Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marsdenia
Abstrak :
Peningkatan efisiensi pengelolaan Rumah Sakit secara terus menerus merupakan pedoman pengelolaan keuangan yang mutlak harus diadopsi oleh Rumah Sakit manapun, dimana efisiensi yang tinggi akan meningkatkan keunggulan kompetitif dan peningkatan pendapatan dan akhirnya meningkatkan kemampuan keuangan RS untuk mensejahterakan anggotanya. Berdasarkan Laporan Keuangan RSUBY diketahui bahwa laba atas operasi RSUBY ada kecenderungan terus menurun dari tahun ketahun (yang diperoleh dari laba operasi kotor dikurangi dengan biaya administrasi dan umum), bahkan untuk tahun 2001, saldonya sudah negatif, tetapi untuk laba bersih RSUBY masih positif walaupun 10 tahun terakhir juga terus mengalami penurunan. Salah satu penyebab turunnya laba operasi ini adalah karena kondisi likuiditas Rumah Sakit yang kurang bagus ditandai dengan penurunan modal kerja yang sangat drastis (50%) pada tahun 2001. Rasio likuiditas terlihat cenderung mengalami penurunan yang cukup lebar, terutama untuk angka rasio lancar untuk tahun 2001 (2,32 menjadi 1,42). Begitu juga dengan angka rasio cair, rasio kas cenderung terjadi penurunan yang segera harus dicermati penyebabnya dan dicari solusi bagaimana/apa untuk mengelolanya. Untuk mencapai tujuan penelitian dikembangkan rancangan penelitian operasional (Operation Research) yaitu penelitian yang menggunakan data kuantitatif dan data kualitatif untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan penelitian. Data kualitatif diperoleh melalui wawancara mendalam dan data kuantitatif diperoleh dari laporan keuangan RS. Hasil penelitian menunjukkan Rasio Lancar RSUBY masih dalam ukuran baku kecuali pada tahun 2001 dibawah standar yaitu 1.42. Rasio yang lebih sensitif yaitu rasio cair untuk tahun 2000 dalam ukuran baku, tetapi untuk tahun 2001 dan 2001 batas bawah dari ukuran baku. Rasio kas dalam kondisi batas bawah juga kecuali untuk tahun 2000. Rasio perputaran piutang RSUBY untuk tiga tahun terakhir makin kecil yang artinya piutang makin lama waktu tertagihnya. Periode rata-rata pengumpulan piutang masih dalam ukuran baku 14-21 han . Rasio perputaran persediaan masih dibawah ukuran baku (24-32 kali setahun). Rasio rata-rata persediaan tersimpan di gudang tiga tahun terakhir adalah 16 dan 21 hari sampai pesan lagi. Rasio Lancar RSUBY secara nominal memang masih dibatas aman untuk tahun 2002 yaitu 13-2.00, tetapi nilai rill dari rasio tersebut sebenarnya jauh dibawah itu, hal ini karena: a) piutang jaminan yang overstated :yang dinilai terlalu tinggi, dan ada yang berumur diatas 3 tahun masih tercantum di Neraca sebagai harta lancar padahal harta lancar merupakan harta yang bisa dikonversikan menjadi tunai atau ekuivalennya dalam jangka waktu kurang dari satu tahun buku, yang artinya harta lancar dari RSUBY adalah overstated b) Piutang Perorangan yang overstated: Untuk Piutang perorangan ini ternyata sebesar 85% dari total saldo berumur diatas 3 bulan, yang artinya tingkat ketertagihannya adalah sangat kecil, apalagi piutang perorangan ini tidak dijamin dengan barang yang senilai dengan nilai dari piutang itu sandhi, sehingga sangat sukar untuk dikonversikan sebagai kas. Artinya Rasio Lancar adalah overstated. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa RSUBY masih bisa berbenah diri dan memperbaiki kondisi rasio lancarnya melalui pengelolaan yang tepat dan melakukan pengendalian yang memadai atas komponen rasio lancar yaitu pada saat proses terjadinya penerimaan kas, pengeluaran kas, proses terjadinya piutang dan pengadaan persediaan obat. Daftar bacaan : 31 (1968-2002)
RSU Bhakti Yudha's Current Ratio Analysis for the year 2000, 2001, 2002 The Persistent increase on hospital management efficiency is a basic guidance for financial management which should be adopted by all hospitals, as a high efficiency will increase competitive advantage and profit as the result of efficiency, the hospital ability to give financial benefits grows. Based on RSUBY Financial Statement, we know that the Return/Profit from Operating tends to decrease from year to year (Operating Profit = Gross Profit from Operating - General and Administrative Expense), in 2001 the Gross Operating Profit was on negative balance, even though Net Profit still has a positive balance. The Net Profit for the last 10 years tends to decrease, one reason of the decrease for Operating Profit was the liquidity problem, due to the drastic decrease of working capital (almost 50%) in the 2001 compared to 2000. Liquidity Ratio also tends to decrease decisively, for example current ratio in the 2001 was almost half compared to 2000 ratio (from 2.4 to 1.42). Other Ratios such as Acid Test Ratio, Cash Ratio and others liquidity ratio also have a tendency to go down, for which we should find out the reason and come up with solutions. In this Thesis, the author use Operation Research Method, namely The Method used quantitative data and qualitative data to rech the goals of the research. Quantitative data are got from RSUBY's Financial Statement; and Qualitative data are got from indepth interviews with the Staff. The Research shows that RSUBY's Current Ratio are still in a normal range except in the year of 2001 was below the standard (1.42). The more sensitive ratio, Acid Test Ratio, is still in normal range in the year of 2000, but in the year of 2001, and 2002, the ratios are in the lowest bend of normal range. Cash Ratios for many years are also in the lowest bend of the normal range except for the year of 2000. Receivable Turnover Ratios for the last three years go smaller showing that Receivables took longer time to collect, the normal range for Receivable Turnover is 14 up to 20 days, Stock Turnover Ratios are below the standard range ( 24- 32 times per year), The Average Stock held in The Warehouse is between 16 up to 21 days. The value of Current Ratio is got from comparison between Current Assets and Current Liabilities. Nominally, RSUBY's Current Ratio in 2002 is in the state bend; namely, 1.5 - 2.00, in the real term, the ratio shows on contradictory pictures. The reasons are a) Guaranteed Receivables are valued above the normal practice (Overstated) b) Over Stated of Non Guaranteed Receivables/Personal Receivables. Based on this research, the author thinks that there are some rooms for RSUBY's management to fit their current ratio problem. There are several suggestions that the management can adopt; namely controlling cash out flow and cash inflow, reevaluating Receivables Policy, reforming the supply of Inventories (Medicine) procedures. References : 31 (1968-2002)
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12728
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Susanti Johan
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris pengaruh Leverage, Return On Equity dan Current Ratio terhadap harga saham pada perusahaan Feed Animal Husbandry yang terdaftar di BEI periode 2008-2013. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 5 perusahaan Feed Animal Husbandry. Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Metode analisis data yang digunakan adalah Regresi Linear Berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa Leverage, Return On Equity, dan rasio lancar secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Secara parsial variabel Return On Equity dan Rasio lancer berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Sedangkan variabel Leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Jakarta: Pusat Kajian Ilmu Ekonomi (Puskanomi) Universitas Indraprasta PGRI, 2017
330 JABE 3:3 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Zahrah
Abstrak :
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas pada perusahaan jasa sub sektor telekomunikasi di indonesia studi pada perusahaan jasa yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2009 - 2016 . Penelitian ini dilakukan pada 5 perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data penelitian bersumber dari data sekunder yaitu laporan keuangan 5 perusahaan telekomunikasi tahun 2009 sampai dengan 2016. Analisis data menggunakan regresi linier berganda untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pengolahan data dilakukan menggunakan aplikasi EViews 10.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama periode 2009-2016 terdapat penemuan variable current ratio dan net working capital secara parsial berpengaruh positif tidak signifikan terhadap return on asset, dan variabel quick ratio dan secara parsial berpengaruh negative tidak signifikan terhadap return on asset.
The objective of this research is to examine the effect of liquidity on profitability in telecommunication sector company in indonesia study on service company listed in stock exchange indonesia year 2009-2016. This research was conducted on 5 telecommunication companies listed in Bursa Efek Indonesia. The research data is sourced from secondary data that is financial report of 5 telecommunication company in 2009 until 2016. Data analysis using multiple linear regression to test the influence of independent variable to dependent variable Data processing is done using application of EViews 10.0. The result of research indicate that during period 2009 2016 there is the discovery of variable current ratio and net working capital partially positive effect is not significant to return on asset, and variable quick ratio partially not significant negative effect on return on asset.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Yulianti Adam
Abstrak :
BOR sebagai salah satu indikator pelayanan Rumah Sakit jika mengalami peningkatan, maka akan diikuti dengan peningkatan pendapatan Rumah Sakit. Oleh karena itu, tidak jarang Rumah Sakit terus berupaya meningkatkan kunjungan, dalam hal ini pemanfaatan layanan Rawat Inap (BOR) agar pendapatan juga mengalami peningkatan. Rasio Lancar sebagai salah satu indikator penilaian keuangan Rumah Sakit, dalam hal ini Likuiditas Rumah Sakit merupakan indikator penilaian yang sering digunakan untuk menggambarkan kondisi likuiditas suatu perusahaan (Newmann, 1988). Melalui Rasio Lancar inilah suatu perusahaan, dalam hal ini Rumah Sakit dapat menilai seberapa jauh Rumah Sakit mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Jika Rasio Lancar berada di atas nilai 2 (dua), maka perusahaan memiliki kemampuan yang baik untuk memenuhi kewajiban lancarnya, dan begitu pula sebaliknya, jika Rumah Sakit memiliki nilai Rasio Lancar di bawah 2 (dua), maka Rumah Sakit akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban lancarnya. Untuk itu, Rasio Lancar dalam suatu perusahaan (Rumah Sakit) sangat dibutuhkan oleh pihak internal Rumah Sakit untuk menilai kondisi likuiditas Rumah Sakit, mengambil keputusan dan kebijakan. Sementara, oleh pihak eksternal Rumah Sakit, Rasio Lancar dibutuhkan untuk menilai kondisi likuiditas Rumah Sakit dan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil sikap terhadap Rumah Sakit seperti apakah akan memberikan pinjaman, dan sebagainya. Bila BOR dikaitkan dengan Rasio Lancar, maka keduanya adalah sebuah ?nilai? yang dapat digunakan untuk menilai dan mengevaluasi kinerja Rumah Sakit. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di Rumah Sakit B, diperoleh hasil BOR Rumah Sakit B dari tahun 2003 sampai tahun 2004 mengalami penurunan, yaitu dari 59,07% tahun 2003 menjadi 53,75% tahun 2004. Penurunan nilai BOR ini juga diikuti dengan penurunan Rasio Lancar, yaitu 3,93 kali tahun 2003 menjadi 2,21 kali tahun 2004. Sementara itu, pada tahun 2005 BOR mengalami peningkatan menjadi 56,60% bila dibandingkan dengan BOR tahun 2004, yaitu 53,75%. Peningkatan ini juga diikuti dengan peningkatan Rasio Lancar, yaitu dari 2,21 kali pada tahun 2004 menjadi 2,28 kali pada tahun 2005. Berdasarkan data yang diperoleh tersebut, seolah-olah mengindikasikan bahwa ada hubungan antara BOR dengan Rasio Lancar. Namun, sejauh ini belum diketahui secara pasti apakah BOR berhubungan dengan Rasio Lancar dan sejauhmana hubungan di antara keduanya, seberapa jauh BOR mempengaruhi Rasio Lancar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah BOR berhubungan dengan Rasio Lancar dan mengatahui sejauhmana hubungan di antara keduanya, berapa persen BOR berpengaruh terhadap Rasio Lancar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan desain crosssectional dan menggabungkan teknik analisis kuantitaif dan kualitatif. Penelitian ini dilakukan selama bulan Oktober sampai November dengan mengambil data sekunder 24 Rumah Sakit yang ada di Indonesia dan melakukan wawancara mendalam terhadap dua Rumah Sakit sebagai sampel dari 24 Rumah Sakit yang diteliti. Kemudian di lakukan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan korelasi dan regresi linier untuk mengetahui apakah ada hubungan antara BOR dengan Rasio Lancar dan untuk mengetahui sejauhmana hubungan BOR dengan Rasio Lancar. Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa hubungan BOR dengan Rasio Lancar tidak terbukti secara statistik. Tidak ada jaminan jika terjadi peningkatan BOR sebagai indikator penilaian kinerja layanan akan meningkatkan Rasio Lancar sebagai indikator penilaian likuiditas. Pengaruh BOR terhadap Rasio Lancar hanya sebesar 4,8%, dan sisanya 95,2% Rasio Lancar dipengaruhi oleh variabel lain. Dari hasil penelitian yang dilakukan (dalam hal ini dari hasil wawancara yang dilakukan), peningkatan BOR tidak serta merta mengakibatkan terjadinya peningkatan Rasio Lancar karena banyaknya variabel yang mempengaruhi rasio lancar, seperti waktu pengembalian piutang, dan pemanfaatan kas yang kurang maksimal. Karena hubungan BOR dengan Rasio Lancar tidak terbukti secara statistik, maka diharapkan Rumah Sakit dan pihak-pihak yang berkepentingan seperti kreditur, tidak hanya memperhatikan indikator penilaian kinerja, dalam hal ini BOR untuk menilai likuiditas Rumah Sakit, tetapi memperhatikan Rasio Lancar sebagai indikator penilaian likuiditas dan aspek-aspek lain yang mempengaruhinya seperti waktu pengembalian piutang, dan pemanfaatan kas pada Rumah Sakit.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Delfina Yuniati
Abstrak :
Skripsi ini meneliti mengenai hubungan antara struktur kepemilikan dan ukuran perusahaan dengan peringkat obligasi. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dengan penggunaan variabel kontrol current ratio, long term debt to total assets ratio, dan return on assets. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi, sedangkan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi. Selain itu, current ratio dan long term debt to total assets ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi sedangkan return on assets berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi. ...... This study aims to understand the relationship of ownership structure and firm size with bond ratings. This research used multiple regression analysis and current ratio, long term debt to total assets ratio, and return on assets as control variables. Result of the study conclude that ownership structure has Significant influence on bond ratings, while firm size doesn't have Significant ilifluence on bond ratings. On the other hand, current ratio and long term debt to total assets ratio don't have Significant ilifluence on bond ratings while return on assets has Significant influence on bond ratings.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Seasoned equity offering (SEO) is an additional public offering of a company's shares in order to generate extra financing for business expansion or fulfillment of its liability......
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
The purpose of the research is to predict some factor influencing dividend policy of companies. Factors that are predicted influencing dividend policy in this research are focused on 4 factors: cash position, leverage, growth, current ratio. The research examines financial statement of 254 public companies that are listed on Jakarta Stock Exchange from December 31, 2003 until December 31, 2005. The results of this research are in the year of 2003 independent variable current ratio gives significant in influence on dividend payout ratio , and in the year of 2004 - 2005 independent variable gives significant to dividend payout ratio is cash position. For year 2003 - 2005 only cash position that gives significant influence on dividend payout ratio.
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Egis Tubagus Purnama
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh faktor fundamental perusahaan terhadap return saham pada sektor pertambangan batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014 sampai 2016. Faktor fundamental di wakili oleh CR, MP/TA, FA/TA, DER dan ROA. Obyek penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk di dalam sektor pertambangan batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang menyampaikan laporan keuangan sepanjang periode tahun 2014 sampai 2016. Sampel penelitian ini terdiri dari 11 perusahaan dengan jumlah pengamatan sebanyak 33 pengamatan. Metode statistik yang di gunakan dalam penelitian ini adalah analisa regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa FA/TA dan ROA memberikan pengaruh teradap return saham pada sektor pertambangan batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014 sampai 2016, sedangkan CR, MP/TA dan DER tidak memberikan pengaruh terhadap return saham pada sektor pertambangan batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014 sampai 2016.
Tangerang: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Terbuka, 2018
330 JOMUT 14:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Etty Aryati
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji pengaruh Current Ratio, Debt Ratio, Total Asset TurnOver terhadap Return On Equity. Penelitian ini juga melihat pengaruh variabel-variabel tersebut terhadap nilai perusahaan yang diproksikan dengan Price-to-Book Value dan Tobin’s Q. Penelitian ini menggunakan sampel data laporan keuangan triwulan dalam periode tahun 2009 – 2012 dari 11 perusahaan publik sub sektor Food and Beverages, sebanyak 176 observasi. Data dianalisis menggunakan Regresi Data Panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Debt Ratio dan Total Asset TurnOver berpengaruh positif signifikan terhadap Return On Equity. Sedangkan Debt Ratio dan Return On Equity berpengaruh positif signifikan terhadap Price-to-Book Value dan Tobin’s Q.
ABSTRACT
This study is to examine the impact of Current Ratio, Debt Ratio, Total Asset TurnOver on Return On Equity. This study is also to examine the impact of those variables on firm value that uses the variable of Price-to-Book Value and Tobin’s Q.This study used sample of four years quarterly financial report over the period of 2009 – 2012 from 11 Food and Beverages listed companies, with 176 observations. Data analysis used Panel Data Regression.Result of this study indicate thatDebt Ratio and Total Asset TurnOver have a significantly positive impact on Return On Equity. WhileDebt Ratio and Return On Equity have a significantly positive impact on Price-to-Book Value and Tobin’s Q.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arvin Setyo Harsono
Abstrak :
Penelitian ini mencoba untuk melihat bagaimana pengaruh current ratio, debt-toequity ratio, return on asset, dan ukuran perusahaan terhadap peringkat obligasi yang diterbitkan oleh Pefindo. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasio return on asset, dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peringkat obligasi. Sedangkan current ratio dan debt-to-equity ratio tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peringkat obligasi. Ukuran perusahaan adalah variabel yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap peringkat obligasi.
This research tried to see how current ratio, debt-to-equity ratio, return on asset, and size of the firm influence bond ratings. This research used multiple regression analysis. The results of this research conclude that return on assetand size of the firm have significant influence toward bond rating. While current ratio and debtto- equity ratio don?t have significant influence toward bond rating. Size of the firm is the most significant variable that influence bond rating.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28243
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>