Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Sri Sumekar
Abstrak :
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menangkap kebijakan menajemen dan aktivitas layanan anak di lima perpustakaan umum Kotamadya DKI Jakarta. Penelitian ini memberikan gambaran tentang 1) kondisi dan aktivitas layanan anak di 5 perpustakaan umum kotamadya DKI Jakarta saat ini, apakah sesuai dnegan standar IFLA dan Pedoman Perpustakaan Nasional RRI; 2) perkembangan dan aktivitas layanan anak di perpustakaan tersebut selama 5 tahun, 1990 s.d. 1994; 3) manajemen layanan anak; 4) hambatan dalam penyelenggaraan layanan anak di perpustakaan tersebut; 5) mengindentifikasi tingkat pengetahuan para pembuat keputusan di kelima perpustakan umum tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian survei deskriptif, yakni mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkaitan dengan masalah penelitian, membandingkan persamaan dan perbedaan antar gejala yang ditemukan, Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian menyimpulkan 1) Kondisi dan penyelenggaraan layanan anak di kelima perpustakaan umum Kotamadya DKI Jakarta saat ini kurang sesuai dengan standar IFLA dan Pedoman Perpustakaan Nasional RI; 2) Perkembangan layanan anak dari tahun 1990 s.d 1994 kurang berkembang, bila dikaitkan dengan pemanfaatannya dapat disimpulkan bahwa layanan anak kurang dimanfaatkan; 3) Kebijakan manajemen yang dilakukan kelima perpustakaan tersebut kurang tepat, dan tidak ditemukan konsep pemikiran responden untuk meningkatkan layanan anak; 4) secara umum hambatan yang menjadi Kendala dalam pengembangan layanan anak di kelima perpustakaan adalah faktor anggaran, SDM, dan teknik perencanaan yang statis; 5) Tingkat pengetahuan responden tentang layanan anak masih perlu ditingkatkan.
Hasil penelitian ini dikemukakan suatu konsep yang digambarkan melalui model sistem pembinaan layanan anak yang terpadu untuk tujuan meningkatkan minat baca.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Ismet Syaefullah
Abstrak :
TPA Harapan Ibu adalah organisasi pelayanan sosial yang didirikan Departemen Sosial dengan tujuan menutup kesenjangan kebutuhan anak balita akan asuhan, perawatan dan pendidikan selama ditinggal ibu bekerja. Dengan adanya TPA Harapan Ibu, diharapkan pegawai Departemen Sosial maupun ibu-ibu yang bekerja di lingkungan Kantor Departemen Sosial dan masyarakat sekitar yang memiliki anak balita dapat bekerja dengan tenang karena anak -anak mereka memperoleh perawatan dan pengasuhan yang memadai dari TPA.
Pelaksanaan operasional pelayanan TPA Harapan Ibu didukung oleh Departemen Sosial melalui bantuan Menteri Sosial dan subsidi proyek dari Direktorat Keluarga Anak dan Lanjut Usia Departemen Sosial. Sedangkan pembinaan pengelolaan maupun pelayanan anak di TPA Harapan Ibu dilakukan oleh Unit Dharma Wanita Departemen Sosial.
Terjadinya likuidasi Departemen Sosial pada tahun 1999 mengakibatkan hilangnya bantuan atau subsidi dari Departemen Sosial. Namun dengan kondisi tersebut TPA Harapan Ibu tetap bertahan. Bertahannya TPA Harapan Ibu dalam situasi sulit sampai saat ini merupakan upaya manajemen TPA dalam mempertahankan komitmennya untuk tetap memberikan pelayanan kepada anak dalam situasi apa pun juga. Tanggung jawab dan dedikasi tersebut dikarenakan rasa kecintaan pada anak didik meski pada hakekatnya karir mereka tidak berkembang.
Berdasarkan masalah-masalah tersebut di atas maka penelitian ini ingin mendeskripsikan tentang upaya manajemen TPA Harapan Ibu dalam mengatasi kondisi tidak diperolehnya subsidi dari Departemen Sosial, serta kondisi pelayanan TPA Harapan Ibu saat ini akibat tidak diperolehnya lagi subsidi. Untuk mengetahui hal tersebut di atas maka dilakukan penelitian deskriptif terhadap upaya manajemen TPA dan kondisi pelayanan yang ada kemudian dilakukan analisa secara kualitatif.
Dari hasil penelitian seperti direkomendasikan bahwa, upaya yang perlu dilakukan manajemen TPA Harapan Ibu untuk tetap bertahan adalah dengan melakukan pengorganisasian untuk mencapai organisasi yang solid dan fungsional, melakukan efisiensi dan efektivitas pelayanan, kepemimpinan yang akomodatif, penciptaan suasana yang kondusif di TPA dan melakukan penyesuaian pembiayaan operasional pelayanan TPA. Sedangkan kondisi pelayanan anak akibat tidak diperolehnya lagi subsidi mengalami penurunan-penurunan, seperti tidak adanya lagi pemeriksaan kesehatan anak oleh dokter secara berkala, tidak diberikannya lagi susu dan vitamin bagi anak, terbatasnya peralatan permainan edukatif bagi anak, dan pakaian seragam anak yang kurang layak.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk tetap bertahan dan terus meningkatkan pelayanannya maka manajemen TPA perlu meningkatkan upayanya. Manajemen TPA Harapan Ibu harus mulai merancang suatu perencanaan strategis untuk mengantisipasi berbagai masalah yang akan datang dan merancang perencanaan untuk pengembangan pelayanan. Selain hal tersebut di atas TPA Harapan Ibu perlu mempersiapkan pola swadana dengan melakukan berbagai aktivitas penggalangan dana seperti, mencari donatur atau sponsor untuk membantu biaya pelayanan anak melalui pola kerjasama saling menguntungkan kedua belah pihak.
Namun penelitian ini belum dapat mengungkap tentang mengapa begitu dominannya Dharma Wanita dalam menentukan kebijakan manajemen TPA. Sedangkan di sisi lain kontribusinya bagi peningkatan pelayanan tidak nampak. Untuk itu Departemen Sosial sebagai "pemilik" TPA seharusnya dapat mengembalikan pembinaan TPA ke Direktorat Teknis di bawahnya, sehingga pembinaan terhadap TPA konsisten dan selanjutnya dapat memberi memberi manfaat lebih bagi masyarakat.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T7891
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Frisca Anindhita
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini mendeskripsikan peran unit PPA di Polres Metro Jakarta Utara dan
Jakarta Selatan serta tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam penanganan
kekerasan dalam rumah tangga. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara terstruktur, observasi dan
studi literatur. Hasilnya adalah unit PPA membagi kategori layanannya menjadi
dua yaitu proses pelayanan korban dan penyelesaian kasus. Faktor-faktor yang
menghambat berasal dari internal korban, eksternal korban dan internal organsiasi
kepolisian. Rekomendasi yang diberikan adalah memperbanyak jumlah polwan
yang berkualitas dan responsif gender, menambah jumlah unit PPA hingga
tingkatan Polsek untuk memaksimalkan jangkauan pelaporan kasus.
ABSTRACT
This research describes the role of PPA in North and South Jakarta Resort Police
and identify the obstacles and challenges in handling cases of violence against
women. This research used qualitative methods and utilized structured interviews
and observations for data collection. Results show that the PPA divides its
services into two categories, services for the victims and completion of the case.
Inhibiting factors originate internally and externally in the victim, and internally
within the police. Recruiting more qualified and gender responsive policewomen
and add more PPA units on the sub-district level is recommended.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library