Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Abstrak :
An experiment to study the effect of elicitor derived from Saccharomyces cerevisiae (Hansen) on ajmalicine content of Catharanthus roseus (L) G. Don. callus cultures has been conducted. Callus was induced from leaf segment and grew on medium Zenk (1977) supplemented with 2,5 x 10 M NAA dan 10 M BAP. Callus on the third subculture level was elicited with elicitor derived from S. cerevisiae. The following concentrations of elicitor tested were 0;0,5; ang 2,5 %(g/v) and the harvesting times were 0,18, 36 and 72 hour. The ajmalicine was analized qualitatively and quantitavely by using high performance liquid chromatography (HPLC). Ajmalicine content was influenced concentration of elicitor and harvrst was analized. Guanlititatively by using high performance liquid chromatography (HPLC). Ajmalicine content was influenced by concentration of elicitor and harvesting time. A significant increase of ajmalicine content (303. 475 kurang lebih 5.602 ug/gDW) was achieved bu addition of elicitor of 0.5% (g/v) after 36 hour. This study show a significant increase of ajmalicine content in C, roseus callus cultures after being challenged with S. cerevisiae elicitor i.e. 69,334 %.
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Irsham Vilia
Abstrak :
Uji toksisitas subkronis ramuan ekstrak etanol daun tapak dara
{Catharanthus roseus (L).G.Don) dan biji petai cina {Leucaena
leuchochephala (Lmk) de Wit) mempakan salah satu tahapan tata lalcsana uji
klinik daiam rangka pengembangan obat tradisional termasuk fitofarmaka
untuk dapat digunakan pada pelayanan kesehatan di Indonesia. Uji ini
bertujuan untuk inenentukan tingkat keamanan obat jika diberikan beruiang
kali dengan jangka waktu tertentu. Pembuatan ramuan ekstrak etanol daun
tapak dara dan biji petai cina dilakukan dengan cara maserasi menggunakan
pelarul etanol. Uji toksisitas subkronis dengan mencit menggunakan
Randomized Complete Block Design dengan faktorial 5x5. Dosis uji
diberikan kepada mencit selama 21 had, kemudian diamati respon dan
mencit-mencit tersebut. Respon mencit terhadap ramuan yang diberikan
tidak menunjukkan adanya gejala toksik. Hasil uji histologi jaringan hati dan
ginjal tidak menunjukkan kerusakan. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka
disimpulkan ramuan ekstrak etanol daun tapak dara dan biji petai cina aman
untuk digunakan sebagai anti-hipoglikemik pada hewan uji.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library