Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lubis, Indriana Karmila
Abstrak :
Penelitian mengenai keanekaragaman jenis Cyanobacteria di Perairan Situ Agathis, Kenanga, dan Ulin-Salam Universitas Indonesia pada bulan Juni--Agustus 2006 dan Juni--Agustus 2007 (musim kemarau) telah dilakukan. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk memperoleh data mengenai jenis-jenis Cyanobacteria dan mengetahui keanekaragaman jenisnya. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara melempar plankton net sejauh 5 m dan ditarik secara horizontal. Penelitian ini menggunakan data parameter lingkungan, yaitu suhu, pH, intensitas cahaya matahari, konduktivitas, kecerahan, cuaca, DO, total nitrogen dan fosfat. Sampel jenis Cyanobacteria dan marga fitoplankton lain dianalisis dengan cara mengidentifikasi komposisi pada sampel awetan dengan menggunakan metode subsampel. Jumlah jenis Cyanobacteria yang didapat, kemudian dianalisis menggunakan persamaan indeks keanekaragaman Shannon- Weiner. Cyanobacteria yang ditemukan terdiri dari Bangsa Chroococcales dan Oscillatoriales. Rerata indeks keanekaragaman jenis Cyanobacteria di Situ Agathis, Kenanga, dan Ulin-Salam pada bulan Juni--Agustus 2006 masing-masing sebesar 0,99; 0,9; dan 1,06, sedangkan pada 2007 sebesar 0,6; 0,9; dan 1,07.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S31553
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Sediadi
Abstrak :
Telah diketahui bahwa perairan Laut Banda sangat dipengaruhi oleh faktor musiman yang mempengaruhi kondisi fitoplankton. Tetapi informasi kondisi fitoplankton, khusus kelompok Cyanobacteria pada Musim Peralihan belum banyak terungkap. Untuk itu dilakukan penelitian pada bulan Oktober 1998 dan November 1999 yang dianggap mewakili Musim Peralihan dengan mengambil contoh fitoplankton dari permukaan sampai kedalaman 200 m untuk mengetahui kelimpahan, komposisi dan distribusi Cyanobacteria. Kelimpahan Trichodesmium erahtraeum berkisar antara 0,02-1,2 x 102 koloni m-3, nilai tertinggi dijumpai di kedalaman 100 m dan terendah di kedalaman 200 m. Kelimpahan Trichodesmium thiebautii berkisar antara 0-8,8 x 102 sel m-3. Distribusi Trichodesmium erythraeum dijumpai pada kedalaman 50 m kelimpahannya relatif tinggi yang dipengaruhi oleh kondisi nitrat perairan (r2 =28,30 %) dan suhu perairan (r2 =17,30 %). Berdasarkan kelimpahan, keanekaragaman, kemerataan dan distribusinya Trichodesmium eryhtraeum dan Trichodesmium thiebautii mendominasi pada musim peralihan.
Domination of Cyanobacteria at Transition Monsoon around Banda Sea Area. Banda Sea had affected by monsoon factor, this condition also influenced fitoplankton condition, but information about fitoplankton condition especially Cyanobacteria group still not complete yet. Therefore had done the researched about fitoplankton in October 1998 and November 1999, that months is regarded as vice of transition monsoon. Fitoplankton samples were taken from the surface to 200 m depth to known the abundant, composition, and distribution of Cyanobacteria. The results showed that the abundant of Trichodesmium erahtraeum varied between 0.02-1.2 x 102 coloni m-3, the highest vale found in 100 m depth and the lowest in 200 m depth. The abundance of Trichodesmium thiebautii varied between 0-8.8 x 102 cel m-3. Distribution of Trichodesmium erythraeum found until 50 m depth, their abundance high relative, this condition caused by nitrate concentration (r2 =28,30 %) and temperature (r2 =17,30 %). Based on their abundance, diversity, evenness and distribution Trichodesmium eryhtraeum dan Trichodesmium thiebautii dominated in transition monsoon.
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sandi Permadi
Abstrak :
Arthrospira sp. merupakan salah satu cyanobacteria berfilamen yang hidup di perairan tawar maupun laut dan merupakan jenis yang dapat dikonsumsi oleh manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi Arthrospira sp. indigenous Indonesia dari perairan muara Cisadane untuk ditumbuhkan dalam kondisi laboratorium melalui proses adaptasi lingkungan dan mengetahui kandungan protein, lemak, fikosianin dan antioksidan yang dimiliki. Isolasi dilakukan dengan metode single cell isolation. Proses perbanyakan sel isolat dilakukan dengan metode seleksi media berupa perlakuan ragam salinitas pada media Walne yang akan dijadikan acuan dalam proses kultivasi semi-massal Arthrospira sp. Kultivasi semi-massal dilakukan untuk memperoleh sampel biomassa yang akan digunakan untuk analisa kandungan protein, lemak, fikosianin dan aktifitas antioksidan. Isolat dengan ciri morfologi berbentuk spiral dengan pigmen hijau, trikoma helik kiri dan septum yang jelas terlihat menggunakan mikroskop cahaya telah berhasil diisolasi yang diduga kuat sebagai Arthrospira sp. Isolat berhasil ditumbuhkan dalam skala semi-massal pada level salinitas 16 ppt dengan menggunakan media Walne. Produktifitas biomassa kering 0,2 gr/L yang diperoleh pada durasi kultivasi 19 hari. Hasil analisa sampel biomassa Arthrospira sp. menunjukan kandungan protein sebesar 29,6 – 31,7%, kandungan lemak 3,3 – 3,9 %, dan kandungan fikobiliprotein 0,23 – 0,3 mg/ml yang diperoleh dengan metode ekstraksi Freezing-Thawing serta memiliki aktifitas anti-oksidan yang termasuk lemah. Dapat disimpulkan bahwa isolat yang diperoleh termasuk dalam genus Arthrospira sp. dengan kandungan protein, lemak, fikobiliprotein dan aktifitas antioksidan yang rendah, sehingga perlu dilakukan optimasi pada proses kultivasi untuk meningkatkan profil nutrisi. ......Arthrospira sp. is one of the filamentous cyanobacteria that lives in both fresh and marine waters and is a type that can be consumed by humans. This study aims to isolate Arthrospira sp. indigenous Indonesian from the waters of the Cisadane estuary to be grown in laboratory conditions through a process of environmental adaptation and to determine the content of protein, fat, phycocyanin and antioxidants possessed. Isolation is done by single sell isolation method. The process of propagation of isolates was carried out using a media selection method in the form of various salinity treatments and various microalgae nutrient media which will be used as a reference in the semi-mass cultivation process of Arthrospira sp. Semi-mass cultivation was carried out to obtain biomass samples to be used for analysis of protein, fat, phycocyanin content and antioxidant activity. Isolates with morphological characteristics in the form of a spiral with green pigment, left helical trichomes and a clearly visible septum using a light microscope have been isolated which is strongly suspected to be Arthrospira sp. The isolates were successfully grown on a semi-mass scale at a salinity level of 16 ppt using Walne media. The dry biomass productivity of 0,2 g/L obtained at a cultivation duration of 19 days. The results of the analysis of biomass samples of Arthrospira sp. showed protein content of 29,6 – 31,7%, fat content of 3,3 – 3,9%, and fikobiliprotein content of 0,23 – 0,3 mg/ml obtained by Freezing-Thawing extraction method along had weak anti-oxidant activity. It can be concluded that the isolates are included in the genus Arthrospira sp. with low protein, fat, phycobiliprotein content and antioxidant activity, so it is necessary to optimize the cultivation process to improve the nutritional profile.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian mengenai keanekaragaman Cyanobacteria di perairan Situ Agathis, Kenanga, dan Ulin-Salam Kampus Universitas Indonesia Depok pada bulan Januari--Maret 2005. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan plankton net dengan mata jaring 20 μm yang ditarik secara horizontal. Parameter lingkungan perairan yang diukur, antara lain suhu perairan, intensitas cahaya matahari, pH, kecerahan, dan konduktivitas. Hasil identifikasi dan pencacahan sampel di ketiga situ diperoleh dua bangsa Cyanobacteria, yaitu Chroococcales dan Oscillatoriales. Cyanobacteria yang ditemukan di Situ Agathis sebanyak 7 jenis, di Situ Kenanga sebanyak 9 jenis, dan di Situ Ulin-Salam sebanyak 6 jenis. Jenis-jenis yang ditemukan adalah Arthrospira sp., Borzia sp., Chroococcus sp., Merismopedia sp., Microcystis aeruginosa, Microcystis sp., Oscillatoria agardhii, Oscillatoria sp. 1, Oscillatoria sp. 2, dan Spirulina sp. Rerata indeks keanekaragaman Shannon-Wiener tertinggi (1,365) terdapat di Situ Ulin- Salam dan rerata indeks keanekaragaman terendah (1,031) terdapat di Situ Agathis. Indeks kesamaan Sorensen menunjukkan tingkat kesamaan Cyanobacteria yang cukup tinggi di antara ketiga situ (70,59--76,93%).
Universitas Indonesia, 2006
S31403
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian mengenai keanekaragaman Cyanobacteria di Situ Agathis, Situ Kenanga, dan Situ Ulin-Salam. Penelitian bertujuan untuk mengetahui komposisi dan keanekaragaman Cyanobacteria di ketiga situ tersebut pada bulan September--November 2005. Sampel Cyanobacteria diambil secara horizontal menggunakan plankton net dengan mata jaring 20 μm dan dicacah menggunakan metode subsampel. Hasil penelitian diperoleh 12 jenis, yaitu dari bangsa Chroococcales (5 jenis) dan Oscillatoriales (7 jenis). Kepadatan tertinggi Cyanobacteria di Situ Agathis (1007200 plankter/m3), Situ Kenanga (878400 plankter/m3), dan Situ Ulin- Salam (703200 plankter/m3) dicapai pada bulan Oktober 2005. Nilai indeks keanekaragaman Shannon-Weiner (H`=1,18--1,64) dipengaruhi nilai dominasi jenis Oscillatoria agardhii, Oscillatoria sp.3 dan Merismopedia sp. Kesamaan tertinggi komunitas Cyanobacteria terdapat di Situ Kenanga dan Situ Ulin-Salam (CN=0,616). Musim diduga mempengaruhi pengelompokan kesamaan komunitas Cyanobacteria antara ketiga situ.
Universitas Indonesia, 2006
S31469
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dalimunthe, Hema Saira
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S31554
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldila Amini Nasrul
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian mengenai optimasi teknik hidrolisis selubung mucilage untuk meningkatkan konsentrasi dan kemurnian DNA Cyanobacteria filamen lurus yang ditumbuhkan pada medium dengan dan tanpa unsur nitrogen telah dilakukan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh homogenisasi dengan glass beads dan penambahan nitrogen pada medium terhadap penghilangan selubung mucilage strain Cyanobacteria filamen lurus. Strain Cyanobacteria yang digunakan adalah SO-24, SO-115, dan SO-163. Masing-masing strain uji ditumbuhkan di medium Blue-Green 11 BG-11 dengan dan tanpa unsur nitrogen, kemudian dilakukan homogenisasi dengan glass beads, hidrolisis selubung, dan ekstraksi DNA. Efektivitas optimasi teknik hidrolisis dilihat berdasarkan hasil pengamatan mikroskopik dengan dan tanpa pengecatan negatif, serta berdasarkan hasil pengukuran konsentrasi dan kemurnian DNA. Hasil penelitian menunjukkan proses homogenisasi tidak memberikan pengaruh terhadap penghilangan selubung mucilage, sedangkan penambahan nitrogen pada medium memengaruhi penghilangan selubung mucilage pada ketiga strain uji. Teknik hidrolisis efektif untuk menghilangkan selubung mucilage strain SO-24 pada medium dengan dan tanpa unsur nitrogen. Sementara itu, strain SO-115 dan SO-163 hanya efektif pada medium dengan unsur nitrogen. Ketiga strain uji menghasilkan konsentrasi DNA yang rendah yaitu berkisar dari 1,58 mdash;4,52 ng/ L dengan kemurnian DNA di bawah 1,8.
ABSTRACT
Research on the optimization of hydrolysis techniques to improved DNA concentration and purity of filamentous Cyanobacteria which were grown in medium with and without nitrogen content has been conducted. The research aims to know the effect of homogenization with glass beads and addition of nitrogen in medium on mucilage sheath removal of filamentous Cyanobacteria. Strains of Cyanobacteria was used is SO 24, SO 115, and SO 163. Each strain was grown in Blue Green 11 BG 11 medium with and without nitrogen content, and then homogenized with glass beads, hydrolyzed process, and DNA was extracted. The effectivity of hydrolysis techniques was achieved based on microscopic observation with and without negative staining, and based on measuring result of DNA concentration and purity. The result showed that homogenization process doesn rsquo t affect mucilage sheath removal, however addition of nitrogen affects mucilage sheath removal. The hydrolysis techniques effective on mucilage sheath removal from strain SO 24 which was grown in medium with and without nitrogen content. Meanwhile, for strain SO 115 and SO 163 were effective only in medium with nitrogen content. The result of DNA concentration showed that all of strains showed low DNA concentration with value range from 1,58 mdash 4,52 ng L with DNA purity was below 1,8.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafi Ilham Mahendra
Abstrak :
Besarnya penggunaan bahan bakar fosil sebagai sumber energi dan maraknya penebangan hutan menyebabkan peningkatan kadar gas rumah kaca terutama karbon dioksida (CO2) di atmosfir. Kultivasi mikroalga untuk produksi Biofuel dapat menjadi metode biofiksasi CO2. Penelitian mengenai biofiksasi CO2 pada Synechococcus HS-9 dengan variasi kecepatan aerasi telah dilakukan pada Rectangular Airlift Photobioreactor. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kecepatan aerasi yang optimal terhadap biofiksasi CO2 pada Synechococcus HS-9 dan mengetahui pengaruh kecepatan aerasi terhadap pertumbuhan Synechococcus HS-9. Kultivasi mikroalga dilakukan dengan konsentrasi aerasi 1,5 % dengan variasi kecepatan aerasi 0,5 LPM, 1 LPM, dan 2 LPM. Hasil penelitian menunjukkan efisiensi reduksi CO2 optimal pada kecepatan aerasi 0,5 LPM. Efisiensi reduksi CO2 rata-rata pada kecepatan aerasi 0,5 LPM, 1 LPM, dan 2 LPM berturut-turut sebesar 80 %, 71 %, dan 32 %. Biofixation rate pada kecepatan aerasi 0,5 LPM, 1 LPM, dan 2 LPM berturut-turut sebesar 0,03 g/L/D, 0,27 g/L/D, dan 0,15 g/L/D. ......The large use of fossil fuels as an energy source and rampant deforestation have led to increased levels of greenhouse gases, especially carbon dioxide (CO2) in the atmosphere. Microalgae cultivation for biofuel production can be a method of CO2 biofixation. Research on biofixation of CO2 in Synechococcus HS-9 with variations in aeration speed has been carried out on the Rectangular Airlift Photobioreactor. The aims of the study were to determine the optimal aeration speed for CO2 biofixation in Synechococcus HS[1]9 and to determine the effect of aeration speed on the growth of Synechococcus HS-9. Microalgae cultivation was carried out with aeration concentration of 1.5 % with variations in aeration speed of 0.5 LPM, 1 LPM, and 2 LPM. The results showed the optimal CO2 reduction efficiency at an aeration speed of 0.5 LPM. The average CO2 reduction efficiency at aeration rates of 0.5 LPM, 1 LPM, and 2 LPM was 80 %, 71 %, and 32 %, respectively. The biofixation rate at aeration rates of 0.5 LPM, 1 LPM, and 2 LPM were 0.03 g/L/D, 0.27 g/L/D, and 0.15 g/L/D, respectively.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karen Graciana Setiawan
Abstrak :
Latar Belakang Stres oksidatif meningkatan proses penuaan, khusunya pada ginjal. Penuaan pada ginjal dapat menyebabkan perubahan struktural sehingga terjadi penurunan fungsi ginjal. Tingkat stres oksidatif dapat dilihat melalui aktivitas spesifik katalase (biomarker). Spirulina memiliki berbagai kandungan antioksidan yang dapat mencegah terjadinya stress oksidatif. Studi ini mengukur efektivitas Spirulina terhadap aktivitas spesifik katalase ginjal tikus. Metode Studi berdesain eksperimental analitik yang menggunakan 30 tikus Wistar yang dikelompokan menjadi kontrol dan Spirulina di setiap kelompok usia tikus (12, 18, dan 24 minggu). Kelompok Spirulina diberikan 250 mg/kg BB/hari Spirulina selama 29 hari peroral melalui sonde lambung. Ginjal tikus diambil dan dihomogenkan untuk dihitung aktivitas spesifik katalasenya menggunakan metode spektrofotometri Mates. Hasil dianalisis menggunakan uji T independent dan ANOVA satu arah. Hasil Dalam uji-T independen, Spirulina menurunkan aktivitas katalase spesifik secara signifikan (p <0.05). Nilai p untuk umur 12 minggu, 18 minggu, dan 24 minggu masing-masing adalah 0.019, 0.000, dan 0.000. Selain itu, tes ANOVA satu arah menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan dari perubahan aktivitas spesifik katalase antara kelompok umur (p = 0.061). Kesimpulan Spirulina efektif dalam mengurangi stres oksidatif, ditunjukkan dengan penurunan aktivitas spesifik katalase yang signifikan. Kemudian, manfaat Spirulina sebanding untuk semua kemlopok umur karena perubahan aktivitas spesifik katalase antar umur tidak signifikan. Maka, Spirulina dapat digunakan untuk mencegah dan memperlambat perkembangan penuaan ginjal pada usia berapapun. ......Introduction Oxidative stress increases the aging process, particularly the kidney. Aging of the kidney can cause structural changes resulting in decreased kidney function. The level of oxidative stress can be seen through catalase specific activity (biomarker). Spirulina has various antioxidant components that can prevent oxidative stress. This study measured the effectiveness of Spirulina on catalase specific activity in rat kidneys. Method This study used an analytic experimental design using 30 Wistar rats grouped as controls and Spirulina in each age group of rats (12, 18, and 24 weeks). The Spirulina group was given 250 mg/kg BW/day of Spirulina for 29 days orally through a gastric tube. Rat kidneys were taken and homogenized to calculate the catalase specific activity using the Mates spectrophotometric method. The results were analyzed by independent t-test and one-way ANOVA. Results In independent T-test, Spirulina decreases the catalase specific activity significantly (p < 0.05). The p-value for 12-week-old, 18-week-old, and 24-week-old is 0.019, 0.000, and 0.000, respectively. Additionally, one-way ANOVA test does not show any significant differences in change in catalase specific activity between age groups (p = 0.061). Conclusion Spirulina effectively decreases oxidative stress since the decrease in catalase specific activity is significant. Additionally, Spirulina’s benefit is comparable for all age groups since the change in catalase specific activity between age groups is insignificant. Thus, Spirulina can be used to prevent and slow down the progression of kidney aging at any age.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Baulina, Olga I.
Abstrak :
This book offers an in-depth analysis of the cell biology of cyanobacteria, a group of phototrophic microorganisms performing an important function in the biosphere. The chapters present the author’s and her colleagues’ pioneering investigations of the ultrastructure of cyanobacteria under high-light and dark conditions, during irradiation by extremely high fluxes of light, in the course of L-transformation and within model associations and natural symbioses with plants. Diverse patterns of ultrastructural change are illustrated in electron micrographs and schematics. The book further introduces a new concept of “bacterial ultrastructural plasticity” - the reversible rearrangement of ultrastructure in response to environmental changes, as a strategy for finding and investigating cell adaptation mechanisms and intraspecies structural diversity of cyanobacteria and other prokaryotes.
Berlin: [, Springer], 2012
e20418011
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>