Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Faza Fat-Han Fadhilah
Abstrak :
Esai ini membandingkan Pondok Pesantren Darussalam Darussalam Banyu dan Pondok Pesantren Darussalam Tanjung Rema. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode kualitatif dengan wawancara, observasi atau observasi lapangan langsung, dan studi literatur. Dalam esai ini, penulis menggunakan teori Mujammil Qomar tentang unsur-unsur pesantren yang membedakan antara Salafiah dan Khalafiah. Hasil penelitian menemukan bahwa Pondok Pesantren Darussalam Martapura Martapura memiliki dua konsep yang berbeda, yang terletak di pinggiran Banyu, mereka memiliki konsep Salafiah dan yang di Tanjung Rema memiliki konsep Khalafiah. Awalnya Pondok Pesantren Darussalam yang terletak di pinggiran Banyu hanya memberikan pelajaran awal, seiring dengan perkembangan zaman dan meningkatnya minat masyarakat terhadap ilmu agama, KH. Badruddin sebagai pemimpin VII mengambil inisiatif untuk mengembangkan Pondok Pesantren Darussalam dengan menambahkan pembelajaran umum ke dalam kurikulum mereka. Namun, karena mandat pendiri untuk memisahkan antara pendidikan umum dan diniyah, Pondok Pesantren Darussalam, yang awalnya hanya di pinggiran Banyu, sekarang memiliki Pondok Pesantren lain di Tanjung Rema untuk pendidikan umum. Pondok Pesantren Darussalam di Tanjung Rema tidak hanya untuk pendidikan umum tetapi juga masih menyediakan pendidikan diniyah.
This essay compares the Darussalam Darussalam Banyu Islamic Boarding School and Darussalam Tanjung Rema Islamic Boarding School. The method used in this essay is a qualitative method with interviews, observations or direct field observations, and literature studies. In this essay, the author uses Mujammil Qomar's theory about the pesantren elements that distinguish between Salafiah and Khalafiah. The results of the study found that Darussalam Martapura Islamic Boarding School Martapura has two different concepts, the one that is located in the periphery of Banyu, they have a Salafiah concept and those in Tanjung Rema have a concept of Khalafiah. Initially the Darussalam Islamic Boarding School is located in the periphery of Banyu only providing early lessons, along with the development of the age and increasing public interest in the science of religion, KH. Badruddin as leader of VII took the initiative to develop Darussalam Islamic Boarding School by adding general learning into their curriculum. However, because of the mandate of the founder to separate between general and diniyah education, The Darussalam Islamic Boarding School, which originally was only in the periphery of Banyu, now has another Boarding School in Tanjung Rema for general education. Darussalam Islamic Boarding School in Tanjung Rema is not only for general education but also still provides diniyah education.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safrudin Aziz
Abstrak :
In response to the rapid information demand, developing digital library provided with global information access in Islamic Boarding Schools is necessarily needed. In managing the digital library development in Islamic Boarding Schools it needs a set of successful elemnts which are: support capacity and value. In this term, support element covers the following points: 1) The allocation of resources such as human beings, financial, power, time, information, etc. 2) The development of supporting infrastructures in order to make a conductive environment, 3) compherensive socialization towards all studentas and sorrounding society evenly, continually and compherensively in order to establish and develop digital library service system. The second element is capacity which refers to the skill and ability of the leaders, supervisors, teachers, and students in establishing and developing the digital library. The third element is added value which means that digital library must have added values which can be provided along with the ideas inestablishing and developing digital library in Islamic Boarding Schools.
Jakarta: Pusat jasa Perpustakaan dan Informasi ( Perpustakaan Nasional RI), 2012
020 VIS 14:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Susilo
Abstrak :
Tesis ini mengkaji tentang Jaringan Sosial yang diaktifkan khususnya oleh pimpinan pondok pesantren, baik di lingkungan intern maupun di lingkungan ekstern. Pondok pesantren yang dimaksud adalah PP. Tebuireng, Jombang Jawa Timur yang termasuk salah satu Pondok pesantren tertua, terbesar dan terkenal di Indonesia. Pondok pesantren tersebut telah mengalami perubahan-perubahan fisik dan non fisik, sehingga bisa tetap eksis atau bertahan sampai sekarang dan telah berumur 100 tahun. Perubahan fisik intern PP. Tebuireng bisa dilihat dari luas tanah dan bangunan-bangunan di dalamnya yang permanen, perubahan luas tanah yang pada awal berdirinya hanya 200 m2, sekarang telah menjadi 25 ha, dan dari sebuah bangunan teratak sederhana sekali menjadi 25 buah bangunan permanen. Perubahan non fisik intern PP. Tebuireng bisa dilihat dari dua macam, yaitu: (1) perubahan sistem pengajaran dan kurikulum dari sistem Sandongan, Sorogan dan Tahassus (diskusi) yang tidak mengeluarkan ijazah; (2) Sistem kepemimpinan Tunggal tanpa akte notaris menjadi sistem kepemimpinan Kolektif berakte notaris dibawah naungan sebuah yayasan yang bernama Yayasan KH.A Hasyim Asy'ari; (3) bertambahnya hak pemilikan pribadi menjadi hak pemilikan pribadi dan wakaf khususnya dibidang tanah. Perubahan fisik ekstern disekitar PP. Tebuireng dapat dilihat dari beberapa macam jumlah bangungan yang berfungsi sesuai dengan fisik bangunannya, seperti rumah makan, tempat binatu, wartel, penyewaan komputer, toko kelontong, baik tempat mangkal penjaga keliling makanan kecil (baso, nasi goreng, lontong tahu, kacang hijau, es sirup dan sebagainya) dan pakaian serta alat-alat sholat dan perlengkapan lainnya berupa sandang. Perubahan non fisik ekstern dapat dilihat dari berapa sendi kehidupan sehari-hari, seperti perubahan pandangan hidup, nilai-nilai dan norma-norma pergaulan sehari-hari serta kebiasaan prilaku seseorang yang hidup di masyarakat sesuai dengan keberadaan PP. Tebuireng yang bernafaskan ajaran agama Islam.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risma Puspitasari
Abstrak :
ABSTRAK
Secara global, insiden TB dunia pada tahun 2015 sebesar 10,4 juta kasus. Indonesia berada di urutan kedua dari total kasus diseluruh dunia sebesar 10%, setelah India. Prevalensi TB berdasarkan provinsi yang tertinggi adalah Jawa Barat (0,7%). Padatnya tingkat hunian di pesantren dapat menimbulkan kondisi rentan sehingga dianggap memicu banyaknya kasus TB. Pengendalian TB berbasis masyarakat merupakan salah satu upaya promosi kesehatan dalam penanggulangan TB. Penelitian ini bertujuan mengetahui dampak pemberdayaan santri kader TB terhadap perilaku pencegahan TB di pondok pesantren Garut Jawa Barat. Metode penelitian kuantitatif dengan desain kuasi eksperimen pada 230 santri sebagai sampel pada masing-masing kelompok intervensi dan kontrol. Pengumpulan data dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pengumpulan data awal, setelah itu dilakukan intervensi berupa pelatihan pada 30 santri yang terpilih sebagai kader TB dengan melakukan penyuluhan dan kunjungan kamar 2 bulan kemudian dilakukan pengumpulan data akhir. Analisis yang digunakan adalah uji wilcoxon, mann-whitney dan uji regresi logistic ganda model faktor resiko. Hasil penelitian membuktikan santri yang mendapat intervensi berpeluang memiliki perilaku pencegahan baik hampir 3 kali (OR=2,90; 95%CI= 1,9-4,4) dibandingkan dengan santri yang tidak mendapatkan intervensi setelah dikontrol jenis kelamin santri.
ABSTRACT
Globally, the incidence of tb in 2015 amounted to 10.4 million cases. tb ranks in the 2nd place of the total cases all over Indonesia by 10% after India. The highest prevalence of TB by province is western Java (0.7%,). Tb incidence did not occur only in the general population, but also arise in certain community such as islamic boarding schools. The density of occupancy in Islamic boarding school can cause vulnerable condition causing many cases of tb. Community-based TB control is one of health promotion efforts in TB prevention. This study aims to determine the impact of Empowerment of Tuberculosis (TB) Against Student Cadres Behavior in TB Prevention at Islamic boarding school, Garut, West Java. Quantitative research method with quasi experimental design on 230 students as sample in each intervention and control group. Data collection was done 2 times, that is initial data collection, after that do intervention in the form of training at 30 students selected as TB cadre by doing counseling and visit room 2 month later to do final data collecting. The analysis used was wilcoxon test, mann-whitney and multiple logistic regression test of risk factor model. The result of the research shows that students who have intervention have a good prevention behavior almost 3 times (OR = 2,90; 95% CI = 1,9-4,4) compared with students who do not get intervention after separation of gender.
2017
T48657
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Khairiyadi
Abstrak :
Latar belakang: Pesantren dianggap sebagai tempat yang berisiko untuk penularan TB. Sampai saat ini belum ada penelitian proporsi TB aktif dan Infeksi TB laten ITBL di pesantren dan Hubungan faktor-faktor risiko TB dengan kejadian ITBL dan TB aktif di pesantren. Tujuan: untuk mengetahui proporsi ITBL dan TB aktif dan untuk mengetahui hubungan ITBL dan TB aktif dengan faktor risiko umur, status gizi, riwayat imunisasi BCG, riwayat kontak dengan pasien TB dewasa, durasi mondok di pesantren, dan kepadatan kamar. Metode: Penelitian potong lintang dilakukan pada 300 siswa pondok pesantren putra Darul Hijrah pada siswa SLTP periode September ndash;Oktober 2017. Pemeriksaan anamnesis, fisis, pemeriksaan sputum sewaktu dan uji tuberkulin dilakukan untuk mencari hubungan faktor risiko TB dengan ITBL dan TB aktif. Hubungan faktor risiko dengan kejadian ITBL atau TB aktif dianalisa dengan uji chi-square atau fisher dilanjutkan dengan regresi logistik. Hasil: Proporsi siswa dengan ITBL 11,4 dan tidak ditemukan TB aktif. Hubungan faktor risiko umur >14 tahun berhubungan dengan ILTB P = 0,015 ?OR 4,1 1,4-11,6 ; IK95 . Faktor risiko status gizi, riwayat imunisasi BCG, riwayat kontak dengan pasien TB dewasa, lama tinggal pesantren, kepadatan kamar dengan tidak berhubungan ITBL. Kesimpulan: Proporsi siswa pesantren dengan ILTB sebesar 11,4 dan tidak didapatkan TB aktif. Faktor risiko yang berhubungan dengan ITBL adalah umur lebih dari 14 tahun. Kata kunci: faktor risiko, hubungan, pesantren, proporsi, tuberkulosis
Background Islamic boarding school IBS is considered as a place that is at risk for TB transmission. There has been no research on the proportion of TB in IBS and association of risk factors to LTBI and active TB in IBS. Objectives To identify the proportion LTBI and active TB. To identify association of age, nutritional status, history of BCG immunization, contact history with TB patients, duration of stay in IBS, room density to LTBI and active TB. Methods Cross sectional study was conducted on 300 male students of Darul Hijrah IBS in junior high school on September ndash October 2017. Anamnesis, a physical examination, sputum examination dan tuberculin test was done to find the risk factor of TB. The association of risk factors with the incidence of TB or active TB was analyzed by chi square test or fisher test followed by logistic regression. Results The proportion of students with LTBI was 11.4 and there was no active TB. There was an association of age 14 years to LTBI with P 0.015 OR 4.1 1.4 11.6 IK95 . Another risk factors was not related with ILTB. Conclusion The proportion IBS of students with ITBL was 11.4 and the proportion of students active TB 0 . The risk factors associated with ITBL were age 14 years. Keywords Islamic boarding school proportion risk factors tuberculosis
2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elly Nurmaningtyas Fajarwati
Abstrak :
Tesis ini membahas peran kepemimpinan kyai Sahal Mahfudh dalam proses perubahan yang terjadi di dalam organisasi Pondok Pesantren Maslakul Huda. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil sebagai berikut: Pertama, Kyai Sahal dalam kepemimpinannya di Pesantren Maslakul Huda menggunakan pola kepemimpinan transformasional dalam menerapkan konsep nilai-nilai keagamaan yang terintegrasi dengan kehidupan sosial kemasyarakatan melalui pendidikan dan pemberdayaan. Kedua, sumber-sumber kekuatan perubahan kekuatan yang terjadi di Pesantren Maslakul Huda bersumber pada kekuatan eksternal yaitu, kondisi demografis dan kemajuan tekhnologi serta kekuatan internal berupa perilaku manajerial yaitu kepemimpinan kyai Sahal Mahfudh. Kepemimpinan kyai Sahal dalam proses perubahan Pesantren Maslakul Huda berperan sebagai pemrakarsa atau penganjur sekaligus agen perubahan setiap perubahan yang terjadi di pesantren.
The focus of this study is the leadership of kyai Sahal Mahfudh at Maslakul Huda Islamic Boarding School. The purpose of this study is to understand how kyai?s leadership takes place in creating organizational changing at Maslakul Huda Boarding School. This study uses qualitative method with descriptive design. The researcher finds that: First, kyai Sahal leads Maslakul Huda Islamic Boarding School by using transformasional leadership model in applying religious values integrated with social life through education and people empowerment. Second, the power of organization changing at Maslakul Huda comes from eksternal source (demographic and technology development) and internal source (managerial behaviour from kyai Sahal?s leadership). Kyai Sahal takes a part as initiator and changing agent.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Shafiq Advani
Abstrak :
ABSTRAK Skabies adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh parasit mikroskopis, Sarcoptes scabiei. Hunian yang padat dan kebiasaan buruk mengenai kebersihan adalah faktor predisposisi penyakit skabies. Saat ini, pengobatan metode standar adalah aplikasi permethrin 5% krim ke seluruh tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas permethrin 5% terapi standar terhadap murid pesantren yang memiliki kebiasaan berwudhu lima kali sehari serta padat hunian dengan menghitung angka kesembuhan. Penelitian ini dilakukan di sebuah pesantren yang terletak di Jakarta Selatan dari bulan Juli 2013 sampai September 2013 dengan metode desain eksperimen. Subyek yang positif scabies diobati dengan krim permetrin 5% yang dioleskan ke seluruh tubuh lalu dibersihkan (mandi memakai sabun) setelah 10 jam. Pengobatan dinilai efektif jika angka kesembuhan pada minggu ke-4 lebih dari 90%. Evaluasi pengobatan dilakukan pada minggu ke-4 dan ke-5. Dari 98 murid yang diperiksa, 67 (68,4%) orang mengidap scabies dengan lokasi lesi paling sering di bokong (75,6%). Evaluasi pada mingguke-4 menunjukkan, angka kesembuhan 90% dan minggu ke-5 adalah93,3%. Tidak terdapat perbedaan signifikan pada angka kesembuhan minggu ke-4 dan ke-5 (McNemar, p=0,025). Disimpulkan bahwa krim permetrin 5% yang dioleskan dengan metode standar efektif untuk mengobati skabies.
ABSTRACT Scabies is a contagious skin disease that caused by microscopic mite, known as Sarcoptes scabiei. Overpopulated places followed by unhygienic behavior are predisposing factors to develop scabies infestation. The current standard treatment is topical permethrin 5% cream that applied over the body despite the area of the lesion. In this study, the aim is to assess the effectiveness of permethrin 5% standard treatment in Islamic boarding school students who have habit of ablution five times a day and living in a crowd by calculating the cure rate. It was conducted in an Islamic boarding school in South Jakarta from July 2013 until September 2013. Experimental design was used. Subjects with scabies were given the standard treatment and should be washed (shower and soap was used) after 10 hours. Treatment is considered effective if the cure rate on week IV is equal to or >90%. Evaluation was done on week IV and week IV. Out of 98 examined students, 67 (68.4%) of them were scabies positive with bottom as the most frequent affected area (75.6%). On week IV and week V, most of them were cured with cure rate of 90.0% and 93.3% respectively. However, there is no significant difference (McNemar, p=0.625) between the cure rate on week IV or week V. In conclusion, permethrin 5% cream standard treatment is effective in curing scabies.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deandra Arifianti Wisnuputri
Abstrak :
Pondok pesantren merupakan lingkungan padat penduduk dimana kebersihan perseorangan masih kurang diutamakan. Kondisi demikian memudahkan virus, bakteri maupun vektor untuk berpindah dari satu orang ke orang lain, termasuk skabies yang dampaknya sangat memengaruhi individu penderita dalam menjalankan kegiatan sehari-harinya. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peran kebersihan perseorangan terhadap kejadian skabies di sebuah pondok pesantren tahun 2018 dengan menggunakan desain studi cross sectional. Uji statistik yang dilakukan adalah uji chi-square serta uji regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 76,8% santri di sebuah pondok pesantren di daerah Pondok Aren menderita skabies pada saat penelitian ini dilakukan. Diketahui pula bahwa kebersihan perseorangan, jenis kelamin dan jenjang pendidikan memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian skabies. Sedangkan, tidak terdapat hubungan yang signifikan  antara pengetahuan terkait skabies dan sanitasi kamar tidur dengan kejadian skabies. Hasil uji multivariat menunjukkan bahwa jenis kelamin merupakan variabel yang paling memengaruhi hubungan antara kebersihan perseorangan dengan kejadian skabies di pondok pesantren tersebut. ......Islamic boarding school is a densely populated environment where personal hygiene is not preferred. Such conditions facilitate viruses, bacteria and vectors to move from one person to another easily, including scabies which impacts can greatly affect the patient in carrying out their daily activities. This study aims to explain the role of personal hygiene on the scabies incidence in an islamic boarding school in 2018 by using a cross sectional design study. Statistical test used in this study is chi-square and multiple logistic regression. The result showed that 76.8% of students at the boarding school suffered from scabies at the time this study was conducted. The results also indicate that individual hygiene, sex and educational levels have a significant relationship to the incidence of scabies. Meanwhile, insignificant relationship found between knowledge related to scabies and sanitation of the bedroom with the incidence of scabies. Multivariate test results showed that sex is the variable that most affect the relationship between personal hygiene with the scabies incidence in this islamic boarding school.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masita Rf
Abstrak :
Pondok Pesantren Tassbeh Baitul Qur’an adalah salah satu pondok pesantren yang terkenal dengan program pengabdiannya terhadap masyarakat di Pinrang Sulawesi Selatan. Pondok Pesantren Tassbeh Baitul Qur’an merupakan pesantren modern (khalafiyah) yang dalam proses pendidikannya terdapat pendidikan formal dan non formal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan wawancara secara langsung serta observasi. Fokus bahasan dalam penelitian ini adalah sejarah dan perkembangan Pondok Pesantren Tassbeh Baitul Qur’an, bagaimana kondisi pesantren saat ini, dan program pendidikan apa saja yang ada dalam Pondok Pesantren Tassbeh Baitul Qur’an. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pesantren modern yang terdapat di Kabupaten Pinrang dengan melihat program pendidikan yang diselenggarakan oleh pesantren tersebut. Teori yang digunakan adalah teori pendidikan pesantren menurut Achmad Muchaddam Fahham dan juga teori lima elemen dasar pondok pesantren seperti yang dikemukakan oleh Zamakhsyari Dhofier . Temuan dari penelitian ini adalah Pondok Pesantren Tassbeh Baitul Qur’an dibangun atas dasar inisiatif serta swadaya dari masyarakat, adapun program pendidikan formal yaitu Madrasah Tsanawiyah Tassbeh. Kemudian Program pendidikan non formal yaitu program binaan pondok dan kegiatan ekstrakurikuler. ......Tassbeh Baitul Qur'an Islamic Boarding School is an Islamic boarding schools that is famous for its community service programs in Pinrang, South Sulawesi. Tassbeh Baitul Qur'an Islamic Boarding School is a modern Islamic boarding school (khalafiyah) which in its educational process includes formal and non-formal education. The method used in this study is a qualitative method with direct interviews and observation. The focus of the discussion in this research is the history and development of the Baitul Qur'an Tassbeh Islamic Boarding School, what is the current condition of the pesantren, and what educational programs are in the Baitul Qur'an Tassbeh Islamic Boarding School. The purpose of this research is to describe the modern pesantren in Pinrang Regency by looking at the educational programs organized by the pesantren. The theory used is the theory of pesantren education according to Achmad Muchaddam Fahham and also the theory of the five basic elements of Islamic boarding schools as proposed by Zamakhsyari Dhofier. The results from this study are that the Tassbeh Baitul Qur'an Islamic Boarding School was built on the basis of initiative and self-help from the community, while the formal education program is Madrasah Tsanawiyah Tassbeh. Then the non-formal education program, namely the cottage program and extracurricular activities.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>