Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amalia Dewi Ariyanti
Abstrak :
Latar Belakang: Self-efficacy dan pengetahuan merupakan faktor terpenting dalam proses terapi insulin pada anak dengan diabetes melitus tipe 1 (DMT1). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perbedaan pengetahuan dan self-efficacy pada anak DMT1 setelah diberikan intervensi aplikasi CICO Count. Metode: Jenis penelitian quasi experiment pre-post control group design. Sampel penelitian merupakan penyandang DMT-1 dengan usia 7-18 tahun yang tergabung dalam IKADAR Jabodetabek yang berjumlah 30 anak dengan rincian 15 anak kelompok kontrol dan 15 anak kelompok intervensi. Pada kelompok intervensi diberikan tindakan penggunaan aplikasi CICO Count, sementara kelompok kontrol diberikan edukasi menggunakan leaflet. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner pretest dan post-test yang diberikan sebelum dan setelah diberikan edukasi. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan pada tingkat pengetahuan (p<0,001) dan self-efficacy (p=0,000) pada kelompok intervensi. Kesimpulan: Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan aplikasi CICO Count mampu meningkatkan pengetahuan dan self-efficacy pada anak dengan DMT-1.Latar Belakang: Self-efficacy dan pengetahuan merupakan faktor terpenting dalam proses terapi insulin pada anak dengan diabetes melitus tipe 1 (DMT1). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perbedaan pengetahuan dan self-efficacy pada anak DMT1 setelah diberikan intervensi aplikasi CICO Count. Metode: Jenis penelitian quasi experiment pre-post control group design. Sampel penelitian merupakan penyandang DMT-1 dengan usia 7-18 tahun yang tergabung dalam IKADAR Jabodetabek yang berjumlah 30 anak dengan rincian 15 anak kelompok kontrol dan 15 anak kelompok intervensi. Pada kelompok intervensi diberikan tindakan penggunaan aplikasi CICO Count, sementara kelompok kontrol diberikan edukasi menggunakan leaflet. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner pretest dan post-test yang diberikan sebelum dan setelah diberikan edukasi. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan pada tingkat pengetahuan (p<0,001) dan self-efficacy (p=0,000) pada kelompok intervensi. Kesimpulan: Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan aplikasi CICO Count mampu meningkatkan pengetahuan dan self-efficacy pada anak dengan DMT-1.Latar Belakang: Self-efficacy dan pengetahuan merupakan faktor terpenting dalam proses terapi insulin pada anak dengan diabetes melitus tipe 1 (DMT1). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perbedaan pengetahuan dan self-efficacy pada anak DMT1 setelah diberikan intervensi aplikasi CICO Count. Metode: Jenis penelitian quasi experiment pre-post control group design. Sampel penelitian merupakan penyandang DMT-1 dengan usia 7-18 tahun yang tergabung dalam IKADAR Jabodetabek yang berjumlah 30 anak dengan rincian 15 anak kelompok kontrol dan 15 anak kelompok intervensi. Pada kelompok intervensi diberikan tindakan penggunaan aplikasi CICO Count, sementara kelompok kontrol diberikan edukasi menggunakan leaflet. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner pretest dan post-test yang diberikan sebelum dan setelah diberikan edukasi. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan pada tingkat pengetahuan (p<0,001) dan self-efficacy (p=0,000) pada kelompok intervensi. Kesimpulan: Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan aplikasi CICO Count mampu meningkatkan pengetahuan dan self-efficacy pada anak dengan DMT-1. ......Self-efficacy in children with type 1 diabetes mellitus (T1DM) focused on children's beliefs about their abilities to manage, plan, modify behavior so as to achieve a better quality of life. In the process of modifying behavior, knowledge is needed as a means that can help children in understanding T1DM. The purpose of the study was to identify differences in knowledge and self-efficacy in T1DM children after being given the CICO Count application intervention. This type of research is a quasi-experimental pre-post control group design. The research sample is children with T1DM aged 7-18 years who are members of the Jabodetabek IKADAR totaling 30 children, 15 children in the control group and 15 children in the intervention group. The results of this study indicate that there is a significant increase in the level of knowledge (p<0, 006) and self-efficacy (p=0.000). However, there was no significant difference between the intervention group and the control group on the results of self-efficacy (p=0.096). SuggestionIt is hoped that further research with different methodologies related to the level of knowledge and self-efficacy in children with T1DM can be carried out.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Agustini
Abstrak :
Aplikasi Perawatan diri Diabetes Melitus Tipe 1 (DMT1) merupakan aplikasi yang menyediakan kegiatan harian yang diperlukan untuk pengendalian kadar glukosa darah, (GD) anak DMT1, agar kadar GD berada pada kondisi normal atau mendekati normal. Aplikasi dikembangkan berdasarkan permasalahan tingginya kasus KAD, kurangnya pemahaman orangtua anak DMT1 tentang pengendalian glukosa darah, dan terbatasnya jumlah edukator DMT1. Edukasi yang tepat dan berkesinambungann sangat diperlukan dalam pengelolaan DMT1. Edukasi melalui teknologi internet menjadi pilihan terbaik sebagai salah satu upaya penyelesaian masalah. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkann aplikasi yang valid dan menguji coba dampak  penggunaan aplikasi perawatan diri terhadap resiliensi anak DMT1. Aplikasi ini diberi nama Carcohydrate Intake and Calory Output (CICO) Count yang menyediakan aktivitas utama menghitung kebutuhan karbohidrat (KH) dan luaran kalori harian dari anak DMT1 dan dipadukan dengan permainan pohon terimakasih (gratitude intervention).  Penelitian dilakukan selama 15 bulan, berupa pengembangan aplikasi yang diuji validitasnya oleh 7 pakar. Hasil uji validitas internal didapatkan nilai CVi 0,97 (valid, >0,8). Tahap berikutnya dilakukan ujicoba aplikasi kepada empat (4) responden orangtua anak DMT1 untuk melihat kesesuaian isi aplikasi dengan kebutuhan penggguna. Hasil ujicoba menunjukkan kepuasan penguna mencapai 75%. Tahap penelitian akhir adalah ujicoba dampak aplikasi terhadap resiliensi anak DMT1. Pada kelompok kontrol dan intervensi dilakukan pengukuran kadar glukosa darah secara berulang setiap pekan selama empat pekan. Responden penelitian adalah 24 orang tua anak DMT1. Data dianalisis menggunakan uji perbedaan dengan Mann Whitney korelasi Pearson dan Spearman, serta GLM repeated measure. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan kadar glukosa darah antara kelompok kontrol dan intervensi pada akhir pekan keempat  (= 0.06, p<0,1), tidak ada perbedaan skor resiliensi antara kelompok kontrol dan intervensi (p=0,531). Berdarakan uji korelasi didapatkan faktor dukungan emosional keluarga  (r=0,380, p<0,1) dan gratitude (r= -0,509, p<0,1) berkorelasi dengan kadar glukosa darah praprandial. serta faktor stress (r= -0,610, p<0,1), koping avoidance (r= -0,289, p<0,1),  koping emotional (r= - 0,489, p<0,1), koping distance (r=0,285, p<0,1), dan dukunngan  emosional keluarga (r= 0,386, p<0,1) berkorelasi dengan resiliensi anak DMT1. ...... The Type 1 Diabetes Mellitus (T1D) self-care application is an application that accomodates day-to-day activities  for controlling  blood glucose of children with T1D into a normal or near to normal levels The application was developed to respond to the current situations, including  high number of Diabetic Ketoacidosis (DKA) cases,  lack of understanding of parents of  children with T1D regarding  blood glucose control, and limited number of T1D educators. proper and continuous education are required in the course of  T1D  management.  Education through internet technology is the best approach for the problem solutions  This study aimed to create  a valid application and examine  the impact of  T1D self-care applications on the level of resilience of children with  T1D  This application is so-called as Carbohydrate Intake and Calorie Output (CICO) count which enables to calculate  the carbohydrate (CH) needs, and daily caloric output of T1D children, and these are integrated with a gratitude intervention game. The study was conducted for 15 months, in the form of application development, and has been tested for the validity by seven experts. The internal validity test showed  a CVi value was 0.97 (valid,> 0.8). The next step was to examine the application of DMT1 in parents to evaluate whether the contents of the application was compatible with the needs of users. The results showed 75% user satisfaction. The final step was tested  the impact of application on the resilience of children with T1D. Both the control  and the intervention groups was measured for their  blood glucose levels and repeated weekly in one month period. The total respondents were 24 parents of T1D children. The data was analyzed, used  the difference test with Mann Witney, Pearson, and Spearman correlation, and GLM repeated measure. The results showed that there were differences in blood glucose levels between the control and intervention groups at the end of the fourth week (= 0.06, p <0.1), and there were no differences in resilience scores between the control and intervention groups (p = 0.531). Based on the correlation test, family emotional support factors (r = 0.380, p <0.1) and gratitude (r = -0.509, p <0.1) correlated with pre-prandial blood  glucose  levels.  The stress factors (r = -0,610, p <0,1), coping avoidance (r = -0,289, p <0,1), emotional coping (r = - 0,489, p <0,1), coping distance (r = 0.285, p <0.1), and family emotional support (r = 0.386, p <0.1) correlated with the resilience of T1D children.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
D2729
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library