Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irghazi Respayondri
Abstrak :
Industri farmasi dalam melakukan seluruh aktivitas pembuatan obat atau bahan obat wajib menerapkan pedoman terbaru Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). CPOB juga menyatakan bahwa apoteker merupakan personil kunci di industri farmasi yakni sebagai kepala bagian produksi, kepala bagian pengawasan mutu, dan kepala pengawasan mutu. Apoteker dituntut memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis dalam menerapkan CPOB di industri farmasi. Oleh karena itu, PT. Kalbe Farma, Tbk. memberikan kesempatan kepada calon apoteker untuk dapat melaksanakan praktik kerja profesi apoteker sehingga membantu calon apoteker dalam berpraktik di dunia industri farmasi pada masa mendatang. ...... In conducting all of drug manufacturing activities, pharmaceutical industries are required to apply the latest guideline of Good Manufacturing Practice (GMP). GMP states that pharmacists are the key pesonnel in pharmaceutical industry as head of production, head of quality control, and head of quality assurance . Pharmacist are required to have knowledge, skills, and experience in applying GMP in pharmaceutical industry. Therefore, PT Kalbe Farma Tbk. provides the opportunity for apothecary student to have practical experience in pharmaceutical industry for the future.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Wiraswasti Ningsih
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengenai penyebab dari timbulnya kendala pada kelompok shift kerja dalam menjalankan proses produksi di departemen produksi PT Manufaktur X. Selain itu penelitian juga bertujuan untuk mengetahui intervensi yang dapat diberikan untuk mengatasi kendala tersebut. Penelitian ini dilakukan pada 4 empat partisipan, yang terdiri dari 1 satu manajer, 1 satu supervisor, 1 satu team leader, dan 1 satu operator produksi sebagai partisipan wawancara. Berdasarkan hasil analisa pengumpulan data dan current undesirable - desirable condition, dapat disimpulkan bahwa inti permasalahan core problem yang menyebabkan kendala pada proses produksi departemen produksi PT X adalah rendahnya disiplin kerja pada masing-masing kelompok shift. Faktor-faktor yang digali dan dianalisa dalam pembahasan mengenai disiplin kerja adalah faktor ada tidaknya peraturan, faktor pengetahuan karyawan mengenai peraturan dan standar kerja, faktor performa kerja karyawan di masa lalu, faktor catatan kedisiplinan disciplinary records , dan kondisi psikologis. Intervensi didasarkan pada faktor kondisi psikologis karyawan di Departemen Produksi. Bentuk Intervensi yang disusun adalah melalui program pelatihan dengan pendekatan positive discipline untuk menerapkan disiplin kerja dengan menanamkan perilaku disiplin diri dan tanggung jawab tanpa perlu pemberian hukuman atau sanksi terhadap tindakan ketidakdisiplinan. Rancangan program pelatihan disusun sebagai pilot pelatihan untuk Departemen Produksi. Kata kunci:Disiplin kerja, positive discipline, manufaktur
ABSTRACT
This study aims to determine the cause of the emergence of constraints on group work shift in running the production process in the production department of PT Manufacturing X. In addition, this study also aims to determine interventions that can be provided to overcome these obstacles. This research was conducted in 4 four participants, consisting of 1 one manager, 1 one supervisor, 1 one team leader, and 1 one production operators as participants interview. Based on analysis of current data collection and undesirable desirable condition, it can be concluded that the core problem core problem which causes problems in the production process of the production department of PT X is the poor discipline of work in each shift group. Factors that excavated and analyzed in the discussion of labor discipline factor are whether there is a regulatory applied in organization, employee knowledge about the rules and standards of work, employee performance in the past, disciplinary records, and psychological conditions. Interventions are based on factors psychological conditions of employees in the Department of Production. Intervention compiled shape is through a training program with a positive discipline approach to instill self discipline behavior and responsibility without punishment or sanctions against acts of indiscipline. The design of the training program is structured as pilot training for Department of Production.Keywors Labor discipline, positive discipline, manufacturing
2016
T47358
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sharon Susanto
Abstrak :
Salah satu tujuan pembangunan kesehatan nasional adalah memberikan jaminan tersedianya obat yang bermutu untuk masyarakat. Industri farmasi sebagai pihak yang melakukan kegiatan pembuatan obat memiliki peran penting dalam menjamin tersedianya obat yang bermutu untuk masyarakat. Mutu produk obat bukan hanya dibuktikan melalui serangkaian uji, namun juga harus dibangun pada setiap proses pembuatan obat sebagaimana diatur dalam Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Apoteker sebagai personil kunci dalam pelaksanaan CPOB dituntut untuk mempunyai wawasan, pengetahuan, dan pengalaman praktis. Praktek Kerja Profesi Apoteker dilakukan tanggal 4 Januari- 26 Februari 2016 di PT Pabrik Pharmasi Zenith dalam rangka mempersiapkan apoteker yang handal dengan pengalaman praktis dan pemahaman yang lebih dalam tentang tugas dan fungsi apoteker di industri farmasi. ...... One of the goals of national health development is to guarantee the availability of qualified drugs to the public. The pharmaceutical industry as a party conducting the manufacture of drugs has an important role in ensuring the availability of qualified drugs to the public. The quality of drug products not only demonstrated through a series of tests, but also to be built in every manufacturing process as stipulated in the Good Manufacturing Practice (GMP). Pharmacists as key personnel in the implementation of GMP is required to have the insight, knowledge, and practical experience. Apothecary Intership Program was conducted on 4 January-February 26, 2016 in PT Pabrik Pharmasi Zenith in order to prepare a reliable pharmacists with practical experience and a deeper understanding of the duties and functions of pharmacists in the pharmaceutical industry.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wijaya Wisnu Putra
Abstrak :


ABSTRAK
Industri farmasi adalah badan usaha yang telah diberikan ijin untuk pembuatan obat maupun bahan obat. Agar obat yang dihasilkan memiliki kualitas, efikasi, dan keamanan yang baik serta konsisten, maka dibuatlah suatu pedoman tentang Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Dalam pelaksanaan CPOB, dibutuhkan apoteker yang kompeten agar CPOB dapat berjalan dengan baik. Praktik Kerja Profesi Apoteker di PT Konimex Pharmaceutical Laboratories bertujuan untuk mengetahui peranan, tugas, dan tanggung jawab apoteker dan juga penerapan CPOB di industri farmasi, disamping untuk mengetahui permasalahan di industri farmasi. Selain itu diberikan tugas khusus tentang uji toksisitas akut sebuah produk di PT Konimex Pharmaceutical Laboratories.
ABSTRAK
Pharmaceutical Industry is an entity that has a permit from the Minister Health to the manufacture of drugs or drug ingredients. In order for the resulting drug quality, have good efficacy, and safe also consistent we need a guide for the pharmaceutical industry on the Good Manufacturing Practices (GMP). In the GMP, pharmacist must be competent. Internship at PT Konimex Pharmaceutical Laboratories aims to understands roles, duties, and responsibilities of pharmacist and the implementation of GMP in pharmaceutical industry, also to understands problemst that occurs in pharmaceutical industry. A special task about acute toxicity test is also given.
2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Masuko Tri Sutandio
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Erisa Adellia Pratiwi
Abstrak :
Tingginya kebutuhan akan obat dalam dunia kesehatan mendukung Industri Farmasi menjadi salah satu industri yang dikendalikan dan diawasi secara ketat oleh pemerintah baik dari segi produksi, perizinan, peredaran, maupun kualitas obat yang diedarkan. Salah satu upaya yang dilakukan industri farmasi dalam rangka mempertahankan kualitas obat yang diproduksinya tetap memenuhi standar mutu yaitu dengan menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Apoteker dituntut untuk memiliki pengetahuan dan pengalaman praktis untuk dapat mengatasi permasalahan yang ada di Industri Farmasi. Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) dilakukan pada bulan Februari-Maret 2016 di PT. Glaxo Wellcome Indonesia agar calon Apoteker memiliki bekal pengetahuan dan pemahaman tentang tugas dan tanggung jawab Apoteker di Industri Farmasi. Melalui PKPA tersebut, diharapkan calon Apoteker dapat mengembangkan kompetensi dan wawasan untuk dapat melaksanakan pekerjaan kefarmasian dan menerapkan CPOB di Industri Farmasi. ...... The high demand of drugs in the field of health supports Pharmaceutical Industry became one of the industries that controlled and monitored by government in terms of production, licensing, distribution and quality of drugs in circulation. One of the efforts made by Pharmaceutical Industry in order to maintain drugs quality that were produced still meet quality standards by implementing Good Manufacturing Practice (GMP). Pharmacists are required to have knowledge and experience to be able to overcome problems that occur in Pharmaceutical Industry. Pharmacist Internship Program (PKPA) conducted on February-March 2016 at Glaxo Wellcome Indonesia for prospective pharmacist to have the knowledge and understanding of the duties and responsibilities of pharmacists in the Pharmaceutical Industry. Through this PKPA, prospective pharmacist is expected to develop their competency and insight to be able to carry out the work of pharmacy and implement GMP in Pharmaceutical Industry.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rizki Fadhilah
Abstrak :
ABSTRAK
Pada Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 2009, disebutkan bahwa pekerjaan kefarmasian salah satunya dapat dilakukan di fasilitas produksi sediaan farmasi, seperi industri farmasi obat. Dalam melakukan pekerjaan kefamasian di industri farmasi, dibutuhkan sumber daya yang memiliki pemahaman mengenai Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Program Studi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Indonesia menyelenggarakan Praktek Kerja Profesi Apoteker, salah satunya di PT. AstraZeneca Indonesia, pada periode 4 Januari hingga 29 Februari 2016, yang bertujuan untuk mengerti peranan, tugas, dan tanggung jawab apoteker, memiliki wawasan, pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian, memahami penerapan CPOB, serta memiliki gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan farmasi di industri farmasi.
ABSTRACT
Refers to PP No. 51 in 2009, state that one of place to held pharmaceutical service is in manufacturing pharmaceutical products, such as in Pharmaceutical Industry. To held pharmaceutical service, it needs a comprehensive knowledge about Good Manufacturing Practices (GMP). One of industry that internship from Apothecary Program of Fakultas Farmasi UI was held at PT. AstraZeneca Indonesia, from 4 January to 29 February 2016, that was aimed to understand the roles, duty, and responsibilities to held pharmaceutical services, understand the application of Good Manufacturing Practices, and to know about the real problems of pharmaceutical services in pharmaceutical industry.;
2016
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia, translator
Abstrak :
ABSTRAK
Industri farmasi merupakan salah satu faktor penting dalam ketersediaan obat. Dalam melakukan kegiatannya, industri farmasi harus menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB . Salah satu aspek pada CPOB adalah personalia. Oleh karena itu, apoteker berperan penting sebagai personil kunci dalam industri farmasi yaitu kepala bagian produksi, kepala bagian pemastian mutu, dan kepala bagian pengawasan mutu. Untuk memperoleh gambaran lebih jelas mengenai peran apoteker dalam industri farmasi, PT. Kalbe Farma, Tbk. memberikan kesempatan bagi calon apoteker untuk melaksanakan praktek kerja profesi. Setelah praktik kerja, calon apoteker diharapkan dapat memahami peran apoteker di industri farmasi dan memiliki pengetahuan, keterampilan, danpengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi.
ABSTRACT
The pharmaceutical industry is one of the important factors in the availability of drugs. In conducting its activities, the pharmaceutical industry must apply Good Manufacturing Practice GMP . One aspect of the GMP is personnel. Therefore, the pharmacist plays an important role as a key personnel in the pharmaceutical industry namely the head of production, the head of quality assurance, and the head of quality control. To obtain a clearer picture of the role of pharmacists in the pharmaceutical industry, PT. Kalbe Farma, Tbk. provides an opportunity for prospective pharmacists to carry out professional work practices. After the internship, prospective pharmacists are expected to understand the role of pharmacists in the pharmaceutical industry and have the knowledge, skills and practical experience to undertake pharmaceutical work in the pharmaceutical industry.
2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mubarika Sekarsari Yusuf
Abstrak :
ABSTRAK
Pekerjaan kefarmasian dalam Peraturan Pemerintah PP Republik Indonesia No. 51 tahun 2009 selain meliputi distribusi, penyaluran, dan pelayanan sediaan farmasi, juga meliputi pekerjaan kefarmasian dalam pengadaan dan produksi sediaan farmasi. Universitas Indonesia menjalin kerjasama dengan PT Eisai Indonesia menyelenggarakan PKPA ini yang berlangsung pada tanggal 1 Februari hingga 31 Maret 2017. Perbekalan diri baik perbekalan teori dan praktik sangatlah penting dan melalui PKP ini mahasiswa calon apoteker telah memahami implementasi CPOB; memiliki gambaran yang nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi; dan mendapatkan kesempatan pada untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan wawasan yang memadai melalui praktik langsung di industri farmasi.
ABSTRACT
Pharmaceutical work in the Peraturan Pemerintah PP Republik Indonesia No. 51 tahun 2009 besides distribution, and service of pharmaceutical preparations, also include the procurement and production of pharmaceutical preparations. Universitas Indonesia established a partnershio with PT Eisai Indonesia to organize this Profession Internship Program PIP which took place from the 1st of February to the 31st of March 2017. Both theory and practice are very important, and so, through this PIP, the student who is about ndash to be an Apothecary, has been made to understand the implementation of CPOB has a real picture about pharmaceutical work problem in a pharmaceutical industry and have received an opportunity to gain adequate knowledge and insight by direct practice in a pharmaceutical industry.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>