Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Lanawati
Abstrak :
ABSTRAK
Mahasiswa berinteligensi tinggi merupakan salah satu modal utama kemajuan masyarakat. Mereka diharapkan dapat berprestasi, namun dalam proses belajar mengajar sering ditemukan mahasiswa yang tidak dapat meraih prestasi yang setara dengan kemampuan inteligensi yang mereka miliki. Manifestasi kelainan kepribadian mereka telah melumpuhkan daya berpikir dan daya belajar mereka. Intervensi psikologik diperlukan agar mahasiswa tetap dapat melanjutkan kuliah mereka dan prestasi mereka tidak menjadi semakin terpuruk. Dalam upaya pemberian bantuan yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa diperlukan suatu instrumen untuk mengidentifikasi ciri-ciri kepribadian yang beresiko tinggi yang dapat mengakibatkan terhambatnya prestasi mahasiswa. Untuk itu dilakukan penelitian mengenai perbandingan skor skala MMPI antara mahasiswa berinteligensi tinggi yang berprestasi dengan yang tidak berprestasi. Sebanyak 261 mahasiswa yang berinteligensi di atas rata-rata diikutsertakan dalam penelitian. Dari sampel ini diambil mahasiswa berinteligensi tinggi yang prestasi akademiknya termasuk dalam kelompok persentil 25 ke bawah dan 75 keatas. Untuk menemukan ciri-ciri kepribadian yang beresiko tinggi, digunakan alat ukur MMPI (Minnesota Multiphasis Personality Inventory) versi standar dengan 566 butir pertanyaan yang telah disesuaikan dan divalidasi dalam bahasa Indonesia (Rudi Salan, Direktorat Kesehatan Jiwa DepKes RI 1982). Sementara itu, untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang bermakna antara mahasiswa berinteligensi tinggi yang berprestasi dengan yang tidak berprestasi digunakan metode statistik, perbandingan mean. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ada perbedaan skor rata-rata skala MMPI yang bermakna antara mahasiswa berinteligensi tinggi yang berprestasi dengan yang tidak berprestasi. Mahasiswa berinteligensi tinggi yang tidak berprestasi cenderung memperoleh skor rata-rata yang secara bermakna lebih tinggi pada false scale, hypochondriasis scale, depression scale, psychopathic deviate scale, psychasthenia scale, schizophrenia scale, hypomania scale, anxiety scale, manifest anxiety scale, dependence scale, prejudice scale dan control scale. Sedangkan mahasiswa berinteligensi tinggi yang berprestasi cenderung memperoleh skor rata-rata yang secara bermakna lebih tinggi pada Correction scale, represslon scale, ego strength scale, dominance scale, dan social responsibility scale. Saran yang diajukan untuk penelitian lanjutan ialah perlu melakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan sampel dari semester 1 sampai semester terakhir, begitu juga menggunakan sampel dari berbagai jurusan fakultas. Untuk menunjang keberhasilan belajar mahasiswa, disarankan pada waktu penerimaan mahasiswa baru, selain melakukan seleksi akademik, juga mengadakan identifikasi kepribadian mahasiswa yang beresiko tinggi dalam melaksanakan tugas belajarnya di perguruan tinggi, demikian juga hasil dapat digunakan untuk mengelompokkan mahasiswa yang mempunyai kebutuhan tertentu, agar program pembinaan yang disusun dapat menjawab kebutuhan masing-masing kelompok.
2003
S3286
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library