Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Alristo Sanal
Abstrak :
Indonesia mengimpor BBM Bahan Bakar Minyak dalam jumlah besar. Indonesia memiliki cadangan gas alam dalam bentuk gas alam dalam jumlah besar namun mempunyai kendala dalam proses penyimpanannya. Untuk menghasilkan tempat penyimpanan dengan kondisi yang aman maka dicanangkan teknologi ANG Adsorbed Natural Gas . Pembuatan karbon aktif berbahan dasar PET untuk penyimpanan gas alam menggunakan teknologi ANG dimana teknologi ANG telah banyak diteliti namun masih memiliki beberapa kekurangan. Penelitian ini diawali dengan melakukan persiapan alat dan bahan dengan mengkarakterisasi gas alam dan mencari volume kosong serta melakukan proses deggasing. Proses selanjutnya adalah melakukan pengujian adsorpsi dan simulasi CFD. Pada penelitian didapatkan kapasitas penyimpanan terbesar pada temperatur 27oC dan tekanan 35 bar yang menghasilkan kapasitas penyimpanan sebesar 0,0586 kg/kg. Sedangkan pada proses desorpsi didapatkan efisiensi desorpsi terbesar pada temperature 35oC dengan efisiensi desorpsi sebesar 73,39. Selain itu didapatkan juga persamaan model yang sesuai dengan eksperimen yaitu persamaan model Langmuir. Pada simulasi CFD dapat dilihat kontur tekanan, temperatur dan penerapan dari karbon aktif dimana temperatur dan penyerapan terbesar berada di bagian atas tabung dimana konsentrasi gas terbesar berada. ......Indonesia imported fuel fuel oil in large quantities. Indonesia has reserves of methane gas in the form of natural gas in large numbers but has obstacles in the process of storage. To produce a storage tank to a safe condition then proclaimed to use ANG Adsorbed Natural Gas technology. Manufacture of activated PET based activated carbon for storage of natural gas where technology has been widely studied, but still has some shortcomings. This study begins by preparing tools and materials such as characterize the natural gas and calculate for the void volume and perform deggasing process. The next step is to test the adsorption and CFD simulations. In this study it was found that the conditions that produce the best adsorption capacity is at the highest pressure which is 35 bar and the lowest temperature which is 27oC which produces a storage capacity of 0.0586 kg kg. While in the process of desorption, the bigest desorption efficiency is obtained at temperatures of 35oC with desorption efficiency of 73,39. In addition it also obtained a model equations that suitable for the experiment which is Langmuir model equations. In the CFD simulations result we can see the contours of pressure, temperature and storage capacity of activated carbon in which the temperature and the largest adsorption is at the top of the vessel where the largest concentrations of gas are located.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T47246
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Ari Wibowo
Abstrak :
Teknologi Adsorbed Natural Gas (ANG) merupakan teknologi penyimpanan gas metana dalam keadaan teradsorpsi. Pada teknologi ini kapasitas penyimpanan gas metana dapat meningkat dibandingkan Compress Natural Gas dengan adanya karbon aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan karbon aktif berbasis tempurung kelapa sebagai adsorben penyimpanan gas metana dengan aktivasi kimia KOH dan aktivasi fisika 7500C dengan CO2. Hasil karbon aktif tempurung kelapa akan diuji kapasitas penyimpanan dan sebagai pembanding digunakan karbon aktif komersial. Parameter variasi yang digunakan adalah laju alir 10, 15, 20 slpm dengan tekanan batas 30 bar pada proses penyimpanan dalam kondisi dinamis. Peningkatan kapasitas penyimpanan gas metana melalui karbon aktif tempurung dan komersial adalah 94% dan 150% dibandingkan Compress Natural Gas pada tekanan 30 bar. Hasil terbaik didapat melalui laju alir 10 slpm pada tekanan 30 bar yaitu memiliki kapasitas penyimpanan 0,080 kg/kg dengan luas permukaan 953 m2/g dan karbon aktif komersial memiliki kapasitas 0,1 kg/kg dengan luas permukaan 1201 m2/g. ......Technology Adsorbed Natural Gas (ANG) is a storage technology in condition adsorbed methane storage. In this technology methane storage capacity can be increased compared to Compress Natural Gas in the presence of activated carbon. The research aims to get coconut shell-based activated carbon as adsorbent methane storage with KOH chemical activation and physical activation with CO2 7500C. The results of coconut shell activated carbon would be test to storage capacity and as comparison commercial activated carbon used. Parameter variations in this research are flow rates of 10, 15, 20 slpm with a pressure limit 30 bar in the storage process in dynamic conditions. Increased methane storage capacity through coconut shell activated carbon and commercial are 94% and 150% compared Compress Natural Gas at 30 bar. Best results are obtained through a flow rate of 10 slpm at pressure of 30 bar which has a storage capacity of 0.080 kg/kg with a surface area of 953 m2/g and commercial activated carbon has a capacity of 0.1 kg/kg with a surface area of 1201 m2/g.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59295
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alristo Sanal
Abstrak :
Limbah plastik PET merupakan bahan baku yang baik untuk membuat karbon aktif dimana memiliki ketersediaan yang besar dan kadar karbon yang tinggi. Karbon aktif tersebut dibuat untuk mengembangkan teknologi ANG yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan penyimpanan gas metana. Oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan pembuatan karbon aktif berbahan baku limbah plastik PET untuk diaplikasikan pada teknologi ANG. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan karbon aktif dengan luas permukaan yang tinggi dengan melakukan variasi pada proses aktivasi yaitu variasi laju alir karbon dioksida dan waktu aktivasi serta dilakukan pengujian terhadap penyerapan gas metana. Hasil terbaik dari pembuatan karbon aktif adalah dengan laju alir 200 ml/min dan waktu aktivasi 240 menit yang menghasilkan luas permukaan sebesar (bilangan iod) 1591,72 m2/g dengan kadar karbon 83,2 %. Pada uji penyerapan gas metana menggunakan karbon aktif dengan kondisi optimal menghasilkan kapasitas penyimpanan 0,529 kg/kg pada tekanan 25 bar dan sebagai pembanding digunakan karbon aktif komersial yang menghasilkan kapasitas penyimpanan 0,1 kg/kg dengan luas permukaan 1201 m2/g. ......PET plastic waste is a good raw material for making activated carbon which has a great availability and high carbon content. PET based activated carbon is made to develop ANG technology used to solve the problems of methane gas storage. Because of that in this research researcher make an activated carbon with PET plastic as raw material to be used at ANG technology. The propose of this research is to made an activated carbon with high surface area with variation at activation process which are carbon dioxide gas flow and activated time also we test the adsorption of methane gas. Activated carbon with the highest surface area is activated carbon with gas flow at 200 ml/min and activated time at 240 muinute with surface area at (Iod Number) 1591,72 m2/g and carbon composision at 83,2 %. At methane gas adsorption test use activated carbon with optimal condition that give storage capacity at 0,529 kg/kg with 25 bar pressure and as comparison we used commercial activated carbon that give storage capacity at 0,1 kg/kg with surface area 1201 m2/g.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59426
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suha Sidratul Yahya
Abstrak :
Nanofluida telah dikembangkan menjadi alternatif media quench dalam industri perlakuan panas dengan kinerja pendinginan yang lebih baik. Nanofluida memiliki konduktivitas termal lebih tinggi daripada media quench konvensional seperti larutan polimer, air, dan oli. Penelitian ini dilaksanakan untuk mempelajari kondisi operasi optimum pada quenching baja S45C dengan cara melihat pengaruh media quench nanofluida dengan sumber karbon yang berbeda serta konsentrasi yang juga berbeda. Sumber karbon yang digunakan dalam penelitian ini adalah serbuk karbon murni dan karbon aktif dengan variasi konsentrasi 0,1, 0,3, 0,5 w/v untuk masing-masing nanofluida karbon. Hasil penelitian menunjukkan dengan menggunakan High Energy Planetary Mill selama 15 jam, ukuran partikel karbon murni tereduksi menjadi 7885,3 nm dan karbon aktif menjadi 339,3 nm. Hasil peningkatan konduktivitas termal fluida dasar menggunakan nanopartikel karbon murni optimum pada konsentrasi 0,3 w/v dengan nilai konduktivitas 0,47 W/moC dan rasio konduktivitas adalah 2,94, serta untuk nanofluida karbon aktif dihasilkan rasio konduktivitas termal optimum sebesar 3,06 pada konsentrasi 0,1 w/v dengan nilai konduktivitas nanofluida 0,49 W/moC. Nilai kekerasan sampel baja hasil quenching paling tinggi dihasilkan dari nanofluida karbon aktif pada konsentrasi 0,1 w/v dengan nilai 728,89 HV.
Nanofluids have been developed as an alternative quench medium in heat treatment industry as a quenching medium with better cooling performance. Nanofluids have higher thermal conductivity than conventional quench medium such as polymer, water, and oil. This study is held to observe the optimum operating conditions of quench medium for quenching S45C steel with different carbon sources and different concentrations. The carbon source used in this study were laboratory grade carbon powder and activated carbon powder with concentration variations of 0.1, 0.3, 0.5 w v for each carbon nanofluid. The results showed by using High Energy Planetary Mill for 15 hours, the size of laboratory grade carbon and activated carbon particles reduced to 7885.3 nm and 339.3 nm respectively. The enhancement of thermal conductivity of pure carbon nanofluid was optimum at 0.3 w v with thermal conductivity of 0.47 W moC and conductivity ratio of 2.94, and for activated carbon nanofluid produced an optimum thermal conductivity ratio of 3,06 at a concentration of 0.1 w v with a thermal conductivity of 0.49 W moC. The highest hardness of the quenching steel samples was obtained from activated carbon nanofluids at concentrations of 0.1 w v with hardness value of 728.89 HV.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yugo Widhi Nugroho
Abstrak :
Teknologi gas alam terjerap dapat dikembangkan melalui pengembangan adsorben berupa karbon aktif. Karbon aktif dapat diproduksi dengan bahan baku biomassa, salah satunya jerami kedelai yang memiliki kandungan lignin pada rentang 5-14 dan selulosa pada rentang 44-83 . Karbon aktif berbahan baku jerami kedelai diproses melalui mekanisme preparasi, aktivasi dengan menggunakan agen aktivator berbeda berupa ZnCl2 dan KOH, karbonisasi pada temperatur 500 C dengan aliran gas N2 dengan laju 200 mL/menit selama 1 jam, dan modifikasi menggunakan NiO dengan perbedaan konsentrasi 0,5 , 1 , dan 2 . Uji kapasitas jerap karbon aktif disintesis dilakukan pada rentang tekanan 5-10 bar dengan variasi temperatur 27 C, 31 C, dan 35 C. Karbon aktif terbaik non-modifikasi diperoleh dengan aktivator ZnCl2 dengan SBET 741 m2/g dan bilangan iodin 578 mg/g. Karbon aktif terbaik termodifikasi diperoleh dengan sisipan NiO 2 teraktivasi ZnCl2 dengan SBET 632 m2/g dan bilangan iodin 535 mg/g. Kapasitas jerap terbaik pada karbon aktif disintesis mencapai 31,9 mg/g pada karbon aktif termodifikasi pada titik 10 bar dan 27 C, dan efisiensi desorpsi/adsorpsinya mencapai 41,87 pada temperatur 35 C, menunjukkan pengaruh tekanan dan temperatur isotermal operasi pada penerapan teknologi gas alam terjerap. Dapat disimpulkan bahwa karbon aktif termodifikasi NiO dari jerami kedelai memiliki potensi untuk digunakan sebagai adsorben pada teknologi gas alam terjerap. ......Adsorbed natural gas technology can be developed through the development of its adsorbent, especially activated carbon AC . Biomass based AC is possible to synthesize, especially by soybean straw which has lignin content of 5 14 and cellulose content of 5 14 . Soybean straw based AC was processed through preparation, activation with different activating agent which are ZnCl2 and KOH, carbonization in 500 C with N2 gas flow of 200 mL minute for 1 hour, and NiO modification with concentration variation of 0.5 , 1 , and 2 . Natural gas adsorption by synthesized AC was executed in pressure range of 5 10 bars with temperature variation of 27 C, 31 C, and 35 C. Best non modified AC was obtained with ZnCl2 as activator with SBET of 741 m2 g and iodine number of 578 mg g. Best modified AC was obtained with 2 NiO modification with ZnCl2 as activator with SBET of 632 m2 g and iodine number of 535 mg g. Best adsorption capacity of synthesized AC reached 31.9 mg g by modified AC on 10 bars and 27 C, and desorption adsorption efficiency reaches 41.87 on 35 C, showing the effects of pressure and temperature on adsorbed natural gas. It can be concluded that NiO modified soybean straw based AC is potential to be utilized as adsorbent in adsorbed natural gas technology.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sipangkar, Samson Patar
Abstrak :
Penggunaan gas alam dapat dimaksimalkan denga mengoptimasi metode penyimpanan yang efektif dan aman. Salah satu teknologi penyimpanan gas alam yang aman adalah Adsorbed Natural Gas (ANG). Teknologi ANG dapat dikembangkan melalui pengembangan adsorben berupa karbon aktif. Kapasitas lepas gas alam dari karbon aktif masih dapat ditingkatkan hingga 7,76 dengan penyisipan logam NiO. Karbon aktif dapat diproduksi dengan bahan baku biomassa, salah satunya limbah sabut kelapa karena mengandung selulosa sekitar 32,5 dan lignin sekitar 37. Karbon aktif berbahan baku limbah sabut kelapa akan diproses melalui karbonisasi pada temperatur 500 C, lalu diaktivasi dengan menggunakan agen aktivator berbeda berupa KOH dan NaOH, dan dimodifikasi menggunakan NiO dengan perbedaan konsentrasi 0,5, 1, dan 2. Karbon aktif dengan karakteristik terbaik adalah karbon aktif termodifikasi NiO 1 dengan bilangan iodin sebesar 791 mg g dan SBET 777m2 g. Kapasitas adsorpsi gas metana oleh karbon aktif termodifikasi NiO 1 pada temperatur 28 C dan tekanan 9 bar mampu mencapai 0,046kg kg. ......The use of natural gas can be maximized by optimizing effective and safe storage methods. One of the safest natural gas storage technology is Adsorbed Natural Gas (ANG). ANG technology can be developed through the development of the adsorbent in the form of activated carbon. The release capacity of natural gas from activated carbon can still be increased up to 7.76 with NiO metal impregnation. Activated carbon can be produced from biomass such as coconut husk waste because it contains about 32.5 cellulose and 37 lignin. Activated carbon made from coconut husk waste will be processed through carbonization at 500 C, activation using different activator agents in the form of KOH and NaOH, and modification using NiO with differences concentration of 0.5, 1 and 2. Activated carbon that modified with 1 NiO has the best characteristic with iodin number of 791 mg g and SBET of 777 m2 g. The modified activated carbon methane adsorption capacity at 28 C dan 9 bar is 0,046kg kg.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mufiid Fatkhurrahman
Abstrak :
Ketahanan energi Indonesia didominasi oleh Bahan Bakar Minyak (BBM). Pemanfaan gas alam yang belum optimal menjadi kendala untuk mensubstitusi sebagian dari penggunaan BBM konvensional tersebut. Salah satu pemanfaatan gas alam yaitu menggunakan teknologi Adsorbed Natural Gas (ANG). Material berpori tersebut menjadi adsorben yang dikenal dengan karbon aktif. Oleh karena itu, pemanfaatan limbah kulit singkong untuk dijadikan sebagai bahan baku pembuatan karbon aktif. Kulit singkong menghasilkan sebesar 59,31 % karbon adan abu 0,3 % sehingga cocok digunakan untuk pembuatan karbon aktif. Kulit singkong mengandung selulosa 37,9% dan lignin 7,5%. Pembuatan karbon aktif dengan cara karbonisasi pada suhu 500°C dengan kondisi vakum. Setelah itu diaktivasi kimia menggunakan aktivator yang berbeda yaitu KOH serta NaOH. Rasio massa yang digunakan dalam penelitian ini (aktivator:karbon aktif) yaitu (3:1). Kemudian diaktivasi secara fisika dengan aliran gas N2 dan CO2 dengan laju alir 150 cm3/menit selama 1,5 jam. Modifikasi karbon aktif dilakukan dengan menggunakan NiO dengan perbedaan konsentrasi 0,5%, 1%, dan 2%. Bilangan iodin dan BET yang dihasilkan yaitu sebesar 662 mg/g dan 657,98 m2/g untuk karbon aktif termodifikasi NiO 1%. Uji desorpsi dilakukan dengan variasi tekanan 3-9 bar dan dengan variasi suhu 28°C, 31°C, dan 35°C. Karbon aktif termodifikasi mampu menyimpan gas alam sebesar 0,02928 kg/kg pada tekanan 9 bar dan suhu 28°. ......Indonesias energy security is dominated by fuel oil. Utilization of natural gas that has not been optimal is an obstacle to substituting part of the use of conventional fuel. One of the uses of natural gas is using the technology of Adsorbed Natural Gas (ANG). The porous material becomes an adsorbent known as activated carbon. Therefore, the use of cassava peel waste is used as raw material for the production of activated carbon. Cassava peel produces 59.79% carbon and 0.3% ash so it is suitable for making activated carbon. Cassava peel contains cellulose 37.9% and lignin 7.5%. Making activated carbon by carbonization at a temperature of 500°C under vacuum. After that chemically activated using different activators namely KOH and NaOH. The mass ratio used in this study (activator: activated carbon) is (3: 1). Then it is activated physically by N2 and CO2 gas flow with a flow rate of 150 cm3 / minute for 1.5 hours. Modification of activated carbon was carried out using NiO with a difference concentration of 0.5%, 1%, and 2%. The resulting iodine and BET numbers are equal to 662 mg/g dan 657,98 m2/g sfor modified activated carbon by NiO 1%. Desorption test is carried out with a pressure variation of 3-9 bar and with temperature variations of 28°C, 31°C, and 35°C. Modified activated carbon can store natural gas of 0,02928 kg / kg at a pressure of 9 bar and a temperature of 28°C.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Maulana
Abstrak :
Petroleum Coke hasil dari perengkahan thermal minyak bumi sebagai hasil samping reaksi pemutusan rantai yang terbentuk di dinding-dinding furnace, merupakan residu yang pemanfaatannya masih terbatas. Kandungan karbon yang cukup tinggi dalam petroleum coke bisa dimanfaatkan sebagai prekursor karbon aktif dengan terlebih dahulu diberikan perlakuan terhadap petroleum coke agar memiliki luas permukaan yang tinggi sehingga menghasilkan kapasitas adsorpsi yang tinggi pula. Pada penelitian ini dilakukan perlakuan dengan metoda aktivasi kimiawi menggunakan KOH sebagai activated agent dengan rasio KOH : petroleum coke adalah 0/1, 1/4, 3/1 dan 4/1 pada variasi temperatur 700, 800, dan 900 0C yang kemudian dilakukan analisa luas permukaan BET. Pada penelitian ini diperoleh arang aktif dengan hasil luas permukaan tertinggi pada variasi 3 : 1 pada temperatur 900 0C sebesar 29 m2/g. ......Petroleum Coke a result of thermal cracking of petroleum as a result of side chain termination reaction that forms in the walls of the furnace, is the residue and their utilization is still limited. A fairly high carbon content in petroleum coke can be used as a precursor of activated carbon with the first given for the treatment of petroleum coke has a high surface area resulting in a higher adsorption capacity. The this research use treatment with chemical activation method using KOH as activated agent with a ratio of KOH: petroleum coke is 0 : 1, 1 : 4, 3 : 1 and 4 : 1 on the temperature variation 700, 800, and 900 0C are then analyzed BET model surface area. In this study the activated carbon with highest surface area results in variations of 3: 1 at 900 0C for 29 m2/g.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S665
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Fathul Karamah
Abstrak :
Karbon aktif dari limbah tempurung kelapa dapat dimanfaatkan sebagai adsorben untuk meningkatkan mutu minyak goreng curah. Kualitas karbon aktif tergantung pada jenis aktivator yang dihasilkan dan waktu perendaman pada proses aktivasi. Pada penelitian ini digunakan MgC12 dan NaCl sebagai aktivator arang dengan memvariasikan waktu perendamannya. Kualitas karbon aktif yang dihasilkan diuji dengan menggunakan karbon aktif tersebut sebagai adsorben untuk meningkatkan mutu minyak goreng curah. Minyak goreng yang telah melalui proses adsorpsi tersebut dibandingkan dengan minyak goreng kemasan yang diolah dengan cara modern. Analisis terhadap minyak goreng yang dilakukan adalah pengujian nilai kekeruhan, pengujian bilangan peroksida, pengujian bilangan asam dan derajat asam, dan pengujian kadar asam lemak bebas. Setelah dilakukan aktivasi secara kimia, luas permukaan, volume pori dan ukuran pori dari karbon meningkat, dari sebelumnya sebesar 9,39 m2/gram; 3,239x10-3 cc/gram dan 6,581 A menjadi 220,1 m2/gram; 1x10"i cc/gram dan 9,477 A untuk aktivator NaCl; dan 256,6 m2/gram; 1,225x10-' cc/gram dan 10,12 A untuk aktivator MgC12. Aktivator MgC12 memberi pengaruh yang lebih baik dibandingkan aktivator NaCl terhadap mutu karbon aktif yang dihasilkan dengan waktu perendaman terbaik 5-6 jam. Persentase kenaikan mutu minyak berdasarkan nilai kekeruhannya masing-masing adalah sebesar 87,5 %. Persentase kenaikan mutu minyak berdasarkan bilangan peroksidanya, untuk NaCl dan MgC12 masing-masing adalah 68,2 % dan 83,2 %. Persentase kenaikan mutu minyak ditinjau dari bilangan asam dan derajat asam masing-masing untuk NaCl adalah 30,4 % dan 91,6 % dan untuk MgC12 adalah 87,1 % dan 97,2 %. Persentase kenaikan mutu minyak ditinjau dari kadar asam lemak bebas yang mampu diadsorb yaitu 93,4 % untuk NaCl dan 96,6 % untuk MgC12.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>