Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Wiryo Susilo
Abstrak :
ABSTRACT
Penelitian dan Pengembangan R D memiliki peran penting dalam sektor Energi Baru Terbarukan EBT perlu didukung oleh pemerintah Indonesia melalui kebijakan pajak salah satunya kebijakan insentif Pajak Penghasilan PPh atas Biaya R D untuk Mendorong Kegiatan EBT. Sektor EBT merupakan sektor yang sangat penting terkait target rasio elektrifikasi dan pemerataan serta keterjangkauan energi nasional. Penelitian ini bertujuan untuk melihat keselarasan antara tujuan kebijakan dengan dampak yang dihasilkan berdasarkan teori implementasi kebijakan dan dikaitkan dengan konsep perpajakan yang relevan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat ketidakselarasan antara tujuan kebijakan yang bertujuan untuk menarik investasi bidang R D dengan dampak yang dihasilkan oleh kebijakan yang berdampak pada adanya stagnansi investasi R D di bidang EBT yang mana pemanfaatan insentif masih relatif kecil dan produk kebijakan insentif yang kurang menarik dibandingkan dengan negara lain sehingga daya saing investasi R D khususnya sektor EBT masing kurang bersaing. Untuk mempercepat laju invetasi R D EBT, penulis menyarankan agar sebaiknya pihak pemerintah membuat kebijakan insentif perpajakan yang lebih menarik bagi investor untuk menjalankan R D EBT.
ABSTRACT
Research and Development R D has an important role in the Renewable Energy sector RE needs to be supported by the Indonesian government through the tax policy of Income Tax policy on R D Costs to Encourage RE Activities. The RE sector is a very important sector related to the target ratio of electrification and equity and national affordability. This study aims to see the harmony between policy objectives and the resulting impact based on the theory of policy implementation and associated with the concept of relevant taxation. This research uses qualitative approach. The results indicate that there is a discrepancy between the policy objectives aimed at attracting R D investment with the impacts generated by policies that have an impact on the stagnation of R D investments in the area of RE where the use of incentives is still relatively small and incentive policy products are less attractive than other countries so that the competitiveness of R D investment in particular the RE sector is less competitive. To accelerate the rate of RE R D investigation, the authors suggest that the government should create a more attractive tax incentive policy for investors to run RE R D.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Ayu Nur Khodhijah
Abstrak :

Munculnya revolusi industri yakni revolusi Industri 4.0. Era revolusi Industri 4.0 memunculkan persaingan global yang semakin cepat dan ketat. Salah satu cara dalam meningkatkan daya saing adalah dengan mendorong laju inovasi. Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses yang paling penting dalam menciptakan inovasi. Inovasi dan kreativitas dari setiap pelaku usaha di Indonesia harus selalu diapresiasi dan didukung. Salah satunya adalah dukungan pemerintah melalui insentif pajak. Pada penelitian ini digunakan metode penelitian pendekatak kualitatif dengan teknik analisis data kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan dan studi lapangan. Perlakuan perpajakan atas biaya penelitian dan pengembangan di Indonesia, China dan Malaysia dijadikan sebagai dasar perbandingan untuk menentukan desain kebijakan insentif Pajak Penghasilan atas biaya penelitian dan pengembangan dalam menghadapi revolusi Industri 4.0. Hasil penitian ini menjelaskan bahwa setelah dilakukan perbandingan, Indonesia dengan China dan Malaysia memiliki perbedaan yang signifikan, Indonesia masih belum memberikan insentif pajak super deduction. Desain kebijakan yang dapat diberikan dari hasil perbandingan tersebut adalah dengan memberikan insentif pajak super deduction atas biaya penelitian dan pengembangannya. Selanjutnya penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan kepada Direktorat Jenderal Pajak dan Badan Kebijakan Fiskal sebagai pembuat kebijakan untuk memberikan insentif pajak dalam bentuk super deduction dalam rangka mendorong usaha di Indonesia untuk melakukan penelitian dan pengembangan.

 


The appearance of the new industrial revolution called Industry 4.0 has led global competition to get faster and tight. The way to increase competitiveness is by increase the level of innovation. Research and development are the most important process to creating innovation. Innovative and creativite business should have always been appreciated and supported by government. One of support that government can give is through tax incentives. The method used in this research is a qualitative approach with qualitative analysis techinique. Collection of data techniques used in this research are library research and field research (in depth interview) technique. Regulation comparison of research and development between Indonesia, China, and Malaysia is set to be the basis in determining the policy design of incentive of income tax on research and development in confront of Industry 4.0. The result from this research shows on term of regulation comparison, Indonesia, China, and Malaysia, there are significant differences. Indonesia hasn’t provided super deduction. Policy design based on that comparison is to provide super deduction tax in research and development cost. This research is also expected to offer recommendation to the Directorate General of Taxes and Fiscal Policy Agency to provide tax incentive super deduction in order to encouradge enterprises to perform research and development in Indonesia.

2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library