Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Steiner, George Albert, 1912-
New York: Macmillan, 1966
658.023 6 STE m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Linneman, Robert E.
New Jersey: Prentice-Hall, 1980
658.4 LIN s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aaker, Davis A.
New York: John Wiley , 1984
658.401 2 AAK d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Oxford: Pergamon Press, 1983
658.401 2 TRU
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hussey, David E.
Oxford: Pergamon Press, 1973
658.401 HUS i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hussey, David E.
Oxford: Pergamon Press, 1976
658.4 HUS c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Alice P. Isyugiyanti
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handowo Dipo
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Balataw, Victor
Abstrak :
When a country wants to get wealthy economy, in condition that changes rapidly, the commerce must play the important part (Hatta, 1998). In this globalization era each part of economy has to raise their ability to compete in produce, sell, even break the market, which still not restriction clearly. In other words they must be able to compete in competitive economy. Today, sea transportation exertion encounters menace because of the work rate and competition ability of national transportation is still low. This case can be shown from the national sea business is still marginal, low port service, apprehensive safety, security and sea pollution. These problems caused high cost and risk sea transportation exertion, and maritime area classified as black spot (unreliable area). In 2003, total shipping and carriers business is US$ 535.056.138. For domestic carriers is US$ 170.525.200 and national shipping only US$ 90.719.407 or 53.2% while abroad freight is US$ 364.817.246, national shipping US$ 15.103.601 or 3.41% and rest is taken by foreign shipping. In 2003, the PT. Djakarta Lloyd can get operational income at least 350 billion. Domestic shipping lines give 213 (about 240 billion) of total income. Rest, about 4% of total freight business comes from domestic lines (Finance bureau of PT. Djakarta Lloyd, 2003). Strategy analysis is important, because the changes is occurred every second, tightly competition, rising of inflation, descend economic growth, more sophisticated technology and demographic condition that caused the turned of consumers desire rapidly. In this case will be discussed how competitive position and strategy that agreed with PT. Djakarta Lloyd using SWOT analysis. This research used quantitative analysis research method to descript the company condition with its potential consumers. The identification result of internal and external factors show that tariff assignment policy as strength factor would give significant impact in business strategy. The limits of capital will impact the development effort, it will become big menace, while the speed of national economy growth will become big opportunity but it will face depreciation menace of currency exchange (Rp against US$). The discussion result using SWOT analysis makes conclusions as follow: 1. Competitive position of PT. Djakarta Lloyd today is in the first quadrant, it means the position that direct to the aggressive growth (growth oriented strategy) 2. Competitive strategy that the company must to do is opportunity maximize opportunity supported the existing strength though faced capital limits and menace currency exchange depredation.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T14168
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasudungan, Andre
Abstrak :
Ungkapan change to living merupakan suatu hal yang harus dihadapi perusahaan dalam menghadapi perubahan lingkungan yang begitu cepat. Pesatnya perkembangan teknologi dan inovasi produk/jasa mendorong perusahaaan untuk lebih cermat dalam memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan-tujuan strategis perusahaan. Dalam era pasar bebas saat ini membuat kondisi pasar menjadi semakin terbuka dan mengaburkan batas antar negara. Semua pelaku bisnis akan saling mengerahkan keunggulan daya saing masing-masing mulai dari segi dana, pengalaman, kemajuan teknologi, produk hingga sumber daya manusia. Sementara itu Indonesia yang masih berusaha terus bangkit dari krisis ekonomi, masih tetap dihantui dengan ketidakpastian hukum, ketidakstabilan kondisi sosial, politik, dan keamanan yang membuat proses pemulihan menjadi tersendat. Tertembusnya indeks IHSG pada angka 1.000 pada bulan Desember 2004 sepertinya belum mampu mendongkrak kesejahteraan rakyat secara keseluruhan. Peningkatan jumlah angkatan kerja yang menganggur turut memberikan andil dalam melemahnya daya beli masyarakat. Semua kondisi yang terjadi saat ini merupakan ancaman umum yang dihadapi semua perusahaan. Tetapi perusahaan yang kreatif dan inovatif akan mampu bertahan bahkan bertumbuh dengan kondisi pasar yang ada. Perusahaan yang sehat akan melakukan perumusan dan penetapan strategi yang tepat dan fleksibel dalam mengelola sumber dayanya disertai tindakan pengendalian atas strategi yang dijalankan. Perubahan ini juga menyangkut hal pengukuran kinerja perusahaan. Sistem pengukuran kinerja yang sebelumnya hanya fokus pada laporan keuangan (past performance based) dianggap tidak lagi memadai untuk memenuhi kebutuhan informasi atas kondisi aktual perusahaan guna mengukur kemampuannya bertahan di masa depan bahkan dalam menentukan strategi yang tepat untuk meningkatkan daya saing pada kondisi globalisasi (future performance based). Aspek-aspek lain yang bersifat non-keuangan (intangible assets) seperti pemberdayaan tenaga kerja, proses bisnis yang efektif, loyalitas pelanggan, hubungan saling membutuhkan dengan para pemasok dan kompementor, dan dinamika lingkungan eksternal menjadi aspek yang sangat penting untuk diperhatikan dalam meningkatkan pendapatan perusahaan secara konsisten (aspek keuangan). Begitu pentingnya peranan aspek non keuangan pada saat ini akan mendorong perusahaan untuk menetapkan sistem pengukuran kinerja baru yang semakin komprehensif dan seimbang, melengkapi pengukuran kinerja yang telah ada (fokus keuangan) dengan memperhatikan aspek non keuangan. Sistem pengukuran kinerja yang seimbang akan mendukung perusahaan untuk secara tepat menyusun strategi usaha, sukses mengimplementasinya, dan terus mengevaluasi strategi yang telah dijalankan. Dalam penyusunan karya akhir ini, penulis telah melakukan pengamatan pada PT ABZ yang merupakan salah satu penyelenggara jasa telekomunikasi seluler di Indonesia. Sebagai operator yang baru beroperasi dan memberikan layanan kepada masyarakat, PT ABZ perlu merumuskan visi, misi, dan nilai perusahaan serta membentuk sistem pengukuran kinerja baru yang seimbang (balanced scorecard) guna mendukung proses perumusan dan implementasi strategi untuk mewujudkan cita-cita menjadi salah satu penyelenggara jasa telekomunikasi 3G yang diakui di Asia. Dengan melakukan evaluasi strategi yang telah diterapkan perusahaan sebelumnya, penulis berupaya melakukan penjabaran tujuan-tujuan strategis perusahaan ke dalam ukuran hasil (lag measures) dan ukuran pendorong kinerja (lead measures). Kedua ukuran tersebut diharapkan dapat mendukung pihak manajemen PT ABZ untuk secara obyektif mengukur seberapa jauh pencapaian sasaran strategis yang ditetapkan sehingga dapat ditentukan tindakan-tindakan strategis selanjutnya dalam menghadapi berbagai perubahan dan tantangan yang dihadapi perusahaan. Peta telekomunikasi Indonesia yang sudah berubah dengan kebijakan duopoli, kehadiran platform CDMA, implementasi Fixed Wireless Access, potensi konvergensinya telekomunikasi, teknologi informasi, dan media penyiaran menuntut PT ABZ untuk memiliki strategi yang tepat dalam berkompetisi menghadapi operator incumbent dan operator baru lainnya. Balanced Scorecard dapat dijadikan kompas dan dashboard perusahaan dalam menjalankan strategi walau bukan berfungsi sebagai silver bullet semua permasalahan perusahaan di masa depan.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15601
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>