Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Retina Regitasari
"Dalam kehidupan berkomunikasi tidak hanya dalam bentuk bahasa namun juga visual. Poster adalah gambar yang merupakan bagian dari komunikasi visual. Penelitian ini membahas tentang makna poster dalam kategori film Avant-garde Uni Soviet yang dikaji secara semiotika oleh Charles Sanders Peirce. Semua Poster yang digunakan sebagai data memperlihatkan objek yang terfragmentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna poster film Avant-garde dengan menguraikan tanda-tanda yang terdapat dalam poster film avant-garde. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis dengan semiotik Peirce yang meliputi ikon, indeks dan simbol. Simpulan menunjukan bahwa kesinambungan antara tanda-tanda ikon, indeks dan simbol yang menunjukan keterkaitan satu sama lain dan terdapat ikon manusia sebagai pusat yang ditampilkan sebagai alat propaganda.
In life communicate not only in the form of language but also visually. Posters are images that are part of visual communication. This study discusses the meaning of posters in the category of Avant-garde films of the Soviet Union which was studied semiotically by Charles Sanders Peirce. All posters used as data show fragmented object. This study aims to determine the meaning of Avant-garde film posters by deciphering the signs contained in avant-garde film posters. The method used in this study is descriptive analytical semiotic Peirce which includes icons, indices and symbols. the conclusion shows that the continuity between the signs of icons, indices and symbols that show the relationship to each other and there is a human icon as the center that is displayed as a propaganda tool."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Miftha Huljanah
"Film ziarah menceritakan perjalanan hidup tokoh utama, Mbah Sri, yang berjuang demi mencari fakta mengenai sang suami yang dinyatakan gugur di medan perang pada saat agrasi militer II. Masalah utama dalam penelitian ini adalah bagaimana representasi perjuangan dan kesetiaan yang dilakukan oleh tokoh utama dalam film Ziarah (2017). Penelitian ini bertujuan membuktikan serta merepresentasikan perjuangan dan kesetiaan dari tokoh utama melalui bukti visual. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan semiotika Charles Sanders Peirce. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa, perjuangan dan kesetiaan dapat ditinjau melalui beberapa aspek. Perjuangan yang terdiri dari lima aspek, yaitu rela berkorban, persatuan, harga-menghargai, semangat dan pantang menyerah, dan kerja sama. Adapun kesetiaan yang terdiri dari tiga aspek, yaitu keteguhan hati, ketaatan dan kepatuhan. Aspek tersebut ditinjau melalui scene, sequence, dan dialog Mbah Sri melalui sikap, tindakan, dan juga tingkah laku. Tidak hanya itu, penelitian ini juga menyandingkan perjuangan dan kesetiaan dengan sikap orang Jawa yaitu sikap nrima. Dengan adanya penulisan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mudah serta lebih dalam mengenai nilai-nilai budaya Jawa yang tercermin melalui sikap, tindakan dan perilaku mengenai perjuangan, kesetiaan, dan sikap nrima.
The film pilgrimage tells the life journey of the main character, Mbah Sri, who struggles to find facts about her husband who was declared dead on the battlefield during military aggression II. The main problem in this study is how the struggle and loyalty are represented by the main character in the film Ziarah (2017). This study aims to prove and represent the struggle and loyalty of the main character through visual evidence. In this study, the authors used a qualitative research method with Charles Sanders Peirce's semiotic approach. The results of the study reveal that struggle and loyalty can be viewed through several aspects. The struggle consists of five aspects, namely willingness to sacrifice, unity, respect, enthusiasm and never give up, and cooperation. As for loyalty which consists of three aspects, namely determination, obedience and obedience. These aspects are reviewed through scenes, sequences, and Mbah Sri's dialogue through attitudes, actions, and also behavior. Not only that, this research also juxtaposes struggle and loyalty with Javanese attitudes, namely nrima. With this writing, it is hoped that it can provide an easier and deeper understanding of Javanese cultural values which are reflected through attitudes, actions and behavior regarding struggle, loyalty, and acceptance."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Nisa Ulkhasanah
"Film The Wings of Songs 2021 diproduseri oleh Gao Huanggang dan disutradarai oleh Abdukerim Abliz. Film ini dirilis pada 28 Maret 2021, berkisah tentang perjalanan tiga musisi muda dari tiga etnis minoritas Cina yang berbeda. Jiang Han, Jarhen, dan Dili melakukan perjalanan di kampung halaman mereka, Xinjiang, untuk mendapatkan inspirasi dalam bermusik. Dalam film ini tergambarkan kondisi beberapa suku minoritas di Xinjiang yang hidup bersama secara harmonis dan damai, menari dengan gembira dengan budaya mereka yang kental. Film ini terinspirasi oleh musik dan budaya tari di Xinjiang. Xinjiang sendiri dikenal sebagai The Hometown of Singing and Dancing. Film ini diambil di 7 (tujuh) prefektur berbeda mulai dari Tacheng hingga Tashkurgan. Penelitian ini bertujuan untuk menggali budaya-budaya etnis minoritas Xinjiang di dalam film, yaitu bagaimana sisi lain Cina yang muncul dalam film dan bagaimana representasi budaya tari dan instrumen musik suku minoritas di Xinjiang yang muncul dan tergambar dalam film The Wings of Songs 2021. Melalui metode kualitatif dan analisis semiotika Charles Sanders Peirce, peneliti menemukan bahwa dalam film ini terdapat beberapa budaya tari dan instrumen musik yang menonjol yang merepresentasikan etnis minoritas di Xinjiang.
The Wings of Songs 2021 movie was produced by Gao Huanggang and directed by Abdukerim Abliz. This movie, released on March 28, 2021, tells the journey of three young musicians from three different Chinese ethnic minorities. Jiang Han, Jarhen, and Dili travel to their hometown, Xinjiang, to find musical inspiration. This film shows the condition of several ethnic minorities in Xinjiang living side by side in harmony and peace, dancing happily with their strong culture. This movie is inspired by music and dance culture in Xinjiang. Xinjiang itself is known as “The Hometown of Singing and Dancing”. This movie was shot in seven different prefectures, from Tacheng to Taxkorgan. This study aims to explore the cultures of the ethnic minorities of Xinjiang in the movie, namely how the other side of China appears in the movie and how the representation of Xinjiang ethnic minorities’ dance cultures and musical instruments is shown and depicted in the 2021 movie The Wings of Songs. Using qualitative methods and Charles Sanders Peirce's semiotic analysis, this study found there are several prominent dance cultures and musical instruments that represent ethnic minorities of Xinjiang in this movie."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library