Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Monati Septarini
"Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui efek diuretik ekstrak rimpang temu mangga (Curcuma mangga Val. & Van Zijp.) dengan dosis 20 mg/kg bb, 40 mg/kg bb, dan 80 mg/kg bb, terhadap mencit (Mus musculus L.) galur DDY. Penelitian dilakukan di Laboratorium Metabolisme Departemen Anatomi, Fisiologi, dan Farmakologi FKH-IPB. Tiga puluh ekor mencit jantan galur DDY dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok eksperimental KE1, KE2, dan KE3 yang masing-masing diberi ekstrak rimpang temu mangga dengan dosis 20 mg/kg bb, 40 mg/kg bb, dan 80 mg/kg bb; kelompok kontrol negatif (KKN) yang diberi larutan salin 0,1% tween-80; kelompok kontrol positif 1 (KKP1) yang diberi urea dosis 500 mg/kg bb; dan kelompok kontrol positif 2 (KKP2) yang diberi furosemid dosis 3 mg/kg bb. Seluruh bahan uji diberikan secara oral. Aktivitas diuretik maksimum KE1, KE2 dan KE3 secara berurutan adalah 0,59; 1,18; dan 0,84. Berdasarkan skala Gujral (1955) ekstrak rimpang temu mangga dosis 40 mg/kg bb menghasilkan aktivitas diuretik menengah, dosis 80 mg/kg bb menghasilkan aktivitas diuretik lemah, dan dosis 20 mg/kg bb belum dapat menghasilkan aktivitas diuretik."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S31478
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryo Tedjo
"Aktivitas kemoprevensi ekstrak temu mangga ditentukan berdasarkan pengukuran aktivitas antioksidan menggunakan metode bilangan peroksida dan aktivitas glutathione-S-transferase (GST) pada medium kultur dan sel lisat (aktivitas GST total) sel Chang.
Hasil yang didapat menunjukkan bahwa ekstrak etanol memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi, yang disebabkan oleh senyawa fenolik. Pemberian fraksi 4 dan fraksi 7 pada medium kultur sel Chang menunjukkan peningkatan aktivitas GST. Aktivitas GST total (GST sitosol dan GST mikrosomal) mengalami peningkatan ketika H2O2 dan Fe+2 diberikan ke dalam medium sel Chang. Penurunan aktivitas GST total terjadi ketika pada medium sel Chang diberikan tambahan fraksi 4 dan fraksi 7 ekstrak etanol dibandingkan dengan yang hanya diberikan H2O2 dan Fe+2.

Chemoprevention Activity of Temu Mangga Extracts. The chemoprevention activity of temu mangga extracts was investigated by determination of antioxidant activity with a peroxidation number method and gluthatione-S-transferase (GST) activity in Chang medium culture and cell lysate (total GST activity).
The results indicated that ethanol extract has a strong antioxidant activity. It is caused by the phenolic group in the ethanol extract. Treatment Chang cell culture with 7th and 4th ethanol fractions increased the GST activity when compared to the control. The total GST activity (cytosolic and microsomal) increased when Chang cell culture was treated with H2O2/Fe+2. The decrease of the total GST activity was observed when 7th and 4th ethanol fractions were supplemented with H2O2/Fe+2 compared to the cell culture receiving H2O2/Fe+2 only."
Lengkap +
Jakarta; Bogor: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; Institut Pertanian Bogor. Lembaga Penelitian, 2005
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Findra Mellya Normasiwi
"Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui bahwa ekstrak etanol rimpang temu mangga Curcuma mangga Val. berpengaruh terhadap kadar bilirubin total dan bilirubin direct akibat kerusakan hati yang diinduksi oleh karbon tetraklorida CCl4 . Hewan uji yang digunakan dalam penelitian yaitu 24 ekor tikus Rattus norvegicus L. jantan galur Sprague-Dawley yang dibagi menjadi enam perlakuan KK1, KK2, KP1, KP2, KP3, dan KP4 dengan empat kali ulangan. Kelompok KK1 merupakan kelompok kontrol normal yang tidak diinjeksikan CCl4 dan dicekok CMC 0.5 , KK2 merupakan kelompok kontrol perlakuan yang diinjeksikan CCl4 sebanyak 1 ml/kgBB secara intraperitoneal dan dicekok CMC 0,5 . Kelompok KP1, KP2, KP3, dan KP4 merupakan kelompok perlakuan yang diinjeksikan CCl4 1 ml/kgBB dan diberikan ekstrak temu mangga dengan dosis berturut-turut 10 mg/kgBB, 20 mg/kgBB, 40 mg/kgBB, dan 80 mg/kgBB. Hasil uji non parametrik Kruskal-Wallis ? = 0,05 menunjukkan bahwa dosis 10 mg/kgBB, 20 mg/kgBB, 40 mg/kgBB, dan 80 mg/kgBB berpengaruh terhadap kadar bilirubin total dan bilirubin direct. Hasil uji perbandingan berganda Dunnett T3 ? = 0,05 menunjukkan bahwa dosis-dosis tersebut tidak berbeda bermakna dengan KK1. Dengan demikian dosis-dosis tersebut memiliki efek kuratif karena dapat menurunkan kadar bilirubin total dan direct sampai mendekati kadar normal.

This study was conducted in order to observe that the ethanol extract of mango ginger rhizome Curcuma mangga Val. affect the level of total bilirubin and direct bilirubin due to liver damage induced by tetrachloride carbon CCl4 . The test animals in the study were 24 male rats Rattus norvegicus L. of Sprague Dawley strain that was divided into six treatment KK1, KK2, KP1, KP2, KP3 and KP4 and repeated four times. The KK1 group is a normal control group that was not injected with CCl4 and 0.5 CMC fed, KK2 group is a treatment group that was intraperitoneally injected with CCl4 treatment in the amount of 1 ml kgBW and 0.5 CMC fed. KP1, KP2, KP3 and KP4 are treatment groups that got injected with CCl4 1 ml kgBB and were given mango ginger rhizome ethanol extract each with a dose of 10 mg kgBW, 20 mg kgBW, 40 mg kgBW, and 80 mg kgBW respectively by oral. The results of Kruskal Wallis non parametric test 0,05 shows that the dose of 10 mg kgBW, 20 mg kgBW, 40 mg kgBW, and 80 mg kgBW impacted on total bilirubin and direct bilirubin levels. Dunnet rsquo s T3 0,05 multiple comparison test result shows that the dosages had no significant differences with KK1 group. In conclusions, the dosages could be deemed as have curative effects since they successfully reduce the level of total bilirubin and direct bilirubin until it approached normal level.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S68302
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Siti Muliyanti
"Bandotan (Ageratum conyzoides L.) dan temu mangga (Curcuma mangga Val.&Zijp.) masing-masing telah diteliti sebagai analgetik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kombinasi yang efektif dari infus bandotan dan temu mangga sebagai analgetik. Penelitian ini menggunakan mencit jantan dan betina galur DDY dengan berat badan 20-30 gram sebanyak 48 ekor yang dibagi menjadi 8 kelompok dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL); kelompok I sebagai kontrol negatif diberikan CMC 0.5%, kelompok II sebagai kontrol positif diberikan aspirin, kelompok III diberikan bandotan dosis tunggal, kelompok IV diberikan temu mangga dosis tunggal, kelompok IV, V, VI, VII, dan VIII diberikan kombinasi bandotan dan temu mangga. Masing-masing kelompok diberikan bahan uji secara oral, tiga puluh menit kemudian diinduksi dengan asam asetat 0.2%, setelah lima menit diamati dan dihitung jumlah geliat dengan interval lima menit selama empat puluh menit.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian kombinasi yang efektif sebagai analgetik pada mencit jantan ditunjukkan bandotan 780 mg/20 g bb dan temu mangga 150 mg/20 g bb sedangkan pada mencit betina ditunjukkan bandotan 1560 mg/20 g bb dan temu mangga 150 mg/20 g bb. Kekuatan efek analgetik kombinasi kedua tanaman ini lebih rendah dibandingkan dengan aspirin, ditinjau dari persentase efektivitas analgetik.

Many studies has been done about analgesic effect of goatweed (Ageratum conyzoides L.) and temu mangga (Curcuma mangga Val.&Zijp.). The aim of this study was to investigate the effective combination of goatweed and temu mangga as analgesic in mice. Forty eight male and female DDY mice 20-30 g used in the study were divided into 8 groups using Complete Randomized Design (CRD) method; group I as negative control administered 0.5% CMC, group II as positif control administered aspirin, group III administered goutweed single dose, group IV administered temu mangga single dose, group IV, V, VI, VII, and VIII administered combination of goatweed and temu mangga. Thirty minutes before intraperitonial injection of acetic acid 0.6%, drugs were orally administered to mice. The number of writhings exhibited by each animal was counted for 40 minutes with interval 5 minute beginning 5 minute after acetic acid induction.
The result shows that the effective combination as analgesic showed goatweed 780 mg/20 g bb and temu mangga 150 mg/20 g bb in male mice also goatweed 1560 mg/20 g bb and temu mangga 150 mg/20 g bb in female mice. Analgesic effect of goatweed and temu mangga combination is lower than aspirin, this is showed on analgesic effectiveness percentage."
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2010
S33185
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library