Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sembiring, Roy Karten
"ABSTRAK

Kemiskinan adalah masalah utama yang dihadapi oleh negara-negara berkembang seperti Indonesia. Banyak program yang telah dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia untuk mengurangi kemiskinan. Salah satu program yang diperkenalkan oleh pemerintah pada tahun 2007 adalah Program Keluarga Harapan (PKH), sebuah program transfer tunai bersyarat (Conditional Cash Transfer) yang menyediakan uang tunai kepada para penerima manfaat dari Program Keluarga Harapan dalam kondisi yang telah ditentukan sebelumnya. Namun dalam perjalanannya, ada banyak hal yang masih perlu ditingkatkan dari program bantuan tunai bersyarat ini di Indonesia. Salah satunya adalah sejumlah besar rumah tangga tidak miskin yang mendapat manfaat dari PKH, walaupun sebenarnya penerima program PKH di Indonesia dirancang untuk rumah tangga miskin. Studi ini menganalisis faktor-faktor apa yang menyebabkan rumah tangga yang tidak miskin menerima manfaat dari program Transfer Tunai Bersyarat. Hasil yang diperoleh dari model Probit Logit menggunakan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada tahun 2013, 2014 dan 2017, menunjukkan bahwa tinggal di daerah pedesaan, usia tua, dan memiliki banyak anggota keluarga secara signifikan mempengaruhi penerimaan manfaat dari Program PKH (CCT).


ABSTRACT

 


Poverty is a major problem faced by developing countries like Indonesia. Many programs have been implemented by the Indonesian government to reduce poverty. One plan that was introduced by the government in 2007 is called Program Keluarga Harapan (PKH), a conditional cash transfer (CCT) program that provides cash to beneficiaries of the Program Keluarga Harapan initiative under predetermined conditions. But in its journey, there are many things that still need to be improved from this conditional cash transfer program in Indonesia. One of them is a large number of non-poor households that benefited from the PKH initiative, even though the conditions for recipients of the PKH program in Indonesia were designed for poor households. This study analyzed what factors caused non-poor households to receive benefits from the Conditional Cash Transfer program. The results obtained from the Probit Logit Regression model using National Socio-Economic Survey ( Susenas ) data in 2013, 2014 and 2017, demonstrated that living in a rural area, old age, and having many family members significantly influenced the disbursement of benefits from the PKH (CCT) program.

 

"
2019
T52874
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Herawan
"ABSTRAK
Program Keluarga Harapan (PKH) adalah satu program nasional yang bertujuan
menanggulangi kemiskinan melalui peningkatan kesejahteraan keluarga sangat
miskin (KSM). PKH merupakan model conditional cash transfer (CCT) atau
program bantuan tunai bersyarat dengan bidang pendidikan dan kesehatan yang
menjadi syarat bagi peserta program. Kabupaten Bekasi menjadi menjadi lokasi
PKH pada tahun 2013 dengan cakupan di 19 lokasi kecamatan dari 23 kecamatan
yang ada. Baru pada tahun 2015 seluruh kecamatan tercakup dalam pelaksanaan
PKH. Tesis ini meneliti dan mengukur dampak PKH terhadap perubahan
partisipasi KSM yang mendukung pada peningkatan modal manusia melalui
komponen pendidikan antara sebelum dan sesudah KSM menjadi peserta PKH
serta efektivitas PKH dalam meningkatkan kesejahteraan KSM. Penelitian
dilakukan di lima kecamatan yaitu : Cabangbungin, Sukakarya, Sukatani,
Sukawangi dan Tambelang, dengan jumlah responden sebanyak 226 KSM. Hasil
penelitian secara agregat, dari duabelas komponen partisipasi bidang pendidikan
yang diteliti mayoritas menunjukkan adanya dampak PKH yang signifikan
terhadap perubahan partisipasi KSM dalam bidang pendidikan, hanya pada
komponen partisipasi rata-rata jam belajar anak di rumah tidak menunjukkan
dampak yang signifikan. Efektivitas bantuan tunai PKH menunjukkan hasil yang
kurang efektif dalam meningkatkan kesejahteraan hidup KSM, bantuan tunai
melalui PKH tidak berhasil mengeluarkan KSM dari batas garis kemiskinan

ABSTRACT
The family hope program (PKH) is a national program aimed at reducing poverty
through improving the welfare of the very poor family (KSM). PKH is a model of
conditional cash transfer (CCT) program with education and health care as
requirements for program participants. Bekasi district becomes host of PKH in
2013 with coverage in 19 out of 23 sub-districts locations. By 2015, all subdistricts
finally covered in the implementation of the PKH.
This thesis examines and measures the impact of PKH to changes of KSM
participation in the improvement of human capital through education component
between before and after KSM participated in PKH and its effectiveness in
improving the welfare of KSM. The study was conducted in five sub-districts
namely: Cabangbungin, Sukakarya, Sukatani, Sukawangi and Tambelang, with
the number of respondents was 226 KSM. The results of the research in the
aggregate, of the twelve components of participation in education researched, the
majorities indicate a significant PKH impact on the changes of KSM participation
in education, only the component of average participation of children in the home
study hours showed no significant effect. PKH cash aid effectiveness showed less
effective results in improving the welfare of KSM, cash assistance through PKH
not able to lift KSM from the edge of poverty line"
2016
T44758
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Finda Prafianti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor utama yang berhasil melepaskan rumah tangga penerima manfaat PKH dari bantuan sosial (tergraduasi) dan merekomendasikan kebijakan publik berdasarkan temuan penelitian terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan tersebut. Melalui metode analisis regresi logit dengan menggunakan data cross section Indonesian Family Life Surveys (IFLS) tahun 2014, penelitian ini menemukan bahwa variabel-variabel yang berkorelasi dengan kondisi tergraduasi penerima manfaat PKH antara lain adalah rumah tangga yang memiliki paling tidak satu anak yang mengenyam pendidikan SMA, partisipasi dalam kegiatan komunitas pemberdayaan kesejahteraan keluarga, usia kepala rumah tangga, pendidikan kepala rumah tangga, banyaknya anggota rumah tangga yang bekerja, dan ukuran rumah tangga atau banyaknya anggota rumah tangga. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan pembuat kebijakan pemerintah dalam menyusun kebijakan terkait dengan bantuan sosial yang mendorong keberlanjutan kesejahteraan penerima manfaat melalui beberapa program CCT yang lebih inklusif. Terkait dengan hal tersebut, diharapkan bantuan sosial PKH tidak hanya berfungsi dan dirancang untuk mengatasi kemiskinan dalam jangka pendek tetapi juga secara jangka panjang dan berkelanjutan.

Indonesia implements a direct This study aims to identify and analyze key factors that contribute to the successful graduation of beneficiary households from social assistance program PKH (Program Keluarga Harapan) and provide policy recommendations based on research findings related to factors influencing such success. Employing the logistic regression analysis method using cross-sectional data from the Indonesian Family Life Surveys (IFLS) of 2014, this research reveals that variables correlated with the graduation status of PKH beneficiaries include households with at least one child attending high school (SMA), engagement in community empowerment activities, the age and education level of the household head, the number of employed household members, and household size. These findings offer insights that can inform government policymakers when formulating policies pertaining to social assistance, encouraging the sustained well-being of beneficiaries through more inclusive Conditional Cash Transfer (CCT) programs. In this regard, it is hoped that PKH social assistance will not only function and be designed as a short-term solution to poverty but also a long-term and sustainable solution."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfy Amalia
"Tesis ini menggunakan data sekunder dari Lembaga Survey Keluarga Indonesia (IFLS) tahun 2014. Kami memilih 600 kepala keluarga yang terdiri dari 240 keluarga yang menerima bantuan dan 360 keluarga yang tidak menerima bantuan. Karena bantuan tidak bersifat acak maka kami menggunakan Coarsened Exact Matching (CEM) untuk menghilangkan bias. Sample Average Treatment on the Treated (SATT)menunjukkan dampak positif Program Keluarga Harapan terhadap biaya pengeluaran. Total pengeluaran dan pengeluaran per individu dari biaya pendidikan dan pengobatan meningkat. Selain itu PKH meningkatkan pengeluaran makanan baik dari total biaya maupun dari biaya per komponen makanan secara significan sebesar 1%.

This paper examines the impact of Conditional Cash Transfer on non-food expenditure in Indonesia. This study utilizes cross-sectional data from IFLS (Indonesian Family Life Survey) 2014. We selected 600 households including 240 treated households and 360 households. Since the treatment is not randomlyassigned, we apply Coarsened Exact Matching (CEM) to mitigate selection bias. Sample Average Treatment on the Treated as the estimator in the Coarsened Exact Matching (CEM) yields the positive impact of PKH on the expenditure. Total and per capita of education and health expenditure increase. Moreover, total food and its components raise significantly at 1 %."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T52197
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini membahas mengenai pembentukan kapital sosial pada penerima manfaat program keluarga harapan (PKH) di Dusun Sade, Nusa Tenggara Barat. Penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa melalui program berbasis Conditional Cash Transfer (CCT) memengaruhi kesejahteraan komunitas yang mendapatkan intervensi sosial. Selain itu, kapital sosial yang dimiliki oleh masyarakat menjadi kunci utama untuk mendorong keberhasilan program intervensi sosial yang dilakukan. Namun, kajian mengenai pembentukan kapital sosial belum banyak menjadi fokus penelitian. Peneliti berargumen bahwa pembentukan kapital sosial berguna bagi KPM-PKH menjadi lebih efektif dalam mengentaskan kemiskinan menuju kesejahteraan sosial. Sebagai sebuah dusun wisata yang lekat dengan budaya adat, karakteristik masyarakat Dusun Sade memiliki keunikan melalui keberadaan lembaga adat yang menjadi konteks dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan teori kapital sosial Coleman dan Bourdieu sebagai pisau analisis. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan in-dept interview kepada tiga keluarga KPM-PKH melalui The Mother pemilik kartu dan dinas sosial setempat. Temuan dalam penelitian ini bahwa pembentukan kapital sosial KPM-PKH Dusun Sade adalah adanya harapan, norma, dan rasa saling percaya. Peran kapital sosial dikonversikan ke dalam bentuk kapital ekonomi berupa uang untuk dimanfaatkan KPM-PKH. PKH saja tidak cukup untuk program pengentasan kemiskinan di Indonesia.

This study discusses the formation of social capital among beneficiaries of the Family Hope Program (PKH) in Sade Hamlet, West Nusa Tenggara. Previous research revealed that through a Conditional Cash Transfer (CCT) based program, it affected the welfare of the community who received social intervention. In addition, the social capital owned by the community is the main key to encourage the success of the social intervention program carried out. However, studies on the formation of social capital have not been the focus of much research. The researcher argues that the formation of social capital is useful for KPM-PKH to be more effective in alleviating poverty towards social welfare. As a tourist hamlet that is closely related to traditional culture, the characteristics of the people of Dusun Sade are unique through the existence of traditional institutions which are the context in this research. This study uses Coleman and Bourdieu's theory of social capital as an analytical tool. This study uses a qualitative approach by conducting in-dept interviews with three KPM-PKH families through The Mother, the card owner and the local social service. The findings in this study that the formation of social capital KPM-PKH Dusun Sade is the existence of expectations, norms, and mutual trust. The role of social capital is converted into the form of economic capital in the form of money to be utilized by KPM-PKH. PKH alone is not enough for poverty alleviation programs in Indonesia."
[Depok, Depok]: [Fakultas Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Fakultas Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia], 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini membahas mengenai pembentukan kapital sosial pada penerima manfaat program keluarga harapan (PKH) di Dusun Sade, Nusa Tenggara Barat. Penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa melalui program berbasis Conditional Cash Transfer (CCT) memengaruhi kesejahteraan komunitas yang mendapatkan intervensi sosial. Selain itu, kapital sosial yang dimiliki oleh masyarakat menjadi kunci utama untuk mendorong keberhasilan program intervensi sosial yang dilakukan. Namun, kajian mengenai pembentukan kapital sosial belum banyak menjadi fokus penelitian. Peneliti berargumen bahwa pembentukan kapital sosial berguna bagi KPM-PKH menjadi lebih efektif dalam mengentaskan kemiskinan menuju kesejahteraan sosial. Sebagai sebuah dusun wisata yang lekat dengan budaya adat, karakteristik masyarakat Dusun Sade memiliki keunikan melalui keberadaan lembaga adat yang menjadi konteks dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan teori kapital sosial Coleman dan Bourdieu sebagai pisau analisis. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan in-dept interview kepada tiga keluarga KPM-PKH melalui The Mother pemilik kartu dan dinas sosial setempat. Temuan dalam penelitian ini bahwa pembentukan kapital sosial KPM-PKH Dusun Sade adalah adanya harapan, norma, dan rasa saling percaya. Peran kapital sosial dikonversikan ke dalam bentuk kapital ekonomi berupa uang untuk dimanfaatkan KPM-PKH. PKH saja tidak cukup untuk program pengentasan kemiskinan di Indonesia.

This study discusses the formation of social capital among beneficiaries of the Family Hope Program (PKH) in Sade Hamlet, West Nusa Tenggara. Previous research revealed that through a Conditional Cash Transfer (CCT) based program, it affected the welfare of the community who received social intervention. In addition, the social capital owned by the community is the main key to encourage the success of the social intervention program carried out. However, studies on the formation of social capital have not been the focus of much research. The researcher argues that the formation of social capital is useful for KPM-PKH to be more effective in alleviating poverty towards social welfare. As a tourist hamlet that is closely related to traditional culture, the characteristics of the people of Dusun Sade are unique through the existence of traditional institutions which are the context in this research. This study uses Coleman and Bourdieu's theory of social capital as an analytical tool. This study uses a qualitative approach by conducting in-dept interviews with three KPM-PKH families through The Mother, the card owner and the local social service. The findings in this study that the formation of social capital KPM-PKH Dusun Sade is the existence of expectations, norms, and mutual trust. The role of social capital is converted into the form of economic capital in the form of money to be utilized by KPM-PKH. PKH alone is not enough for poverty alleviation programs in Indonesia."
[Depok, Depok]: [Fakultas Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Fakultas Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia], 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Pratiningtyas
"Rendahnya partisipasi sekolah pada anak disabilitas masih menjadi permasalahan di tingkat global maupun nasional. Salah satu faktor yang menghambat anak disabilitas untuk mengakses layanan pendidikan adalah keterbatasan anggaran pendidikan di rumah tangga. Sejak tahun 2014, pemerintah Indonesia telah melaksanakan Program Indonesia Pintar yang bertujuan meningkatkan partisipasi sekolah pada tingkat pendidikan dasar dan menengah pada keluarga miskin. Belum banyak penelitian yang menyoroti manfaat program ini bagi keluarga dengan anak penyandang disabilitas di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Program Indonesia Pintar dan pengeluaran pendidikan rumah tangga pada keluarga dengan anak usia sekolah dan disabilitas dengan menggunakan data SUSENAS BPS 2018 yang meliputi 1.051 rumah tangga di Indonesia. Hasil pengujian Ordinal Least Square (OLS) menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pengeluaran pendidikan per anak sekolah antara keluarga yang menerima Program Indonesia Pintar dan yang tidak. Hasil ini menyiratkan bahwa pemerintah perlu merancang sebuah program khusus untuk meringankan kendala anggaran pendidikan pada keluarga dengan anak-anak disabilitas sehingga partisipasi sekolah anak-anak dari kelompok ini dapat meningkat, dan kemiskinan yang berhubungan dengan status disabilitas dapat dikurangi.

The school participation rate for children with disabilities is still a problem at the global and national levels. One factor that hinders access to education for disabled children is the educational budget constraint of families with disabled children. Since 2014 the Government of Indonesia has implemented Program Indonesia Program to increase school participation at the primary and secondary education levels of low-income families. There are not many studies that highlight the benefits of this program for families with children with disabilities in Indonesia. This study wants to know the relationship between Program Indonesia Pintar and the households' education expenditure of families with school-aged and disabled children by applying the SUSENAS BPS 2018 data of 1.051 households in Indonesia. The Ordinary Least Square (OLS) test results indicate that there is no significant difference in the education expenditure per schooled child between families that receive Program Indonesia Pintar and those that do not. These results imply that the government has to design a specific program to relieve education budget constraints of the families with disabled children so that school participation of children with disabilities can increase, and poverty that has been associated with disability status can be alleviated. "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hening Indreswari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) terhadap Angka Putus Sekolah (APTS) di Indonesia pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). PIP merupakan salah satu bentuk Conditional Cash Transfer (CCT) yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada siswa usia 6 - 21 tahun yang berasal dari keluarga miskin dan rentan dan diharapkan dapat membantu meringankan biaya sekolah yang harus ditanggung oleh siswa. Meskipun kewenangan pengelolaan SMA di Indonesia telah dilimpahkan kepada pemerintah provinsi sejak tahun 2017, namun penting untuk menganalisis pengaruh PIP pada level kabupaten/kota mengingat pelaksanaan PIP dikelola melalui kerjasama pemeritah pusat, pemerintah daerah dan satuan pendidikan. Analisis dilakukan menggunakan metode Fixed Effect pada data panel 514 kabupaten/kota di Indonesia dari tahun 2020 sampai 2022. Hasil estimasi menunjukkan bahwa bantuan PIP tidak signifikan berpengaruh terhadap APTS jenjang SMA di Indonesia.

This research aims to analyze the effect of the Program Indonesia Pintar (PIP) assistance on the dropout rate in Indonesia at the Senior High School (SMA) level. PIP is one of Conditional Cash Transfer (CCT) provided by the central government to students aged 6 to 21 years who come from poor and vulnerable families and is expected to help reduce the school costs that students must bear. Even though since 2017 the authority to manage SMA in Indonesia has been delegated to the provincial government, it is important to analyze the impact of PIP at the district level considering that the implementation of PIP is managed through collaboration between the central government, regional government and education units. The analysis was carried out using the Fixed Effect method on panel data from 514 districts in Indonesia from 2020 to 2022. The estimation results show that PIP assistance has no significant effect on dropout rate at the high school level in Indonesia."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Bonar Partungkoan
"Conditional Cash Transfer (CCT) sudah menjadi kebijakan populer yang digunakan oleh pemerintah di berbagai negara untuk digunakan sebagai jaring pengaman bagi penduduk miskin. Akan tetapi, beberapa artikel sebelumnya mengungkapkan bahwa peningkatan pendapatan dari CCT akan meningkatkan konsumsi dari temptation goods. Artikel ini akan meneliti efek dari Program Keluarga Harapan, sebuah program kebijakan CCT di Indonesia, terhadap konsumsi dari temptation goods. Dengan menggunakan model fixed effect, artikel ini menemukan bahwa peningkatan setiap rupiah dari kebijakan Program Keluarga Harapan akan mengurangi konsumsi tembakau. Artikel ini berkontribusi terhadap literatur yang ada dengan melakukan estimasi pengaruh setiap nilai rupiah dari kebijakan CCT.

Conditional Cash Transfer (CCT) has become a popular policy utilized by governments in many countries to serve as a safety net for low income people. However, several previous studies find that the increase of income from CCT will increase the consumption of temptation goods. This study examines the effect of Program Keluarga Harapan, a CCT policy in Indonesia, to the consumption of temptation goods. By utilizing fixed effect model, this study finds that the increase of every rupiah decreases tobacco consumption. This study contributes to the literature by estimating the rupiah value of CCT."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amriza Nitra Wardani
"

Program bantuan tunai bersyarat (conditional cash transfer – CCT) banyak digunakan di negara-negara berkembang di mana angka kemiskinan anak tinggi, untuk meningkatkan outcomes untuk pendidikan anak. Meskipun tidak khusus didesain untuk menyelesaikan masalah pekerja anak, program CCT juga diharapkan dapat menurunkan tingkat partisipasi anak-anak di lapangan pekerjaan sebagai akibat meningkatnya partisipasi mereka di sekolah. Menggunakan data Indonesia Family Life Survey (IFLS), studi ini menginvestigasi dampak salah satu program CCT di Indonesia, Bantuan Siswa Miskin (BSM), terhadap penerima dan saudaranya. Secara spesifik, studi ini menganalisis sampel dari anak-anak berumur 16-18 tahun, yang merupakan kelompok umur sekolah menengah atas yang angka partisipasi sekolahnya relatif rendah di Indonesia. Untuk menginvestigasi dampak BSM, studi ini menggunakan kombinasi metode coarsened exact matching dan difference-in-difference. Hasil studi ini menunjukkan bahwa program BSM telah berhasil meningkatkan partisipasi sekolah anak-anak secara efektif yang telah menerima subsidi, walaupun tidak ada dampak signifikan terhadap partisipasi sekolah untuk anak-anak non-penerima BSM yang memiliki saudara penerima BSM dalam rumah tangga yang sama. Lebih lanjut, program ini telah berhasil menurunkan kejadian pekerja anak secara signifikan, walaupun hanya untuk anak-anak perempuan (baik penerima BSM maupun saudaranya), tidak ada bukti serupa untuk anak-anak laki-laki.

 


Conditional cash transfer programs (CCT) are widely used in developing countries where child poverty is prevalent to improve child schooling outcomes. Although not specifically designed to solve child working issues, CCT programs are also expected to reduce child participation in the labour force due to the increase of their participation in schooling. Using data from the Indonesia Family Life Survey (IFLS), we investigate the impact of the Indonesian government’s CCT program, Bantuan Siswa Miskin (BSM), on recipients and their siblings. Specifically, we analyse a sample of children aged 16-18 years old, as this cohort is of senior secondary school age, and the enrolment rate of this school level is relatively low in Indonesia. To investigate the BSM effects, we utilise a combination of coarsened exact matching and difference-in-difference approach. The findings suggest that the BSM program has increased the school participation rate of the children who receive the subsidy effectively, though it does not have any significant schooling impact on the non-BSM recipients who have a BSM recipient sibling in their household. Further, the program succeeds in significantly reducing the incidence of child labour only for girls (both BSM-recipient children and their siblings), with no such impact evident for boys.

 

"
2019
T52845
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>