter. Sedangkan untuk tirai kaca Pb adalah 97.77 % sampai 98.95% dan untuk tirai Pb adalah 98.5% sampai 99.27%. ......The equivalent dose for staffs doing interventional radiology have been done at National Cardiovascular Center Harapan Kita Hospital using TLD-100 chip and TLD-100 rod as personal detector. The results shows that the dose equivalent for PCI procedures using TLD-100 rod received larger doses than TLD-100 chip. The average dose difference between TLD-100 rod and TLD-100 chip is 34.2%. The greatest dose of TLD-100 rod was occurred at gonad point for nurses and medical doctors, whereas it was occurred at thyroid and hand point of measurement in TLD-100 chip for nurse and medical doctor respectively. In this study was performed the measurements dose rate at the point of IRP (Interventional Refferences Point). The results of measurements of air Kerma rate per mA was in the range of 0.061 mGy / mAs to 0.257 mGy / mAs and if it was comparison the IRP to dose rate staffs in very small percentage. The DAP value was not significantly in correlated with the level of radiation scattering. However, the dose equivalent obtained of staffs was very small while the DAP value is high. In addition, the average of the intensity measurement of the apron using TLD-100 rod and TLD-100 chips were in the range of 43.83% to 95.91% for nursing staff and in the range of 37.38% to 95.91% for medical staff. As for glass curtain Pb was 98.95% to 113.79% and for curtains was 98.5% Pb to 99.27%.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S47213
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah
Abstrak :
ABSTRAK
Teknologi Internet of Things (IoT) menjadi salah satu kebutuhan yang terus meningkat, dan tentunya memunculkan risiko dan tantangan keamanan informasi. Mengingat serangan terhadap perangkat IoT juga semakin meningkat, aspek keamanan menjadi bagian utama dalam implementasi IoT salah satunya adalah teknik kriptografi. Dari segi teknik kriptografi, lightweight cryptography dibutuhkan untuk memenuhi aspek keamanan informasi sekaligus didesain untuk diterapkan pada perangkat IoT. PRESENT merupakan salah satu algoritma block cipher ultra lightweight yang banyak diimplementasikan karena telah teruji ringan dan cepat, serta termasuk dalam salah satu algoritma lightweight yang direkomendasikan pada standar ISO/IEC 29192-2. Namun beberapa peneliti telah melakukan analisis kelemahan algoritma PRESENT terhadap suatu cryptanalysis salah satunya adalah improbable differential cryptanalysis. Improbable differential cryptanalysis merupakan gabungan dari metode impossible differential characteristic dan differential characteristic. Metode improbable differential cryptanalysis ini memanfaatkan karakteristik unik berupa undisturbed bit dari s-box PRESENT untuk membentuk pola dalam melakukan analisis cryptanalysis. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan analisis dan pengembangan algoritma modifikasi PRESENT berdasarkan ketahanannya terhadap potensi improbable differential cryptanalysis. Modifikasi algoritma dilakukan dengan mengganti s-box PRESENT menggunakan 9 (sembilan) pilihan s-box yang meliputi 4 (empat) s-box SERPENT, s-box BORON, s-box KLEIN, s-box LED, s-box RECTANGLE, dan s-box NES. Analisa yang dilakukan menggunakan uji Strict Avalanche Criterion (SAC), uji Differential Approximation Probability (DAP), dan analisa terhadap probabilitas karakteristik improbable differential yang dapat dibentuk. Berdasarkan hasil penelitian, substitution box KLEIN menghasilkan nilai uji SAC dan DAP yang paling baik dibandingkan 9 s-box lainnya yaitu memiliki nilai SAC rata-rata sebesar 0.59375 dan nilai DAP tertinggi sebesar 0.25 sebanyak 15. Serta berdasarkan hasil analisa improbable differential, algoritma modifikasi PRESENT yang menggunakan s-box KLEIN memiliki probabilitas terendah yaitu sebesar . Hal ini menunjukkan bahwa algoritma modifikasi PRESENT menggunakan s-box KLEIN memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap potensi dilakukannya improbable differential cryptanalysis.
ABSTRACT
Internet of Things (IoT) technology increased for needed, and it raises risks and challenges of information security. Considering that attacks on IoT devices are increasing, security aspects become a part important in the implementation of IoT, one of which is cryptography. In terms of cryptography techniques, lightweight cryptography is needed to comply with the information security aspects and designed to be applied to IoT devices. PRESENT is one of the ultra-lightweight block cipher algorithms that has been implemented because it has been tested small and fast. PRESENT is included in one of the lightweight algorithms recommended in the ISO/IEC 29192-2 standard, but some researchers have analyzed algorithm weaknesses. Improbable differential cryptanalysis is a combination of impossible differential characteristics and differential characteristics. This improbable differential cryptanalysis method uses a unique characteristic consisting of the uninterrupted bits of the PRESENT s-box to create a pattern for conducting cryptanalysis. Therefore, in this research, an analysis of the PRESENT modification algorithm is based on its resistance to improbable differential cryptanalysis potential. Algorithm modification is done by replacing PRESENT S-box using 9 (nine) s-box options, which include 4 (four) SERPENT s-boxes, BORON s-boxes, KLEIN s-boxes, LED s-boxes, RECTANGLE s-boxes, and NES s-boxes. The analysis is performed using Strict Avalanche Criterion (SAC) test, Differential Approximation Probability (DAP) test, and analysis of the probability of improbable differential characteristics that can be formed. Based on the results of the research, KLEIN substitution box produces the best SAC and DAP test values compared to 9 other s-boxes, which have an average SAC value of 0.59375 and the highest DAP value of 0.25 of 15. And based on the results of improbable differential analysis, PRESENT modification algorithm which use the KLEIN s-box has the lowest probability of. This shows that the PRESENT modification algorithm using the KLEIN s-box has better resistance to the potential for improbable differential cryptanalysis.
2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvina Gunawan
Abstrak :
Berdasarkan definisinya skizofrenia adalah sekelompok orang yang menderita gangguan psikotik dengan ciri-ciri adanya gangguan dalam proses berpikir, emosi dan tingkah Laku. Karena adanya ketidaksesuaian proses berpikir, kondisi emosi dan tingkah Laku orang Lain sulit untuk memahami penderita. Melalui wawancara, observasi dan penggunaan alat tes, pemahaman terhadap pasien skizofrenia mulai muncul. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah DAP. Pandangan individu terdapat dirinya akan mengarahkan individu dalam membentuk gambar orang. Oleh karena itu, gambar orang, yang didalamnya termasuk bentuk proyeksi dari pencitraan tubuh (body image), merupakan salah satu alat yang dapat mengungkapkan kebutuhan dan kronik yang dialami seorang individu. Dalam perkembangannya, berbagai variasi diberikan terhadap tes proyeksi, termasuk menggunakan Warna. Warna merupakan simbolisasi emosi. Penelitian ini merupakan studi kasus terhadap 4 orang pasien skizofrenia di RSAD di Mintoharjo. Masing-masing subjek diminta untuk menggambar orang, dengan menggunakan pensil. Setelah asosiasi selesai, subjek kembali diminta menggambar orang menggunakan krayon dan dilanjutkan dengan asosiasi gambar dan penghayatan subjek terhadap warna yang digunakan. Hasil dari kedelapan gambar menunjukan bahwa DAP berwarna dapat mendukung DAP standar serla memperkuat indikasi yang sudah ada. Dengan tambahan elemen warna, arti simbolis warna yang digunakan dapat menambah indikasi kebutuhan dan konflik yang dialami subjek. kebutuhan yang tampak dari keempat subek adalah kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan perlindungan, kebutuhan untuk bergantung pada orang Lain dan kebutuhan untuk afeksi. Untuk penelitian lanjutan, disarankan agar memperhatikan kelengkapan asosiasi cerita dan tingkat kesembuhan yang sudah dialami pasien. Dengan demikian hasil yang diperoleh akan Lebih komprehensif. Diperlukan juga wawancara yang mendalam sebagai konfirmasi data yang diperoleh melalui hasil tes DAP.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinayawati
Abstrak :
ABSTRAK
Radiografi dental panoramik merupakan teknik pencitraan untuk mendapatkan gambaran daerah mandibula dan seluruh dental dalam satu film. Telah dilakukan pengukuran dose-area product (DAP) dan dosis kulit phantom pada pemeriksaan dental panoramik dengan menggunakan TLD. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan variasi kondisi pengukuran sebanyak 4 variasi tegangan tabung yaitu 66 kV, 68 kV, 70 kV dan 72 kV dengan penggunaan mA tetap yaitu 3 mA dengan waktu paparan rata-rata 19 detik. Pengukuran DAP diperoleh dengan melakukan pengukuran output pesawat tanpa phantom mengguanakn TLD yang diletakkan pada slit sekunder yang sejajar dengan sumber berkas sinar-x. Hasil pengukuran diperoleh nilai yang bervariasi yaitu pada tegangan tabung 66 kV (80.554 mGy cm2), 68 kV (83.376 mGy cm2), 70 kV (93.154 mGy cm2), 72 kV (93.096 mGy cm2). Pengukuran dosis kulit dilakukan dengan meletakkan TLD di 4 lokasi penyinaran, yaitu : daerah kiri dagu (titik A), tengah dagu (titik B), kanan dagu (titik C) dan slit (titik D). Berdasarkan data pengukuran, dosis kulit pada titik B menerima dosis exit pada saat berkas sinar-x melewati TLD di titik B sedangkan dosis pada titik D menerima dosis exit selama pemeriksaan dental panoramik. Dosis kulit pada titik A dan C memperoleh dosis entrance dan exit. Metode untuk mengetahui estimasi dosis pasien pada pemeriksaan dental panoramic yang perlu dilakukan yaitu mengatahui output pesawat tanpa phantom dan distribusi dosis exit dengan phantom yang diukur selama penyinaran.
ABSTRACT
Panoramic dental radiography is the imaging technique to get an overview of the mandible and entire dental area in the one film. Measurements have been carried our dose-area product (DAP) and the phantom skin dose in panoramic dental examination using the TLD. Measurements were made using a variation of the measurement conditions as much as 4 variation of tube voltage is 66 kV, 68 kV, 70 kV and 72 kV with the use of fixed 3 mA with an average exposure time of 19 seconds. DAP measurements obtained by measuring the radiation output without phantom using TLD placed on the secondary slit parallel to the x-ray beam source. Measurement result obtained by varying the value of the tube voltage of 66 kV (80,554 mGy cm2), 68 kV (83,376 mGy cm2), 70 kV (93,154 mGy cm2), 72 kV (93,096 mGy cm2). Skin dose measurements made with TLD placed at 4 locations irradiation, namely : the left chin area (point A), middle chin (point B), right chin (point C) and slit (point D). Based on the measurement data, the skin dose at point B receives the exit dose at the time of x-ray beam through the TLD at point B while the dose at point D received the exit dose during panoramic dental examination. Skin dose at point A and C gain entrance and exit doses. Estimation method to determine patient dose in panoramic dental examination needs to be done is to move on the radiation output without the phantom and the phantom exit dose distributions measured during irradiation.
Universitas Indonesia, 2011
S677
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library