Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yusup Widayanto
Abstrak :
Satelindo Telecast Services (Asia Link) merupakan suatu jenis layanan produk telekomunikasi dengan memanfaatkan teknologi transmisi satelit yang memiliki peluang bisnis yang cukup besar untuk meningkatkan pendapatan PT. Satelindo. Pada kenyataannya tingkat penggunaan layanan jasa telecast sejak mulai diluncurkan pada tahun 1998 hingga sekarang angka pertumbuhannya kecil dan cenderung fluktuatif serta sangat bergantung pada kondisi sosial, politik serta keamanan nasional. Tulisan ini membahas tentang bagaimana perkembangan bisnis layanan jasa telecast dilihat dari produk yang sudah dipasarkan, dimana bila ditinjau dari sisi pertumbuhan pendapatan menunjukkan kurangnya minat pelanggan untuk menggunakan layanan jasa telecast. Pembahasan dilakukan dengan menggunakan alat bantu matrik internal dan eksternal, metode analisa SWOT, analisa produk serta analisa persaingan industri, dan dari hasil analisa tersebut diperoleh altematif strategi yang dianalisa dengan menggunakan matrik QSPM. Dibandingkan dengan pesaingnya (PT Telkom), Asia Link masih lebih unggul dengan skor total 3,45 (skor PT Telkom: 3,32), serta berada pada kuadran I dengan strategi S-0 atau strategi agresif yaitu memanfaatkan peluang yang ada dengan kekuatan yang dimiliki perusahaan. Berdasarkan hasil analisa diperoleh strategi pemasaran yang diusulkan, yaitu: Peningkatan jangkauan serta kualitas layanan dengan melakukan promosi yang lebih efektif serta diiringi dengan penyesuaian tarif yang sesuai bagi pelanggan atau pengguna layanan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14943
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Every end-user of goods and/or services available at community, for individual benefit, family, other person and another human kinds has the right to legal protection. Cellular-phones user have the right to legal protection from any illegal action conducted by cellular operator. A decision giving beneficial impact to the consumer of cellular-phone is KPPU's decision No. 07/KPPU-L/2007. The benefit is reduction on cellular-phone tariff according to government in this case Department of Communication and Information dated 4 February 2008 concerning policy on tariff of phone service including cellular-phone. A new thing which shall receive appreciation from the KPPU's decision is to place consumer interest as priority in its evaluation over violation of article 27 of Act No. 5 year 1999 concerning Antimonopoly and Unfair Competition.
JUHUBIS
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Didik Sulaiman
Abstrak :
Merek merupakan suatu aset perusahaan yang sangat berharga. Suatu merek yang kuat dan "terkenal" telah terbukti mampu memberikan efek emosional yang sangat besar bagi konsumen (Riana, 2008; Adaval, 2003). Efek emosional yang ditimbulkan oleh merek tersebut akan berpengaruh terhadap proses penilaian suatu produk, yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap proses pembelian. Oleh karena itu, dapat diasumsikan bahwa kemampuan konsumen dalam mengelola emosinya akan berpengaruh pada penilaian konsumen terhadap suatu produk bermerek. Untuk pengukuran mengenai kemampuan konsumen dalam mengelola dan mengggunakan emosinya, pada dewasa ini telah dikembangkan konsep kecerdasan emosional konsumen oleh Kidwell et al (2008). Dari dasar itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional konsumen dengan intensi untuk membeli produk ?bermerek terkenal? dan ?bermerek tidak terkenal? pada mahasiswa. Pada kasus produk ?bermerek terkenal?, hasil penelitian ini menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara kecerdasan emosional konsumen dengan intensi membeli. Sebaliknya, terdapat hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan emosional konsumen dengan intensi membeli produk "bermerek tidak terkenal". Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsumen dengan kemampuan kecerdasan emosional yang tinggi, akan lebih mampu memilih produk yang berkualitas terlepas dari pengaruh merek. Hal ini terlihat dari tingkat intensi yang lebih tinggi terhadap produk ?bermerek tidak terkenal?, yang dalam penelitian ini lebih berkualitas dibandingkan dengan produk "bermerek terkenal".
A brand is a valuable asset of the company. A strong and famous brands has been proved that they can give a great emotional impact to the customers (Riana, 2008; Adaval, 2003). The emotional impact that was emerged from the brand will influence the assessment and valuation process of a product, and furthermore, it will affect the purchasing process. So, it can be assumed that consumers? ability in managing their emotions will affect to their valuation to a branded products. Recently, a concept of consumers? emotional intelligence has been developed by Kidwell et al (2008) to measure consumers? ability in managing their emotions. From that basic, this research was conducted to know the relations between consumer?s emotional intelligence to their intention to purchase infamous product or famous product to university students. For famous products, the result of this research stated that there is no significant relation between consumers? emotional intelligence and their intention to buy products. On the contrary, there is a positive significant relation between consumers? emotional intelligence and their intention to buy infamous products. The result of this research showed that consumers with a high emotional intelligence will be able to choose a good product quality. This is shown from the higher intenti on rate to infamous branded product, which is in this research has a better quality than a famous branded product.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tubagus Mohammad Akhriza
Abstrak :
One main problem that must be coped with by a telecommunication company (Telco) is the connection interference experienced by customers. When a cell phone number Pn in a region R suffers from a connection problem, the first step commonly taken by that Telco?s technician is to find the base transceiver station (BTS) among existing BTSs in R that is currently covering Pn. However, the proprietary tools used to locate the covering BTS can usually be accessed only from the regional office?s intranet with a specific IP address. Alternatively, a technician can use telnet to log in to a mobile switching center (MSC) server and search to determine whether Pn is being attached in a BTS that is registered in the related MSC server. However, this method is exhausting and inefficient because an MSC server usually registers hundreds to thousands of BTSs. This article proposes improving the efficiency, mobility, and interoperability of BTS location-finding by making use Telegram?s bot and command-line interfaces. Mobility and interoperability are improved because the proposed method can run both on PCs and smartphones. The proposed method is investigated experimentally at Telkomsel Ltd., a known Telco in Indonesia. This method requires only 30 seconds to locate the covering BTS, which is 20 times and four to seven times faster than manual telnet and the proprietary tool, respectively.
2017
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tubagus Mohammad Akhriza
Abstrak :
One main problem that must be coped with by a telecommunication company (Telco) is the connection interference experienced by customers. When a cell phone number Pn in a region R suffers from a connection problem, the first step commonly taken by that Telco’s technician is to find the base transceiver station (BTS) among existing BTSs in R that is currently covering Pn. However, the proprietary tools used to locate the covering BTS can usually be accessed only from the regional office’s intranet with a specific IP address. Alternatively, a technician can use telnet to log in to a mobile switching center (MSC) server and search to determine whether Pn is being attached in a BTS that is registered in the related MSC server. However, this method is exhausting and inefficient because an MSC server usually registers hundreds to thousands of BTSs. This article proposes improving the efficiency, mobility, and interoperability of BTS location-finding by making use Telegram’s bot and command-line interfaces. Mobility and interoperability are improved because the proposed method can run both on PCs and smartphones. The proposed method is investigated experimentally at Telkomsel Ltd., a known Telco in Indonesia. This method requires only 30 seconds to locate the covering BTS, which is 20 times and four to seven times faster than manual telnet and the proprietary tool, respectively.
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2017
UI-IJTECH 8:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dinno Yuono
Abstrak :
Layanan dan fitur yang dimiliki WCDMA dapat membuka peluang bisnis baru bagi operator. Jasa layanan yang secara terus-menerus dikembangkan sesuai tuntutan kebutuhan pasar, akan memperkuat eksistensi dan keberlanjutan suatu perusahaan. Kebutuhan pasar (masyarakat umum) akan komunikasi selular tidak hanya sebagai komunikasi suara dan data, tapi juga sebagai komunikasi multimedia dengan tingkat mobilitas yang tinggi, kecepatan tranfer data yang tinggi, dan bandwidth yang lebar. Tapi, rencana bisnis tersebut membutuhkan biaya investasi seperti biaya lisensi dan penyediaan perangkat jaringan WCDMA dirasa cukup mahal oleh operator di Indonesia, padahal perkembangan jumlah pelanggan WCDMA di dunia terus meningkat pesat. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis layak atau tidak layak bisnis komunikasi selular generasi ketiga berbasis WCDMA diterapkan di Indonesia (Studi Kasus PT. Indosat, Tbk). Aspek studi kelayakan bisnis ditekankan pada aspek pasar, aspek teknologi, aspek finansial, aspek ekonomi dan sosial, aspek lingkungan industri, dan aspek regulasi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Bisnis komunikasi selular generasi ketiga berbasis WCDMA layak diterapkan di Indonesia, apabila PT. Indosat, Tbk memiliki izin lisensi untuk mengoperasikan layanan generasi ketiga dari Pemerintah dalam hal ini Direktorat Jendral Pos dan Telekomunikasi Republik Indonesia; (2) Berdasarkan analisis aspek sosial, bisnis komunikasi selular generasi ketiga berbasis WCDMA layak diterapkan di Indonesia dalam hal ini PT. lndosat, Tbk dapat melakukan edukasi kepada pelanggan dalam berkomunikasi selular khususnya komunikasi data; (3) WCDMA merupakan teknologi yang relatif baru di Indonesia, sehingga dalam penelitian ini PT. Indosat, Tbk memproyeksikan jumlah pelanggan WCDMA secara moderat. Berdasarkan hasil analisis aspek pasar, teknologi, lingkungan industri, dan finansial menurut proyeksi jumlah pelanggan secara moderat diperoleh NPV sebesar 349,785,829.86 USD, IRR sebesar 39%, Profitability index sebesar 7.34, dan Payback Period selama 6 tahun 6 bulan. Ini menunjukkan bisnis komunikasi selular generasi ketiga berbasis WCDMA layak diterapkan di Indonesia.
WCDMA services and features can open a new business opportunities for operators. Consistently developed services according to customer demand will strengthen the company position in the market. Customer needs not only voice and data communication but also high mobility multimedia communication, high-speed data transfer and wide bandwidth. Unfortunately such business plan will need considerable amount of investment. WCDMA operators regard license and hardware availability in Indonesia as very expensive, although the number of subscription is increasing rapidly. The objective of this research is to analyze the feasibility of establishing WCDMA based third generation cellular communication in Indonesia. (Case study of PT Indosat, Tbk). The characteristics of the feasibility study will be concentrated on market, technological, financial, economical and soda!, industrial environment and regulatory. The study shows that (1) WCDMA based third generation cellular business is applicable in Indonesia, if PT Indosat, Tbk can get the license from the government in this case from Directorate General of Post and Telecommunication Republic of Indonesia; (2) According to the social aspect analysis, WCDMA based third generation cellular business is applicable in Indonesia, if PT Indosat, Tbk should educate the society concerning cellular communication, especially on data communication, and (3) WCDMA technology is relatively new in Indonesia so during the research PT Indosat, 7bk's view the number of customer moderately. According to market, technology, and industrial environment and financial aspect analysis according to the moderate projection, the NPV is 349,785,629.86 USD; the IRR is 39%, profitability index of 7.34 and payback period of 6 years 6 month. That shows WCDMA based third generation cellular business is applicable in Indonesia.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16162
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Gegen Sandiko
Abstrak :
Persepsi konsumen terhadap suatu produk dipengaruhi oleh beberapa faktor. Persepsi yang timbul tersebut dapat menumbuhkan minat konsumen terhadap suatu produk. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara atribut produk yang terdiri atas harga, kualitas, desain, dan prestige; serta negara asal suatu produsen, dengan persepsi sivitas akademika Trisakti dalam membeli atau menggunakan suatu ponsel, dan juga bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi sivitas akademika Trisakti terhadap ponsel Nokia dan Motorola. Suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang produk atau jasa, tidak terlepas dari lingkup pemasaran. Perusahaan perlu memikirkan suatu strategi dalam melakukan pemasaran produk atau jasanya. Strategi pemasaran sendiri tidak terlepas dari pembentukan persepsi pada konsumen. Perusahaan perlu mengetahui gejala-gejala pembentukan persepsi pada konsumen sehingga perusahaan dapat membentuk dan membawa persepsi konsumen pada produk atau jasa mereka sesuai yang diharapkan. Dari sekian banyaknya teori pemasaran, salah satunya mengenai teori pemasaran produk yang terfokus pada atribut produk serta country of origin atau country of image dari produk tersebut. Dari teori yang ada tentang pemasaran produk, hampir semua berpendapat bahwa country of origin atau country of image, serta atribut produk berhubungan dengan pembentukan persepsi konsumen terhadap suatu produk. Penelitian ini merupakan studi lapangan (field research) terhadap sivitas akademika Trisakti Grogol, dengan sampel berjumlah 130 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode convenient sampling. Pengumpulan data menggunakan metode survei, dengan menyebarkan kuesioner yang menggunakan skala liken. Pengolahan data menggunakan program komputer SPSS 10.0 dengan analisis data bivariat yang dipakai yaitu spearman's coefficient correlation serta paired sampled test (uji T). Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara variabel negara asal, harga, fitur, durability, serviceability, bentuk desain, kemudahan operasional, inovasi dan prestige dengan persepsi sivitas akademika Trisakti dalam membeli atau menggunakan suatu ponsel. Hal ini terlihat dari p-value yang lebih kecil dari 0.05. Pada uji T, untuk melihat perbedaan persepsi terhadap ponsel Nokia dan persepsi terhadap ponsel Motorola, nilai p-value juga lebih kecil dari 0.05 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan pula antara persepsi responden terhadap ponsel Nokia dan persepsi responden terhadap ponsel Motorola.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12414
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galuh Roswita Hasna
Abstrak :
Pasar telepon selular dalam 3 tahun terakhir ini menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat dan diprediksikan pertumbuhan akan berlanjut hingga 5 tahun mandatang. Selain sebagai alat untuk beekomunikasi, memiliki telepon selular di sebagian kalangan masyarakat sudah menjadi kebutuhan primer, bahkan pada beberapa kelompok masyarakat memiliki telepon selular telah menjadi gaya hidup. Dari sisi perusahaan penyelenggara telekomunikasi selular, pasar yang sangat besar dan masih terbuka, menjadi magnet yang sangat kuat bagi mereka untuk meningkatkan market share dan volume penjualannya. Untuk itu penyusunan strategi komunikasi pemasaran yang efektif dan komprehensif adalah penting untuk memenangkan persaingan. Apakah perusahaan bisa menjadi pemenang dalam persaingan, sangatlah tergantung pada strategi pemasarannya karena seorang pemasar jarang dapat memuaskan semua konsumennya. Oleh karenanya, adalah penting sekali untuk memahami gaya hidup (lifestyle) pelanggan telepon selular sebagai dasar dari segmentasi pasar, mengingat langkah pertama pemasar memulai kegiatan pemasarannya adalah dari segmentasi pasar. Sementara postioning produk dilakukan setelah perusahaan melakukan targeting, yaitu memilih segmen yang potensial dan yang akan dilayani. Positioning pun tidak kalah pentingnya karena membangun persepsi (image) yang berbeda untuk sebuah produk atau jasa ke dalam benak konsumen, persepsi yang membedakan apa yang ditawarkannya dibandingkan dengan produk atau jasa pesaingnya dan mengkomunikasikannya secara tepat bahwa produk atau jasa tersebut dapat memenuhi kebutuhan mereka lebih baik dibandingkan dengan merek pesaingnya. Peneliban ini mencoba mensegmenkan pelanggan telepon selular berdasarkan karakteristik psikografisnya (motivasi, personality dan lifestyle (actions, interests and opinion - aoi)). Setelah segmen pelanggan telepon selular teridentifikasi, peneliti mencoba mengkonstruksi hubungan antara segmen tersebut dengan bagaimana mereka memetakan persepsi (positioning) sim card yang mereka ketahui berdasarkan beberapa indikator postoning. Sampel dalam penelitian ini adalah pelanggan telepon selular di 5 wilayah DKI Jakarta. Sampel diambil dengan menggunakan metode pengambilan sampel acak terstratifikasi (stratified random sampling). Responden yang memenuhi kriteria berikut: memiliki telepon selular yang dipakal pribadi, berlangganan sim card minimal 1 tahun, berusia 18-45 tahun, SEC ABC yang akan diambil sebagai sampel dalam penelitian. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 200 sampel. Temuan-temuan penelitian kemudian dianalisis dengan analisis deskriptif, factor analysis, cluster analysis dan correspondence analysis. Penelitian ini telah mengidentifikasi dimensi psikografis pelanggan telepon selular. Dengan menggunakan metode analisa cluster non heirarchical, secara khusus yang digunakan adalah K-Means Cluster Analysis, 3 segmen psikografis terbentuk dan diberi nama "the strivers, trend seeker", "the traditional, citizen concern" dan "the careless, pleasure seeker". Ditinjau dari aspek demografinya, ketiga segmen ini memiliki perbedaan dalam karakteristik pengeluaran rumah tangga per bulan (Social Econominc Class - SEC), status pekerjaan dan pendidikan terakhir. Sementara dari aspek perilaku menggunakan telepon selular, variabel penetapan anggaran biaya komunikasi perbulan yang menunjukkan perbedaan signifikan diantaranya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing segmen memposisikan (positioning) sim card digunakan dan diketahuinya secara signifikan berbeda. Ini menunjukkan bahwa persepsi masing-masing segmen terhadap komunikasi pemasaran atau program promosi yang selama ini dilakukan perusahaan penyelenggaran telekomunikasi telepon selular adalah berbeda. Hasil temuan ini bermanfaat bagi akademisi, praktisi bisnis maupun pengambil kebijakan. Bagi perusahaan penyelenggara telekomunikasi selular hasil temuan ini dapat digunakan sebagai acuan mengevaluasi sejauh mana strategi komunikasi pemasaran yang dijalankan sehingga dapat membantu dalam penyusunan strategi komunikasi pemasaran yang komprehensif di masa mendatang.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13889
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Lokitasari
Abstrak :
Penelitian ini meneliti faktor-faktor yang dapat mempengaruhi loyalitas konsumen telepon seluler di Indonesia. Citra perusahaan, kualitas jasa, kepercayaan, biaya peralihan, dan kepuasan konsumen adalah faktor-faktor utama yang dapat mempengaruhi loyalitas konsumen. Konsumen yang loyal akan membeli lebih banyak, menerima harga yang tinggi dan memiliki efek posistif promosi dari mulut ke mulut. Hal ini dikarenakan untuk menjual ke konsumen baru diperlukan biaya yang lebih tinggi dibandingkan ke konsumen yang sudah ada. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan kelima faktor ini dengan loyalitas konsumen di sektor telekomunikasi seluler di Indonesia, dan menguji hubungan diantara kelima faktor yang mempengaruhi loyalitas konsumen pengguna telepon seluler di Indonesia. Data diperoleh dari 210 responden pengguna telepon seluler di wilayah Jabodetabek dengan menggunakan kuesioner. Responden didominasi oleh mahasiswa di lingkungan Universitas Indonesia dan karyawan pengguna telepon seluler di wilayah Jabodetabek. Data dianalisis dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) untuk menguji seluruh hubungan diantara model-model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara citra perusahaan dengan loyalitas konsumen. Kualitas jasa juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan citra perusahaan. Selain itu, kualitas jasa memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen pengguna telepon seluler di Jabodetabek.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T17836
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>