Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fithra Hastiadi
Gemany: LAP Lambert, 2008
336.34 FIT r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Badjuri
Abstrak :
Penelitian yang berjudul Permintaan Uang di Indonesia Tahun 1978 - 1993 (Pendekatan Kointegrasi), Pada umumnya konsep permintaan uang selalu memegang peranan penting dalam analisis ekonomi moneter. Hal ini karena permasalahan penawaran uang relatif masih bisa dikendalikan oleh otoritas moneter melalui kebijakan kebijakan pemerintah melalui variabel-variabel yang langsung dikuasai. Sedangkan permintaan uang sejak awal menjadi karena perdebatan antara teori kuantitas dan teori Keynes dan mungkin akan terus berlanjut serta tidak tidak mudah untuk dipecahkan. Hal ini karena kedua pendekatan pada dasarnya berkiblat pada teori keseimbangan dan idiologi keduanya berbeda. Pendekatan kointegrasi merupakan suatu model dinamis yang pada umumnya membahas pengujian terhadap perilaku data time series. Tujuan utama dari uji kointegrasi adalah untuk mengkaji : "Apakah residual regresi kointegrasi stasioner atau tidak" ?. Pengujian ini penting guna pengembangan model dinamis selanjutnya, khususnya Model Koreksi Kesalahan (ECM). Diduga bahwa model permintaan uang di Indonesia dipengaruhi oleh variabel Gross Domestic Income (GDY); Tingkat Bunga Dalam Negeri ; Tingkat Bunga Luar Negeri dan Inflasi yang diharapkan. Hasil uji akar-akar unit menunjukan bahwa semua variabel yang diamati stasioner pada deferensi pertama. Hal ini memungkinkan untuk dilakukannya uji kointegrasi. Berdasarkan hasil uji Kointegasi dari Engle-Granger menunjukkan bahwa hubungan jangka panjang elastisitas permintaan uang baik dalam arti sempit (Ml) maupun luas (M2) ditentukan oleh GDY, tingkat bunga dalam negeri, tingkat bunga luar negeri dan expected inflation. Untuk M1, GDY sebesar 1,309; tingkat bunga dalam negeri sebesar -0,201; tingkat bunga luar negeri sebesar - 0,017 dan inflasi yang diharapkan sebesar -0.03. Untuk M2, GDY sebesar 2,034; tingkat bunga dalam negeri sebesar -0,162; tingkat bunga luar negeri sebesar - 0,294 dan inflasi yang diharapkan -0.01. Berdasarkan hasil uji Error Correction Model menunjukkan bahwa dalam jangka pendek elastisitas permintaan uang dalam anti sempit (Ml), GDY sebesar 0,1; suku bunga dalam negeri sebesar - 0,07; suku bunga luar negeri sebesar - 0,05 dan inflasi yang diharapkan sebesar - 0.003 Sedangkan elastisitas permintaan uang dalam arti luas (M2), Gill sebesar 0,02; suku bunga dalann negeri sebesar - 0,05; suku bunga luar negeri sebesar - 0,06 dan inflasi yang diharapkan sebesar - 0,009. Berdasarkan hasil uji dengan prosedur Barriren. menunjukkan bahwa dalam jangka panjang permintaan uang dalam arti sempit maupun luas hasilnya tidak jauh berbeda dengan Engle - Granger. Hal ini menunjukkan bahwa hasil uji cukup memuaskan.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahlajandi Eki Rahman, auhtor
Abstrak :
Nilai tukar dipercaya memiliki pengaruh signifikan dalam perekonomian Indonesia. Dengan asumsi tersebut, maka pengetahuan mengenai kondisi makro ekonomi dan mikrostruktur pasar valas menjadi sangat penting bagi pembuat kebijakan. Penelitian ini, difokuskan pada analisis kondisi mikrostruktur pasar valas Indonesia dan dampaknya terhadap fluktuasi nilai tukar Rupiah. Namun, mengingat selama periode penelitian (2008-2013) terdapat beberapa potensi structural break, maka selain mengaplikasikan metode uji ko-integrasi, VECM, Granger Causality, dan Impulse Response Function, serta OLS untuk mengkonfirmasi hasil penelitian, juga akan digunakan metode Zivot-Andrews dan Gregory-Hansen, serta uji BLUE. Hasil penelitian menunjukan seluruh metode yang digunakan memberikan hasil yang konklusif, bahwa permintaan valas korporasi domestik, suplai valas investor asing dan sentiment regional Asia signifikan mempengaruhi volatilitas nilai tukar Rupiah, Lebih lanjut, permintaan valas korporasi domestik merupakan faktor dominan yang mendorong Rupiah terus terdepresiasi, sehingga sangat dibutuhkan bauran kebijakan untuk memperbaiki kondisi tersebut. ...... The exchange rate is believed to have significant influence in Indonesia's economy. With that assumption, the knowledge of the macro-economic conditions and the microstructure of the foreign exchange market is becoming very important for policy makers. This study, focused on the analysis of the microstructure of foreign exchange market conditions in Indonesia and its impact on the fluctuation of the Rupiah exchange rate. However, given during the study period (2008-2013) there are several potential structural break, then in addition to applying the method of cointegration test, VECM, Granger Causality and Impulse Response Function, as well as OLS to confirm the results of the research, the method will also be used Zivot-Andrews and Gregory-Hansen, and BLUE test. The results showed all the methods used provide the conclusive results, that the domestic corporate demand for US Dollar, the supply of US Dollar from foreign investors and Asian regional sentiment significantly affect the fluctuation of the Rupiah exchange rate. Furthermore, the demand of US Dollar from domestic corporations is the dominant factor driving the rupiah continued to depreciate, so that the policy mix is needed to improve the condition.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42526
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arindra Artasya Zainal
Abstrak :
The relationship between exchange rate volatility and export performance has been scrutinized by many economists since Bretton Wood System collapsed in 1971. Although most of the results show that there is a negative relationship between exchange rate volatility and export performance, we also find that some studies show a positive one. This study used some Indonesian group of commodities data to find the relationship between exchange rate volatility and export performance. While General Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH) was used to calculate exchange rate volatility. this study used Pesharan & Shin ARDL cointegration test in order to find long run relationship between export performance and exchange rate volatility. Only 2 out of 7 equations tested show a long run relationship between exchange rate volatility an export performance and the signs are positive.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
JEPI-8-2-Jan2008-147
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tiurma Melissa Rakhel
Abstrak :
Negara-negara membutuhkan sejumlah besar energi untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Seperti disebutkan oleh Administrasi Informasi Energi AS, total konsumsi energi dunia diperkirakan akan meningkat dari 575 kuadriliun Btu pada 2015 menjadi 736 kuadriliun Btu pada 2040, atau meningkat 28% (IEO 2017).Namun, terbatasnya sumber daya energi tak terbarukan, dan konsumsi dengan jenis energi tersebut menyebabkan permasalahan lingkungan yang paling utama di dunia. Untuk menyeimbangkan antara kebutuhan energi dengan masalah lingkungan, menggunakan energi terbarukan adalah salah satu pilihan terbaik bagi banyak negara. Oleh karena itu, penelitian ini akan membahas hubungan jangka panjang konsumsi energi terbarukan dengan output, emisi polutan dan perdagangan internasional. Studi ini menggunakan teknik kointegrasi panel dengan metode PMG-ARDL, untuk membandingkan sekelompok negara berkembang dengan sekelompok negara maju. Studi ini menunjukkan bahwa konsumsi energi terbarukan berhubungan positif dengan PDB riil per kapita dan perdagangan internasional pada negara-negara berkembang dan negara-negara maju, sementara itu berhubungan negatif dengan CO2 per kapita dengan skala besar. Hasil ini menunjukkan bahwa perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi akan mendorong konsumsi energi terbarukan dalam jangka panjang. Namun, apakah peningkatan dalam persentase energi terbarukan yang dikonsumsi akan menyelesaikan masalah lingkungan sangat tergantung pada lintasan emisi CO2 dimasa mendatang seiring dengan perkembangan ekonomi. Secara keseluruhan, analisis empiris dalam penelitian ini menunjukkan bahwa perdagangan internasional mengarah pada promosi konsumsi energi terbarukan sebagai hubungan jangka panjang. Ini berarti bahwa, di masa depan, pembangunan ekonomi bersama dengan perdagangan internasional dan kemajuan teknologi lingkungan diharapkan dapat memudahkan dan mendorong konsumsi energi terbarukan di setiap negara. Oleh karena itu, pemerintah harus mengeluarkan kebijakan untuk mendukung pertumbuhan yang signifikan dan pengembangan energi terbarukan selaras dengan pertumbuhan ekonomi negara dengan cara yang konsisten sesuai dengan tingkat pembangunan negara tersebut. ...... Countries require large amounts of energy for continuous economic growth. As mentioned by the US Energy Information Administration, total world energy consumption is expected to increase from 575 quadrillion Btu in 2015 to 736 quadrillion Btu in 2040, or an increase of 28% (IEO 2017). However, resources of non-renewable energy are limited, and energy consumption is known to worsen major environmental problems in the world. To reach a balance between energy needs and environmental problems, using renewable energy is one of the best options for many countries. Given this state of affairs, this study addresses the long-term relationship of renewable energy consumption with respect to output, pollutant emissions and international trade. It uses a panel cointegration technique, along with the Pooled-Mean Group Auto Regressive Distributed Lag (PMG-ARDL) method, to compare a group of emerging countries with a group of developed countries. The study shows that the consumption of renewable energy is positively related to real GDP per capita and international trade for both emerging countries and developed countries, while it is negatively associated with CO2 per capita with a large magnitude. This result suggests that international trade and economic growth will promote the consumption of renewable energy in the long-run future. However, whether an increase in the percentage of renewable energy consumed solves the environmental problems depends a great deal on the future trajectory of CO2 emissions along with economic development. Overall, the empirical analysis in the present study demonstrates that international trade leads to the promotion of the consumption of renewable energy as a long-run relationship. It means that, in the future, economic development along with international trade and advances in environmental technology are expected to further facilitate and promote the consumption of renewable energy in every country. However, governments should issue policies to support significant growth and development of renewable energy along with the economic growth of the country in a manner consistent with the countrys level of development.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T55125
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Sri Rejeki
Abstrak :
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengamati faktor-faktor yang mempengaruhi harga kedelai domestik. Dengan menggunakan pendekatan ARDL, terlihat bahwa dalam jangka panjang variabel harga kedelai dunia dan nilai tukar memiliki pengaruh yang positif dan signifikan, tetapi volume impor kedelai, GDP, dan peran BULOG sebagai importir tunggal tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Namun, tarif impor pada periode ke-t memiliki dampak yang negatif dan signifikan. Sementara, dalam jangka pendek variabel harga kedelai dunia pada periode ke-t dan nilai tukar mempengaruhi harga kedelai dalam negeri secara positif dan signifikan.Selanjutnya, variabel volume impor kedelai, GDP, dan peran BULOG pada periode ke-t tidak mempengaruhi harga kedelai dalam negeri dengan signifikan. Sama seperti dalam jangka panjang, tarif impor periode ke-t memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan. Namun, jika kita lihat hasil model ARDL terbaik, terlihat bahwa tarif impor kedelai satu periode sebelumnya memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap harga kedelai dalam negeri, yang menunjukkan adanya lag dalam penerapan kebijakan tersebut.
The objective of this research is to observe factors determining domestic soybean price. Using ARDL approach, the result showed that in the long term, soybean world price and exchange rate variable have positive and significant effect, but soybean import volume, GDP, and BULOG intervention as single importer have no significant impact. However, import tariff on t-period has negative and significant effect.In the short term, soybean world price on t-period and exchange rate have positive and significant impact, but soybean import volume, GDP, and BULOG intervention on t period have no significant impact. The best ARDL model also shown that import tariff on t-period has positive and significant effect which indicates a lag in the policy implementation.
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T47893
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagas Septianto Prabowo
Abstrak :
Riset ini menginvestigasi hubungan antara perkembangan sektor keuangan dengan tingkat inflasi di Indonesia pada tahun 1980 sampai 2016. Riset ini menggunakan autoregressive distributed (ARDL)bound test untuk melihat hubungan jangka panjang dan tes Wald untuk melihat kausalitas Granger pada jangka pendek dan panjang. Untuk mengukur perkembangan sektor keuangan, penulis menggunakan rasio dari kredit ke sektor swasta terhadap PDB, rasio dari persediaan uang M2 terhadap PDB, serta Financial Development Index. Hasil empiris menemukan bahwa terdapat hubungan jangka panjang antara perkembangan sektor keuangan dengan tingkat inflasi. Selain itu, ditemukan juga bahwa kedua variabel tersebut saling mempengaruhi nilai masa depan satu sama lain, namun melalui saluran yang berbeda. Tingkat inflasi mempengaruhi perkembangan sektor keuangan secara negative, sedangkan perkembangan sektor keuangan mempengaruhi tingkat inflasi secara positif.
This research examines the relationship between financial development and inflation in Indonesia during the period of 1980 to 2016. In order to do that, it uses autoregressive distributed lag (ARDL) bound test to investigate the existence of long-run cointegration and Wald test to examine both short- and long-run Granger causality. Three different proxies are used to measure financial development; credit to private sector as a percentage of GDP, broad money (M2) as a percentage as GDP, and Financial Development Index. It is found, from empirical results, that long-run cointegration exists between financial development and inflation. It is also found that past value of both variables causes the future value of each other, but through different channels. Lastly, while inflation affects financial development negatively, financial development affects inflation positively.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Auliya Devaldi Wiratama
Abstrak :
Kementerian Pariwisata melaporkan bahwa kebijakan yang diterapkan untuk pariwisata mengindikasikan bahwa penambahan jumlah kunjungan wisatawan asing di 2016 disebabkan oleh globalisasi. Studi ini menganalisis hubungan kausalitas antara sektor pariwisata, menggunakan kunjungan wisatawan asing, dan indikator ekonomi dari globalisasi, yang dianalisis melalui ekspor, impor, dan penanaman modal asing. Dengan menggunakan model ARDL, efek kausalitas jangka panjang dan jangka pendek dianalisis melalui Bounds Test untuk kointegrasi dan diikuti oleh estimasi mekanisme error correction. Hasil menyimpulkan bahwa terdapat hubungan kausalitas satu arah antara kunjungan wisatawan asing dan ekspor, hubungan kausalitas satu arah antara kunjungan wisatawan asing dan impor, tidak ada hubungan antara kunjungan wisatawan asing dan penanaman modal asing, hubungan satu arah antara ekspor dan penanaman modal asing, dan tidak ada hubungan antara impor dan penanaman modal asing, dengan hasil country- specific yang beragam. Implikasi dari penelitian ini akan membantu pemerintah dalam meningkatkan tujuan yang ditargetkan untuk memperluas pariwisata.
The Ministry of Tourism reports that the policies implemented for tourism may indicate that the increasing number of international tourist arrivals in 2016 is caused by globalization. This study analyzes the causal relationship between tourism, using international tourist arrivals, and the economic indicators of globalization, which are analyzed through exports, imports, and foreign direct investment. Using ARDL model, the long run and short run causal effect is analyzed through Bounds Test for cointegration, followed by the estimation of error correction mechanism. The result concludes that there is unidirectional causal relationship between international tourist arrivals and exports, unidirectional causal relationship between international tourist arrivals and imports, no relationship between international tourist arrivals and foreign direct investment, unidirectional causal relationship between exports and foreign direct investment, and no relationship between imports and foreign direct investment, with a variety of country specific results. The implication of this study would help the government in improving the targeted goals for expanding tourism.
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arindra Artasya Zainal
Abstrak :
The relationship between exchange rate volatility and export performance has been scrutinized by many economists since Bretton Wood System collapsed in 1971. Although most of the results show that there is a negative relationship between exchange rate volatility and export performance, we also find that some studies show a positive one. This study used some Indonesian group of commodities data to find the relationship between exchange rate volatility and export performance. While General Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH) was used to calculate exchange rate volatility, this study used Pesharan & Shin ARDL cointegration test in order to find long run relationship between export performance and exchange rate volatility. Only 2 out of 7 equations tested show a long run relationship between exchange rate volatility an export performance and the signs are positive.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abdellatif Chatri
Abstrak :
The debate on the relationship between economic growth and financial development has been steadily growing in these recent years. However, the existing theoretical and empirical literature provides conflicting views in this respect. This paper proposes an empirical investigation of the nature of this relationship in the Moroccan context. More precisely, it explores the cointegrating and the causality issue between economic growth and financial development. The latter is measured by largely used indicators. In particular, we use capital market proxy, in addition to the traditional indicators of financial intermediation. The findings show that financial development explains significantly the growth, but the direction of causality depends on the indicator used to measure the financial deepening and the time horizon of analysis (short or long terms).
Mohamed V University, Morocco, 2014
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>