Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siregar, Alamsyah
Abstrak :
Waralaba atau franchise adalah sistem bisnis yang telah terbukti sukses, berupa prosedur operasi yang bertujuan membentuk standarisasi mutu dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Di Indonesia sistem bisnis ini sudah berjalan selama puluhan tahun, dimana di era tahun 90-an sistem ini sangat pesat berkembang. Banyak Para pengusaha menginvestasikan dananya untuk membuka usaha dengan sistem franchise. Reformasi undang -undang perpajakan khususnya Pajak Pertambahan Nilai yang berlaku pada tahun 1994 juga melakukan penyesuaian terhadap situasi perkembangan perusahaan dengan sistem franchise dimana sistem ini menuntut banyaknya dana yang diinvestasikan oleh perorangan ataupun badan hukum. Untuk franchise atau waralaba yang dulunya termasuk dalam jasa dan kemudian setelah adanya reformasi menjadi masuk dalam kategori barang tidak berwujud. Pengaruh pengenaan Pajak Pertambahan Nilai atas initial fee atau nilai jual yang ditetapkan oleh franchisor terhadap minat investor untuk melakukan investasi adalah merupakan dasar penelitian. Variabel lainnya yang digunakan sebagai data adalah capital requirement yang disyaratkan dan jumlah outlet yang dipunyai, dengan menggumakan data pada bulan Desember 1997 dan Desember 1998. Dari hasil regresi linear berganda dengan menggunakan data-data bulan Desember 1997 dengan data bulan Desember 1998, diperoleh nilai korelasinya positif yang berarti walaupun adanya Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai atas Perusahaan yang bergerak dibidang Franchise di Indonesia maka baik perusahaan maupun perorangan tetap berminat untuk menanamkan dananya dengan investasi usaha menggunakan sistem franchise. Dengan adanya hal tersebut diatas dapat dijabarkan beberapa kesimpulan yang kiranya dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan para praktisi pemerintah khususnya dari sisi Pajak Pertambahan Nilai untuk dapat terus meningkatkan penerimaan dari sektor usaha franchise yang baru berkembang pesat di era tahun 90-an.
2000
T7485
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulianto Kartiko
Abstrak :
Tesis ini membahas pengukuran risiko kredit menurut Basel II, yang berbeda dengan ketentuan Basel I yang berlaku saat ini. Untuk pengukuran kredit korporasi PT. Bank X telah mulai mempersiapkan diri dengan menerapkan sistem internal rating yang berjalan mulai tahun 2004. Internal rating merupakan salah syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan pengukuran kredit sesuai dengan Basel II. Basel II memperkenal 3 metode pengukuran risiko kredit terutama untuk kredit usaha, yaitu Standardized Approach, IRB Foundation Appraoch dan IRB Advanced Approach. Dalam tulisan ini ketiga metode tersebut diterapkan untuk mengukur minimum capital charg.. Sesuai dengan data yang diperoleh risiko kredit yang diukur adalah portepel kredit yang dimiliki oleh Divisi Usaha Menegah PT. Bank X. Hasil pengukuran risiko kredit ini masing-masing diperbandingkan mana yang lebih effisien dalam menghitung risiko kredit. Selanjutnya hasil kesimpulan yang diperoleh dapat dijadikan bahan masukan bagi manajemen PT. Bank X, ataupun bank-bank lain yang menghadapi permasalahan yang sama. ......The focus of this study is measuring credit risk using Basel II method. This preparation already started from 2004 through the implementation of internal rating system. Internal rating system as one of the term to be full filled to measring credit risk using Basel II. Basel II introduce 3 methods to measuring credit risk specialy for corporate loan, which is Standardized Approach, IRB Foundation Approach dan IRB Advanced Approach. The subject on this paper is to implement 3 methods, calculate minimum capital charge using data of credit portfolio middle marker segment PT. Bank X. The results from the measurement of each method then compared to find which method is more efficient in calculating credit risk. Therefore the conclusion is an input for the management of PT. Bank X as for the other banks who facing the same problem.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25408
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Juwita
Abstrak :
Dalam beberapa tahun pasca krisis keuangan global tahun 2008, topik stabilitas bank menjadi agenda utama peneliti dan regulator baik di tingkat nasional dan internasional. Beberapa faktor yang mempengaruhi stabilitas bank yaitu struktur pasar, kecukupan modal yang diatur oleh regulator, dan faktor risiko sistemik yang tidak bisa dikontrol oleh pihak bank dan regulator. Selain membahas stabilitas bank, penelitian ini juga membahas mengenai volatilitas profit bank. Seluruh faktor yang mempengaruhi stabilitas bank dan volatilitas profit bank ini akan diaplikasikan pada bank syariah dan bank konvensional. Bank syariah menjadi salah satu sistem alternatif perbankan yang dianggap mampu bertahan di saat krisis. Secara deskriptif, bank syariah lebih stabil dan memiliki volatilitas profit yang lebih rendah, namun bank syariah tidak memberi pengaruh berbeda pada stabilitas bank dan volatilitas profit bank. Hasil empiris penelitian ini yaitu bank syariah memiliki market power yang lebih rendah dibandingkan bank konvensional, tingkat kompetisi bank yang diukur melalui Lerner Index, dan faktor risiko sistemik mempengaruhi stabilitas bank maupun volatilitas profit bank, sedangkan kecukupan modal hanya memberikan pengaruh pada volatilitas profit bank. ......In the recent years following the global financial crisis 2008, determinants of bank stability have become the important topics for researchers and bank regulators, both nationally and internationally. Some factors affecting bank stability are competition, capital requirement set by the regulator, and sources of systemic risk that can not be controlled by the bank and regulator. In addition, this study also discusses earnings volatility. All factors that affect bank stability and earnings volatility will be applied to sharia and conventional bank. Sharia bank became an alternative banking system that is considered able to survive in the crisis. Based on the descriptive data, sharia banks are more stable and have lower earnings volatility. However, sharia banks do not give different effect on bank stability and earnings volatility. Empirical findings in this study are sharia banks have lower market power than conventional banks; both competitiveness as measured by Lerner Index, and sources of systemic risk affect bank stability and earnings volatility, while capital requirement only affects earnings volatility.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunanta Wiguna
Abstrak :
ABSTRAK
Nama : Sunanta Wiguna Program Studi : Magister Akuntansi Judul : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Modal Kerja pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Cash Conversion Cycle,Operating Cash Flow, Firm Size, Profitability, Leverage, Growth Opportunities, dan Real GDP Growth Rate terhadap kebutuhan modal kerja. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 85 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014. Alat analisis yang digunakan padapenelitian ini berupa regresi linier berganda dengan data panel. Hasilnya menunjukkan Cash Conversion Cycle dan Profitability berpengaruh positif, Leverage berpengaruh negatif, sedangkan Operating Cash Flow, Firm Size, Growth Opportunities, dan Real GDP Growth Rate tidak berpengaruh terhadap kebutuhan modal kerja. Kata Kunci: Cash Conversion Cycle; Operating Cash Flow; Firm Size; Profitability; Leverage; Growth Opportunities; Real GDP Growth Rate; Working Capital Requirement.
ABSTRACT
Name : Sunanta Wiguna Program Master of Accounting Title The Determinants of Working Capital Requirements of Manufacturing Firm Listed on Indonesian Stock Exchange 2010 2014. The purpose of this study is to examine the effect of Cash Conversion Cycle, Operating Cash Flow, Firm Size, Profitability, Leverage, Growth Opportunities, and Real GDP Growth Rate on Working Capital Requirement. This research uses 85 firms of manufacture companies that are listed on the Indonesian Stock Exchange since 2010 until 2014. Multiple linear regression and panel data are used as a tool of analysis. The study finds that Cash Conversion Cycle and Profitability have positive effect on Working Capital, Leverage has negative effect on Working Capital, but Operating Cash Flow, Firm Size, Growth Opportunities, and Real GDP Growth Rate have no significant effect on Working Capital. Keywords: Cash Conversion Cycle Operating Cash Flow Firm Size Profitability Leverage Growth Opportunities Real GDP Growth Rate Working Capital Requirement.
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vani Rahmita Safitri
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh nilai ESG dan setiap pilarnya (pilar lingkungan, sosial, dan tata kelola), sebagai proksi perusahaan berkelanjutan, dengan kebutuhan modal kerja (WCR) dan siklus konversi kas (CCC) perusahaan terdaftar Indonesia periode 2015-2020. Nilai ESG dan pilarnya didapatkan dari terminal Thomson Reuters Refinitiv Eikon. Pengujian dilakukan pada 29 perusahaan non-finansial terdaftar di Indonesia selama enam tahun dengan total 174 observasi yang diperoleh melalui teknik purposive sampling. Ditemukan bahwa rata-rata perusahaan non-finansial di Indonesia menggunakan strategi modal kerja konservatif yang membuat modal kerja perusahaan terlalu besar. Hasil penelitian dengan data panel balance dan metode OLS robust menemukan bahwa ESG dan pilarnya dapat menjadi determinan dalam modal kerja. Nilai ESG, pilar lingkungan, dan pilar sosial dapat menurunkan kebutuhan modal kerja dan memperpendek siklus konversi kas. Sementara, nilai pilar tata kelola tidak berpengaruh pada modal kerja. Untuk itu, ESG, pilar lingkungan, dan pilar sosial dapat mendorong perusahaan untuk memiliki kebutuhan modal kerja yang lebih rendah dan siklus konversi kas yang lebih pendek sehingga perusahaan dengan performa ESG tinggi cenderung menggunakan strategi modal kerja agresif agar operasional bisnis berjalan lebih efisien. Dengan demikian, ESG dapat mendorong keunggulan sumber daya dan memberikan sinyal efisiensi perusahaan. ......This study aims to analyze the effect of ESG score and its pillars (environmental, social, and governance score), as a proxy of sustainable companies, on working capital requirements (WCR) and cash conversion cycle (CCC) of Indonesian listing companies for the period 2015-2020. The ESG and pillar scores are obtained from the Thomson Reuters Refinitiv Eikon terminal. The research covers 29 non-financial listed companies in Indonesia in the six years with a total of 174 observations through the purposive sampling technique. This study finds that on average non-financial companies in Indonesia use a conservative working capital strategy which makes the company's working capital too large. Based on balance panel data and the robust OLS method, the result shows that ESG and its pillars can be a determinant in working capital. ESG, environmental pillars, and social pillars scores can reduce working capital requirements and shorten cash conversion cycles. Meanwhile, the governance pillar score does not affect working capital. Hence, ESG, environmental pillars, and social pillars can encourage companies to have lower working capital requirements and shorter cash conversion cycles so that companies with high ESG performance tend to use aggressive working capital strategies and turn the business operates more efficiently. Thus, ESG can lead to resource advantage and be a signal of company efficiency
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library