Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Moto, Keba
"Substitusi Atom Ti dengan Al dalam kristal TiN untuk membentuk paduan (Ti1-xAlx)N sangat jelas diperagakan dari lapisan tipis yang dideposisi di atas substrat stainless steel dengan menggunakan teknik plasma CVD. Adanya atom Al dalam kristal TiN ditunjukkan dengan XRD dan EDX: penurunan konstanta kisi TiN sesuai dengan kenaikan fraksi Al (XRD) dan presipitasi fase hexagonal AlN (XRD) ketika fraksi Al melewati 0,8 (EDX). Kekerasan lapisan tipis ini hanya sekitar 30 GPa, yang melebihi hasil-hasil yang ada dalam literatur.

The substitution of Ti atoms by Al atoms in TiN lattice sites to form (Ti1-xAlx)N is clearly demonstrated by the coatings which were deposited on steel substrate and using plasma CVD technique. The presence of Al atoms in TiN lattice site is shown by means of XRD and EDX techniques: lattice parameters decreasing of TiN as the fraction of Al increases (XRD) and precipitation of hexagonal AlN phase (XRD) as the fraction of Al exceeding 0.8 (EDX). The hardness of these coating are just around 30 GPa, which is beyond the values reported in literatures."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2002
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Elyas
"Cardiovascular Disease (CVD) merupakan penyakit yang termasuk kedalam kategori penyakit tidak menular (PTM). Cardiovascular Disease (CVD) merupakan suatu keadaan dimana terjadinya gangguan pada sistem jantung dan pembuluh darah. Hal ini menjadi tantangan yang besar bagi seorang Ners spesialis dalam pemberian pelayanan kesehatan di Indonesia. Praktik ilmu keperawatan yang berkualitas harus diimbangi dengan pembuktian secara Evidence Base Nursing (EBN) karena EBN bisa menjadi landasan dalam melaksanakan peran pemberi asuhan, pendidik, peneliti, dan inovator yang profesional. Praktik residensi telah memberikan pengalaman dan menambah pengetahuan residensi tentang keperawatan kardiovaskular. Penerapan teori Lydia Hall: Care, Core, dan Cure dilakukan oleh Residensi pada 30 kasus resume dan satu kasus kelolahan yaitu pada pasien dengan Pasca Operasi CABG dan Katup. Peran peneliti telah dilakukan dengan menerapkan EBN tentang penerapan Slow Deep Breathing Relaxation Exercise (SDBE) pada pasien yang mengalami Takikardia di ruang IGD, IW dan Ruang Rawat. Penerapan SDBE didapatkan efektif dalam menurunkan frekunesi jantung pada pasieng yang mengalami Takikardi. Peran Inovasi dilakukan dengan penerapan spiritual care assessment dengan menggunakan metode FICA untuk melakukan pengkajian kebutuhan pelayanan spritual pasien yang dirawat di ruang Medikal RSJPDHK Jakarta. Pengkajian dengan menggunakan spiritual care assessment FICA didapatkan mampu mendeteksi adanya kebutuhan pelayanan spritualitas pasien dan mudah dilaksanakan oleh perawat. Namun sebaiknya pengkajian spiritual care assessment dengan FICA ini dapat dilakukan juga di ruangan lain seperti di ruang perawatan bedah dan juga ruang IW.

Disease (CVD) is a disease that is included in the category of non-communicable diseases (NCD). Cardiovascular Disease (CVD) is a condition where problems occur in the heart and blood vessel system. This is a big challenge for a specialist nurse in providing health services in Indonesia. Quality nursing practice must be balanced with evidence based on Evidence Base Nursing (EBN) because EBN can be the basis for carrying out the role of professional caregiver, educator, researcher and innovator. Residency practice has provided experience and increased residency knowledge about cardiovascular nursing. The application of Lydia Hall's theory: Care, Core, and Cure was carried out by the Residency in 30 resume cases and one managed case, namely in patients with post-CABG and valve surgery. The role of researchers has been carried out by implementing EBN regarding the application of Slow Deep Breathing Relaxation Exercise (SDBE) in patients experiencing tachycardia in the emergency room, IW and treatment room. The application of SDBE was found to be effective in reducing heart frequency in patients experiencing tachycardia. The role of Innovation is carried out by implementing spiritual care assessment using the FICA method to assess the spiritual service needs of patients being treated in the Medical Room at RSJPDHK Jakarta. An assessment using the FICA spiritual care assessment was found to be able to detect a patient's need for spiritual care and was easy for nurses to carry out. However, it is best that the spiritual care assessment with FICA can also be carried out in other rooms such as the surgical treatment room and also the IW room."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lumempouw, Sylvia Francina
"Penelitian ini bertujuan menilai efektivitas dan keamanan Acetylcholinesterase Inhibitor Galantamine pada penderita Alzheimer dan Alzheimer?s Disease (AD) yang disertai dengan penyakit serebrovaskular (AD+CVD atau Mixed Dementia). Galantamine diberikan selama 6 bulan pada 28 penderita AD dan AD + CVD. Evaluasi kognitif dilakukan dengan menggunakan Mini Mental State Examination (MMSE), Restricted Reminding (RR), Neuropsycholgy Assessment, evaluasi fungsi global dengan Clinical Dementia Rating (CDR), evaluasi perubahan perilaku dengan Neuropsychiatric Inventory (NPI). Hasil penelitian pada 28 penderita AD dan AD + CVD, Galantamine memberikan perbaikan fungsi kognitif yang bermakna secara klinis maupun statistik setelah terapi 6 bulan dibandingkan data dasar awal (skor MMSE p<0.05, skor RR p<0.05, NA p<0.05), perbaikan fungsi global (CDR p<0.05) dan perbaikan gejala perilaku (NPI p<0.05). Efek samping ringan (32%) mual-mual dan anokresia terjadi saat titrasi dosis obat dan dapat diatasi dengan domperidone. Disimpulkan bahwa Galantamine efektif memberikan perbaikan fungsi kognitif, fungsi global, gejala perilaku dan aman serta dapat ditoleransi dengan baik. (Med J Indones 2007; 16:94-100).

This study was aimed to evaluate the efficacy and safety of Acetylcholinesterase Inhibitor Galantamine (Reminyl®) for patients with Alzheimer?s Disease (AD) and Alzheimer?s Disease with cerebrovascular Disease (AD+CVD or mixed Dementia). A 6-month open label observational study of Galantamine has been conducted on 28 patients with AD and AD+CVD patients. Primary endpoints were cognitive performance as assessed using the Mini Mental Scale Examination (MMSE), the Restricted Reminding Test), the Neuropsychology Assessment, the Clinical Dementia Rating (CDR) to assess global function and the Neuropsychiatric Inventory (NPI) to assess behavioral symptoms. Patients were also monitored for safety evaluation. Six month Galantamine group had a significant better outcome of cognitive performance, global function and behavioral symptoms compared with the baseline data as were assessed using the MMSE (p<0.05), the Restricted Reminding (p<0.05), the Neuropsychology Assessment (p<0.05), the CDR (p<0.05) and the NPI (p<0.05). Minimal adverse events (32%) were anorexia and nausea. It is concluded that Galantamine has a significant benefit to improve cognitive, global function, behavioral symptoms and only caused minimal adverse events. (Med J Indones 2007; 16:94-100)."
Medical Journal of Indonesia, 2007
MJIN-16-2-AprJun2007-94
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nooridha Febriyanti
"Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah jemaah haji terbanyak yang datang melaksanakan ibadah haji. Setiap tahun, jemaah Indonesia yang berangkat sekitar 30% hingga 40% merupakan jemaah lanjut usia (lansia). Penyakit komorbid terbanyak yang dimiliki oleh jemaah haji Indonesia adalah hipertensi dan diabetes melitus. Studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hipertensi dan diabetes melitus terhadap kematian akibat penyakit kardiovaskular pada jemaah haji lansia tahun 2023. Penelitian ini dilakukan dengan desain studi kohort retrospektif menggunakan data sekunder dari Siskohatkes Shar’i pada Pusat Kesehatan Haji, Kementerian Kesehatan RI. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 80.483 jemaah haji lansia. Outcome pada penelitian ini adalah kejadian kematian akibat penyakit kardiovaskular pada jemaah haji lansia dan variabel independennya terdiri dari hipertensi dan diabetes melitus. Variabel kovariat meliputi jenis kelamin, status dislipidemia, obesitas, status merokok, TB, PPOK dan anemia. Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi logistik. Hasil studi menunjukkan bahwa jemaah haji yang hipertensi berisiko 1,32 kali lebih tinggi setelah dikontrol variabel diabetes melitus, PPOK dan jenis kelamin (95%CI:1,04-1,69) dan jemaah haji yang diabetes melitus berisiko 1,40 kali lebih tinggi mengalami kematian akibat penyakit kardiovaskular setelah dikontrol variabel hipertensi, PPOK dan jenis kelamin (95%CI:1,08-1,82). Pada jemaah haji yang memiliki hipertensi dan diabetes melitus memiliki risiko 1,83 kali lebih tinggi mengalami kematian akibat penyakit kardiovaskular setelah dikontrol variabel PPOK dan jenis kelamin (95%CI:1,28-2,60). Prioritas utama dalam upaya menurunkan angka kematian akibat penyakit kardiovaskular pada jemaah haji lansia adalah dengan melakukan pengelolaan pada status hipertensi-diabetes melitus, karena akan menurunkan 23,53% kematian pada populasi jemaah haji dan menurunkan 43,48% kematian pada kelompok yang terpapar hipertensi-diabetes melitus.

Indonesia is one of the countries with the largest number of pilgrims who come to perform the Hajj pilgrimage. Every year, around 30% to 40% of Indonesian pilgrims who depart are elderly pilgrims. The most common comorbid diseases owned by Indonesian pilgrims are hypertension and diabetes mellitus. This study aims to determine effect of hypertension and diabetes mellitus to mortality of cardiovascular disease in elderly pilgrims in 2023. This Study was retrospective cohort using secondary data from Siskohatkes Shar'i at the Hajj Health Center, Indonesian Ministry of Health. The sample size of this study was 80,483 elderly pilgrims. Outcome of this study was mortality from cardiovascular disease in elderly pilgrims and independent variables were hypertension and diabetes mellitus. Covariate variables include gender, dyslipidemia, obesity, smoking, TB, COPD and anemia. Data analysis was performed using logistic regression. The results showed that hypertensive pilgrims had a 1.32 times higher risk after controlling for diabetes mellitus, COPD and gender (95%CI: 1.04-1.69) and diabetes mellitus pilgrims had a 1.40 times higher risk from  cardiovascular disease mortality after controlling for hypertension, COPD and gender (95%CI: 1.08-1.82). Hajj pilgrims with hypertension and diabetes mellitus had a 1.83 times higher risk to have cardiovascular disease mortality after controlling for COPD and gender (95%CI: 1.28-2,60). The main priority in reducing cardiovascular disease mortality in elderly pilgrims is to manage the hypertension-diabetes mellitus, as it will reduce 23.53% of deaths in the pilgrim population and reduce 43.48% of deaths in the hypertension-diabetes mellitus among exposed group."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Togi Elyazeer
"ABSTRAK
Penggunaan ferrocene sebagai sumber karbon dan katalis pada sintesis CNT menghasilkan jumlah pengotor yang tinggi. Ferrocene memiliki rasio besi-karbon (Fe/C) sebesar 46,5%. Penambahan sumber karbon kamper pada ferrocene akan memperoleh rasio Fe/C yang optimal sehingga mampu menurunkan jumlah pengotor pada produk. Metode yang dipakai adalah Floating Catalyst Chemical Vapour Deposition (FC-CVD) dengan sistem double furnace. Substrat yang dipakai adalah stainless steel 316 tipe gauze. Penentuan jumlah substrat dilakukan untuk memperoleh yield terbesar. Dua buah substrat pada sintesis menghasilkan yield terbesar yaitu 0,824 gram dari 4 gram prekursor kamper 100% (20,6%). Fe/C pada sintesis CNT divariasikan 0%, 6,8%, dan 46,5% untuk memperoleh hasil CNT dengan kualitas dan kuantitas terbaik. Rasio Fe/C 6,8% memiliki kualitas terbaik dan kuantitas tertinggi. Hasil karakterisasi SEM, EDS, dan TEM menunjukkan bahwa CNT pada variasi rasio Fe/C 6,8% memiliki diameter luar CNT sebesar 20-40 nm, persentase massa karbon sebesar 86,64%. Yield pada rasio ini sebesar 1,608 gram dari 4 gram prekursor (40,2%).

ABSTRACT
The use of ferrocene as a carbon source and catalyst in CNT synthesis results in a high amount of impurity. Ferrocene has iron-carbon (Fe/C) ratio of 46,5%. This study use camphor as additional carbon source may obtain an optimal Fe/C ratio, thus reducing the amout of impurity on product. The method used is Floating Catalyst Chemical Vapor Deposition (FC-CVD) with double furnace system. The substrate used is stainless steel 316 gauze-type. Determining number of substrat is done to get highest yield. Synthesis with two substrates produces the highest yield of 0,824 gram from 4 gram of 100% camphor as precursor (20,6%). The variation of Fe/C that will be done is 0%, 6,8%, and 46,5%. It is dicovered that Fe/C ratio of 6,8% has best quality and highest yield. The haracterization result of SEM, EDS, and TEM shows that CNT has outer diameter of 20-40 nm, mass percentage 86,64%. The yield at this ratio is 1,608 gram from 4 gram precursor (40,2%)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inayatul Kasrati
"Praktik Kerja Profesi di RS Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad Periode Bulan Juli-September Tahun 2016 bertujuan untuk memahami peranan, tugas dan tanggungjawab apoteker di rumah sakit sesuai dengan ketentuan dan etika pelayanan farmasi khususnya dan pelayanan kesehatan umumnya; memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan praktek kefarmasian di rumah sakit; dan memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktek kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktek kefarmasian di rumah sakit. Praktek kerja profesi dilaksanakan selama dua bulan dengan tugas khusus yaitu Identifikasi Drug Related Problems pada Pasien CVD Infark dengan Hipertensi dan Unstable Angina Pectoris di Unit ICU RS Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad.

The aims of internship at Presidential Hospital RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad period July September 2016 are to understand the roles, duties and responsibilities of pharmacist in hospital in accordance with the provisions of laws and ethics of pharmaceutical care in particular and healthcare in general to have insights, knowledges, skills, and practical experience for doing pharmacy practice in the hospital and to realize the problems in pharmacy practice as well as studying the strategies and activities can be done to develop pharmacy practice in the hospital. The internship was conducted for two months with a special assignment which is entitled Identification Drug Related Problems at CVD Infark with Hypertension and Unstable Angina Pectoris Patient in ICU Presidential Hospital RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Anharudin
"Cardiovasculer Diseases (CVD) adalah penyakit jantung yang meliputi empat hal yaitu (1) coronary arterial diseases (CAD) atau penyakit jantung koroner (PJK); (2) cerebrovaskular diseases termasuk stroke dan ischemic transient attack (TIA); (3) penyakit arteri yaitu perifer arterial diseases (PAD) dan (4) aterosklerosis aorta. CVD menjadi salah satu pembunuh nomor satu di dunia, karena banyak faktor risiko yang mempengaruhi baik yang dapat dimodifikasi dan yang tidak bisa dimodifikasi sehingga sulit ditangani. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis berbagai faktor yang berhubungan dengan kejadian CVD di PT. X. Untuk saat ini di PT. X faktor risiko yang bepotensi menyumbang kejadian CVD 10 tahun mendatang sudah mulai muncul berdasarkan data kesehatan pemeriksaan kesehatan rutin tahunan pekerja tahun 2021. Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan tahunan 2021 terdapat peningkatan faktor risiko CVD meliputi angka obesitas 65,5%; kolesterol total tinggi 50,13%; diabetes mellitus 4,3 % dan hipertensi 5,79%. Studi ini merupakan studi cross sectional dengan pendekatan kuantitatif dengan menganalisis data primer dan sekunder untuk menggambarkan faktor risiko CVD termasuk prediksi 10 tahun mendatang bagi para responden menggunakan metode Framingham Risk Score (FRS), Skor Kardiovasar Jakarta (SKJ) dan WHO Chart serta menganalisis risiko CVD di PT X tahun 2022. Penelitian ini menemukan bahwa dengan metode Framingham Risk Score (FRS); Skor Kardiovaskuler Jakarta (SKJ) dan WHO Chart diperoleh persentase responden dengan risiko tinggi terjadinya CVD masing-masing adalah (10,2%); (18,7%) dan (1,7 %) dengan (n=235). Hasil penelitian juga menunjukan dari beberapa faktor risiko didapatkan bahwa (46,0%) responden berusia dibawah 40 tahun dan (77,0%) responden berjenis kelamin laki-laki., sedang untuk faktor risiko CVD merokok didapatkan (26,8%); BMI dengan obesitas (26%); HDL poor (34,5%); kolesterol total tinggi (37,9%); diabetes militus (10,6 %); tekanan darah tinggi (11,9%) dan mempunyai aktivitas rendah (93,2%). Faktor risiko dominan berupa merokok dari hasil analisis diperoleh pula nilai (OR=13,7), artinya seseorang yang merokok mempunyai peluang 13,7 kali berisiko lebih tinggi mengalami CVD dibandingkan dengan seseorang yang tidak merokok. Selain merokok adalah diabetes mellitus, dengan nilai (OR=7,6) artinya seseorang yang mengalami diabetes mempunyai peluang 7,6 kali berisiko lebih tinggi mengalami CVD dibandingkan dengan seseorang yang tidak diabetes mellitus. Juga HDL, dari hasil analisis diperoleh nilai (OR=7,7), artinya seseorang yang memiliki HDL rendah mempunyai peluang 7,7 kali berisiko lebih tinggi mengalami CVD dibandingkan dengan seseorang yang HDL tinggi. Secara garis besar masukan terhadap perusahaan adalah program pencegahan CVD agar dibuat continues dan serentak di berbagai Region atau Unit, serta meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pekerja akan pentingnya menjaga kesehatan dan menerapkan reward dan konsekuensi secara lebih konsisten.

Cardiovascular Diseases (CVD) is heart disease which includes four major diseases, namely (1) coronary arterial diseases (CAD) or coronary heart disease (CHD); (2) cerebrovascular diseases including stroke and ischemic transient attack (TIA); (3) arterial disease, namely peripheral arterial diseases (PAD) and (4) aortic atherosclerosis. CVD is one of the number one killer diseases in the world, because there are many modifiable and non-modifiable risk factors that affect it and making it difficult to treat. The purpose of this study was to analyse various factors related to be CVD at PT. X. Currently at PT. X risk factors that have the potential to contribute to be CVD in the next 10 years have started to appear based on the health data for the 2021 annual routine medical examination of workers. Based on the results of the 2021 annual health examination, there is an increase in CVD risk factors including an obesity rate of 65.5%; high total cholesterol 50.13%; diabetes mellitus 4.3% and hypertension 5.79%. This study is a cross-sectional study with a quantitative approach by analysing primary and secondary data to describe CVD risk factors including predictions for the next 10 years for respondents using the Framingham Risk Score (FRS) method, Jakarta Cardiovascular Score (SKJ) and WHO Chart as well as analysing CVD risk at PT X in 2022. This study found that using the Framingham Risk Score (FRS) method; The Jakarta Cardiovascular Score (SKJ) and the WHO Chart obtained the percentage of respondents with a high risk of developing CVD, respectively (10.2%); (18.7%) and (1.7%) with (n=235). The results of the study also showed that from several risk factors it was found that (46.0%) of respondents were under 40 years old and (77.0%) of respondents were male, while for CVD risk factors smoking was obtained (26.8%); BMI with obesity (26%); poor HDL (34.5%); high total cholesterol (37.9%); diabetes mellitus (10.6%); high blood pressure (11.9%) and have low activity (93.2%). The dominant risk factor in this study is smoking. From the results of the smoking analysis also obtained a value (OR = 13.7, meaning that someone who smokes has a 13.7 times higher risk of getting CVD compared to someone who does not smoke. Other dominant risk factor is diabetes mellitus, with a value (OR = 7.6) meaning that someone who has diabetes has a 7.6 times higher risk of getting CVD compared to someone who does not have diabetes mellitus. Also, HDL with the results of the analysis obtained a value (OR = 7.7), meaning that someone who has low HDL has a 7.7 times higher risk of getting CVD compared to someone with high HDL. Main input to the company is a CVD prevention program to be made continuously and simultaneously in various Regions or Units, as well as increasing employee knowledge and awareness of the importance of maintaining health and implementing rewards and consequences more consistently."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Wardana
"ABSTRAK
Liquefied Petroleum Gas (LPG) dengan kandungan utama propana dan butana berpotensi untuk menjadi sumber karbon dalam sintesis aligned carbon nanotubes (ACNT). Penelitian ini mempelajari pengaruh konsentrasi karbon dari LPG yang merupakan banyaknya jumlah mol karbon dalam volume gas keseluruhan dan waktu reaksi pada yield dan diameter CNT yang dihasilkan. Sintesis CNT menggunakan metode Floating Catalyst-Chemical Vapor Deposition (FC-CVD) dengan katalis ferrocene pada bola silika sebagai substrat. Karbon hasil sintesis tumbuh di substrat dan dinding reaktor kuarsa. Peningkatan konsentrasi karbon dari 0,017 M hingga 0,048 M mampu menghasilkan CNT pada substrat tetapi belum berbentuk ACNT. Yield yang dihasilkan memiliki kecenderungan untuk turun kemudian naik. Peningkatan konsentrasi karbon menurunkan diameter CNT dari 56 nm menjadi 41 nm. Penambahan waktu reaksi dari 40 menit menjadi 120 menit mampu meningkatkan yield dan memperbesar diameter CNT dari 41 nm menjadi 87 nm.

ABSTRACT
Liquefied Petroleum Gas (LPG) with propane and butane as the main components is potential to be carbon source in synthesis of aligned carbon nanotubes (ACNT). This research studies the influence of carbon concentration from LPG which is amount of the carbon moles in total volume of input gases and reaction time in yield and diameter of CNT produced. The synthesis of CNT using Floating Catalyst-Chemical Vapor Deposition (FC-CVD) method with ferrocene as catalysts on silica spheres as substrate. The carbons produced grow in substrate and quartz reactor?s wall. Increases carbon concentration from 0.017 M to 0.048 M is capable producing CNT on substrate but unformed ACNT. Yield produced has a tendency to down and then rise. Increases in carbon concentration reduce the diameter of CNT from 56 nm to 41 nm. Increases reaction time from 40 to 120 minutes is able to improve yield and increase diameter of CNT from 41 nm to 87 nm.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41656
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>