Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Purba, Gilang Adzkia Akbar
Abstrak :
ABSTRAK Studi ini bertujuan untuk melihat adakah hubungan positif antara tingkat paparan media yang diterima oleh perusahaan di bidang industri tertentu dengan tingkat Kinerja Sosial Perusahaan (CSP). Paparan media terhadap jenis industri dibagi menjadi tiga kategori: rendah, sedang dantinggi, dilihat dari dimensi (1) visibilitas konsumen dan risiko peraturan dan (2) interaksi industri dengan lingkungan. Variabel independen studi ini adalah tingkat paparan media yang diterima perusahaan-perusahaan di industri tertentu, sedangkan variabel dependennya adalah tingkat CSP. Hasil analisis regresi terhadap kedua variabel tersebut mengkonfirmasi bahwa perusahaan yang tergolong dalam industri dengan paparan media yang tinggi memiliki tingkat CSP yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan dari jenis industri dengan paparan media sedang dan rendah. Studi ini secara kuantitatif memperkuat teori Institusional dan Legitimasi serta sejalan dengan hasil dari studi-studi sebelumnya. Studi ini juga mengembangkan tipe klasifikasi industri berdasarkan tingkat paparan media yang diterimanya. Pelajaran yang dapat diambil adalah: (1) meningkatkan kesadaran bahwa CSP dapat dijadikan sebuah strategi untuk bertahan dari paparan media, (2) memahami penggunaan tipologi klasifikasi industri untuk meramalkan risiko paparan media, dan (3) membuat industri sadar bahwa publik semakin memahami CSP tidak hanya dilakukan untuk kepentingan altruistik saja, sehingga diperlukan upaya menghindari sikap skeptis terhadap motif perusahaan melakukan tanggung jawab sosialnya.
This study has attempted to answer whether the level of media exposure the industry a firm operates in gets, has a positive relationship with the level of Corporate Social Performance (CSP) they conduct. Industries were categorized as either high, medium, or low-profile based on the dimensions of (1) consumer visibility and regulatory risk and (2) interaction with the environment, as brought up in previous studies. A regression analysis was then conducted with industry media exposure as the independent variable and CSP, measured by a companys Equal-Weighted Rating, as the dependent variable. The results confirm the hypothesis that firms in high-exposure industries have higher CSP than those in medium and low-exposure industries. The study adds a layer of quantitative proof to institutional and legitimacy theory, strengthens arguments made by previous literature, and contributes a new typology to categorize industries based on media exposure. From this, managers are advised several takeaways: (1) realize the common usage of CSP as a defensive strategy, (2) understand the possible use of the typology to predict media risk, and (3) realize that the public is increasingly realizing that CSP is not always used for altruistic reasons, thus effort must be done to avoid skepticism of motives.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hong-Fwu Yu
Abstrak :
CSP-T is a three-level continuous sampling plan (CSP). Yu, Yu, and Wu investigated a mixed policy between precise inspection and CSP-T with inspection errors (types I and II) and return cost. With respect to non-repairable and repair able product, the following decision variables are determined such that the unit net profit is maximal: (1) the optimal sampling plan for CSP-T and (2) the optimal proportions on which precise inspection should be performed for the non inspected items, the
Taylor and Francis, 2016
658 JIPE 33:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Daffa Asaddin
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan antara keragaman kebangsaan tim manajemen puncak (TMT) dan kinerja sosial perusahaan (CSP) di negara-negara pasar berkembang Asia. Di penelitian ini, tim manajemen puncak didefinisikan sebagai dewan direksi. Penelitian ini menggunakan Teori Eselon Atas (Upper Echelon Theory) sebagai landasan untuk argumentasi bahwa hasil kinerja perusahaan dipengaruhi oleh karakteristik manajemen. Hipotesis yang diteliti termasuk dimensi kultural Hofstede (Hofstede's cultural dimensions) berupa kolektivisme (collectivism), jarak kekuasaan (power distance), dan orientasi jangka panjang dan jangka pendek (long-term and short-term orientation). Literatur terdahulu menunjukkan hasil yang inkonklusif perihal dampak keragaman kebangsaan tim manajemen puncak dan kinerja sosial perusahaan, sehingga memotivasi penelitian ini lebih lanjut. Sebanyak 70 perusahaan dari 7 negara pasar berkembang Asia dimasukkan dalam analisis regresi cross-sectional (cross-sectional regression analysis). Hipotesis pertama dan kedua secara statistik tidak signifikan, sementara hipotesis ketiga secara statistik signifikan, menunjukkan hubungan positif antara dewan direksi yang berorientasi jangka panjang terhadap kinerja sosial perusahaan. Penelitian lebih lanjut masih memungkinkan karena penelitian ini masih menunjukkan hasil yang secara statistik tidak signifikan. ...... This study aims to discover the relationship between top management team (TMT) nationality diversity and corporate social performance (CSP) in Asian emerging market countries. In this study, TMT is defined as the board of directors. Using the Upper Echelon Theory as a foundation for the argument that a firm’s outcomes are affected by their management’s characteristics, the hypotheses include selected Hofstede’s cultural dimension values of collectivism, power distance, and long-term vs. short-term orientation. Previous literature has inconclusive results regarding the impact of TMT nationality diversity and CSP, motivating this study further. A total of 70 firms from 7 Asian emerging market countries were included in the cross-sectional regression analysis. The first and second hypotheses were statistically insignificant, while the third hypothesis was statistically significant, showing a positive relationship between long-term oriented board of directors and CSP. Future research is still possible since this study still yields insignificant results.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ambulagan
Abstrak :
Artikel ini akan mencoba membahas pemecahan masalah penjadwal kuliah dengan pendekatan ilmu Intelegensia Semu (Artificial Intelligence), yakni dengan menggunakan Constrain Satisfaction Problem. Penulis telah merancang dan menguji sebuah teknik baru pencarian solusi dengan intelligent search yang dikombinasikan dengan algoritma Smart Backtracking. Algoritma yang kami kembangkan ini telah dicoba dengan sejumlah studi kasus berskala kecil (7 dosen 7 matakuliah 23 kelas 2 ruang 35 jam perkulaiahan tiap minggu dan lebih dari 1380 mahasiswa) dan menghasilkan output yang diinginkan dalam waktu yang sangat singkat. Percobaan dengan real data (1198 dosen, 1457 matakuliah, 2311 kelas, 122 ruang, 40 jam perkuliahan tiap minggu dan lebih dari 20000 mahasiswa) telah menghasilkan solusi yang baik meskipun tidak dapat mencapai solusi 100% lengkap. Sejumlah constraint terutama yang berkaitan dengan dosesn dan mahasiswa kelas paket seringkali sulit dipenuhi karena adanya sejumlah kelas yang merupakan gabungan beberapa paker (dapat mencapai 12)
2002
JIKT-2-1-Mei2002-34
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library