Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dini Yuliani
Abstrak :
Latar belakang: Sungai Citarum merupakan salah satu sungai yang paling tercemar di Dunia. Sedangkan air Sungai Citarum merupakan sumber daya air yang digunakan untuk kehidupan sehari-hari terutama bagi masyarakat yang tinggal di DAS Citarum. Pengetahuan mengenai pemanfaatan air ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Hal ini dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat. Salah satunya melalui penyakit yang menular melalui air, contohnya diare. Menurut WHO, diare merupakan penyebab kematian nomor dua pada anak usia dibawah lima tahun. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan usia dan jenis kelamin dengan nilai pengetahuan pemanfaatan air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang. Data diperoleh dari data sekunder penelitian besar INDOHUN. Data diperoleh melalui metode wawancara menggunakan kuesioner pengetahuan pemanfaatan air yang dikembangkan dari Kuesioner Kesehatan Lingkungan RISKESDAS 2013 oleh INDOHUN. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 155 sampel yang dipilih dengan metode clustered random sampling. Data diolah menggunakan SPSS. Hubungan kelompok usia dengan skor pengetahuan pemanfaatan air dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis dan hubungan jenis kelamin dengan skor pengetahuan pemanfaatan air dianalissi menggunakan uji Mannwhitney. Hasil: Usia dan jenis kelamin tidak memiliki hubungan yang signifikan secara statistik terhadap skor pengetahuan pemanfaatan air (P = 0,414 dan P = 0,315). Simpulan: Usia dan jenis kelamin tidak memiliki hubungan yang positif dengan tingkat pengetahuan pemanfaatan air ......Background: The Citarum River is one of the most polluted rivers in the world. Meanwhile, Citarum river water is a water resource that is used for daily life, especially for the people who live in the Citarum Watershed. Knowledge of water utilization can be influenced by various factors. This can affect public health. One of them is through diseases that are transmitted through water, for example diarrhea. According to WHO, diarrhea is the second leading cause of death in children under five years of age. Purpose: To determine the relationship between age and sex with the knowledge value of water utilization in the Citarum River Watershed. Methods: This study used a cross-sectional study design. Data obtained from secondary data from INDOHUN large research. The data were obtained by interview method using the air utilization knowledge questionnaire developed from the 2013 RISKESDAS Environmental Health Questionnaire by INDOHUN. The number of samples in this study were 155 samples selected by the clustered random sampling method. The data were processed using SPSS. The relationship between age groups and air use analysis was analyzed using the Kruskal test. Wallis and the relationship between sex and air use knowledge scores were analyzed using the Mann-Whitney test. Result: Statistically, age and gender was not significantly related to the knowledge score of water utilization (P = 0.414 and P = 0.315). Conclusions: Age and gender did not have a positive relationship with the level of knowledge about water utilization.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisang Adhitya Yogo Purnomo
Abstrak :
Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum merupakan DAS terbesar dan terpanjang di Jawa Barat, Luas DAS Citarum : 6.614 Km2, Panjang DAS Citarum : 269 Km (Sungai Utama). Berasal dari mata air Gunung Wayang melalui 8 Kabupaten yakni Bandung, Kota Bandung, Kota Cimahi, Sumedang, Cianjur, Purwakarta, Bogor dan Karawang sebagai muara Sungai Citarum. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum pada umumnya kurang mempertimbangkan aspek lingkungan dan daya dukungnya, sehingga semakin lama daya dukung lingkungan semakin memprihatinkan. Hal ini tentu saja dapat menimbulkan berbagai macam masalah tersendiri salah satunya dapat terjadi bencana banjir. Musibah banjir sudah rutin terjadi dan hampir tiap tahun di rasakan oleh masyarakat di daerah hulu DAS Citarum khususnya yang berada di kabupaten Bandung. Masalah pada DAS Citarum merupakan suatu masalah yang sudah berlangsung sejak tahun 1931 dan disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya. Hingga kini belum ada penanganan yang tepat dalam mengatasi bencana banjir Citarum. Dalam penelitian ini terdapat 2 (dua) skenario pengendalian pemanfaatan lahan, yakni skenario pertama dibuat agak ekstrem dimana akan dihutankan kembali sebagian besar wilayah DAS Citarum hulu, dan untuk skenario kedua di buat pembagian porsi tata guna lahan yang agak realistis. Efektifitas upaya pengendalian banjir didalam penelitian ini adalah melalui pengendalian pemanfaatan lahan dan normalisasi alur sungai. Hasil yang ingin dicapai adalah membuktikan bahwa dengan adanya pengendalian pemanfaatan lahan akan mempengaruhi besarnya debit limpasan akibat hujan, melalui pengaturan tata guna lahan (land use).
Watershed Citarum is the largest and longest river basin in West Java, Citarum watershed area: 6614 km2, watershed Citarum Length: 269 km (River Main). Derived from the Fountain of Mount Wayang through the District 8, Bandung, Cimahi, Sumedang, Cianjur, Purwakarta, Bogor and Karawang as Citarum River estuary. Watershed Management Citarum in general less environmental aspects into consideration and the carrying capacity, so the longer the carrying capacity of the environment has become increasingly serious. This of course can cause a variety of problems one of them is flood. Floods have occurred regularly, and almost every year in felt by people in the region upstream watershed Citarum especially those in Bandung regency. Problems in the watershed Citarum is a problem that has been going since 1931 and is caused by several factors that influence it. Until now no proper treatment in overcoming floods Citarum. In this study there are 2 (two) scenarios of community participation, which first made its rather extreme scenario where the public will reforest the entire watershed area upstream Citarum, and for the second scenario for the distribution portion of the land use rather realistic. Effectiveness of flood control efforts in this research is through control of land use and river channel normalization. Results to be achieved is to prove that with the control of land use will affect the amount of discharge runoff due to rain, through the regulation of land use.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1380
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erline Fitridiah Pitaloka
Abstrak :
Daerah Aliran Sungai Citarum ditetapkan sebagai DAS prioritas oleh Kementrian Lingkugan Hidup dan Kehutanan, yang berdasarkan kondisi lingkungan, sosial, ekonomi, dan kebijakan pembangunan wilayah perlu diberikan prioritas dalam penanganannya. Kurangnya koordinasi antar sektor dalam pengelolaan lingkungan di Indonesia tercermin dalam kasus pengelolaan DAS Citarum. Tujuan dari riset ini adalah menganalisis pola interaksi para pihak, perencanaan dan realisasi anggaran; penutupan hutan; dan pola interaksi para pihak yang berkelanjutan. Metode riset yang digunakan adalah analisis spasial menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG), analisis sosial kelembagaan menggunakan Actor Network Theory (ANT), dan analisis deskriptif. Hasil riset menunjukkan bahwa pola interaksi membentuk jaringan aktor yang lemah dengan nilai Betweenness Centrality 7,02%; perencanaan dan realisasi anggaran belum optimal; penutupan hutan pada tahun 2019 sebesar 24,51% yang artinya belum mencapai syarat keberlanjutan DAS. Kesimpulan riset ini adalah Gubernur, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Perum Perhutani sebagai aktor kunci perlu menyediakan wadah untuk menyatukan gagasan dan anggaran dari semua pihak, guna menambah hubungan antar aktor sehingga sentralitas pada jaringan menjadi kuat dan kebutuhan dana dapat tercukupi. Pola interaksi para pihak dalam pengelolaan penutupan hutan yang berkelanjutan mendukung penambahan penutupan hutan yang meningkatkan daya tampung dan daya dukung DAS, melindungi keanekaragaman hayati, dan mendukung keberlanjutan hulu DAS Citarum. ......The Citarum Watershed is designated as a priority watershed by the Ministry of Environment and Forestry, based on environmental, social, economic and regional development policies that need to be given priority of the management. The lack of coordination between sectors in environmental management in Indonesia is reflected in the case of Citarum Watershed Management. The purpose of this research is to analyze the pattern of stakeholder interaction; planning and budget realization; forest coverage; and the sustainable pattern of stakeholder interaction. The research method used are spatial analysis using Geographic Information Systems (GIS), institutional social analysis using Actor Network Theory (ANT), and descriptive analysis. The results showed that the pattern of stakeholder formed a weak actor network with a value of 7.02% Betweenness Centrality; budget planning and realization is not yet optimal; forest coverage in 2019 was 24.51%, which means that the sustainale of the watershed has not been achieved. The conclusion of this study is the Governor, Ministry of Environment and Forestry, Perum Perhutani as key actors who need to provides a platform for bringing together ideas and budgets from all stakeholders, increase the relationship between actors so that centrality in the network becomes strong and funding needs can be fulfilled. The sustainable pattern of stakeholder interaction in forest coverage supports increasing forest coverage that increases the carrying capacity of the watershed, protects biodiversity, and supports sustainability of the upper Citarum Watershed.
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library