Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kasron
"Kemoterapi merupakan salah satu intervensi pada penyakit kanker yang memiliki efek samping mual. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh kombinasi aromaterapi lemon essential oil dan PMR terhadap mual akibat kemoterapi. Metode penelitian menggunakan quasi eksperimental design dengan pendekatan time series design, pengukuran skor mual menggunakan Skala Bieri pada 30 responden yang dibagi dua kelompok. Hasil menunjukan bahwa ada perbedaan yang signifikan skor mual setelah perlakuan pada kelompok intervensi dengan kelompok kontrol pada pengukuran 6 jam setelah kemoterapi (p value < 0,001). Penelitian ini merekomendasikan terapi kombinasi aromaterapi lemon essential oil dan PMR sebagai bagian dari intervensi keperawatan mandiri untuk menurunkan mual pada pasien kemoterapi.

Chemotherapy is one of the intervention in cancer patient wich had side effects of nausea. This study aimed to evaluate the effect of combination lemon essential oil and PMR to reduce nausea related chemotherapy in cancer patients. This study used a quasi-experimental design with a time series approach, Bieri Scale has been used to measure nausea which 30 respondents are two group. The results showed significant difference scores of nausea after treatment in the intervention group and control group on measuring 6 hours after chemotherapy (p value value < 0,001). This study suggest the combination of lemon essential oil and PMR as an independent nursing intervention to reduce nausea."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T45985
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Kurniawati
"Kanker merupakan salah satu penyebab terjadinya kematian terbesar di dunia. Pada umumnya pengobatan pada kanker dapat menimbulkan efek samping yang kurang nyaman bagi pasiennya. Terlebih jika pengobatan tersebut diberikan kepada anak-anak, orangtua akan merasa khawatir terhadap keamanan dan kenyamanan anaknya. Hal ini yang dapat menyebabkan orangtua memutuskan untuk memilih dan mencoba pengobatan lain seperti pengobatan komplementer dan alternatif. Di Indonesia, belum banyak studi yang membahas mengenai pilihan orangtua dalam menggunakan pengobatan komplementer dan alternatif pada anak yang menderita kanker.Studi literatur ini bertujuan untuk mengidentifikasi mengenai gambaran pilihan pengobatan komplementer dan alternatif pada anak yang menderita kanker. Metode yang dilakukan dengan pencarian literatur melalui database elektronik PubMed, Scopus dan Science Direct dengan tahun publikasi dari 2015-2020 yang dilakukan pada bulan Juli-September 2020. Tidak ada batasan bahasa yang digunakan. Hasil studi literatur didapat 10 artikel yang sesuai dengan kriteria dalam review ini. Rata-rata metode penelitian adalah cross- sectional dan kohort. Bahasa yang diperoleh adalah bahasa Inggris, Spanyol dan Perancis. Didapatkan 5 item uraian tentang gambaran pilihan penggunaan pengobatan komplementer dan alternatif pada kanker anak. Lima item tersebut adalah alasan orang tua, jenis pengobatan yang digunakan, sumber informasi atau pengetahuan mengenai pengobatan komplementer dan alternatif, efektivitas/manfaat atau risiko yang didapat, dan komunikasi orangtua terhadap penggunaan pengobatan komplementer dan alternatif kepada tenaga kesehatan

Cancer is one of the leading causes of death in the world. In general, cancer treatments can cause uncomfortable side effects for patients. Especially if the treatment is given to children, parents will be worried about the safety and comfort of their children. This can cause parents to decide to choose and try other remedies such as complementary and alternative medicine. In Indonesia, there are not many studies that discuss the choice of parents in the use of complementary and alternative medicine in children with cancer. This literature study aims to identify the description of complementary and alternative treatment options in children with cancer. The method is performed with literature searches through electronic databases PubMed, Scopus, and Science Direct with the publication of 2015-2020 conducted in July-September 2020. There are no language restrictions used. The results of the literature study obtained 10 articles that match the criteria in this review. The average research method was cross-sectional and cohort. The languages acquired are English, Spanish and French. There were 5 items on the description of the options for using complementary and alternative medicine in childhood cancer. The five items are parents' reasons, types of treatment used, sources of information or knowledge about complementary and alternative medicine, effectiveness / benefits or risks, and parental communication about the use of complementary and alternative medicine to health workers"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Japaries, Willie
"Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan karakteristik pasien dan kinerja terapi di Unit Onkologi Komplementer Medis-TCM di RS Harapan Bunda, Jakarta Timur antara periode 1 Agustus-31 Desember 2005. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif retrospektif berdasarkan rekam medik dari semua pasien yang berkonsultasi ke Unit Onkologi TCM tersebut antara 1 Agustus-31 Desember 2005. Hasil penelitian terdapat 271 pasien yang berkonsultasi ke Unit Onkologi TCM RS Harapan Bunda antara 1 Agustus-31 Desember 2005, 58,30% adalah wanita. Kelompok usia terbanyak adalah 41-50 tahun dan 51-60 tahun yaitu masing-masing 23,62% dan 23,99%, disusul 61-70 tahun (17,71%), 31-40 tahun (13,28%) dan 71-80 tahun (12,18%). Dari keseluruhan pasien tersebut, 207 pasien menderita tumor yang secara klinis atau patologik anatomik bersifat ganas. Tumor ganas terbanyak adalah karsinoma mamae (31,88%), disusul paru (10,63%), hati (9,66%), usus besar (7,73%), limfoma (6,76%), ovarium (5,31%), nasofaring (4,83%), sebagian terbesar pada stadium III dan IV (26,57% dan 41,55%). Pada 54 pasien kanker (26,09%) tidak tersedia data untuk penentuan stadium. Efek terapi umumnya dinilai secara klinis. Dari 80 pasien yang telah diterapi 1 bulan atau lebih di Unit TCM, secara keseluruhan yang kondisinya membaik dan stabil masing-masing 29 orang (36,25%) dan 36 orang (45%), dan yang memburuk 15 orang (18,75%). Pada pasien kanker mamae yang membaik dan stabil adalah 38,71% dan 41,94%; pada kanker paru 30% dan 50%, pada kanker usus besar 25% dan 62,50%, pada kanker nasofaring 66,67% dan 16,67%, dan pada hepatoma 16,67% dan 50%. Kesimpulan: Pelayanan Unit TCM RS Harapan Bunda cukup diminati masyarakat. Proporsi wanita sedikit lebih besar dari pria. Kelompok usia terbesar adalah 41-50 tahun, disusul 51-60 tahun. Jenis kanker terbanyak adalah karsinoma mamae, disusul kanker paru. Respons terapi secara keseluruhan adalah 81,25% membaik atau stabil, 18,75% memburuk.

Patient Characteristics and Performance of the TCM Unit of ?Harapan Bunda? Hospital in Jakarta, Indonesia. This study describes the characteristics of patients and treatment results of The TCM Unit in Harapan Bunda hospital in Jakarta during August ? December 2005. The data were taken from medical records of all patients visiting the TCM Unit during the study periode. The results are presented in texts and tables. There were 271 patients registered during the periode, 58,30% were female. The dominant age groups were 41-50 years (23,62%) and 51-60 years (23,99%), followed by 61-70 years (17,71%), 31-40 years (13,28%) and 71-80 years (12,18%). Of the 271 patients, 207 were with tumors either clinically or pathologically assessed as malignant. Mammary carcinoma (31,88%) was most prevalent, then pulmonary (10,63%), liver (9,66%), large intestine (7,73%), lymphoma (6,76%), ovarian (5,31%), NPC (4,83%), mostly in stadium III or IV (26,57% and 41,55% respectively). For 54 patients (26,09%), no data to assess stadium. Therapeutic response was mostly evaluated clinically. Of 80 patients receiving at least 1 month treatment at TCM Unit, 29 pts (36,25%) showed improvement, 36 pts (45%) were relatively stable, 15 pts (18,75%) deteriorated. The improved and stabilized patients of mammary cancer were 38,71% and 41,94%, of lung cancer 30% and 50%, of colon cancer 25% and 62,50%, of NPC 66,67% and 16,67%, of hepatoma 16,67% and 50% respectively. It was concluded that the TCM Unit of Harapan Bunda hospital had received good attention from the public. Female visitors were more prevalent than male. Most prevalent age group was 41-50 years followed by 51-60 years. Mammary carcinoma was the most prevalent. Therapeutic response showed 81,25% either improved or stabilized, 18,75% deteriorated."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2006
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Maulida Sari
"ABSTRAK
Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini ialah konflik antara pengobatan biomedis dan CAM, yang mana keduanya memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain. Pengobatan biomedis bersandar pada model biomedis dengan pendekatan EBM Evidence Based Medicine , sedangkan CAM bersandar pada model humanistik dengan pendekatan PCM Patient Based Medicine . Perbedaan tersebut dibahas menggunakan teori paradigma Thomas Kuhn. Pertentangan pengobatan biomedis dan CAM memperlihatkan bahwa pengobatan biomedis adalah pengobatan yang dominan terhadap CAM yang termarginalkan. Pertentangan tersebut dibahas menggunakan teori standpoint Sandra Harding. Akhirnya, solusi dimunculkan demi menjawab pertentangan tersebut yaitu dengan pengobatan terintegrasi.

ABSTRACT
The problem discussed in this thesis is the conflict between biomedical medicine and CAM, which both have different characteristics each other. Biomedical medicine is rely on biomedical model with EBM approach, whereas CAM rely on humanistic model with PCM approach. The differences will be discussed using paradigm theory by Thomas Kuhn. The conflict between biomedical medicine and CAM shows that biomedical medicine is dominant over CAM which marginalized. The conflict is discussed using standpoint theory by Sandra Harding. Finally, solution is emerged to answer the conflict by using integrated medicine. "
2017
S68009
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Meutia Nadhifa
"Latar Belakang: Sebagai pathogen oportunistik, Candida glabrata merupakan jamur kedua terbanyak penyebab kandidiasis di berbagai negara. Akan tetapi, kemunculan resistansi jamur C. glabrata terhadap obat, terutama flukonazol sebagai obat standar pengobatan kandidiasis, cukup memprihatinkan. Oleh karena itu, pengobatan alternatif perlu dipertimbangkan. Propolis memiliki berbagai komponen bioaktif yang komposisinya bergantung pada kondisi geografis sekitar. Propolis lombok telah diteliti mengandung komponen fenolik, seperti flavonoid dan asam fenolat, yang merupakan zat antijamur terhadap Candida sp. Maka dari itu, penelitian ini dilangsungkan untuk mengetahui efek antijamur dari propolis lombok terhadap C. glabrata. Metode: Penilitian ini menggunakan desain riset eksperimental secara in vitro melalui metode agar difusi dan dilusi cair (broth microdilution). Perlakuan jamur dibagi menjadi kelompok eksperimental menggunakan propolis lombok dengan tiga konsentrasi (50mg/mL, 70mg/mL, dan 100mg/mL), serta kelompok kontrol menggunakan flukonazol (kontrol positif) dan DMSO (kontrol negatif). Setiap prosedur dilakukan secara triplo. Analisis statistik dilakukan dengan mengolah data menggunakan SPSS. Hasil: Propolis lombok menghasilkan zona hambat dengan rentang 9 sampai 11mm pada metode agar difusi, sedangkan pada kontrol positif flukonazol tidak terbentuk zona hambat. Menggunakan metode dilusi cair, konsentrasi terendah yang menghambat pertumbuhan jamur diperoleh pada konsentrasi 50mg/mL. Namun, pada analisis statistik tidak ditemukan perbedaan yang signifikan terkait kemampuan hambat dari ketiga konsentrasi propolis. Conclusion: Propolis lombok memiliki sifat antijamur terhadap Candida glabrata yang diteliti menggunakan metode agar difusi dan dilusi cair. Akan tetapi, konsentrasi propolis lombok pada penelitian ini tidak mempengaruhi kemampuan hambat tersebut dalam bentuk pola kecenderungan.

Background: In some countries, the opportunistic fungi Candida glabrata was reported as the second most common cause of candidiasis. However, the emergence of the drugresistance phenomenon of C. glabrata, especially fluconazole, has become concerning. Therefore, an alternative treatment needs to be considered. Propolis contains bioactive compounds that vary based on geographical area. Lombok propolis is known to have phenolic compounds, such as flavonoid and phenolic acid, which are recognized as antifungal agents against Candida sp. Thus, this study aims to learn the growth-inhibitory effect of Lombok propolis’ ethanolic extract on C. glabrata. Methods: This study used an in vitro experimental research design using agar welldiffusion and broth microdilution. The fungi were separated into treatment groups using ethanol-extracted Lombok propolis with three concentrations (50 mg/mL, 70mg/mL, and 100mg/mL) and control groups using fluconazole (positive control) and DMSO (negative control). Each experiment was conducted in triplicate. Statistical analysis of the result was conducted using SPSS. Result: Lombok propolis formed inhibition zones with a range of 9 to 11mm with the agar well-diffusion method, while fluconazole formed no inhibition zone. Using broth microdilution, we identify the propolis with 50mg/mL concentrations as the lowest concentration that exhibit an inhibitory effect. However, statistical analysis found no significant difference between the inhibitory power of the three concentrations. Conclusion: Lombok propolis exhibit inhibitory effects against Candida glabrata growth tested with agar well-diffusion and broth microdilution. Regardless, the concentration of Lombok propolis did not affect the inhibitory power in the form of a trend."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Japaries, Willie
"Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan karakteristik pasien dan kinerja terapi di Unit Onkologi Komplementer Medis-TCM di RS Harapan Bunda, Jakarta Timur antara periode 1 Agustus-31 Desember 2005. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif retrospektif berdasarkan rekam medik dari semua pasien yang berkonsultasi ke Unit Onkologi TCM tersebut antara 1 Agustus-31 Desember 2005. Hasil penelitian terdapat 271 pasien yang berkonsultasi ke Unit Onkologi TCM RS Harapan Bunda antara 1 Agustus-31 Desember 2005, 58,30% adalah wanita. Kelompok usia terbanyak adalah 41-50 tahun dan 51-60 tahun yaitu masing-masing 23,62% dan 23,99%, disusul 61-70 tahun (17,71%), 31-40 tahun (13,28%) dan 71-80 tahun (12,18%). Dari keseluruhan pasien tersebut, 207 pasien menderita tumor yang secara klinis atau patologik anatomik bersifat ganas. Tumor ganas terbanyak adalah karsinoma mamae (31,88%), disusul paru (10,63%), hati (9,66%), usus besar (7,73%), limfoma (6,76%), ovarium (5,31%), nasofaring (4,83%), sebagian terbesar pada stadium III dan IV (26,57% dan 41,55%). Pada 54 pasien kanker (26,09%) tidak tersedia data untuk penentuan stadium. Efek terapi umumnya dinilai secara klinis. Dari 80 pasien yang telah diterapi 1 bulan atau lebih di Unit TCM, secara keseluruhan yang kondisinya membaik dan stabil masing-masing 29 orang (36,25%) dan 36 orang (45%), dan yang memburuk 15 orang (18,75%). Pada pasien kanker mamae yang membaik dan stabil adalah 38,71% dan 41,94%; pada kanker paru 30% dan 50%, pada kanker usus besar 25% dan 62,50%, pada kanker nasofaring 66,67% dan 16,67%, dan pada hepatoma 16,67% dan 50%. Kesimpulan: Pelayanan Unit TCM RS Harapan Bunda cukup diminati masyarakat. Proporsi wanita sedikit lebih besar dari pria. Kelompok usia terbesar adalah 41-50 tahun, disusul 51-60 tahun. Jenis kanker terbanyak adalah karsinoma mamae, disusul kanker paru. Respons terapi secara keseluruhan adalah 81,25% membaik atau stabil, 18,75% memburuk.

Patient Characteristics and Performance of the TCM Unit of ?Harapan Bunda? Hospital in Jakarta, Indonesia. This study describes the characteristics of patients and treatment results of The TCM Unit in Harapan Bunda hospital in Jakarta during August - December 2005. The data were taken from medical records of all patients visiting the TCM Unit during the study periode. The results are presented in texts and tables. There were 271 patients registered during the periode, 58,30% were female. The dominant age groups were 41-50 years (23,62%) and 51-60 years (23,99%), followed by 61-70 years (17,71%), 31-40 years (13,28%) and 71-80 years (12,18%). Of the 271 patients, 207 were with tumors either clinically or pathologically assessed as malignant. Mammary carcinoma (31,88%) was most prevalent, then pulmonary (10,63%), liver (9,66%), large intestine (7,73%), lymphoma (6,76%), ovarian (5,31%), NPC (4,83%), mostly in stadium III or IV (26,57% and 41,55% respectively). For 54 patients (26,09%), no data to assess stadium. Therapeutic response was mostly evaluated clinically. Of 80 patients receiving at least 1 month treatment at TCM Unit, 29 pts (36,25%) showed improvement, 36 pts (45%) were relatively stable, 15 pts (18,75%) deteriorated. The improved and stabilized patients of mammary cancer were 38,71% and 41,94%, of lung cancer 30% and 50%, of colon cancer 25% and 62,50%, of NPC 66,67% and 16,67%, of hepatoma 16,67% and 50% respectively. It was concluded that the TCM Unit of Harapan Bunda hospital had received good attention from the public. Female visitors were more prevalent than male. Most prevalent age group was 41-50 years followed by 51-60 years. Mammary carcinoma was the most prevalent. Therapeutic response showed 81,25% either improved or stabilized, 18,75% deteriorated."
TCM RS Harapan Bunda. Unit Onkologi Komplementer, 2006
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library