Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 71 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Haddysan Nugroho
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S26530
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Rubhasy
Abstrak :
Masa kanak-kanak merupakan masa yang terpenting dalam kehidupan karena saat itulah manusia belajar untuk mengenal segala sesuatu di dunia. Salah satu cara belajar yang efektif bagi anak adalah dengan kegiatan bermain, karena anak cenderung senang dan menikmati kegiatan tersebut. Bermain secara tidak langsung dapat berpengaruh terhadap perkembangan fisik, intelektual, kepribadian, dan sosial anak. Kegiatan bermain berkembang seiring dengan bertambahnya usia anak. Selain itu, kegiatan bermain tidak dapat terlepas dari lingkungan bermain itu sendiri. Oleh sebab itu, lingkungan bermain sebaiknya juga mendukung perkembangan anak, baik alat permainan maupun desain ruang bermainnya.

Skripsi ini menekankan pada kegiatan bermain di ruang terbuka (taman bermain) karena anak cenderung bebas melakukan eksplorasi sehingga kegiatan bermain yang dilakukan lebih bervariasi. Anak juga dapat mengenal dan menjadi lebih peka terhadap lingkungan di sekitarnya. Terdapat tiga aspek utama yang menghubungkan antara ruang bermain dengan perkembangan anak, yaitu ruang bermain, alat permainan, dan teman bermain. Taman bermain yang baik adalah taman bermain yang dirancang dengan memperhatikan skala, pembagian zona, peletakan alat permainan, dan lainnya. Melalui pembahasan skripsi ini diharapkan dapat membantu perancang dalam membentuk ruang yang aman, nyaman, dan sesuai dengan perkembangan anak.
Childhood is the most important period of life because at that time human learns to know everything in the world. One of the effective ways for children to learn is playing activities since the children tend to be happy and enjoy that kind of activities. Playing activities can implicitly affects the growth of the children?s physic, intellectual, personality, and social. The event of playing develops along with the children?s age. Besides that, playing activities cannot be separated with the playing environment itself. Therefore the environment should also support the children?s development either the playing equipment or the space design.

This research emphasize on playing activities at outdoor spaces (playground) because children likely to make exploration freely so that their activities would be more vary. Furthermore, children could discover and be more sensitive to their surroundings. There are three aspects that link between playing space and children development; they are playing space, equipment, and companion. A good playground can be defined as the playground which design has concerns with the scale, zoning, positioning of the playing equipment, and other. The discussions of this research are expected to be helpful for the designers to build a safe, pleasant, and suitable space for the children?s development.
2008
S48407
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Masita
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26492
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, John Fredy Bobby
Abstrak :
ABSTRAK Kala pendekatan fisik tidak mampu memahami karya arsitektur secara tuntas, maka pendekatan metafisik (non material culture) yang merupakan hasil ide atau reka pikir yang kadang tidak terkait langsung dengan obyek fisik yang diamati dapat digunakan (Hardjoko, 2011). Dan perkembangan pengetahuan arsitektur pun akan terjadi bila paradigma merancang tidak hanya dibatasi pada makna desain sebagai representasi yang terkonstruksi tetapi ide dan gagasan yang melatarbelakangi kehadiran objek atau representasi tersebut (Yatmo, 2014). Bagi anak, ide bermain sesungguhnya adalah sesuatu yang penuh gembira, peristiwa yang penuh kegirangan, ide bermain adalahngenggar-enggar ati atau nyenengke ati(menyenangkan hati).Gembira dan menyenangkan hati adalah sesuatu yang terkait dengan perasaan dan bersifat psikis dan oleh sebab itu ide bermain adalah sesuatu yang termanifestasi dalam kerja pikir/ laboring mind.Fenomena bermain anak di lingkungan RW 02 Perumahan Medang Lestari ini akhirnya membuktikan arti bermain yang sebenarnya yaitu upaya untuk memperoleh kegembiraan yang salah satunya teridentifikasi dengan tertawa pada saat bermain dan bermain pun itu sebagai strategiuntuk mengatasi kejenuhan yang dialami anak. Dengan memposisikan ide bermain sebagai kerja pikir maka kehadiran anak padasalah satu spasial untuk bermain dipastikan memiliki argumentasi. Ketertarikan anak untuk menggunakan jalan, selokan, sawah, dekker sebagai spasial bermain lebih disebabkan karena faktor metafisik spasial yang bebas, exciting dan surprise. Ide serta gagasan tersebutlah yang menyebabkan spasial tersebut berhasil menarik perhatian anak untuk menggunakannya. Dengan mengambil lokus penelitian di RW 02 Perumahan Medang Lestari Tangerang dan menjadikan anak usia 6 ? 12 tahun sebagai informan penelitian serta dengan menggunakan metode kualitatif yang berbasis grounded theory sebagai analisis, penelitian ini menemukan hal yang berbeda dengan paradigma dominan spasial bermain. Jalan, selokan, sawah, dekker atau tempat-tempat lainnya adalah spasial yang berpotensi menimbulkan sensasi yang dapat dicerap oleh indera anak dan kehadiran anak pada spasial tersebut membuktikan bahwa bagi anak ruang adalah sebuah kesepakatan. Dan akhirnya dari sensasi yang dihadirkan oleh spasial menghantarkannya sebagai sensatopia, sebuah spasial yang hadir bukan karena materialistic atau spiritualistic tetapi karena faktor sensasionalistic yang dapat dirasakan oleh aktor yang hadir dan menggunakan spasial tersebut.
ABSTRACT When the physical approach is not able to understand architectural design thoroughly, the metaphysical (non-material culture) approach, that is the result of an idea or thought that sometimes they are not directly related to the observed physical object can be used (Hardjoko, 2011). And the development of architectural knowledge will happen when the paradigm of designing not only restricted to the significance of design as a representation constructed but the idea and concept behind the object or the presence of such representations (Yatmo, 2014). For children, the actually idea of play is something that is full of joy and frolic, the idea of play is ngenggar -enggar ati or nyenengke (in Javanesse). Joy and frolic is something associated with psychic and therefore the idea of play is something that is manifested as laboring mind. The phenomenon of children playing in the district 02 of Medang Lestari Housing ? Tangerang, is finally live up to their actual play as an attempt to obtain the excitement, that one of them identified with a laugh while playing, and even play as a strategy to copying stress by children. When the idea of play as a laboring mind the presence of children in one spatial to play certainly has arguments. When children more interest to use roads, ditches, fields, dekker as spatial for play driven more by metaphysical factors which are free, exciting and surprise. That ideas would be the reasons which made the spatial attract the children to use it. By taking the locus of research in district 02 Medang Lestari Housing - Tangerang and made children aged 6-12 years as an informant research and using qualitative methods based on grounded theory as the analysis method, this research found the idea that in contrast to the dominant paradigm of spatial play. Roads, ditches, fields, dekker or other places were spatial which had potential to produce a sensation which can be perceived by the senses of the child. So, the child's presence in those spatial proved that in children?s viewspatial is anagreement. Finally, the research found that the spatial chosen not because of the materialistic or spiritualistic but because sensasionalistic factors that can be felt by the actors who are present and use spatial. Based on the presented sensation that is delivering a spatial as sensatopia.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
D2115
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handayani
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S7252
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Sri Haryanti
Abstrak :
ABSTRAK
Peralatan bermain anak-anak dapat menimbulkan risiko kecelakaan jika tidak dirancang atau dipelihara dengan hati-hati. Perilaku merupakan suatu respon individu yang dilakukan akibat adanya pengaruh sebelumnya. Perilaku individu dapat terbentuk akibat adanya penyebab yang melatar belakanginya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor ? Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Penggunaan Sarana Bermain di RPTRA DKI Jakarta Tahun 2016. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Populasi dan sampel penelitian ini adalah pengunjung RPTRA usia minimal > 17 tahun yang dipilih dengan metode accidental sampling di RPTRA Cililitan, Meruya, Sunter, Saharjo, dan Amir Hamzah. Hasil penelitian menunjukan responden yang mendominasi pada variabel perilaku adalah kemampuan pengunjung untuk dapat berperilaku baik dalam menggunakan sarana bermain sebanyak 88 orang (58.7%). Sementara itu responden yang berperilaku buruk dalam menggunakan sarana bermain sebanyak 62 orang (41,3%). Hasil analisis hubungan menunjukan bahwa persepsi (pVal 0.312) penggunaan sarana bermain di RPTRA Jakarta dan faktor pendorong (pVal 0.541) yang mempengaruhi perilaku tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku penggunaan sarana bermain di RPTRA Jakarta. Hasil analisis hubungan menunjukan bahwa faktor predisposisi dan faktor pendukung akan mempengaruhi (ada hubungan) terhadap perilaku pengunjung dalam penggunaan sarana bermain di RPTRA Jakarta (pVal 0.000).
ABSTRACT
Children's play equipment can pose a risk of accidents if not designed or maintained with care. Behavior is an individual response to do due to the influence earlier. The behavior of individuals can be formed by the causes behind it. The purpose of this study was to determine Factors Influencing the Utilization Behavior RPTRA Playing in Jakarta Year 2016. This study used cross sectional design. Population and sample of this research was the visitors RPTRA minimum age > 17 years were selected by accidental sampling method in RPTRA Cililitan, Meruya, Sunter, Saharjo, and Amir Hamzah. The results showed respondents dominate the behavioral variables is the ability of visitors to be able to behave well in using the means of playing as many as 88 people (58.7%). Meanwhile respondents who behave badly in using the means of playing as many as 62 people (41.3%). Results of the analysis showed that the perception of the relationship (pVal 0.312) use RPTRA play facilities in Jakarta and factors (pVal 0.541) that influence the behavior does not have a significant association with usage behavior RPTRA play facilities in Jakarta. Results of the analysis showed that factors predisposing relationship and supporting factors will affect for visitor behavior in the use of means playing in RPTRA Jakarta (pVal 0.000).
2016
S63965
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial, 1998
362.732 PEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
San Diego: University Associates, 1980
158 ROL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keceerdasan anak usia dini melalui bermain di TK "Kids 19" Jakarta. Prosedur pelaksanaan penelitian ini dilakukan melalui empat tahap yakni :(1)perencanaan (2)pelaksanaan(3)observasi dan(4) evaluasi dan refleksi....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Th. Ratih Sawitridjati
2007
T38300
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>