Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adryan Tanujaya
Abstrak :
ABSTRAK
LATAR BELAKANG: Demam dengue DD adalah salah satu penyakit infeksi virus yang sering ditemukan di daerah tropis. Di Indonesia, 2014, terdapat lebih dari 100,000 kasus DD dengan beberapa kasus fatal. Virus Dengue Serotipe-2 DENV-2 adalah penyebab tersering komplikasi DD, dan dapat memperburuk prognosis. Hingga saat ini, belum ada antivirus spesifik terhadap DENV. METODE: Penelitian ini dilakukan untuk melihat efektivitas dan toksisitas daun Cosmos caudatus sebagai antivirus DENV. Pada penelitian ini digunakan uji bergantung dosis pada sel Huh7. Toksisitas ekstrak tanaman tersebut diuji dengan MTT assay CC50 . Efektivitas ekstrak tersebut dianalisis dengan focus assay sehingga didapatkan nilai konsentrasi hambat IC50 . Data tersebut kemudian digunakan untuk menghitung Selectivity Index SI tanaman tersebut terhadap DENV-2. HASIL: Ekstrak daun Cosmos caudatus memiliki CC50 sebesar 187.1 g/mL, IC50 sebesar 12.2 g/mL, dan SI sebesar 15.4 KESIMPULAN: Ekstrak daun Cosmos caudatus menunjukkan aktivitas antiviral terhadap DENV-2 dan tidak toksik. Ekstrak daun Cosmos caudatus dapat dijadikan kandidat antiviral di masa mendatang.
ABSTRACT
Dengue fever DF is one of the most common viral infections found in tropical regions. In Indonesia, 2014, there were over 100,000 cases of DF, along with several fatal cases. The dengue virus serotype 2 DENV 2 is responsible for most complications in DF and may lead to worse prognosis. To date, there is no specific antivirus for DENV. METHOD The experiment was done to evaluate the effectivity and toxicity of Cosmos caudatus leaf as a DENV antivirus. The experiment used a dose dependant test on Huh7 cells. The plant extract s toxicity was tested with MTT assay CC50 The extract s effectivity was analysed using focus assay, to measure the inhibitory concentration IC50 . The data is then used to find the plant s selectivity index SI on DENV 2. RESULT Cosmos caudatus leaf extract has the CC50 of 187.1 g mL, IC50 of 12.2 g mL, and SI of 15.4.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Dea Firdaus
Abstrak :

Diabetes Mellitus tipe 2 merupakan penyakit degeneratif yang prevalensinya cukup tinggi. Untuk mengobatinya, tanaman herbal seringkali digunakan, salah satunya tanaman kenikir (Cosmos caudatus) yang diketahui memiliki aktivitas antidiabetes dan antioksidan yang tinggi. Namun, perbandingan jenis pelarut yang digunakan dalam proses ekstraksi daun tanaman ini belum dipelajari secara utuh. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh jenis pelarut terhadap aktivitas antidiabetes dan antioksidan ekstrak daun kenikir. Proses ekstraksi dilakukan menggunakan metode maserasi dengan 3 pelarut yang berbeda, yaitu air, etanol 50%, dan etanol teknis selama 3 malam, kemudian dilakukan beberapa pengujian kuantitatif: perhitungan total fenolik dan flavonoid; aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH; dan aktivitas antidiabetes dengan metode inhibisi enzim α-glukosidase. Selanjutnya dilakukan pengujian LCMS/MS untuk memprediksi senyawa spesifik yang terkandung dalam ekstrak. Hasil pengujian menunjukkan kadar total fenolik dan flavonoid serta aktivitas antioksidan dan antidiabetes paling tinggi dimiliki oleh ekstrak etanol 50%. Analisis LCMS/MS menunjukkan prediksi senyawa fitokimia yang terkandung dalam masing-masing ekstrak dengan kuersetin adalah senyawa yang paling dominan yang terdeteksi pada ekstrak etanol 50%. Daun kenikir yang diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 50% memiliki banyak keunggulan berupa kandungan zat aktif yang lebih banyak, serta aktivitas antioksidan dan antidiabetes yang lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan ekstrak air dan etanol.


Type 2 diabetes mellitus (T2DM) is one of the most common degenerative disorders. For therapeutic use, herbs are commonly used in Indonesia for T2DM treatment, one of them is (Cosmos caudatus) kenikir’s leaves. In previous studies, kenikir's leaves have high antidiabetic and antioxidant activity. However, a comparison of antidiabetic activity from many extracts of kenikir's leave is remain unclear. This study will compare the antidiabetic and antioxidant properties of various kenikir’s leave extract. Kenikir’s leaves are extracted by maceration methods for three days using three different solvents: boiling water, ethanol 50%, dan ethanol 100%. Then, phenolic and flavonoid content will be measured, as well as antioxidant properties by DPPH radical scavenging activity assay, and antidiabetic properties by α-glucosidase inhibition assay, also LCMS/MS will be used to predict the compound from each extract. The result shows that ethanol 50% extract has highest phenolic and flavonoid content than others. It also has significantly higher antioxidant (p<0.05) and antidiabetic (p<0.05) properties than others. Meanwhile, LCMS/MS result of ethanol 50% extract predicts 6 chemical component, which quercetin is the most dominant compound. Ethanol 50% extract of kenikir’s leaves is superior from other extracts on phenolic and flavonoid content, antioxidant properties, and antidiabetic properties.

Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iqbal Erdiansyah
Abstrak :
ABSTRAK
Padi di Kabupaten Jember mengalami penurunan produksi, salah satunya disebabkan oleh organismepengganggu tanaman. Aplikasi PHT (Pengendalian Hama Terpadu) dengan memanfaatkan musuh alami dapatditerapkan agar ekosistem pertanaman padi seimbang. Penggunaan refugia bagi hama padi diharapkan efektifuntuk mengurangi populasi dan serangan hama. Penelitian dilakukan dari Agustus hingga Oktober 2017 di DesaSuren, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember. Refugia yang digunakan adalah kenikir (Cosmos caudatus)dan bunga kertas (Zinnia elegans). Pengambilan sampel acak adalah sistematis (pola zig-zag). Variabel yangdiamati adalah investasi dan klasifikasi populasi serangga. Prosedur pengumpulan data menggunakan metodepengumpulan data primer. Populasi hama padi tertinggi diketahui pada perlakuan yang tidak berada pada tanamanrefugia di pinggir sawah dan hama yang paling dominan adalah wereng hijau poppy atau Nipothetix spp denganjumlah populasi rata-rata 12 ekor. Pengamatan tanaman padi yang diolah dan ditanami tanaman refugia di pinggirsawah, diketahui populasi tertinggi pada umur 4 MST dan serangga yang diidentifikasi adalah hama. Total musuhalami pada tanaman padi tanpa tanaman refugia sebanyak 305 ekor, tanaman padi dengan tanaman refugiasebanyak 438 ekor. Populasi serangga musuh alami lebih besar pada tanaman padi dengan tanaman refugia. Halini disebabkan sepanjang sawah ditumbuhi gulma dan tanaman refugia.Kata kunci: Cosmos caudatus, Nipothetix spp, Zinnia elegans
Universitas Jenderal Soedirman. Fakultas Pertanian, 2018
630 AGRIN 22:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Miska Mufidah
Abstrak :
ABSTRAK
Kenikir (Cosmos caudatus Kunth) merupakan tumbuhan khas Indonesia. Ekstrak daun kenikir (EDK) mengandung flavonoid dengan kadar kuersetin yang tinggi. Fraksi air EDK diperoleh melalui proses maserasi menggunakan metanol dan dipartisi dengan menggunakan n-heksan, etil asetat dan air. Berdasarkan karakteristik gugus fungsi senyawa yang ada dalamnya, fraksi air EDK diharapkan dapat digunakan sebagai agen pereduksi dan penstabil dalam sintesis AuNP membentuk AuNP-EDK. AuNP-EDK yang stabil diharapkan mampu berinteraksi dengan Doksorubisin (Dox) menghasilkan AuNP-EDK-Dox yang stabil pada pH media fluida sintetik (MFS) 7,4. Karekterisasi AuNP-EDK dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis, Particle Size Analizer (PSA), Transmission Electron Microscopy (TEM), Difraksi sinar-X (XRD) dan spektrofotometer Fourier Transmission Infra Red (FT-IR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi air EDK memiliki rendemen sebesar 1.49 %. AuNP-EDK telah berhasil dilakukan pada suhu ruang dengan waktu sintesis kurang dari 3 menit. Kondisi optimum sintesis AuNP-EDK pada konsentrasi ekstrak 0,009 % dan 0,40 mM larutan AuCL4 - serta pH 4,044 membentuk AuNP-EDK yang memiliki λmax sebagai fenomena surface plasmon resonance (SPR) pada 544 nm. Karakterisasi spektrofotometer FT-IR menunjukkan bahwa keberadaan gugus hidroksil (-OH) berperan sebagai pereduksi dan penstabil dalam sintesis AuNP-EDK. Morfologi AuNP-EDK yang dikarakterisasi dengan menggunakan TEM memperlihatkan bentuk bulat dan tetragonal serta memiliki ukuran ± 102,2 nm yang tersusun dalam bentuk fcc. AuNP-EDK telah berhasil terikat dengan Dox sebesar ± 64,75 %. AuNP-EDKDox stabil pada pH Media Fluida Sintetik (MFS) 7,4 dan berpotensi sebagai agen pembawa obat terutama obat kanker.
ABSTRACT
Kenikir (Cosmos caudatus Kunth) is an original plant from Indonesia. Cosmos caudatus leaves extract (CLE) contained flavonoid of quercetin type in large amount. The CLE was prepared by methanol maceration, and separated using nhexane, ethyl acetate, and water. Based on the characteristics of functional groups compound, the water fraction EDK expected to be used as a reducing agent and stabilizer in the synthesis AuNP forming AuNP-CLE. AuNP-CLE stable expected to interact with Doxorubicin (Dox) at pH synthetic fluid media (MFS) 7.4. AuNPCLE has been characterization by UV-Vis, Particle Size analyzer (PSA), Transmission Electron Microscopy (TEM), X-ray diffraction (XRD) and spectrophotometers Fourier Transmission Infra Red (FT-IR) The results showed that the fraction of water EDK has a yield of 1,49 %. AuNP-CLE has been successfully carried out at the time of synthesis of less than 3 minutes. The optimum conditions of synthesis AuNP-CLE at 0,009 % of the extract with 0,40 mM solution of AuCl4 - and pH of solution at 4.044. AuNP-CLE has λmax as the phenomenon of surface plasmon resonance (SPR) at 544 nm. Characterization of FT-IR spectrophotometer showed that the presence of hydroxyl (OH) serves as a reducing agent and stabilizer in the synthesis AuNPCLE. Morphology AuNP-CLE were characterized using TEM showing a sperical and tetragonal shape and has a size of ± 102,2 nm. Cristalinity of AuNP was confirmed by XRD and showed fcc form. AuNP-CLE has successfully bonded with Dox of ± 64,75 %. AuNP-CLE-Dox stable at pH Synthetic Fluid Media (MFS) 7.4 and has the potential as a drug carrier agent, especially a cancer drug
2016
T46514
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dorothy Sinur Christabella
Abstrak :
ABSTRAK
< Kasus dengue masih tinggi di negara-negara endemik, salah satunya Indonesia. Tingkat insidensi penyakit demam berdarah dengue meningkat sejak tahun 1968 sampai 2015. Hingga saat ini belum ada obat antivirus spesifik untuk infeksi dengue. Salah satu penelitian mengenai pengobatan dengue dilakukan dengan menggunakan bahan natural. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa fraksi n-heksana ekstrak daun kenikir memiliki potensi sebagai antivirus DENV dengan nilai IC50, CC50, dan SI sebesar 1.497 μg/ml, 33.247 μg/ml dan 22.209 secara berurutan. Akan tetapi, bagaimana mekanisme penghambatan replikasi DENV paling tepat belum diketahui. Penelitian ini merupakan studi eksperimental menggunakan DENV Serotipe 2 Strain NGC dan sel HUH7it-1 yang membandingkan 2 mekanisme hambatan yaitu sesudah infeksi (post infeksi) dan saat-sesudah infeksi (pre-post infeksi). Penentuan persentase penghambatan DENV menggunakan uji focus assay. Sedangkan penentuan persentase viabilitas sel HUH7it-1 menggunakan uji MTT yang dibandingkan dengan nilai viabilitas kontrol DMSO untuk mengetahui efek toksisitas ekstrak. Dari uji tersebut, didapatkan persentase penghambatan DENV dan viabilitas pada mekanisme sesudah infeksi adalah 15,43% dan 138,53%. Sedangkan persentase penghambatan DENV dan viabilitas pada mekanisme saat-sesudah infeksi adalah 6,44% dan 118,12%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa mekanisme penghambatan antivirus ekstrak daun kenikir fraksi n-heksana adalah pada sesudah infeksi virus
ABSTRACT
Dengue cases are still high in endemic countries, one of them is Indonesia. The incidence rate of dengue hemorrhagic fever had been increasing since 1968 to 2015. Until now, specific antiviral drug for dengue infection has not been found. One of the research about dengue treatment used natural products. A recent study showed that n-hexane fraction of Cosmos caudatus had the potency of being DENV antiviral drug with the value of IC50, CC50 and SI, 1.497 μg/ml, 33.247 μg/ml and 22.209, respectively. However, the inhibitory mechanism of DENV replication has not been known. This is an experimental study using DENV Serotype 2 Strain NGC and HUH7it-1 cell line that compare 2 inhibitory mechanism, which are post infection and pre-post infection. The inhibitory percentage use focus assay test. And the viability perventage of HUH7it-1 cell is measured by MTT assay to determine the toxicity effect of the extract. From this experiment, the inhibitory percentage of DENV and viability of cell from the post-infection mechanism are 15,43% and 138,53% respectively. Meanwhile the inhibitory percentage and viability from the pre-post infection mechanism are 6,44% and 118,12%. This shows that the inhibitory antiviral mechanism of Cosmos caudatus leaves n-hexane fraction with higher effects is post infection.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emir Aryaputra
Abstrak :
ABSTRAK
Demam berdarah dengue DBD masih merupakan masalah di daerah tropis. Penatalaksanaan untuk DBD adalah bersifat simptomatik dan sejauh ini belum ada pengobatan kuratif untuk penyakit tersebut. Daun kenikir Cosmos caudatus merupakan sebuah tanaman yang mengandung banyak senyawa bioaktif yang berpotensi sebagai obat antiviral. Tujuan penelitian adalah melihat adanya aktivitas antiviral ekstrak daun kenikir fraksi butanol pada sel Huh7it-1 terhadap DENV serotip 2 strain New Guinea. Desain penelitian bersifat eksperimental dan dilakukan secara in-vitro. Ekstrak daun C. caudatus fraksi butanol pada berbagai konsentrasi dan kontrol DMSO 0.1 digunakan untuk uji viabilitas dan infektivitas. Viabilitas sel Huh7-it1 diuji menggunakan MTT assay untuk mengetahui tingkat toksisitas ekstrak dan hasilnya didapatkan nilai half-cytotoxic concentration CC50 . Kemampuan ekstrak dalam menghambat replikasi DENV2 pada sel diuji menggunakan focus assay dan diperoleh nilai half-inhibitory concentration IC50 . Indeks selektivitas SI didapat dengan membagi CC50 dengan IC50. Hasilnya nilai CC50 sebesar 20,871 g/ml dan IC50 0,006 g/ml, sehingga diperoleh SI 3478,5. Kesimpulannya fraksi butanol daun kenikir memiliki aktivitas antiviral terhadap DENV2. Namun masih diperlukan penelitian lebih lanjut menggunakan konsentrasi ekstrak dibawah 5 g/ml untuk mendapatkan nilai IC50 dan SI yang lebih baik.
ABSTRACT
Dengue hemorrhagic fever DHF is still considered a problem in tropical areas. Treatments are supportive and so far curative treatment for this disease have not been established. Kenikir leaves Cosmos caudatus are plants which are found to have bioactive compounds with potential for antiviral use. The aim of this study is to investigate the antiviral activity of the butanol fraction of Kenikir extract in Huh7it 1 cells against DENV serotype 2 New Guinea strain. The study design is experimental and conducted in vitro. The viability of Huh7it 1cells are tested with MTT assay to assess the extract rsquo s toxicity and the half cytotoxic concentration CC50 is obtained. The extract rsquo s ability to reduce the rate of replication of DENV2 in the cell is tested with focus assay and the half inhibitory concentration IC50 is obtained. Selectivity index SI is obtained from the division of CC50 and IC50. The value of CC50 is 20,871 g ml and IC50 0,006 g ml, thus SI 3478,5. In conclusion, the butanol fraction of kenikir leaf extract has shown antiviral activity against DENV2. Further study is needed using extracts concentration below 5 g ml to obtain better IC50 and SI value.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azhar Farisyabdi Kurniawan
Abstrak :
ABSTRACT
Kasus demam berdarah dengue (DBD) merupakan kasus penyakit infeksi akibat virus dengue. Tingkat kejadian penyakit ini masih tinggi di negara yang menjadi endemik, termasuk di Indonesia. Seiring berkembangnya waktu, banyak penelitian mengenai antivirus dengue yang menggunakan bahan natural, salah satu contohnya adalah daun kenikir (Cosmos caudatus) yang mengandung zat flavonoid aktif dan memiliki efek antiviral. Penelitian yang dilakukan pada laporan ini merupakan studi eksperimental yang menggunakan ekstrak daun Cosmos caudatus fraksi etil asetat pada DENV Serotipe 2 Strain NGC serta sel Huh7it-1 yang membandingkan dua mekanisme hambatan yakni sesudah infeksi dan saat-sesudah infeksi. Efek antivirus dilihat dengan metode melihat dua kali nilai IC50 yakni 49.46 mg/ml  pada sel Huh7it-1. Penentuan presentase penghambatannya dihitung melalui perbandingan antara selisih jumlah focus perlakuan dan kontrol DMSO dengan kontrol DMSO itu sendiri. Viabilitas sel pada penelitian ini dihitung menggunakan MTT Assay dengan menghitung perbandingannya dengan viabilitas sel kontrol DMSO. Didapatkan hasil presentase penghambatan serta viabilitas sel pada mekanisme penghambatan sesudah infeksi adalah 6,39% dan 116,64% Sedangkan persentase penghambatan serta viabilitas sel pada mekasime saat-sesudah infeksi adalah 18,69% dan 124,48%. Kesimpulannya, baik pada mekanisme sesudah infeksi maupun saat-sesudah infeksi dari ekstrak daun Cosmos caudatus berpotensi untuk digunakan sebagai antivirus, karena keduanya menghambat pertumbuhan virus. Penelitian lebih lanjut perlu memusatkan perhatian dalam mencari mekanisme terbaik dari penghambatan virus dengue dan juga mencari protein target yang spesifik.
ABSTRACT/b>
Cases of dengue hemorrhagic fever (DHF) are cases of infectious diseases caused by dengue virus. The incidence rate is still high in countries that are endemic, including in Indonesia. As time went on, many studies on dengue antivirus using natural ingredients, one example of which was the leaves of kenikir (Cosmos caudatus) which is an active flavonoid substance and has antiviral effects. The study conducted in this report is an experimental study by using ethyl acetate fraction of Cosmos caudatus leaf extract on DENV Serotype 2 NGC strains and Huh7it-1 cells that compare two mechanisms of inhibition, namely post infection and pre-post infection. Antiviral effects are seen by seeing 2 times the IC50 value of 49.46 mg/ml on Huh7it-1 cells. Inhibition percentage was calculated through a comparison between the difference of focus treatments and the DMSO control with the DMSO control itself. Cell viability was calculated using MTT Assay by calculating its comparison with DMSO controls cell viability. From the results, the percentage results of inhibition and cell viability from the post-infection mechanism were 6,39% and 116,64%. While inhibition and also cell viability from the pre-post infection mechanism were 18,69% and 124,48%. In conclusion, both the post-infection and pre-post infection mechanism from Cosmos caudatus leaf extract has the potential to be used as an antiviral, because both inhibit DENV growth. Further research should focus on finding the best mechanism for inhibiting dengue virus and also looking for specific target proteins
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizki Fajri
Abstrak :
ABSTRAK
Angka insidensi demam dengue di dunia masih tinggi, terutama di Asia, khusunya Indonesia. Angka insidensi demam dengue di Indonesia cenderung meningkat setiap tahunnya dengan angka insidensi pada tahun 2014 yaitu 83,34/100.000 penduduk. Sampai saat ini belum terdapat obat antiviral terhadap DENV sehingga penanganan demam dengue hanya sebatas terapi suportif. Dengan adanya agen antiviral, akan menurunkan angka morbiditas dan mortalitas dari demam dengue. Penelitian ini merupakan studi eksperimental yang menggunakan DENV serotipe 2 strain New Guinea C dan sel Huh7it-1 untuk mengetahui aktivitas antiviral fraksi n-heksana ekstrak daun kenikir Cosmo caudatus terhadap DENV-2. Dilakukan uji viabilitas sel Huh7it-1 dengan metode MTT assay untuk mengetahui tingkat toksisitas ekstrak. Dari uji ini didapatkan nilai half-cytotoxic concentration CC50 . Half-inhibitory concentration IC50 merupakan kemampuan ekstrak untuk menghambat replikasi DENV yang didapat melalui focus assay. Aktivitas antiviral digambarkan melalu nilai indeks selektivitas SI yang merupakan hasil perbandingan CC50 dengan IC50. Nilai CC50, IC50, dan SI dari fraksi n-heksana daun Cosmos caudatus sebesar 33,247 g/ml, 1,497 g/ml, dan 22,209 secara berurutan. Sehingga, fraksi n-heksana ekstrak daun C. caudatus memiliki aktivitas antiviral yang cukup baik terhadap DENV-2 secara in vitro
ABSTRACT
Dengue fever incidence rate in the world is still high, with the highest number in Asia, especially Indonesia. Dengue fever incidence rate in Indonesia tends to increase year by year. Even in 2014, the incidence rate reached 83,34 100.000 population. Until now, there is still no availabe antiviral agents againts DENV. Therefore, DENV treatment is only limited to supportive therapy. It has been concluded that the presence of antiviral agents will decrease morbidity and mortality rate of dengue fever. This is an experimental study which used DENV 2 New Guinea Strain C and Huh7it 1 cell to find out antiviral activity of n hexane fraction of Cosmos caudatus against DENV 2. Toxicity level of the extract was obtained from viability test of Huh7it 1 with MTT assay method. From this test, we obtained the half cytotoxic concentration CC50 . The ability of the extract to inhibit DENV replication is depicted from half inhibitory concentration IC50 which was performed with focus assay method. Antiviral activity is depicted from the value of selectivity index SI which is a ratio between CC50 and IC50. The value of CC50, IC50, and SI are 33,247 g ml, 1,497 g ml, and 22,209, respectively. N hexane fraction of C. caudatus leaf extract showed satisfactory antiviral activity against DENV 2 in vitro.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Muhammad Khulqi Azhmi Meudi
Abstrak :
ABSTRAK
Infeksi virus dengue DENV di benua asia tenggara yang memiliki iklim tropis masih terhitung tinggi karena lebih dari 70 pengidap demam dengue di dunia ditemukan di benua asia tenggara. Pada tahun 2013 terdapat 112.511 kasus demam dengue di Indonesia dengan angka kematian 871 jiwa. Hal tersebut masih merupakan masalah di Indonesia, terlebih hingga saat ini belum tersedia pengobatan khusus untuk menangani demam dengue sehingga tatalaksana yang kini dilakukan untuk menangani penderita demam dengue hanya sebatas terapi suportif.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antiviral dari campuran ekstrak kasar daun kenikir Cosmos caudatus Kunth. dan daun ketepeng Cassia alata terhadap DENV serotipe-2 strain New Guinea C pada sel Huh7-it1. Aktivitas antiviral dapat dinyatakan melalui indeks selektivitas. Indeks selektivitas merupakan perbandingan antara half-cytotoxic concentration CC 50 dan half-inhibitory concentration IC50 . CC50 adalah ukuran tingkat toksisitas ekstrak terhadap sel Huh7-it1 yang nilainya didapatkan melalui metode MTT assay.IC50 adalah kemampuan ekstrak untuk menghambat replikasi DENV2 yang nilainya didapatkan melalui focus assay.Campuran ekstrak kasar daun C. caudatusdan C. alatamemiliki nilai CC50 sebesar 172.67 ?g/ml, IC50 sebesar 11.84 ?g/ml, dan indeks selektivitas sebesar 14.58.Campuran ekstrak kasar daun C. caudatus dan C. alata memiliki aktivitas antiviral yang baik terhadap DENV-2.
ABSTRACT
Dengue virus DENV infection in Southeast Asia is still high because more than 70 dengue fever found in there.. In 2013 there is 112.511 cases with 871 of death and it rsquo s still become a major problem in Indonesia. Until now, there is no specific medication or treatment to treat dengue fever patient and for now the treatment is only supportive therapy. The purpose of this research is to identify the antiviral activity of mix rude extract of Cosmos caudatus Kunth. and Cassia alata leaves against DENV serotype 2 New Guinea C strain at huh7 it1 cells. Antiviral activity of the substance can be stated as selectivity index.Selectivity index is the ratio between half cytotoxic concentration CC50 and half inhibitory concentration IC50 . CC50 is the degree of extract rsquo s toxicity against Huh7it 1 cells which its value were determined by MTT assays. IC50 is the capability of the extract to inhibit the replication of DENV2 which its value determined byusing focus assay. Mix crude extract of Cosmos caudatus and Cassia alata leaves has the CC50 value of 172.67 g ml and IC50 value of 11.84 g ml hence its selectivity index was 14.58. Mix crude extract of Cosmos caudatus and Cassia alata leaves has high level of antiviral activity against DENV2 in Huh7it 1 cells.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septian Ika Prasetya
Abstrak :
ABSTRAK
Infeksi virus dengue DENV masih merupakan masalah kesehatan yang besar terutama bagi negara-negara tropis dan subtropis termasuk Indonesia. Angka kejadian infeksi DENV di dunia pada tahun 2010 mencapai 390 juta kasus dan di Indonesia mencapai lebih dari 110.000 kasus pada tahun 2013. Hingga saat ini, penatalaksanaan pasien infeksi DENV masih terbatas pada terapi suportif karena belum ada obat antivirus untuk DENV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antivirus dari fraksi etil asetat daun kenikir Cosmos caudatus Kunth. terhadap DENV serotipe-2 strain New Guinea C pada sel Huh7-it1. Aktivitas antivirus dinyatakan dengan ukuran indeks selektivitas yang merupakan perbandingan antara half-maximal cytotoxic concentration CC 50 dan half-maximal inhibitory concentration IC50 . CC50 merupakan ukuran tingkat toksisitas ekstrak terhadap sel Huh7-it1 yang nilainya ditentukan dengan metode MTT assay. Sementara itu, nilai IC 50 yang ditentukan melalui focus assay merupakan ukuran yang menyatakan kemampuan ekstrak dalam menghambat replikasi DENV2. Dari penelitian didapatkan bahwa fraksi etil asetat daun C. caudatus memiliki nilai CC50 sebesar 198,581 ?g/ml, IC50 sebesar 23,045 ?g/ml, dan indeks selektivitas sebesar 8,617. Sementara itu, persentase viabilitas dan persentase infektivitas berhubungan bermakna dengan konsentrasi ekstrak p.
ABSTRACT
Dengue virus DENV infection is still a major health problem especially for tropical and sub tropical countries, including Indonesia. The number of DENV infection cases worldwide in 2010 reached 390 million and in Indonesia exceeded 110.000 cases in 2013. Nowadays, the management for patient with DENV infection is limited to supportive treatment since antivirus drug for DENV is not yet available. The purpose of this research was to identify the antiviral activity of ethyl acetate fraction of Cosmos caudatus leaf against DENV serotype 2 New Guinea C strain in Huh7it 1 cells. The antiviral activity of the substance was stated as selectivity index which was the ratio of extract rsquo s half maximal cytotoxic concentration CC50 against extract rsquo s half maximal inhibitory concentration IC50 . The CC50 was the degree of extract rsquo s toxicity against Huh7it 1 cells in which its value were determined by MTT assays. Meanwhile, the CC50 value as a measure of extract rsquo s capability to inhibit the replication of DENV2 was determined by focus assay. The ethyl acetate fraction of Cosmos caudatus leaf had the CC50 and IC50 values of 198.581 g ml and 23.045 g ml, respectively hence its selectivity index was 8.617. Both the percentage of viability and infectivity correlated significantly with the extract rsquo s concentration p
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>