Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arifiyanto
Abstrak :
Studi sosiologi tentang kemiskinan sejauh penulis amati, lebih terfokus pada pembahasan mengenai faktor eksternal yang dapat menyebabkan kemiskinan. Padahal secara empirik, kemiskinan itu sendiri sudah menjadi realita sosial yang kompleks yang di dalamnya terkandung berbagai permasalahan. Keluarga miskin, scat ini diduga tidak hanya diliputi oleh adanya keadaan akan kekurangan materi namun juga telah dipersulit oleh masalah-masalah lain yang hidup dan berkembang di tengah-tengah kehidupan keluarga miskin. Terdapat lima unsur permasalahan kemiskinan yang diasumsikan telah meliputi keluarga-keluarga miskin, yaitu unsur kekurangan materi, kelemahan jasmani, keterasingan (isolasi), kerentanan, dan unsur ketidak-berdayaan. Kelima unsur ini dalam prosesnya berjalan saling berhubungan satu sama lain sehingga membentuk sebuah perangkap kemiskinan. Adanya bentuk kemiskinan yang telah berubah wujud menjadi suatu perangkap bagi keluarga-keluarga miskin inilah yang menyebabkan keluarga miskin sulit untuk keluar dari kemiskinannya. Untuk mengetahui kebenaran akan dugaan dan asumsi tersebut, dilakukan suatu kajian mengenai teori dan konsep kemiskinan terutama mengenai perangkap kemiskinan yang dibangun oleh Robert Chambers. Dengan memperhatikan secara seksama terhadap kenyataan-kenyataan empirik, dilakukan perbandingan terhadap teori tersebut dengan hasil penelitian. Sementara itu, teori John Friedman, Rohidi, Mahbub ul Had, James Scott, dan Charles Zastrow digunakan sebagai penguat dan hasil lapangan yang ditemukan. Jenis penelitian ini berupa studi kasus yang mendeskripsikan hubungan antara unsur-unsur kemiskinan. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh keluarga miskin yang berdomisili di desa Bulakan, Cilegon. Adapun sampelnya yaitu 25 persen dari jumlah keseluruhan keluarga miskin dan 5 keluarga miskin sebagai sample kasus. Penelitian ini menggunakan kombinasi data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif yang dipakai adalah data jawaban 50 keluarga miskin terhadap quesioner penelitian. Untuk menguji hubungan antara unsur-unsur kemiskinan digunakan uji korelasi rank spearman yang diolah dengan SPSS. 10.0. Adapun data kualitatif yang dipakai adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan lima keluarga miskin dan empat informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permasalahan kemiskinan yang dialami ofeh keluarga miskin tidak hanya di dominasi oleh unsur kekurangan materi semata melainkan juga terdapat unsur-unsur lain dalam kemiskinan mereka yaitu unsur kelemahan jasmani, keadaan terasing (isolasi), rentan dan tidak-berdaya yang tentu saja keadaan tersebut menimpa keluarga miskin dengan kadar penderitaan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Dan kelima unsur tersebut, ternyata hanya ditemukan lima hubungan dari dua puluh hubungan yang dijelaskan dalam teori yang mempunyai cukup bukti yaitu tiga hubungan negatif - menyimpang dari teori - yaitu kekurangan materi dengan isolasi, kelemahan jasmani dengan ketidak-berdayaan, isolasi dengan ketidak-berdayaan, dan dua hubungan positif - sesuai dengan teori yaitu kekurangan materi dengan kerentanan dan isolasi dengan kelemahan jasmani. Temuan tersebut menunjukkan bahwa unsur kemiskinan yang menimpa keluarga miskin tidak terjadi karena lebih disebabkan oleh unsur-unsur lain di dalamnya yang melingkupi keluarga miskin. Namun unsur-unsur kemiskinan tersebut muncul karena lebih disebabkan oleh keadaan-keadaan yang berada di lingkungannya yaitu keluarga miskin tidak atau kurang sumber keuangan (kredit), informasi, sarana pekerjaan dan jaringan sosial. Hal ini karena kekuatan sosial yang ada tersebut lebih banyak dikuasai oleh Para pemilik modal dan alit lokal, dan juga karena keluarga miskin berada pada posisi yang lemah dalam hubungan patron klien. Di aspek lain, adanya kesalahan pembangunan atau pemberian bantuan yang diterapkan pemerintah untuk penduduk miskin terutama di desa Bulakan, adanya konflik antara orang kaya dengan orang miskin yang berdampak pada kelanggengan kemiskinan itu sendiri, serta adanya budaya kemiskinan baik dari aspek individu orang miskin maupun dari aspek komunitas orang-orang miskin, juga lebih cenderung ikut mendorong keluarga ke posisi yang lebih miskin. Rekomendasi terhadap hasil temuan penelitian ini dalam rangka memperbaiki program bantuan atau penanggulangan kemiskinan, disarankan untuk lebih menekankan dan memperdulikan kepada pendekatan pengelolaan sumber daya yang bertumpu pada komunitas (community based resources management) dengan menggunakan metode aplikatif participatory rural appraisal (PRA), sehingga dengan pendekatan dan metode ini masyarakat miskin setempat memiliki kemampuan dan kesempatan untuk mengartikulasikan kepentingannya dalam proses kebijakan pembangunan desa, baik mulai penentuan masalah, pemilihan alternatif, pelaksanaan maupun pada tahap proses pengawasan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T10641
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diyah Krisna Yuliana
Abstrak :
ABSTRAK
Wilayah pesisir Kota Cilegon merupakan daerah yang rawan gempa dan tsunami, karena posisinya yang berbatasan langsung dengan Selat Sunda dan dekat dengan keberadaan Gunung Anak Krakatau. Pada tahun 1883 pernah terjadi gempa besar di Selat Sunda dan tsunami besar akibat letusan gunung api Krakatau sehingga memakan korban 36.000 jiwa. Kesiapan bencana menjadi sangat penting, mengingat bila terjadi gempa besar yang diikuti oleh tsunami maka risiko bahaya sangat besar. Kota Cilegon memiliki aktivitas ekonomi dan konsentrasi penduduk yang tinggal di wilayah pesisir cukup tinggi. Penilaian risiko bencana tsunami yang dihasilkan dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Multi Criteria Evaluation (MCE) dan teknik Sistem Informasi Geografis (SIG). Variabel yakni bahaya, kerentanan dan kemampuan penanganan adalah variabel penting dalam penilaian risiko bencana tsunami. Berdasarkan analisis MCE dan SIG dapat ditunjukkan bahwa tingkat risiko bencana tsunami di setiap unit analisis di wilayah pesisir Kota Cilegon berbeda-beda. Wilayah yang memiliki tingkat risiko tinggi dan sangat tinggi berada pada wilayah pesisir Kota Cilegon bagian barat yang dekat dengan permukaan laut, dimana mempunyai ketinggian kurang dari 12 m dpl dan jarak dari garis pantai kurang dari 3000 m. Dari hasil penilaian risiko dua skenario tektonik dan vulkanik, disimpulkan bahwa risiko bencana tsunami akibat vulkanik jauh lebih besar dibandingkan dengan risiko bencana tsunami akibat tektonik.
ABSTRACT
Coastal areas in the Cilegon City is an area prone to earthquakes and tsunamis, because of its position directly adjacent to the Sunda Strait and close to the existence of Mount Anak Krakatau. Based on the historical record, large earthquakes have occurred in the Sunda Strait and the massive tsunami caused by the eruption of Mount Krakatau in 1883 have killed 36,000 people. Therefore, disaster preparedness is very important, considering the case of a large earthquake followed by a tsunami, then the hazard would be very large because Cilegon City has economic activity and the concentration of people living in coastal areas is quite high. Tsunami risk assessment in this study were calculated using Multi Criteria Evaluation (MCE) and Geographical Information System (GIS) techniques. Hazard, vulnerability and coping capacities are important variables in the tsunami risk assessment. Based on MCE and GIS analysis can be shown that the level of tsunami risk in each unit of analysis in the coastal region of the Cilegon City is different. Areas that have a high and very high level of risk is the western part of Cilegon City coastal areas, which is near the sea surface and has height less than 12 m and the distance from the shoreline more than 3000 m. As the results of tsunami risk assessment which have two scenarios tectonic and volcanic, it can be concluded that due to volcanic, the tsunami risk is much greater than the risk of tsunami caused by tectonic.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T42637
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahri Choirrini
Abstrak :
Kota Cilegon memiliki risiko tinggi terkena bencana sehingga rumah sakit di Kota Cilegon perlu memiliki kesiapsiagaan manajemen bencana rumah sakit agar dapat menimimalisir dampak bencana di kemudian hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kesiapsiagaan manajemen bencana rumah sakit di Kota Cilegon menggunakan studi deskriptif observasional dan metode semi-kuantitatif. Data primer didapat dari wawancara mendalam staf ahli rumah sakit menggunakan pedoman wawancara modifikasi Safe Hospital Checklist. Data primer tersebut kemudian diolah melalui Ms Excel dan hasilnya berupa nilai rata-rata untuk setiap komponen pada manajemen bencana rumah sakit lalu diklasifikasikan ke dalam kategori A 0.66-0.1, B 0.36-0.65, atau C 0-0.35. Hasil dari penelitian ini kedua rumah sakit umum termasuk kategori A, yang menunjukkan bahwa manajemen bencana kedua rumah sakit telah siap dalam menghadapi bencana dengan masing-masing nilai rata-rata, rumah sakit Z sebesar 0.67 dan rumah sakit sebesar X 0.85. Meskipun begitu, kedua rumah sakit tetap perlu melakukan usaha pencegahan dalam jangka panjang untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. ...... Cilegon city has a high risk of disasters. Hospitals need to know whether they prepared or not, in order to minimize the impact of disasters in future. This descriptive observational study aimed to analyze preparedness of hospital disaster management at Cilegon city using semi quantitative method. Primary data was collected by utilizing a modified Safe Hospital Checklist as an indepth interview manual to do the indepth interview for each hospital 39s key person, then processing the data with Ms Excel which the results was mean average of every component in hospital disaster management, continuing to classify them into three categories, A 0.66 0.1, B 0.36 0.65, or C 0 0.35. The results show both hospitals was an A category, hospital Z got score 0.67 and hospital X got score 0.85, that means their disaster management prepared enough to face the disaster in future. However, they still need to maintain the long last preventing efforts to increase their disaster preparedness.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Khairul Ichwan
Abstrak :
Penelitian ini ingin menganalisis kekalahan Ratu Ati Marliati pada pilkada Cilegon dan kemenangan Ratu Tatu Chasanah pada pilkada Kabupaten Serang. Padahal kedua petahana dari dua dinasti politik di Kota Cilegon dan Kabupaten Serang memiliki beberapa kesamaan, baik latar belakang keluarga maupun dukungan politik. Hal ini terjadi karena beberapa faktor yang menyebabkan mereka berbeda nasib dalam pilkada serentak pada 2020 di kedua wilayah ini. Penelitian menggunakan teori boundary control Gibson (2012), dan dilengkapi dengan analisis strategi informal dan ilegal dari Buehler (2018) dan permainan tertutup (closed game) dari Behrend. Menggunakan metode kualitatif, penelitian ini memperlihatkan bahwa faktor kekalahan Ratu Ati disebabkan kegagalan dalam menerapkan strategi boundary strengthening, yang kemudian diiringi dengan keberhasilan oposisi menerapkan strategi boundary opening. Faktor-faktor yang menyebabkan kekalahan itu adalah ketiadaan aktor utama, konflik kepentingan elit partai, kontrol politik yang lemah, mesin politik tidak bekerja optimal, tidak ada akses terhadap elit partai di pusat, dan banyaknya kompetitor. Sedangkan faktor kemenangan Tatu Chasanah karena dia berhasil menerapkan boundary strengthening. Hal ini tampak dari besarnya dukungan partai politik, memobilisasi dukungan baik dari birokrasi maupun dari kelompok-kelompok masyarakat, sehingga mampu mengubah arena permainan menjadi tidak kompetitif. Hal ini memperkuat teori dari Gibson mengenai strategi boundary strengthening dan strategi boundary opening di Kota Cilegon dan Kabupaten Serang. ......This study wants to analyze the defeat of Ratu Ati Marliati in the regional elections in Cilegon and the win of Ratu Tatu Chasanah in the regional elections of the Serang Regency. Even though the two incumbents from these two political dynasties have several things in common, both from family backgrounds and political support. This happened due to several factors that caused them to have different fates in the simultaneous local elections in 2020 in these two regions. The research uses Gibson's boundary control theory (2012) and is complemented by an analysis of informal and illegal strategies from Buehler (2018) and closed games from Behrend. Using a qualitative method, this research shows that Ratu Ati's defeat was caused by the failure to apply the boundary- strengthening strategy, which was followed by the success of the opposition in implementing the boundary-opening strategy. The factors that led to the defeat were the absence of the main actors, the conflict of interests of the party elites, weak political control, the political machine did not work optimally, there was no access to party elites at the center, and there were many competitors. Besides, Tatu Chasanah's winning factor because she succeeded in implementing boundary strengthening. This can be seen from the huge support of political parties, mobilizing support from both the bureaucracy and community groups, to turn the playing field into an uncompetitive one. This strengthens Gibson's theory regarding the boundary strengthening strategy and the boundary opening strategy in Cilegon City and Serang Regency.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Setiawan Djamhoer
Abstrak :
Kotip Cilegon sebagai pusat pengembangan wilayah pembangunan Serang barat telah mengalami perkembangan yang sangat pesat dengan adanya perkembangan industri besar dan strategis, pengembangan pelabuhan Merak dan telah selesainya jalan tol Jakarta-Merak yang melintas Kotip Cilegon. Sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah,letak geografis yang strategis, perkembangan demografis dan sosial ekonomi dan kondisi kesehatan masyarakat Kotip Cilegon yang berkembang pesat dan secara nyata baru dilayani oleh sebuah rumah sakit dengan kapasitas 105 tempat tidur, maka masyarakat Kotip Cilegon masih membutuhkan penyediaan tempat tidur rawat inap rumah sakit tambahan. Sebagai Klinik yang telah berdomisili di tempat yang strategis di wilayah industri Cilegon, maka Klinik Ananda yang telah beroperasi lebih dari sepuluh tahun bermaksud mengembangkan diri menjadi rumah sakit. Untuk itu perlu dilakukan studi kelayakan atas rencana tersebut. Maka dilaksanakanlah penelitian ini dalam rangka memberikan kontribusi yang besar dalam memberikan gambaran kelayakan pendirian rumah sakit tersebut khususnya dalam aspek pasarnya. Tujuan dari penelitian ini adalah didapatkannya informasi mengenai karakteristik organisasi Klinik Ananda dan pasar untuk rawat inap di rumah sakit yang akan dibangun sebagai pengembangan Klinik Ananda tahun 1998. Dibuat hipotesa adanya hubungan antara karakteristik pasar dengan peluang pasar rawat inap Rumah Sakit Ananda. Penelitian ini dilakukan merupakan penelitian kualitatif dengan metoda deskriptif analitik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan karakateristik dari organisasi Klinik Ananda dan pasar yang ada. Selanjutnya berdasarkan uji statistik yang dilakukan didapatkan hipotesa yang diterima adaiah adanya hubungan antara peluang pasar rawat inap Rumah Sakit Ananda dengan jenis kelamin, alamat, motivasi berobat ke rumah sakit dan persepsi pasien atas pelayanan rumah sakit yang pernah diterimanya. Sedangkan tujuh variabel lain yaitu usia, pekerjaan, pendidikan, pendapatan, pengeluaran untuk kesehatan, prioritas rumah sakit pilihan, kelas perawatan yang dipilih dan penanggung biaya perawatan tidak berhubungan dengan peluang pasar rawat inap Rumah Sakit Ananda. Disimpulkan pula dengan kondisi kompetitor yang cukup mampan dan pasar yang kompetitif, struktur kepemilikan dan manajemen Klinik Ananda masih dalam bentuk yang sederhana baik dalam pendelegasian manajemen maupun sumber daya yang ada. Disarankan untuk menindaklanjuti pembuatan studi kelayakan untuk aspek lainnya, pengembangan upaya pemasaran berdasarkan hasil penelitian, merintis memberikan pelayanan yang sesuai dengan tuntutan pasar dan mulai memperkuat manajemen Klinik Ananda untuk antisipasi pengembangan menjadi rumah sakit dengan mulai diadakan pendelagasian yang lebih tegas dan penarikan tenaga profesional yang diperlukan.
Cilegon as a district and centre of development territory in west Serang has developed so fast in line with the development of big and strategic industries, the development of Merak harbor and the finishing of Jakarta - Merak toll flashing past district of Cilegon. According to the policy of government, the location of strategic geography, the development of demography, social economy and health condition of the society of Cilegon so fast grow but in fact just be served by the hospital with 105 bed capacity, so that Cilegon society still need addition of in-patient bed. The objective of the research is to obtain the information about the characteristic Ananda Clinic organization and the market of an in-patient in Ananda hospital which will be built on 1998. It's made the hypothesis of the correlation between market characteristic and inpatient market opportunities of Ananda Hospital. The research conducted is a qualitative analysis using an analytical descriptive method. Based on the research conducted is obtained the characteristic of Ananda Clinic organization and the available market. Further, based on statistic test conducted is obtained the received hypothesis that there is correlation between an in-patient market opportunities of Ananda hospital and sex, address, motivation and the perception of the patient on the hospital services received. Whereas the seven others that are age, occupation, income, cost for health, priority of selection nursing class and insurer of nursing, do not correlate to the in patient market opportunities of Ananda Hospital. It is also conducted that ownership structure and Clinic management of Ananda is still simple compares to the condition of established competitor and the competitive market. It is suggested to follow up making the feasibility study, for another aspect, developing market efforts based on the research, to pioneer giving services according to the market demand and begin to strengthen Ananda Clinic Management to anticipate the development of Ananda into hospital by delegating distinctly and recruiting another professional.
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erdy Techrisna Satyadi
Abstrak :
ABSTRAK Salah satu program pemasaran yang ditawarkan oleh RS. Honoris adalah Jasa Layanan Kesehatan Industri yang bertujuan meningkatkan produktivitas industri dengan memberikan jaminan kesehatan kepada karyawan, membantu pengontrolan biaya pengobatan karyawan dan menyediakan data-data medis karyawan untuk perencanaan sumber daya manusia lebih lanjut. Salah satu segmen pasar yang sedang digarap adalah kawasan industri Cilegon karena kawasan industri ini berkembang dengan sangat pesat dan merupakan pasar yang potensial. Namun dalam pelaksanaannya pemasaran program ini kurang mendapat tanggapan dari perusahaan-perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh suatu model jasa layanan kesehatan yang dapat dipakai oleh RS. Honoris untuk karyawan perasahaan di kawasan industri Cilegon. Untuk memperoleh model yang sesuai dengan kebutuhan, harapan dan kemampuan masyarakat industri di Cilegon dibutuhkan analisa dan kajian mengenai karakteristik perusahaan yang ada di Cilegon yang mencakup jenis perusahaan, kebutuhan layanan kesehatan karyawan, sistem pelayanan dan pembiayaan kesehatan karyawan. Serta terhadap kepuasan dengan sistem yang ada sekarang dan harapan akan program jasa layanan kesehatan industri RS. Honoris. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode telaah data dan kasus dengan menggunakan pendekatan penelitian kwalitatif deskriptif melalui wawancara mendalam terhadap Para penentu kebijakan perusahaan dalam menetapkan pelayanan kesehatan karyawan di perusahaan. Hasil penelitian menemukan adanya kesenjangan antara program jasa layanan kesehatan industri yang ditawarkan oleh RS. Honoris dengan kebutuhan, harapan dan kemampuan dari masyarakat industri di Cilegon. Untuk itu perlu adanya pengembangan program jasa layanan kesehatan industri RS. Honoris agar dapat di terima oleh perusahaan - perusahaan yang ada di kawasan industri Cilegon yang meliputi kemudahan mendapatkan pelayanan antara lain dengan membentuk klinik satelit di Cilegon dan menyediakan jaringan PPK yang luas, sistem adininistrasi pelayanan yang sederhana serta paket pelayanan dengan premi bervariasi yang memberikan alternatif pilihan sesuai kemampuan perusahaan. Hasil akhir dari penelitian ini adalah suatu model program layanan kesehatan industri yang dapat dipergunakan oleh RS. Honoris, mencakup sistem pelayanan, pembiayaan, organisasi serta jenis pelayanan yang dapat diterima oleh perusahaan-perusahaan di kawasan industri Cilegon. DAFTAR PUSTAKA : 27 (1980.1997)
ABSTRACT Model Of Honoris Hospitals Industrial Health Services Program For Eleven Companies At Cilegon Industrial Estate Honoris Hospital has drawn up its priority target market, it is middle up community and industrial sector. One of Honoris Hospital Programs is industrial health services that purpose to increase company productivity with giving the health insurance to employees, helping company in controlling medical budget and preparing employee's medical record for further human resources planning. Cilegon industrial estate has grown very fast, it is a potential market for Honoris Hospital's Industrial Health Services Program, but this program has not gotten a good response from the companies. The objective of this research was to design an applicable model of Honoris Hospital's Industrial Health Program for the employees in Cilegon industrial estate. To find an applicable model, which match with company's need, expectation and capability, needs analysis and study about company's characteristic that include kind of companies, needs of employees health services, employee's services and budgeting system, satisfaction to the present system and expectation to Honoris Hospital's Industrial Health Program. The method that used in this research was descriptive qualitative method with in-depth interview to the key persons in the companies. The- research found that there was a gap between Honoris Hospital's Industrial Health Services Program than the company's need, expectation and capability. So the researcher suggests to developing the industrial health services program that can accept by the companies at Cilegon industrial estate. The program must be design to make easier the companies get the services with built a satellite clinic and widen the provider's network, simple administration system, the service's package with variously premium which give alternative choice for the company. The result of this research is an applicable model of Honoris Hospital's industrial health services program for the companies in Cilegon industrial estate. BIBLIOGRAPHY: 27 (1930 - 1997);
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Munazir
Abstrak :
Bank sangat berkepentingan terhadap Iangkah-langkah pengamanan terhadap kredit yang disalurkan. Disadari bahwa kredit bermasalah membawa implikasi terhadap biaya yang akan muncul , di karenakan biaya yang berkaitan dengan pengawasan, penagihan, maupun penyelamatan kredit membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan akan mempengaruhi tingkat kesehatan dan keuntungan bank. Dalam hal debitur cidera janji, Surat Kuasa untuk menjual semestinya bisa digunakan kreditur untuk menjual hak atas agunan atas kekuasaan sendiri melalui pelelangan urnurn serta mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut untuk mengkover utang debitur. Pengaturan kuasa menjual diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata, UU No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan , UU No.10 Tahun 1998 Tentang perubahan atas Undangundang No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan, . Meskipun telah dengan tegas diatur dalam berbagai peraturan namun dalam pelaksanaannya kreditor mengalami kendala untuk menjual atas dasar kuasa menjual, karena memungkinkan debitor tidak bersedia mengosongkan obyek hak tanggungan atau menolak untuk menyerah-kan obyek hak tanggungan. Hal ini menjadi lain jika penjualan obyek hak tanggungan tersebut didasarkan penetapan pengadilan negeri yang mempunyai kekuatan eksekusi sebagaimana dimaksud oleh pasal 224 HIR. Efektivitas suatu surat kuasa untuk mengalihkan hak atas agunan yang dijadikan obyek jaminan mempunyai kekuatan hukum, jika tidak ada bantahan, namun jika ada bantahan dari pihak lawan, maka surat pengaduan utang tersebut tidak mempunyai sifat sebagai akta notariil melainkan akta di bawah tangan biasa , sehingga tidak mempunyai kekuasan eksekusi sebagaimana putusan pengadilan meskipun di dalamnya terdapat irah-hirah kalimat "Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa". Dalam pelaksanaan terdapat kesulitan melakukan parate eksekusi berdasarkan kuasa menjual obyek Hak Tanggungan. Kesulitan tersebut timbui karena secara yuridis tidak ada kepastian hukum atas isi perjanjian yang dilakukan maupun karena dalam fakta sosial sexing mendapat hambatan dari pihak debitur sebagai pemilik obyek jaminan . Dengan demikian tidak mendorong perputaran roda ekonomi yang membutuhkan gerakan yang cepat dan tepat.
Bank has very high interest with security stages in terms of distributed credit. It is recognized that stagnant credit will bring about implication against arising costs, in which costs/expenses having relations with control, collection and recovery of credit requiring so many costs and will influence health and profitable levels of bank. In the event that debtor fails to perform indeed, the attorney or the authorization to sale may be used by creditor through his authorization to sale surety right via public auction as well as to settle debt thereof for covering debt. The regulation on authorization to sale is provided with Commercial Code, Laws No.4 year on Surety Right, Laws No.10 year 1998 on Amendment of Law No.7 year 1992 regarding banking. Although in some regulation had been set out strictly, but, in its implementation the creditor has obstacles to sale based on his authorization to sale, because possibly, the debtor is not willing to vacant the object of his surety right or even to reject it. It will be different provided that sales of such surety right object based on judgment of District Court who has execution power as meant within Article 224 HIR. Effectiveness of attorney to transfer surety right as insured object which has legal power, provided that any claim had not been filed, but, if it is filed then, such bond have not characteristic as notary deed but under the hand solely, so that, it has not execution power as court's judgment although the words of "For sake of justice under God Almighty' had been stated therein. To implement it there is trouble in realizing execution by attorney or authorization to sale Surety Right object. It is caused by juridical no legal certainty stated within content of agreement because frequently, in social facts there is obstacles from debtor as owner of such surety object. Hence, it had not stimulated economic cycles to grow rapidly and precisely.
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T19896
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sony Maulana
Abstrak :
ABSTRAK
Kesiapsiagaan Emergency Response Team Kota CilegonTerhadap : Bencana Industri Di Kawasan Industri Zona I;Pembimbing : Prof. Dra.Fatma Lestari, M.Si, PhD.Perkembangan Industri Kota Cilegon memberikan dampak kerawanan bencanateknologi yang tinggi, kerawanan tersebut terlihat dari banyaknya jumlah industridengan pengelolaan bahan kimia sebagai bahan dasarnya, Luas Kota Cilegon 17.550Ha, dengan letak geografis pada posisi 5 52 rsquo;24 rdquo; - 6 04 rsquo;07 rdquo; Lintang Selatan dan105 54 rsquo;05 rdquo; - 106 05 rsquo;11 rdquo; Bujur Timur, jumlah usaha / perusahaan yang ada di KotaCilegon sebanyak 43.900 perusahaan Badan Pusat Statistik Provinsi Banten, 2016 ,dari sejumlah usaha /perusahaan tersebut Kota Cilegon membagi menjadi tiga KawasanIndustri, yaitu:a. Zona Satu berada di Kecamatan Citangkil, Ciwandan, Cilegon, Grogol;b. Zona Dua berada di Kecamatan Citangkil, Ciwandan, Grogol;c. Zona Tiga berada di Kecamatan Grogol dan Pulomerak.Sebagai salahsatu bentuk kesiapsiagaan bencana industri di Kota Cilegon makadibentuklah Emergency Response Team dari lintas sektoral baik dari unsur TNI-Polri,Lembaga atau Non Lembaga Kementrian, OPD Pemerintah Kota Cilegon di bidangBencana, Pihak Swasta terutama di tiga kawasan industri yang dikenal dengan ZonaAMC Anyer, Merak, Ciwandan , kawasan dengan Risiko bencana industri terbesaradalah Zona I Kawasan Industri Kota Cilegon, sehingga Zona I membentuk CiwandanEmergency Response Team sebagai upaya kesiapsiagaan terhadap bencana industri, danperlu program , sarana prasarana, jalur komando dalam membangun kesiapsiagaan yangtangguh sebagai kesiapsiagaan terhadap bencana industri..Kata kunci:Bencana Industri, Kesiapsiagaan , Emergency Response Team Kota Cilegon
Abstract Industrial Development of Cilegon City gives high impact of technological disaster, the vulnerability is seen from the number of industries with chemical management as its basic material, Cilegon City Area 17,550 Ha, with geographical position at 5 52 39 24 6 04 39 07 South Latitude and 105 54 39 05 106 05 39 11 East longitude, the number of businesses companies in the City of Cilegon as many as 43,900 companies Central Bureau of Statistics of Banten Province, 2016 , from a number of businesses companies Kota Cilegon divided into three Industrial Zones, namely a. Zone One is located in Citangkil Sub district, Ciwandan, Cilegon, Grogol b. Zone Two is located in Citangkil Sub district, Ciwandan, Grogol c. Zone Three is located in District Grogol and Pulomerak.As one of the forms of industrial bancana preparedness in Cilegon City, Emergency Response Team was formed from cross sectoral from elements of TNI Polri, Institution or Non Ministry Institution, OPD Cilegon Government in Disaster, Private Party especially in three industrial area known as Zone AMC Anyer, Merak, Ciwandan , the largest industrial disaster area is Zone I of Cilegon Industrial Zone, so Zone I establishes the Ciwandan Emergency Response Team as an effort to prepare for industrial disaster, and needs program, infrastructure, command line in building preparedness tough as disaster preparedness for industry. Keywords Industrial Disaster, Preparedness, Emergency Response Team Kota Cilegon
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51290
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Yuliyanti
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai Efek Ekonomi Berganda yang terjadi di Kawasan Wisata Kuliner Bundaran Perumnas Cilegon. Adanya efek berganda ini tentu tidak terlepas dari adanya partisipasi masyarakat sekitar dalam membentuk kreativitas lokal sehingga menciptakan lokasi wisata kuliner di Kota Cilegon. Adannya lokasi wisata tentu akan menimbulkan efek ekonomi berganda yang akan bermanfaat bagi masyarakat itu sendiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data yang dilakukan yaitu melalui pengamatan dan wawancara. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menciptakan lokasi-lokasi tujuan wisata lainnya di Kota Cilegon.
ABSTRACT
This thesis discusses the multiplier effect of economic that happened in the Kawasan Wisata Kuliner Bundaran Perumnas Cilegon. The existence of this double effect would not be separated from their community participation in the shaping of local creativity to create a culinary tourist sites in the Cilegon city. There is tourist sites would have caused multiplier effect of economic that would be beneficial to the community itself. This study used a qualitative approach. The data collection is done through observation and interviews. The results of this study are expected to create the locations of other tourist destinations in the Cilegon city.
2016
S66486
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Syifa Abdy Mulya
Abstrak :
Aktivitas fisik merupakan hal penting dalam kehidupan karena memiliki banyak sekali manfaat. Walaupun begitu, masih banyak pekerja yang terpajan risiko kurang aktivitas fisik. Untuk itu, perlu diketahui komponen apa saja yang mempengaruhi pelaksanaan aktivitas fisik pada pekerja Mal Pelayanan Publik Kota Cilegon. Digunakan desain kuantitatif dengan studi cross sectional ada 58 pekerja Mal Pelayanan Publik Kota Cilegon yang memenuhi kriteria. Hasilnya, 65,5% pekerja tergolong aktif, 34,5% pekerja tidak aktif dan 12% pekerja tidak melakukan aktivitas fisik sama sekali. Komponen yang mempengaruhi pelaksanaan aktivitas fisik di Mal Pelayanan Publik Kota Cilegon antara lain; tingkat pendidikan (p value = 0.005), perceived benefits (P value = 0.01), dukungan teman (p value = 0.014), indeks massa tubuh (p value = 0.018), dan dukungan keluarga (p Value = 0.05). Hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pelaksanaan aktivitas fisik antara lain penyediaan fasilitas olahraga, pelaksanaan senam bersama, instruksi peregangan di sela bekerja, dan edukasi aktivitas fisik yang bisa dilakukan.d Harapannya setelah dilakukan penelitian ini, aktivitas fisik pekerja Mal Pelayanan Publik Kota Cilegon dapat ditingkatkan. ......Physical activity is important because it has so many benefits. Even so, there are still many workers who are exposed to the risk of lack of physical activity. For this reason, it is necessary to know what affects the implementation of physical activity in workers. Quantitative design was used with a cross sectional study on 58 Cilegon Public Service Mall workers who met the criteria. As a result, 65.5% of workers are classified as active, 34.5% of workers are inactive and 12% of workers do not carry out any physical activity at all. Level of education (p value = 0.005), perceived benefits (P value = 0.01), friend support (p value = 0.014), body mass index (p value = 0.018), and family support (p value = 0.05) are the components that affect the implementation of physical activity in Cilegon Public Service Mall. Things that can be done to improve the implementation of physical activity include providing physical activity facilities, implementing group exercises, stretching instructions between work, and educating on physical activities. It is hoped that after conducting this research, the physical activity of Cilegon City Public Service Mall workers can be increased.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>