Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Pati singkong merupakan eksipien yang paling umum digunakan dalam sediaan padat farmasi. Namun, pati singkong masih memiliki sifat yang kurang menguntungkan. Oleh karena itu, berbagai upaya dilakukan untuk mendapatkan eksipien dengan karakteristik yang lebih baik yang berasal dari pati singkong dan salah satunya adalah dengan suksinilasi pati singkong. Pati singkong yang telah disuksinilasi dapat digunakan dalam formulasi obat lepas lambat dan lepas terkendali. Suksinilasi pati singkong dilakukan dengan mereaksikan pati singkong dengan anhidrida asam suksinat pada pH 8 dengan penambahan NaOH 0,8 N. Penelitian ini bertujuan untuk menguji karakteristik pati singkong suksinat lalu dibandingkan dengan pati singkong dan Primogel®. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pati singkong suksinat memiliki perbedaan dengan pati singkong dan Primogel®. Namun, dalam beberapa hal pati singkong suksinat memiliki karakteristik yang lebih baik daripada kedua eksipien tersebut.
Universitas Indonesia, 2005
S32531
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Pragelatinisasi pati singkong suksinat (PPSS) merupakan pati yang mengalami modifikasi kimia dan fisika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan mikrosfer yang terbuat dari PPSS dan kombinasinya dengan polimer lain yaitu hidroksipropilmetilselulosa (HPMC) dan Carbopol 974P dalam menahan pelepasan obat, serta menyelidiki kekuatan mukoadhesif dari formula yang mengandung PPSS. Mikrosfer yang mengandung propranolol hidroklorida sebagai model obat dibuat dengan metode semprot kering dan dikarakterisasi meliputi morfologi, uji perolehan kembali, efisiensi penjerapan, distribusi ukuran partikel, kadar air, kekuatan mukoadhesif, dan pelepasan obat dalam medium klorida pH 1,2 dan fosfat pH 7,2. Mikrosfer yang terbuat dari PPSS 4% melekat paling kuat pada mukosa lambung dengan nilai yang tidak berbeda signifikan dengan mikrosfer HPMC 1%, sedangkan mikrosfer yang terdiri dari PPSS 4% dan Carbopol 974P 0,8% melekat paling kuat pada mukosa usus yang nilainya juga tidak berbeda signifikan dengan mikrosfer HPMC 1%. Uji pelepasan obat secara in vitro menunjukkan kombinasi PPSS dengan polimer lain dapat memperlambat pelepasan obat pada kedua medium.
Universitas Indonesia, 2009
S33068
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aji Wicaksono
Abstrak :
Tablet adalah sediaan padat kompak yang dibuat secara kempa cetak dalam suatu bentuk tabung pipih atau sirkuler, mengandung satu jenis zat aktif atau lebih, dengan atau tanpa zat tambahan. Pada penelitian ini dibuat tablet amoksisilin dengan menggunakan kombinasi pati pregel singkong suksinat, talkum, laktosa, dan magnesium stearat. Tablet dibuat dengan metode cetak langsung. Pati pregel singkong suksinat dalam tablet ini digunakan sebagai penghancur dan pengikat. Pati pregel singkong dan pati pregel singkong suksinat dilakukan uji karakterisasi terlebih dahulu. Evaluasi dilakukan terhadap massa granul maupun sediaan tablet. Hasil evaluasi tablet yang diperoleh menunjukan bahwa pregelatinasi pati singkong suksinat sebagai bahan pengikat dan penghancur pada pembuatan tablet secara cetak langsung memberikan hasil kekerasan, keregasan dan waktu hancur yang baik pada konsentrasi 10? 17%.
Tablet is a solid dossage form made by compression in a flat or circular tube, contain one or more active substance, with or without excipients. In this research, amoxicillin tablets are made by direct compression with the combination of pregelatinized cassava starch succinate, talcum, lactose, and magnesium stearate. Pregelatinized cassava starch succinate in these tablets function as disintegrant and binder. Evaluation were done to tablets and granul mass before tableting process. The result of tablet evaluation indicated that pregelatinized cassava starch succinate as a binder and desintegrant in direct compression tablet give the best hardness, friability, and disintegration time at concentration 10-17%.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S32579
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Rahayu Setyaningsih
Abstrak :
Tablet cepat hancur adalah tablet jenis baru yang cepat hancur dan /atau larut ketika dimasukkan kedalam rongga mulut. Tablet jenis ini dapat dengan mudah hancur walau hanya dalam sedikit air, seperti adanya saliva dalam rongga mulut. Oleh karena itu, dalam formulasi tablet cepat hancur diperlukan adanya superdisintegrant. Pada penelitian ini, dibuat tablet cepat hancur dengan menggunakan pragelatinisasi pati singkong suksinat (PPSS) sebagai bahan penghancur dan Avicel sebagai bahan pengikat. PPSS merupakan pati singkong termodifikasi secara fisika dan kimia. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi optimum PPSS dalam kombinasinya dengan Avicel yang memberikan hasil evaluasi tablet yang memberikan hasil evaluasi tablet yang memenuhi syarat atau kriteria. Proses optimisasi dilakukan dengan metoda permukaan respon, yaitu kurva hubungan non-linear antara faktor-faktor formulasi dengan masing-masing respon farmasetik. Dalam hal ini, faktor formulasi adalah konsentrasi PPSS dan Avicel, sedangkan respon farmasetiknya adalah parameter-parameter kekerasan, keregasan, waktu hancur dan waktu pembasahan tablet cepat hancur. Dari hasil penelitian ini diperoleh konsentrasi optimum PPSS adalah 26,94 - 27,85% dengan menggunakan Avicel sebanyak 20,44 - 24,29% sebagai pengikat.
Fast disintegrating tablet is a kind of tablet that can disintegrate and /or dissolve rapidly when it is entered into oral cavity. Fast disintegrating tablet can easily disintegrate with a small amount of water, like saliva in oral cavity. Thus, in the formulation of fast disintegrating tablet is required an excipient, which has superdisintegrant characteristic. In this study, the fast disintegrating tablets were formulated using pregelatinized cassava starch succinate (PCSS) as a disintegrant and Avicel as a binder. PCSS is a physically and chemically modified starch. Moreover, the purpose of the research is to obtain the optimum concentration of PCSS, which is combined with Avicel in the formulation that fulfills the criteria or requirements of the fast disintegrating tablet. The formulation optimization was carried out by response surface methodology, which is the non-linier relationship between formulation factors and individual pharmaceutical responses. In this study, formulation factor is the concentration of PCSS and Avicel, whereas the pharmaceutical responses are hardness, friability disintegration time and wetting time of the fast disintegrating tablet. The results show that the optimum concentration of PCSS and Avicel are 26,94 - 27,85 % and 20,44 - 24,29 % respectively in the formulation of the fast disintegrating tablet.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S33057
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library