Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Woro Aryandini
Jakarta: UI Press, 2015
959.801 WOR a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Woro Aryandini
Jakarta: UI Press, 2015
959.801 WOR a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Ekky Gompa
"ABSTRAK
All indonesians who really have the spirit of nationalism, the love for this country, surely have one dream to see Indonesia as a real great nation. Many efforts indeed have been exerted to develop this country to be a great nation. These efforts range from development of infrastructure in remote areas."
Jakarta: The Ary Suta Center, 2019
330 ASCSM 45 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Parsudi Suparlan, 1938-2007
"In this article, the author presents his thoughts on cultural diversity as the motto of Indonesia nation, on the basis of the ideology of' Unity in Diversity' (Bhinneka Tunggal Ika,). The author has a notion that the meaning of bhinneka tunggal ika was emphasized as ethnics diversity during New Order (Orde Baru) and Habibies rezim era. It represents the consequence of ethnical politics with plural society model used by the regimes.
The fall down of the New Order regime, caused any social conflicts and national disintegration especially in a period of Habibie governance. To rebuild social solidarities and the Indonesian national integration, the author offers model of multiculturalism in comprehending bhinneka tunggal ika which emphasizing equal cultural diversity. The author stresses that the model of multiculturalism only possible exist and expand in societes which uphold principles of democracy, justice supremation of law, and also eradication of corruption and collusion.
"
2003
AIIJ-XXVII-72-SeptDes2003-24
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pamela Cardinale
"Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan kehidupan berbangsa dan bernegara, merefleksikan realitas masyarakat kita yang sangat heterogen dari segi etnis, budaya, bahasa dan agama, yang tumbuh berkembang di berbagai kepulauan nusantara. Bhinneka Tunggal Ika kerap diartikan sebagai berbeda-beda namun tetap satu jua, unity in diversity, bersatu dalam keberagaman, persatuan dalam kondisi majemuk. Jelas bahwa negara Republik Indonesia terdiri dari masyarakat yang sangat majemuk. Kemajemukan yang dimaksud mencakup etnis, agama, kepercayaan, kebudayaan daerah asal, bahasa daerah asal, dan lain sebagainya. Menjadi persoalan, bagaimana menjaga dan mengembangkan kebinekaan namun tetap dalam semangat dan bingkai keikaan sebagai bangsa dan negara. Pendidikan merupakan komponen penting dalam menumbuhkan kesadaran dan keyakinan serta komitmen dalam melestarikan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Penelitian ini menelisik bagaimana penyemaian nilai Bhinneka Tunggal Ika dalam dunia pendidikan dilihat melalui perspektif Ketahanan Nasional. Penelitian ini melihat kesesuaiannya dengan hukum perundang-undangan yang berlaku. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan ketahanan nasional berdasarkan multidisiplin. Hasil yang didapat adalah kesadaran akan nilai sekolah yang terus dijaga dan diamalkan menjadi fondasi kuat dalam penyemaian nilai-nilai di sekolah. Sekolah publik masih memerlukan banyak perhatian serius dari pemerintah perihal penanaman nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Peraturan yang berlaku sudah ideal namun permasalahan terdapat pada implementasi dan pengawasan.

Bhinneka Tunggal Ika is the motto of the Indonesian nation, reflecting the reality of Indonesian society, which is highly heterogeneous in terms of ethnicity, culture, language, and religion, which spreads and develops in various places of the Nusantara archipelago. Bhinneka Tunggal Ika is interpreted as being different, unity in diversity, and pleural conditions. The Republic of Indonesia consists of a very pluralistic society. The plurality includes ethnicity, religion, belief, the regional culture of origin, regional language, and others. The obstacle is maintaining and developing diversity while keeping the spirit of togetherness as a nation and state. Education is the crucial component in growing awareness and beliefs and commitment to cultivating the values of Pancasila and Bhinneka Tunggal Ika. This study examined how cultivating the value of Bhinneka Tunggal Ika in the education world through the National Resilience perspective. This research also studied its conformity with the applicable laws and regulations. This study uses a qualitative method with a multidisciplinary approach to national resilience. The results obtained are awareness of school values continuously maintained and practiced to become a strong foundation for seeding schools' values. However, public schools still need strict much attention from the government regarding cultivating the values of Pancasila and Bhinneka Tunggal Ika. The regulations that apply are ideal, but the problem lies in the implementation and supervision."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Bhinneka Tunggal Ika yang secara harfiah diartikan sebagai bercerai berai tetapi satu merupakan ilustrasi dari jati diri bangsa Indonesia yang secara natural dan sosial - kultural dibangun di atas keanekaragaman (etnis, bahasa,budaya dll)...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"[Artikel ini membahas tentang wewenang negara dalam moral dengan pendekatan ideologi Pancasila. Negara menyusun seperangkat hukum berangkat dari norma-norma moral, tapi pasca kejatuhan orde baru (Pasca Rezim Soeharto ) ada fenomena baru , yaitu munculnya kelompok fundamentalis dan kelompok sekuler . Kelompok fundamentalis dan sekuler cenderung memaksa keyakinan moral mereka, dan mengganggap moral merekalah yang ideal. Bahkan , moralitas telah menjadi salah satu penyebab kesenjangan antara kaum fundamentalis dan sekuler. Sehingga , ketika negara melepaskan diri dari tanggung jawab mora, maka konflik akan meningkat , akhirnya Pancasila dituntut untuk membangun moralitas sesuai dengan ketuhanan, kemanusiaan , dan keadilan sosial ., This article discusses about the authority of state in morality through the perspective of Pancasila Ideology. The state conceives the sets of laws derived from the moral norms, but after the downfall of the new order (Soeharto regime) there are new phenomena emerging, involving the fundamentalist dan the secularist groups. These fundamentalist and secularist groups have the tendencies to urged their moral beliefs according to their ideas. In fact, morality has become one of the causes of the gap between the fundamentalis and the secularist. Finally, when the state separates itself from moral responsibility, conflict will increase, so Pancasila demanded to establish a morality in accordance to divinity, humanity, and social justice. ]"
[, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia],
MK-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library